l. Sistem muskuloskeletal Tulang kehilangan density cairan dan makin rapuh, kifosis,
pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas, persendian membesar dan menjadi kaku, tendon mengerut dan
mengalami sclerosis, serta atrofi serabut otot Nugroho, 2008.
2.1.4.2. Perubahan-perubahan mental
Kuntjoro 2002 mengatakan bahwa pada lansia dapat timbul gangguan keseimbangan homeostasis sehingga membawa
lansia kearah kerusakan kemerosotan deteriorisasi yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya
bingung, panik, depresif, apatis dsb. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
mencakup penurunan kondisi fisik, penurunan fungsi dan potensi seksual, perubahan aspek psikososial, perubahan yang
berkaitan dengan pekerjaan, dan perubahan dalam peran sosial di masyarakat.
1. Penurunan kondisi fisik seperti yang telah dijelaskan diatas. 2. Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lansia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, dan vaginitis,
baru selesai operasi, kekurangan gizi, penggunaan obat-obat tertentu, faktor psikologis yang menyertai lansia seperti rasa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual, sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang
serta diperkuat oleh tradisi dan budaya, kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya,
pasangan hidup telah meninggal, dan disfungsi seksual. 3.Perubahan aspek psikososial akan dijelaskan pada
perubahan-perubahan psikososial. 4. Perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan, pada umumnya
perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat
menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun
sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.
5.Perubahan dalam peran sosial di masyarakat, lansia sebaiknya selalu diajak untuk melakukan aktivitas dan
memiliki peranan di masyarakat, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-kadang
terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung diri, dan merengek-rengek bila bertemu dengan
orang lain.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.1.4.3. Perubahan-perubahan psikososial