Bahan Usulan Sinergi Perencanaan dan penganggaran 5mar
KETERPADUAN PERENCANAAN DAN
ANGGARAN
(Narasumber diskusi Perubahan Undang Undang Keuangan
Negara)
Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA
Jakarta, 5 Maret 2011
1
1
PENDAHULUAN
2
KERANGKA BERFIKIR
3
UU N0 17/2003 & PERMASALAHAN HUKUMNYA
4
USULAN PERUBAHAN
5
PENUTUP
2
1
PENDAHULUAN
3
1. PENDAHULUAN
Perubahan Lingkungan Strategis dari Eksternal : Globalisasi dll.
Akibatnya
Pemanfaatan Keuangan
Negara tidak efektif
untuk mencapai tujuan
Terbitnya
UU No.
17/2003
Dominasi Kementerian
Keuangan – Check and
Balance lemah
Titik berat pada aspek
keuangan (fiskal)
Amandemen
UU No.
17/2003
Efektivitas
Keuangan Negara
untuk mencapai
Tujuan Negara
ill-structured problem
(keterkaitan
perencanaan,
penganggaran,
pengendalian dan
monev lemah)
Perubahan Lingkungan Strategis dari Internal: Desentralisasi dll.
4
2
KERANGKA BERFIKIR
5
2.1. PERENCANAAN MENJAGA KESINAMBUNGAN
TUJUAN BERNEGARA
d s t…
d s t…
2.2. SISTEM MANAJEMEN PUBLIK YANG TERINTEGRASI
APBN
Penganggaran
Tujuan Bernegara
Melalui
Keterangan:
APBN merupakan instrumen penting
untuk mencapai tujuan bernegara
Pelaksanaan
2
Bukan Hanya
Penganggaran
1
Perencanaan
3
Manajemen
Publik
Pengendalian
(Monev)
4
5
Pelaporan/
Pertanggungjawaban
7
2.3. PENDEKATAN KERANGKA PENGELOLAAN
KEUANGAN (PENGANGGARAN) NEGARA
1
2
Rencana
Penerimaan,
Alokasi
anggaran dan
Pembiayaan
merujuk
kepada
perencanaan
pembangunan
yangkonsisten
(Sasaran
pembangunan
)
Kebijakan yang
selaras (kebijakan
ekonomi makro
prudensial ;
kebijakan sektor
sejalan kebijakan
Makro; kebijakan
regional sejalan
dgn kebijakan
makro dan
sektoral) –
seimbang antara
keuangan dan
pembangunan
kesejahteraan
3
4
5
Penerapan
Kerangka
Pembangunan
Jangka
Menengah dan
Anggaran
Berbasis Kinerja
(Monev harus
kuat)
Dalam siklus
penyusunan
APBN,
perencanaan
berjalan seiring
dengan
penganggaran
hingga APBN
ditetapkan
Berjalannya
mekanisme
check and
balanced –
mengurangi
dominasi satu
kementerian
dengan rentang
kendali yang
optimal
8
3
UU N0 17/2003 & PERMASALAHAN HUKUMNYA
9
3. UU 17/2003 DAN PERMASALAHAN HUKUMNYA
1
2
3
4
10
4
USULAN PERUBAHAN
11
4. Usulan Perubahan
Keempat
Ketiga
Kedua
Pertama
Perlu dimuat tentang
definisi pengelolaan
keuangan negara
yang meliputi
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan,
pengendalian dan
pelaporan/akuntabilit
as pembangunan.
Rincian terhadap hal
tersebut masuk
dalam batang tubuh
UU
Perencanaan dan
Penganggaran harus
seiring dan/atau terkait
erat. Opsinya : (1)
Perencanaan dan
Penganggaran dalam
satu kementerian; atau
(2) Terpisah seperti
sekarang namun harus
ada mekanisme yang
menjamin bahwa
rencana dan anggaran
bersama hingga APBN
ditetapkan
Dalam kaitannya sisi
penerimaan perlu
dipertimbangkan
adanya badan
penerimaan yang
bertanggung jawab
langsung kepada
Presiden. Mekanisme
check balance akan
lebih terjaga, karena
pengelolaan
keuangan negara
terbagi dalam
beberapa lembaga, di
bawah kekuasaan
Presiden.
perubahan pada UU
No. 17 Tahun 2003
menuntut perlu
dilakukannya
harmonisasi/penyempurnaan peraturan
perundang-undangan
lainnya, seperti UU
No. 1/2004, UU No. 25
tahun 2004, UU No.
32 dan UU No. 33
tahun 2004, UU No.
39 tahun 2008, dan
UU terkait lainnya.
12
5
PENUTUP
13
5. KESIMPULAN
• Efektivitas APBN dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
menuntut berjalannya perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan yang terintegrasi dan
berjalan dengan baik.
• Kesemua unsur tersebut harus tergambar dengan jelas dalam
UU Keuangan Negara di mana untuk mencapai governance yang
baik dan adanya rentang kendali yang seimbang, harus ada
pembagian kewenangan yang tidak terpusat, melainkan terbagi
dengan jelas, antara eksekutif dan legislatif, serta di dalam
internal eksekutif.
• UU No. 17 Tahun 2003 belum memenuhi hal tersebut di atas.
• Selain UU 17 tahun 2003, beberapa UU lainnya juga perlu
disesuaikan agar konsisten satu dengan lainnya dan sejalan
dengan Amandemen UUD 45, sistem NKRI, desentralisasi, dan
sebagainya.
