Perkembangan Perikanan Tangkap TINJAUAN PUSTAKA

atas dasar perolehan raman. TPI kelas 1 nilai raman 50 milyar, TPI kelas 2 nilai raman antara 25-50 milyar, TPI kelas 3 nilai raman antara 10-25 milyar. Sedangkan untuk fasilitas-fasilitas lainnya seperti : Fasilitas Pengolahan, Penjemuran, Pabrik Es, Gudang Pendingin Cold Storage, Bengkel, Slypway Docking serta Tempat Pengisian Perbekalan Kapal tidak harus berada di dalam lingkup daerah pelabuhan dan sistim manajemen bisa di luar manajemen pelabuhan. 3 Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku untuk mendapatkan kenyamanan dalam melakukan aktifitas di pelabuhan. Fasilitas penunjang terdiri dari fasilitas kesejahteraan MCK, poliklinik, warung, musholla dan fasilitas administrasi kantor pengelola, syahbandar, bea cukai.

2.2. Perkembangan Perikanan Tangkap

Perkembangan perikanan tangkap di Kabupaten Batang PPI Klidang Lor , khususnya untuk perikanan demersal yang menggunakan alat tangkap cantrang dan prawe dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Peningkatan pertumbuhan perikanan tangkap bisa dilihat dari beberapa indikator yang ada, baik secara kwantitatif maupun kwalitatif. Secara kwantitatif seperti adanya penambahan jumlah kapal, sedangkan perkembangan secara kwalitatif yaitu dengan adanya peningkatan ukuran kapal GT dari setiap jenis alat tangkap, diikuti dengan meningkatnya tenaga mesin HP dan ukuran alat tangkap, serta teknologi yang digunakan, baik teknologi alat bantu auxiliary maupun navigasi. Sedangkan menurut Hang Tuah 2000, beberapa parameter kapal yang harus diketahui yang terkait dengan daya dukung pelabuhan adalah : • Gross Tonase GT, besaran ini menyatakan jumlah isi volume ruang kapal secara keseluruhan dalam satuan registered ton. 1 GT = 100 ft³ = 2,83 m³. • Sarat draft, yaitu bagian kapal yang berada dibawah permukaan air, terutama pada saat kapal bermuatan penuh over loaded. • Panjang kapal Length Over All LOA, yaitu bagian terpanjang diukur dari haluan sampai buritan. • Lebar tengah kapal Molded Breadth, yaitu bagian kapal yang paling lebar. Dari beberapa parameter tersebut, yang paling berpengaruh sangat nyata terhadap daya dukung pelabuhan perikanan, adalah draft kapal. Ukuran kapal semakin besar maka akan membuat bagian kapal yang berada di dalam air draft menjadi semakin dalam dan draft maksimum terjadi pada saat kapal bermuatan penuh over load. Draft berpengaruh terhadap mobilitas kapal pada saat keluar dari pelabuhan maupun masuk ke pelabuhan, apabila kedalaman alur pelayaran tidak sesuai dengan standar kebutuhannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada di masa sekarang, terhadap suatu obyek dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, menganalisa, menjelaskan dan menarik kesimpulan. Menurut Nazir l983, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat terhadap obyek dalam masyarakat Ada tujuh jenis penelitian deskriptif yaitu metode survei, continuity descriptive, studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas, action research, studi pustaka dan dokumenter. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Evaluasi dilakukan terhadap faktor-faktor yang terkait dengan fasilitas yang ada di PPI Klidang Lor dan juga perkembangan perikanan yang sedang terjadi. Sebagai obyek pengamatan adalah perkembangan perikanan tangkap yang berkembang cukup pesat baik secara kuantitatif maupun kualitatif di PPI Klidang Lor. Fokus dari penelitian ini adalah dengan melakukan evaluasi atau kajian terhadap beberapa fasilitas dan aktifitas pelabuhan perikanan yang terkait dengan daya dukung teknis, serta melihat atau meng identifikasi beberapa faktor Internal dan Eksternal yang utama dan penting untuk dijadikan pijakan dalam memprediksi arah pengembangannya.