Rancangan Sistem

3.2 Rancangan Sistem

Aplikasi yang akan dibangun adalah aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus pegawai dengan menggunkan metode promethee.

3.2.1 Rancangan Model

Untuk masalah pengukuran serta perbandingan kualitas layanan, dimensi yang digunakan sebagai kriteria meliputi kedisiplinan, prestasi kerja, pengalaman kerja, dan perilaku selama kerja. Simbol yang di gunakan untuk kriteria tersebut adalah :

a. K1 : Kedisiplinan

b. K2 : Prestasi kerja

c. K3 : Pengalaman kerja

d. K4 : Perilaku selama kerja Simbol hasil perhitungan :

a. LF : Leaving flow

b. EF : Entering flow

c. NF : Net flow Selain menentukan kriteria untuk menentukan nilainya maka diperlukan klasifiaksi

tiap-tiap kriterianya, untuk menentukan kriteri bunus dengan membagi 5 bagian dan nilai tiap klasifikasinya yaitu :

1. Sangat Baik dengan nilai 5

2. Baik dengan nilai 4

3. Cukup dengan nilai 3

4. Kurang Baik dengan nilai 2

5. Buruk dengan nilai 1

Tabel untuk membuat pilihan klasifikasi tiap-tiap kriteria memiliki beberapa sub kriteria adalah :

Tabel 3.1 Sub Kriteria

KEDISIPLINAN SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Tidak masuk 0 1 2 3 4 Terlambat masuk

PRESTASI KERJA SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Memenuhi target 30% 25% 20% 15% 10% Memiliki sertifikat

PENGALAMAN SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Lama Kerja

PERILAKU SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Keramahan 30% 25% 20% 15% 10% Sosialisasi Tim

10% *sumber : Penelitian Lamriama Panjaitan, Universitas Sumut

Tabel 3.2 Nilai Tiap Sub Kriteria

KEDISIPLINAN

SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Tidak masuk 5 4 3 2 1 Terlambat masuk

PRESTASI KERJA

SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Memenuhi target 5 4 3 2 1 *sumber : Penelitian Lamriama Panjaitan, Universitas Sumut

Tabel 3.3 Lanjutan Nilai Tiap Sub Kriteria

Memiliki sertifikat 5 4 3 2 1

PENGALAMAN SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Lama Kerja 5 4 3 2 1

PERILAKU SANGAT BAIK

BAIK

CUKUP

KURANG BAIK

BURUK

Keramahan 5 4 3 2 1 Sosialisasi Tim

5 4 3 2 1 *sumber : Penelitian Lamriama Panjaitan, Universitas Sumut

Dari rancangan nilai yang telah dibuat, maka didapat beberapa nilai kriteria yang menjadi acuan untuk menentukan jumlah bonus kepada karyawan. Untuk menentukan urutan dengan perhitungan perbandingan dengan menentukan nilai-nilai perhitungan, Tahapan perhitungan adalah :

Fase pertama, nilai hubungan outrangking berdasarkan pertimbangan dominasi masing-masing kriteria. Indeks bonus ditentukan dan nilai outrangking secra grafis disajikan berdasarkan bonus dari pembuat keputusan. Data dasar untuk evalusi dengan metode promethee dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4 Data Dasar Analisis Promethee

Nilai (N)

Min Max

LF EF NF Kriteria

N1 N2 N3 ...... ..... ....... K1

Min K1(N1)

K1(N2)

K1(N3)

K2 Max K2(N1)

K2(N2)

K2(N3)

K3 Max K3(A1)

K3(N2)

K3(N3)

K4 Max K4(A1)

K4(A2)

K4(A3)

*sumber : Sistem Pendukung Keputusan, Kadarsah, 1998

Berikut ini merupakan penjelasan dari istilah atau singkatan yang digunakan :

1. K1(N1) : Elemen matrik K1 baris ke 1 dan kolom ke 1

2. K1(N2) : Elemen matrik K1 baris ke 1 dan kolom ke 2

3. K mn : Elemen matrik K baris ke m dan kolom ke n

Berdasarkan tabel data diatas maka untuk mencari nilai arah dalam persentase outrangking , dengan menggunakan :