14
TERIMAKASIH
ANGGARAN
(Narasumber diskusi Perubahan Undang Undang Keuangan
Negara)
Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA
Jakarta, 5 Maret 2011
1
1
PENDAHULUAN
2
KERANGKA BERFIKIR
3
UU N0 17/2003 & PERMASALAHAN HUKUMNYA
4
USULAN PERUBAHAN
5
PENUTUP
2
1
PENDAHULUAN
3
1. PENDAHULUAN
Perubahan Lingkungan Strategis dari Eksternal : Globalisasi dll.
Akibatnya
Pemanfaatan Keuangan
Negara tidak efektif
untuk mencapai tujuan
Terbitnya
UU No.
17/2003
Dominasi Kementerian
Keuangan – Check and
Balance lemah
Titik berat pada aspek
keuangan (fiskal)
Amandemen
UU No.
17/2003
Efektivitas
Keuangan Negara
untuk mencapai
Tujuan Negara
ill-structured problem
(keterkaitan
perencanaan,
penganggaran,
pengendalian dan
monev lemah)
Perubahan Lingkungan Strategis dari Internal: Desentralisasi dll.
4
2
KERANGKA BERFIKIR
5
2.1. PERENCANAAN MENJAGA KESINAMBUNGAN
TUJUAN BERNEGARA
d s t…
d s t…
2.2. SISTEM MANAJEMEN PUBLIK YANG TERINTEGRASI
APBN
Penganggaran
Tujuan Bernegara
Melalui
Keterangan:
APBN merupakan instrumen penting
untuk mencapai tujuan bernegara
Pelaksanaan
2
Bukan Hanya
Penganggaran
1
Perencanaan
3
Manajemen
Publik
Pengendalian
(Monev)
4
5
Pelaporan/
Pertanggungjawaban
7
2.3. PENDEKATAN KERANGKA PENGELOLAAN
KEUANGAN (PENGANGGARAN) NEGARA
1
2
Rencana
Penerimaan,
Alokasi
anggaran dan
Pembiayaan
merujuk
kepada
perencanaan
pembangunan
yangkonsisten
(Sasaran
pembangunan
)
Kebijakan yang
selaras (kebijakan
ekonomi makro
prudensial ;
kebijakan sektor
sejalan kebijakan
Makro; kebijakan
regional sejalan
dgn kebijakan
makro dan
sektoral) –
seimbang antara
keuangan dan
pembangunan
kesejahteraan
3
4
5
Penerapan
Kerangka
Pembangunan
Jangka
Menengah dan
Anggaran
Berbasis Kinerja
(Monev harus
kuat)
Dalam siklus
penyusunan
APBN,
perencanaan
berjalan seiring
dengan
penganggaran
hingga APBN
ditetapkan
Berjalannya
mekanisme
check and
balanced –
mengurangi
dominasi satu
kementerian
dengan rentang
kendali yang
optimal
8
3
UU N0 17/2003 & PERMASALAHAN HUKUMNYA
9
3. UU 17/2003 DAN PERMASALAHAN HUKUMNYA
1
2
3
4
10
4
USULAN PERUBAHAN
11
4. Usulan Perubahan
Keempat
Ketiga
Kedua
Pertama
Perlu dimuat tentang
definisi pengelolaan
keuangan negara
yang meliputi
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan,
pengendalian dan
pelaporan/akuntabilit
as pembangunan.
Rincian terhadap hal
tersebut masuk
dalam batang tubuh
UU
Perencanaan dan
Penganggaran harus
seiring dan/atau terkait
erat. Opsinya : (1)
Perencanaan dan
Penganggaran dalam
satu kementerian; atau
(2) Terpisah seperti
sekarang namun harus
ada mekanisme yang
menjamin bahwa
rencana dan anggaran
bersama hingga APBN
ditetapkan
Dalam kaitannya sisi
penerimaan perlu
dipertimbangkan
adanya badan
penerimaan yang
bertanggung jawab
langsung kepada
Presiden. Mekanisme
check balance akan
lebih terjaga, karena
pengelolaan
keuangan negara
terbagi dalam
beberapa lembaga, di
bawah kekuasaan
Presiden.
perubahan pada UU
No. 17 Tahun 2003
menuntut perlu
dilakukannya
harmonisasi/penyempurnaan peraturan
perundang-undangan
lainnya, seperti UU
No. 1/2004, UU No. 25
tahun 2004, UU No.
32 dan UU No. 33
tahun 2004, UU No.
39 tahun 2008, dan
UU terkait lainnya.
12
5
PENUTUP
13
5. KESIMPULAN
• Efektivitas APBN dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
menuntut berjalannya perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan yang terintegrasi dan
berjalan dengan baik.
• Kesemua unsur tersebut harus tergambar dengan jelas dalam
UU Keuangan Negara di mana untuk mencapai governance yang
baik dan adanya rentang kendali yang seimbang, harus ada
pembagian kewenangan yang tidak terpusat, melainkan terbagi
dengan jelas, antara eksekutif dan legislatif, serta di dalam
internal eksekutif.
• UU No. 17 Tahun 2003 belum memenuhi hal tersebut di atas.
• Selain UU 17 tahun 2003, beberapa UU lainnya juga perlu
disesuaikan agar konsisten satu dengan lainnya dan sejalan
dengan Amandemen UUD 45, sistem NKRI, desentralisasi, dan
sebagainya.
14
TERIMAKASIH