Pembahasan Hasil Pengukuran Kinerja Pada Setiap Perspektif

c. Net Profit Margin Ukuran ini digunakan untuk mengetahui kesuksesan dari suatu operasi perusahaan dan untuk memproyeksikan profitabilitas dalam suatu rencana bisnis. Data perusahaan yang digunakan dalam ukuran ini adalah: 1. Laba bersih PT. BPR Pijer Podi Sibolangit dalam suatu periode, 2. Jumlah seluruh penjualan bersih perusahaan dalam suatu periode. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Net Profit Margin = Laba bersih x 100 Penjualan bersih Tabel 4.10 Net Profit Margin Keterangan 2008 2009 Peningkatanpenurunan Laba Bersih 807.033.727 766.748.695 40.285.032 Penjualan Bersih 27.037.902.03 5 25.410.339.213 1.627.562.822 2.98 3.02 0.04 Sumber: Data diolah peneliti dari informasi di atas, diketahui bahwa Net Profit Margin PT. BPR PIjer Podi Kekelengen Sibolangit tahun 2009 dibanding tahun 2008 meningkat sebesar 0,04. Tidak terjadi peningkatan yang berarti

C. Pembahasan Hasil Pengukuran Kinerja Pada Setiap Perspektif

Perspektif dalam BSC memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mempengaruhi kinerja perspektif proses bisnis internal. Selanjutnya kinerja perspektif proses bisnis internal mempengaruhi kinerja pada perspektif pelanggan. Pada akhirnya kinerja perspektif pelanggan mempengaruhi kinerja perspektif keuangan. Universitas Sumatera Utara

3.1 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Ukuran – ukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan, rasio beban pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap laba operasi serta produktivitas karyawan. Peningkatan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan membuktikan konsistensi PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit dalam memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Meningkatnya jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan telah menyebabkan peningkatan beban pelatihan dan pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 0,41 pada tahun 2008 menjadi 0,51 pada tahun 2009. PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit setiap akhir tahun melakukan evaluasi terhadap manajemen dan rangkuman kinerja selama satu periode. Setiap karyawan memberikan kritik dan saran terhadap manejemen dan perlakukuan terhadap karyawan. Pada tahun 2009 kepuasan karyawan meningkat. Walaupun terjadi peningkatan kepuasan karyawan tetap saja berdampak terhadap menurunnya tingkat perputaran karyawan, dengan demikian berarti tingkat retensi karyawan mengalami peningkatan. Hasil pengukuran kinerja PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit atas perpektif pembelajaran dan pertumbuhan telah menunjukan hasil yang baik. Dalam perpektif Pertumbuhan dan Pembelajaran memiliki beberapa sasaran penting yaitu meningkatkan profesionalisme pegawai, dengan Universitas Sumatera Utara meningkatnya profesionalisme kerja akan berdampak positf terhadap peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah dalam hal ini akan berdampak positif pula terhadap peningkatan kepuasan nasabah yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan. Meningkatkan pengawasan dan budaya patuh kepada aturan hal ini juga berdampak peningkatan profesionalisme kerja karyawan. Hal tersebut mendorong perusahaan mengadakan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan.

3.2 Perspektif Proses Bisnis Internal

Ukuran-ukuran kinerja yang digunakan pada perspektif proses bisnis internal adalah terpenuhinya sertifikat internasional, margin laba operasional, rasio beban operasi terhadap pendapatan dan jumlah kunjungan bisnis ke pelanggan. Secara nominal peningkatan rasio beban operasional terhadap pendapatan dan penurunan margin laba operasional ini menunjukan terjadinya penurunan efisiensi beban-beban operasional perusahaan dalam hubungannya dengan proses operasi perusahaan, namun bukan berarti proses operasi perusahaan tidak berjalan dengan efektif. Efektivitas proses operasi perusahaan secara nyata dapat diketahui pada perspektif pelanggan. Pada PT BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit salama tahun 2009 tidak terjadi peningkatan rasio beban operasi dan bahkan margin laba operasional menagalami peningkatan sebesar 1,96. Perspektif proses bisnis internal dapat dilakukan dengan berbagai pengembangan produk – produk baru yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi Universitas Sumatera Utara kebutuhan nasabah akan layanan keuangan sehingga nasabah lama dapat dipertahankan dan nasabah baru dapat diperoleh yang pada akhirnya akan memperbesar penguasaan pangsa pasar PT BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit.

3.3 Perspektif Pelanggan

Ukuran-ukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pelanggan adalah jumlah pelanggan perusahaan, rata-rata laba per pelanggan dan beban operasi per pelanggan. Pada tahun 2008 PT BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit, mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah ada dan mengembangkannya melalui peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 9 Nasabah. Melalui peningkatan jumlah pelanggan, rata-rata beban operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melayani seorang pelanggan mengalami peningkatan sebesar Rp. 5.308.428 nasabah tetapi peningkatan beban operasional tersebut disertai dengan dampak negatif terhadap rata-rata laba per pelanggan, yaitu terjadinya penurunan rata-rata laba per pelanggan sebesar Rp. 302.655. Berdasarkan hasil pengukuran ini, kinerja PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit pada perspektif pelanggan Peningkatan jumlah Nasabah tidak berpengaruh baik terhadap peningkatan laba per pelanggan, hal tersebut adanya nasabah yang tidak melakukan transaksi atau tidak melakukan pinjaman atau menabung. Universitas Sumatera Utara

3.4 Perspektif Keuangan

Ukuran-ukuran kinerja yang digunakan pada perspektif keuangan adalah pertumbuhan pendapatan, Return On Investment ROI dan Net Profit Margin. Semakin tinggi nilai persentase ROI menunjukan bahwa kinerja perusahaan semakin baik dan semakin tinggi nilai persentase laba bersih bila dibandingkan dengan penjualan bersih, menunjukan bahwa kinerja perusahaan semakin baik. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada perspektif keuangan, pada tahun 2009 PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar Rp. 1.783.997.186. Pertumbuhan pendapatan ini disebabkan meningkatnya jumlah nasabah. Pertumbuhan pendapatan yang disertai dengan kenaikan beba-beban operasional menyebabkan peningkatan yang tidak terlalu berarti pada profit margin pada tahun 2008 perusahaan yaitu hanya sebesar 2,98 dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 0,04. Di samping itu, efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang ada juga mengalami peningkatan sebesar 0,01 pada tahun 2009. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan memperlihatkan kinerja yang baik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dibuktikan melalui peningkatan retensi dan produktivitas karyawan. Walaupun terjadi penurunan efisiensi biaya pada proses operasi, proses inovasi menunjukan perbaikan inovasi yang semakin baik pada perspektif proses bisnis internal. Demikian pula dengan perspektif pelanggan, pangsa pasar yang dimiliki oleh perusahaan semakin meluas dan disertai dengan peningkatan laba per pelanggan. Ketiga perspektif tersebut berdampak terhadap meningkatnya pertumbuhan pendapatan, ROI, dan net profit Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari skripsi ini peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan balanced scorecard studi kasus pada PT.BPR Pijer Podi Kekelengen Sibolangit. Kesimpulan yang diperoleh tersebut didasarkan atas uraian-uraian dari Bab I hingga Bab IV