1. Jumlah dari nilai garis lengkungan yang memiliki arah menjauh dari node a lebih baik dari x (leaving flow).

2. Diukur berdasarkan karakter outrangking dari nilai a ( entering flow)

3. Menentukan perbandingan urutan nilai yang terbaik atau rangking dari lokasi pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (net flow ). Seperti yang telah diketahui bahwa nilai yang dimasukan ke dalam matrik

merupakan nilai perbandingan berpasangan dimana nilai elemen K mn merupakan nilai kebalikan dari elemen K nm . Sedangkan untuk elemen matrik yang memiliki nomor baris dan kolom yang sama, misalnya elemen matrik M baris ke 1 dan kolom ke 1 akan bernilai

1 (satu). Hal ini dapat terjadi karena elemen matrik yang memiliki baris dan kolom yang sama hanyalah membandingkan kriteria yang sama. Dengan demikian, pengguna atau user aplikasi ini yaitu admin tidak perlu memasukkan seluruh nilai elemen matrik.

Fase kedua, dalam proses penentuan prioritas adalah menjumlahkan nilai dari setiap kolom matrik. Aturan yang dapat dipakai sebagai berikut : Sebelum menghitung nilai setiap kolom maka kata harus menentukan daerah mana yang akan dibandingkan : Tahap I :

Nilai N1 di bandingkan dengan nilai N2 Tahap II : Untuk K1

d = N1-N2 Tahap III :

kemudian menentukan kaidah yang digunakan, yaitu maksimasi atau minimasi P(N1,N2) = a P(N2,N1) = b

Tahap IV : Menghitung semua nilai yang terdapat :

℘ (N1,N2) = 1/6 * ∑ ( N 1 , N 2 ) ℘ P(N2,N1) = 1/6* ∑ ( N 2 , N 1 )

leaving flow : Φ +

entering flow : −

net flow : Φ ( a ) − Φ ( a )

3.2.2 Perancangan Proses

Rancangan Data flow Diagaram (DFD) pada sistem pendukung keputusan pemberian bonus pegawai dengan menggunakan metode promethee adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 DFD Level 0.

Data Flow Diagram (DFD) level 0 memberikan gambaran seluruh elemen sistem. Terdapat dua entitas yaitu admin dan user. user memiliki akses untuk menentukan bonus gaji dan mendapatkan laporannya dari pilihan yang dimasukkan user, sedangkan admin mempunyai akses untuk melakukan pengelolaan kriteria dan nilai bonus. Data Flow Diagram level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut :

Gambar 3.2 DFD Level 0

3.2.2.2 DFD Level 1.

Pada diagram level 1 sistem pendukung keputusan penentuann bonus pegawai dengan metode promethee dibagi menjadi tiga proses, yaitu proses login, proses olah data, dan proses perhitungan. Didalam diagram flow diagram level 1 ini terdiri dari beberapa aliran data dari masing-masing proses yaitu :

a. Proses login, terdiri dari login.

b. Proses olah data, terdiri dari data karyawan, data kriteria, nilai kriteria, dan data perhitungan

c. Proses pelaporan, terdiri dari data bonus.

d. Proses perhitungan, terdiri dari pilihan kriteria DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :

Gambar 3.3 DFD Level 1

3.2.2.3 DFD Level 2 Proses Olah Data

Proses olah data dibagi menjadi empat proses, yaitu proses pegawai, proses kriteria, dan proses nilai kriteria. Admin melakukan pengolahan data berdasarkan nilai masing- masing pegawai dan kriteria yang telah ditentukan. Admin memasukkan data yang telah ditentukan sebelumnya kedalam tabel berdasarkan tabel-tabel yang telah ditentukan, dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Olah Data

3.2.3 Perancangan Logika

Perhitungan promethee dapat dilihat dengan struktur program flowchart, proses perhitungannya, yaitu : Nilai bonus, data flow, leaving flow, entering flow, dan net flow. Bagan alir program (flowchart) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir.

3.2.3.1 Flowchart Proses Preferensi

Flowchart dari proses preferensi dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Flowchart Proses Preferensi

Admin memasukkan data bonus, kemudian data tersebut dihitung selisih a1 dan a2, jika benar nilai benar akan memilih tipe bonus satu sampai 6, jika nilai salah akan Admin memasukkan data bonus, kemudian data tersebut dihitung selisih a1 dan a2, jika benar nilai benar akan memilih tipe bonus satu sampai 6, jika nilai salah akan