Fasilitas Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan

Ditjen. Perikanan 1998, menjelaskan bahwa fungsi pelabuhan perikanan secara umum tergantung pada kelasnya adalah sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan serta agribisnis perikanan, tempat berlabuhnya kapal perikanan, tempat pendaratan ikan hasil tangkapan, sebagai pusat untuk memperlancar kegiatan dan perbaikan kapal perikanan, pusat pelaksanaan pembinaan dan pengedalian mutu hasil perikanan serta pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkapan, pusat pengembangan industri dan pelayanan ekspor hasil perikanan, serta pusat penyuluhan dan pengumpulan data. Disamping itu pelabuhan perikanan juga berfungsi sebagai fasilitas pendorong pertumbuhan kegiatan usaha perikanan berupa ; penangkapan, pengolahan dan pemasaran.

2.1.5. Fasilitas Pelabuhan Perikanan

Menurut Lubis 2000, kapasitas dan jenis fasilitas yang ada disuatu pelabuhan perikanan umumnya akan menentukan skala atau tipe dari suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan skala usaha perikanannya. Fasilitas-fasilitas tersebut selanjautnya akan berkembang sesuai dengan kemajuan usaha perikanannya. Berkembangnya fasilitas tersebut dapat berarti bertambahnya fasilitas baru dan atau bertambahnya kapasitas dari fasilitas yang telah ada. Dengan kata lain jenis dan kapasitas fasilitas yang ada berkembang sesuai dengan kebutuhan operasionil pelabuhan. . Ditjen. Perikanan 1994, menyebutkan bahwa agar dapat berfungsi sesuai dengan peranannya, pelabuhan perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Penyediaan fasilitas tersebut dengan tujuan agar dapat menampung kegiatan-kegiatan perikanan sebagai berikut : • Arus kapal-kapal perikanan yang keluar masuk pelabuhan ; • Arus ikan yang didaratkan, diproses, disimpan dan dipasarkan domestik atau ekspor ; • Arus manusia nelayan, pedagang dan karyawanpegawai ; • Arus alat tranportasi yang keluar masuk pelabuhan. 1 Fasilitas Pokok Fasilitas pokok atau juga dikatakan infrastruktur adalah fasilitas dasar yang diperlukan dalam kegiatan disuatu pelabuhan. Fasilitas ini berfungsi untuk menjamin keamanan dan kelancaran kapal baik sewaktu berlayar keluar masuk pelabuhan maupun sewaktu berlabuh di pelabuhan. Faslitas-fasilitas pokok tersebut antara lain terdiri dari : a Dermaga Dermaga adalah suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai tempat labuh, bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk menangkap ikan di laut. Sedangkan kegiatan perikanan di dermaga adalah untuk bongkar muatan unloading, mengisi perbekalan out fitting, dan berlabuh idle berthing. Karena kegiatan tersebut tidak dilakukan secara berkesinambungan, sehingga kegiatan tersebut dipisah pada masing-masing tempat demi effisiensi kerja di pelabuhan Lubis, 2000. b Kolam Pelabuhan Kolam pelabuhan adalah wilayah perairan yang menampung kegiatan kapal perikanan untuk bongkar muat, berlabuh, mengisi perbekalan dan memutar kapal. Meskipun batas lokasi kolam pelabuhan sulit ditentukan secara tepat, akan tetapi biasanya dibatasi oleh daratan, penahan gelombang atau batas administratif pelabuhan Ditjen. Perikanan, 1981. Berdasarkan fungsinya kolam pelabuhan bisa berfungsi sebagai alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga, dan juga bisa berfungsi sebagai kolam putar turning basin. Menurut Bagakali 2000, menyatakan bahwa ukuran tepat untuk kolam putar berbentuk suatu areal melingkar dengan kondisi tertentu, dan memiliki diameter sekurang-kurangnya dua kali panjang kapal terbesar. Untuk kelancaran aktifitas kapal, maka gelombang di dalam areal pelabuhan tidak boleh lebih tinggi dari 0,2 sampai 0,3 meter. Sedangkan menurut Elfandi 1994, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk sebuah kolam pelabuhan yaitu : 1 Cukup luas sehingga dapat menampung semua kapal berlabuh dan masih dapat bergerak dengan bebas; 2 Cukup lebar sehingga kapal dapat berputar dengan bebas, kalau bisa merupakan gerak melingkar yang tidak terputus; 3 Cukup dalam sehingga kapal ukuran terbesar masih bisa masuk ke kolam pelabuhan pada saat air surut; 4 Terlindung dari angin, gelombang dan arus yang berbahaya. c Alat bantu Navigasi Alat bantu navigasi adalah alat bantu yang berfungsi : • Memberikan peringatan atau tanda-tanda terhadap bahaya yang tersembunyi misalnya batu karang disuatu perairan • Memberikan petunjukbimbingan agar kapal dapat berlayar dengan aman disepanjang pantai, sungai dan perairan lainnya • Memberikan petunjuk dan bimbingan pada waktu kapal akan keluar masuk pelabuhan atau ketika kapal akan merapat dan membuang jangkar. d Breakwater atau Pemecah Gelombang Pemecah gelombang adalah suatu struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk melindungi pantai atau daerah disekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut 2 Fasilitas Fungsional Menurut Lubis 2000, fasilitas fungsional dikatakan juga supra struktur adalah fasilitas yang berfungsi meninggikan nilai guna dari fasilitas pokok dengan cara memberikan pelayanan yang dapat menunjang aktifitas di pelabuhan. Fasilitas-fasilitas ini diantaranya tidak harus ada disuatu pelabuhan namun fasilitas ini disediakan sesuai dengan kebutuhan operasional pelabuhan perikanan tersebut. Fasilitas funsional yang penting dan harus menyatu dengan daerah pelabuhan perikanan adalah Tempat Pelelangan Ikan TPI yang berfungsi sebagai tempat pemasaran hasil produksi perikaan dengan sistim lelang. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah No. 523074SKII2005, tertanggal 1 Februari 2005, Tempat Pelelangan Ikan TPI di Jawa Tengah diklasifikasi atas dasar perolehan raman. TPI kelas 1 nilai raman 50 milyar, TPI kelas 2 nilai raman antara 25-50 milyar, TPI kelas 3 nilai raman antara 10-25 milyar. Sedangkan untuk fasilitas-fasilitas lainnya seperti : Fasilitas Pengolahan, Penjemuran, Pabrik Es, Gudang Pendingin Cold Storage, Bengkel, Slypway Docking serta Tempat Pengisian Perbekalan Kapal tidak harus berada di dalam lingkup daerah pelabuhan dan sistim manajemen bisa di luar manajemen pelabuhan. 3 Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku untuk mendapatkan kenyamanan dalam melakukan aktifitas di pelabuhan. Fasilitas penunjang terdiri dari fasilitas kesejahteraan MCK, poliklinik, warung, musholla dan fasilitas administrasi kantor pengelola, syahbandar, bea cukai.

2.2. Perkembangan Perikanan Tangkap