Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 VI-9 urbanisasi. Kondisi ini bila dilihat dari segi ekonomi, menandakan Kota Denpasar memiliki potensi ekonomi yang besar dan mampu menarik penduduk usia produktif untuk bermigrasi ke Kota Denpasar. Bertambahnya penduduk tersebut akan berpengaruh langsung terhadap semakin besar penyediaan infrastruktur baik social maupun ekonomi. dan memberikan pengaruh yang sifnifikan terhadap kerusakan lingkungan. d Kota Denpasar dengan luas 127,78 km2 atau 2,18 persen dari luas pulau Bali dihuni oleh 608.595 jiwa dengan tingkat kepadatan 4.763 jiwa per km2.Dengan luas wilayah yang relative kecil dan jumlah penduduk yang tinggi dengan berbagai aktivitasnya, telah membawa dampak berupa menurunnya kemampuan lingkungan untuk menyangga aktivitas di atasnya terjadi degradasi lingkungan. Agar terjadi sustainable development perlu ditingkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup lebih serius lagi. e Konsekuensi logis dari tingginya jumlah penduduk diKota Denpasar, maka volume sampah yang dihasilkan juga meningkat tajam. Volume sampah pada tahun 2009 sebesar 805.697 m 3. Meningkatnya volume sampah setiap harinya membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan kinerja pengelolaan sampah di Kota Denpasar.

