Kelompok teori genetika perkembangan

dan akhirnya mengakibatkan kerutan pada kulit, fungsi penyaring ginjal menjadi berkurang, dan terjadi katarak pada mata Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. d. Teori Glikosilasi Glycosilation Theory Teori ini mengemukakan bahwa bila terjadi proses pengikatan antara gula glukosa dengan protein proses glikolisasi maka protein dan glukosa yang terlibat akan rusak dan tidak berfungsi optimal. Semakin lama hidup seseorang, semakin banyak pula kesempatan terjadinya pertemuan antara oksigen, glukosa dan protein yang akan memicu terjadinya keadaan degenerasi seperti katarak senilis, kulit yang keriputkusam, dan lain-lain Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. e. Teori Pakai dan Rusak Wear and Tear Theory Dr. August Weismann 1882 mengatakan bahwa tubuh dan sel-selnya rusak karena banyak terpakai dan digunakan secara berlebihan. Organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit, dan sebagainya dirusak oleh racun toksin yang didapat dari makanan dan lingkungan Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005.

2.1.3.2. Kelompok teori genetika perkembangan

Kelompok teori ini mengemukakan bahwa proses tua merupakan bagian dari proses tumbuh kembang yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara berkesinambungan, di mana secara genetik telah terkontrol dan terprogram. Memang tidak dipungkiri bahwa faktor luar lingkungan sangat berpengaruh, namun para ilmuwan percaya bahwa lama hidup dan proses tua sudah diatur secara intrinsik oleh tubuh, dalam hal ini kaitannya dengan genetik. Bukti nyata akan hal ini bahwa berbagai spesies memiliki lama hidup yang berbeda padahal mereka terekspos oleh suasana lingkungan yang sama. Adapun teori yang termasuk di dalam kelompok Teori ini adalah: 1. Teori Neuro Endokrin hormonal Denckla 1974 mengungkapkan bahwa proses tua dipengaruhi oleh aksi hipotalamus-hipofisis-adrenal. Dengan bertambahnya usia, maka terjadi penurunan fungsi sel-sel neuron di hipotalamus, sehingga mengakibatkan gangguan produksi hormon-hormon yang secara otomatis mengganggu fungsi organ terkait. Hormon sangat vital untuk memperbaiki dan mengatur fungsi tubuh. Semakin tua seseorang maka produksi hormon tubuh menjadi berkurang, sehingga kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri self repaired dan mengatur diri self regulation menjadi menurun Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Teori Mutasi Genetik Burnet 1974 mengatakan bahwa tiap spesies mempunyai konstitusi genetik spesifik. Tingkat ketepatan dan kepatuhan akan menentukan kemungkinan timbulnya kesalahan atau mutasi, dan sepanjang perjalanan hidup organisme dapat muncul kode genetik spesifik yang baru Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. 3. Teori Imunologis Teori ini berdasarkan dari pengamatan bahwa dengan bertambahnya usia maka terjadi penurunan kadar imunoglobulin, terutama IgD, peningkatan natural killer cell, penurunan faal limfosit T, resistensi terhadap infeksi, serta peningkatan kejadian penyakit autoimun. Salah satu bukti yang ditemukan Brocklehurst 1987 adalah bertambahnya prevalensi autoantibodi pada orang lanjut usia Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. 4. Teori Radikal Bebas Harman 1956 menerangkan proses tua terjadi berdasarkan timbulnya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas ialah atom atau molekul dengan susunan elektron tidak lengkap atau tidak berpasangan sehingga bersifat tidak stabil dan kecenderungan kuat untuk berpasangan. Radikal bebas menyebabkan efek samping Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara invivo sehingga terjadi injury sel atau disfungsi dan diikuti inflamasi dan pada akhirnya terjadi penyakit degeneratif Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. 5. Teori Membran ZsNagy mengatakan bahwa kemampuan untuk memindahkan berbagai macam senyawa kimia, panas dan berbagai proses listrik terganggu sejalan dengan proses tua. Membran sel menjadi lebih kering cairan dan lemak yang berkurang dan menjadi lebih padat. Hal ini mengurangi kemampuan sel untuk menjalankan fungsi normal dan terjadi akumulasi racun toksin yang disebut lipofuchsin yang akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. 6. Teori Gangguan Mitokondria Mitokondria adalah organel yang menghasilkan energi Adenosine Triphosphate ATP. Pada teori radikal bebas dikatakan mitokondria terpapar oleh banyak radikal bebas yang dapat merusak mitokondria sedangkan sel kurang mendapat proteksi yang memadai dari proses ini, maka fungsi mitokondria akan terganggu dan otomatis produksi ATP berkurang. Sel-sel tidak dapat meminjam energi dari sel lain, maka kerja sel juga terganggu bahkan gagal. Bila sel gagal menghasilkan energi otomatis organ yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dibentuknya ikut terganggu dan gagal sehingga berakhir dengan kematian Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005. 7. Teori Telomerase Dasar teori ini didapat oleh grup ilmuwan dari Geron Corporation di Menlo Park, California. Telomer adalah rangkaian asam nukleat yang terdapat di ujung kromosom, fungsinya menjaga keutuhan kromosom. Tiap kali sel tubuh membelah, telomer akan memendek. Apabila ujung telomer sudah sangat pendek, kemampuan sel untuk membelah akan berkurang, melambat dan akhirnya sel tidak dapat membelah lagi mati Kosasih, Setiabudhi, dan Heryanto, 2005.

2.1.4. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia