Latar Belakang Perlindungan Hukum Terhadap Perusahaan Asuransi Dengan Perusahaan Reasuransi Yang Dicabut Izin Usahanya

12 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan hadirnya usaha perasuransian juga dirasakan oleh dunia usaha, mengingat di satu pihak terdapat berbagai resiko yang secara sadar dan rasional dirasakan dapat mengganggu kesinambungan kegiatan usahanya. Di lain pihak dunia usaha sering kali tidak dapat menghindarkan diri dari suatu sistem yang memaksanya untuk menggunakan jasa usaha perasuransian. Usaha perasuransian telah cukup lama hadir dalam perekonomian Indonesia dan berperan dalam perjalanan sejarah bangsa berdampingan dengan sektor kegiatan lainnya. Usaha asuransi merupakan usaha yang dapat menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung dan sekaligus usaha itu juga menyangkut dana masyarakat. Melalui kedua peranan usaha asuransi tersebut, dalam perkembangan ekonomi yang semakin meningkat maka semakin terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian yang kuat dan dapat diandalkan. Sehubungan dengan itu, maka industri perasuransian akan memerlukan pembinaan dan pengawasan yang berkesinambungan dari pemerintah dalam rangka pengamanan kepentingan masyarakat. Perusahaan perasuransian wajib untuk memelihara usaha yang sehat. Namun dalam perkembangannya, ada kalanya perusahaan asuransi tidak dapat melaksanakan usaha dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang - undang, diantaranya masalah kekayaaan perusahaan yang tidak mendukung Universitas Sumatera Utara 13 pertumbuhan perusahaan asuransi. Demikian tentunya perusahaan asuransi dapat dinyatakan pailit, sebagaimana yang ditentukan dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian selanjutnya disebut UUP Pasal 20 ayat 1 yaitu dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan dalam peraturan Kepailitan, dalam hal terdapat pencabutan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat 1, yaitu dalam hal tindakan untuk memenuhi rencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 3 bahwa sebelum pencabutan izin usaha, Menteri dapat memerintahkan perusahaan yang bersangkutan untuk menyusun rencana dalam rangka mengatasi penyebab dari pembatasan kegiatan usahanya, maka Menteri berdasarkan kepentingan umum dapat memintakan kepada pengadilan agar perusahaan yang bersangkutan dinyatakan pailit. Dikaitkan dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang selanjutnya disebut UUKPKPU Pasal 2 ayat 5 menyatakan bahwa dalam hal debitur adalah perusahaan reasuransi, dana pensiun, atau badan usaha milik negara yang bergerak dibidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan. Ketentuan ini diperlukan untuk membangun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi sebagai Universitas Sumatera Utara 14 lembaga pengelola dana masyarakat yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan dan kehidupan perekonomian. 1 Jika suatu perusahaan asuransi telah dicabut izin usahanya, maka kekayaan perusahaan tersebut perlu dilindungi agar para pemegang polis tetap dapat Menurut UUP Pasal 18, dalam hal tindakan untuk memenuhi rencana mengatasi penyebab dari pembatasan kegiatan usaha telah dilaksanakan dan apabila pelaksanaan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang bersangkutan tidak mampu atau tidak bersedia menghilangkan hal-hal yang menyebabkan pembatasan termaksud, maka Menteri Keuangan dapat mencabut izin usaha perusahaan. Pencabutan izin usaha diumumkan oleh Menteri Keuangan dalam surat kabar harian di Indonesia yang memiliki peredaran yang luas. Akan tetapi menurut UUP Pasal 19, apabila perusahaan telah berhasil melakukan tindakan dalam rangka mengatasi penyebab dari pembatasan kegiatan usahanya dalam jangka waktu 4 empat bulan, maka perusahaan yang bersangkutan dapat melakukan usahanya kembali. Menurut UUP Pasal 20, dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan dalam Peraturan Kepailitan dalam hal terdapat pencabutan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, maka Menteri Keuangan berdasarkan kepentingan umum dapat meminta kepada pengadilan agar perusahaan yang bersangkutan dinyatakan pailit. Hak pemegang polis atas pembagian harta kekayaan perusahaan asuransi kerugian atau perusahaan asuransi jiwa yang likuiditas merupakan hak utama. 1 Mosgan Situmorang, Laporan Akhir pengkajian Hukum Tentang Aspek Hukum Pemailitan perusahaan Asuransi Di Indonesia Jakarta: Penerbit Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI, 2005, hlm. 1-2. Universitas Sumatera Utara 15 memperoleh haknya secara proporsional. Untuk melindungi kepentingan para pemegang polis tersebut, Menteri Keuangan diberi wewenang berdasarkan undang - undang ini untuk meminta pengadilan agar perusahaan asuransi yang bersangkutan dinyatakan pailit, sehingga kekayaan perusahaan tidak dipergunakan untuk kepentingan pengurus pemilik perusahaan tanpa mengindahkan kepentingan pemegang polis. 2 Pemerintah memberikan perlindungan hukum bagi pemegang polis sebelum dilakukannya pencabutan izin usaha asuransi sudah diatur dengan baik dan mendetail, yakni adanya ketentuan asas spesialisasi, persyaratan bagi direksi dan komisaris untuk dinilai kemampuan dan kepatutan, persyaratan bagi perusahaan asuransi untuk mempekerjakan secara tetap tenaga ahli yang berkualifikasi sesuai bidang asuransi yang memberikan petunjuk perusahaan dikelola secara profesional, pengaturan mengenai batas tingkat solvabilitas minimum perusahaan, kewajiban perusahaan asuransi untuk diaudit laporan keuangannya oleh akuntan publik, adanya ketentuan bagi perusahaan asuransi menempatkan dana jaminan, kewajiban untuk memiliki dukungan reasuransi, dan adanya ketentuan dasar dalam penyusunan polis. Namun yang berkaitan dengan upaya-upaya pemerintah di dalam memberikan perlindungan bagi pemegang polis dalam pencabutan izin usaha asuransi, di dalam pelaskanaannya Pemerintah masih terbatas penanganannya atas perusahaan asuransi. 3 2 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Cetakan kelima Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti, 2011, hlm. 45. 3 http:binatangpoerba.wordpress.com2011100383 diakses pada tanggal 14 Maret 2014, pukul 23:14:51 WIB Universitas Sumatera Utara 16 Berdasarkan uraian tersebut, hal mengenai perlindungan hukum terhadap perusahaan asuransi dengan perusahaan reasuransi yang dicabut izin usahanya merupakan sesuatu yang penting untuk diteliti.

B. Perumusan Masalah