2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal,

permasalahan dan tantangan pokok yang dihadapi adalah; a Pembangunan Kota Denpasar yang berkelanjutan memerlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Peran serta masyarakat ini diperlukan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dilakukan dengan memberdayakan masyarakat Kota Denpasar yang dilandasi dengan kearipan yang sudah terinternalisasi dalam masyarakat. Muara dari semua pemberdayaan ini adalah peningkatan produktivitas masyarakat yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah, karena meningkatnya investasi. Selama ini peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan masih relative kecil dibandingkan dengan peran pemerintah dan sector swasta. b Institusi adat seperti Desa Adat, Banjar Adat, Sekehe-sekehe yang ada di Kota Denpasar, memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan daerah. Namun demikian keberadaan institusi ini masih mengalami pasang surut. Sampai tahun 2009 Kota Denpasar memiliki 35 Desa Pekraman, 392 Banjar Adat, 299 Banjar Dinas, 431 Sekehe Kesenian, dan 40 Subak dengan 35 Pakaseh. Subak sebagai lembaga adat yang cukup eksis keadaannya sekarang semakin terjepit karena terjadinya alih fungsi lahan yang cukup tinggi. Keberadaan institusi ini keberadaannya perlu mendapatan perhatian yang lebih baik lagi guna menunjang proses pembangunan. c Sebagai kota dengan heteroginitas yang tinggi, kepadatan tinggi dan mobilitas tinggi, memunculkan kesenjangan multidimensi. Kesenjangan ini berpotensi memunculkan konflik dalam masyarakat. Dalam dinamika pemecahan masalah- masalah social ini dalam praktek banyak memerankan lembaga adat guna diperolehnya perlindungan kepada masyarakat secara umum. Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 VI-10 3. Mewujudkan Pemerintahan yang baik good governance melalui Penegakan Supremasi Hukum law enforcement, permasalahan dan tantangan pokok yang dihadapi adalah; a Tingginya dinamika Kota, dan kompleksnya masalah yang dihadapi oleh wilayah perkotaan membutuhkan agen perubahan yang handal dan professional. Profesionalisme birokrasi sangat diperlukan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Reformasi birokrasi juga menjadi begitu penting guna mengantisipasi perubahan yang pesat dibidang ilmu dan teknologi. Tantangan dalam mewujudkan birokrasi yang professional untuk mendukung pemerintahan yang baik yang berlandaskan hukum, masih memerlukan waktu yang cukup panjang. b Penyelenggaraan urusan pemerintahan membutuhkan kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif. Banyak hal yang dapat menentukan kondisi ini, seperti isu yang terkait dengan suku, ras, agama, kesenjangan pendapatan, kemiskinan, sebagai isu yang berkembang internal. Isu terorisme, migrasi penduduk, dan buday luar yang merusak. Antisipasi terhadap factor internal dan eksternal dalam upaya penciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif perlu terus selalu diusahakan. c Berjalannya roda pemerintahan sangat tergantung dari adanya sumber dana yang memadai. Sumber dana penyelenggaraan pemerintahan ini adalah Pendapatan Asli Daerah, yang banyak disumbangkan dari Pajak Hotel dan Restoran. Kondisi ekonomi yang masih belum baik dan adanya isu keamanan terutama terorisme dan isu wabah seperti flu burung, flu babi, rabies, demam berdarah dan kolera menyebabkan pluktuatifnya penerimaan pendapatan asli daerah Disisi lain masih terbatasnya kapasitas keuangan daerah yang ditandai dengan terbatasnya efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efisiennya prioritas alokasi belanja daerah secara proporsional, serta terbatasnya kemampuan pengelolaannya termasuk dalam melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme juga juga mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang baik. 4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat welfare society Permasalahan dan tantangan pokok yang dihadapi antara lain : a. Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah terjangkaunya pendidikan oleh semua lapisan masyarakat. Pembangunan bidang pendidikan ini masih menjumpai banyak kendala. Sarana dan sarana pendidikan masih perlu ditingkatkan kualitasnya.. SDM tenaga kependidikan perlu ditingkatkan guna menunjang peningkatan tingkat kesesuaian guru mengajar, mengingat masih ada guru yang memiliki tingkat kesesuaian mengajar relatif rendah. Denpasar tidak memiliki sumber daya alam dan hanya mengandalkan sektor perdagangan dan jasa dalam pembangunan ekonominya. Salah satu faktor keberhasilan sektor perdagangan dan jasa dalam menghadapi kompetitor adalah peran dari Sumber Daya Manusianya. Untuk dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas perlu ditunjang oleh pendidikan yang berkualitas baik di tingkat SD, SMP maupun SMA. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia disamping melalui pendidikan formal, dapat juga dilakukan melalui pendidikan non formal yang berhimpitan dengan upaya peningkatan kualitas tenaha kerja dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 VI-11 kewirausahaan dalam rangka menciptakan perluasan kesempatan kerja guna mengurangi tingkat pengangguran. b. Indikator kedua dari kesejahteraan adalah terjangkaunya biaya kesehatan bagi semua lapisan masyarakat dan mudahnya menjangkau sarana kesehatan. Pembangunan kesehatan erat kaitannya dengan upaya peningkatan kunjungan wisata, mengingat isu penyakit yang berkembangan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kunjungan wisata. Sebaran fasilitas kesehatan di Kota Denpasar telah menyebabkan mudahnya penduduk untuk memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Namun tidak menutup kemungkinan kemudahan akses ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik karena keterbatasan dana yang dimiliki khususnya oleh penduduk yang kurang mampu. Pemerintah kota Denpasar telah memberikan kemudahan akses kepada penduduknya untuk memperoleh layanan kesehatan. Sebagai pelayan masyarakat, kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan perlu terus ditingkatkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada penduduknya. DesaKelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, dan penduduk marginal yang tinggal di kantong-kantong kumuh perlu mendapatkan perhatian di bidang kesehatan untuk dapat menciptakan lingkungan yang sehat, menuju Denpasar Sehat. c. Indikator ketiga kesejahteraan masyrakat ditunjukkan oleh peningkatan keluarga sejahtera dan perlindungan sosial masyarakat. Masalah sosial utama yang ada disebabkan oleh tingginya migrasi penduduk ke Kota Denpasar, masalah kemiskinan, gepeng, penggangguran, penyandang cacat, kriminalitas dan masalah sosial lainnya disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk yang tidak punya skil di Kota Denpasar. Untuk itu pembenahan administrasi kependudukan menjadi sangat mendesak dan penting. Adanya penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Denpasar memerlukan penanganan melalui pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, bantuan dan jaminan sosial untuk mengatasinya, hal ini berkaitan dengan upaya peningkatan perlindungan kesejahteraan sosial di Kota Denpasar. d. Indikator keempat dari kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh perhatian yang baik terhadap kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak. Kehidupan yang berkualitas ditandai oleh meningkatnya peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan, dan terpenuhinya hak-hak perempuan dan anak atas perlindungan dari perlakuan yang salah, tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan diskriminasi. Permasalahan yang masih menonjol adalah masih terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang mana korbannya juga adalah anak-anak, eksploitasi terhadap anak, perdagangan anak dan pekerja anak. e. Indikator kelima dari kesejahteraan masyarakat adalah tertanggulanginya kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah yang komplek dan multidimensi. Kemiskinan tidak terbatas sekedar pada ketidakmampuan ekonomi. Akan tetapi didefinisikan sebagai tidak terpenuhinya hak-hak dasar seseorang untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan pendekatan ini maka kemiskinan diidentifikasikan dari rendahnya akses terhadap berbagai sumberdaya dan aset produktif yang diperlukan untuk pemenuhan sarana kebutuhan hidup dasar. Rendahnya akses ini dipengaruhi oleh faktor seperti : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis, gender serta kondisi lingkungan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar 2010-2015 VI-12 f. Indikator keenam dari kesejahteraan masyarakat adalah pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemuda dan olah raga. Pembangunan ketiga hal ini bermuara pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dan pengendalian kuantitas penduduk merupakan salah satu aspek dalam mewujudkan penduduk seimbang di masa datang. Pembangunan pemuda dan olah raga bertujuan mewujudkan pemuda yang berkualitas dan berdaya saing serta miliki nilai moral, akhlak mulia, sprotivitas, dan disiplin tinggi sehingga siap untuk memegang estafet kepemimpinan dalam segala bidang. Banyak genarasi muda sekarang terjerumus pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obatan, dan kehilangan motivasi berprestasi. g. Indikator ketujuh dari kesejahteraan masyarakat adalah terhindarnya masyarakat dari bencana, atau tertanggulanginya bencana dengan baik bila bencana itu terjadi. Sebagai daerah hilir dengan topografi dataran rendah Kota Denpasar, sangat rentan dengan bencana banjir, tsunami dan interusi air laut. Demikian pula dengan padatnya hunian juga rentan terhadap bahaya kebakaran. Oleh karenanya maka pencegahan bencana dan penaggulangan bencana senantiasa harus diupayakan, dengan penambahan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang madai.

5. Mempercepat pertumbuhan Ekonomi Masyarakat melalui Sistem Ekonomi