Tinjauan Pustaka Sejarah Kesehatan Kuli Kontrak di Perkebunan Senembah Maatschappij 1882-1942

7 Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam bidang Ilmu Sejarah untuk menambah referensi dan khasanah kajian tentang sejarah kesehatan di perkebunan pada masa kolonial yang menurut hemat penulis belum pernah ditulis. Oleh karena itu, penulis berharap agar penelitian ini menjadi acuan dalam penulisan sejarah kesehatan selanjutnya. 2. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru tentang kondisi kehidupan, kondisi kesehatan, faktor- faktor penyebab wabah penyakit dan angka kematian serta penanganan kesehatan yang dilakukan terhadap kuli kontrak di Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij pada masa kolonial. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, refleksi dan masukan terhadap perusahaan perkebunan mengenai penanganan kesehatan pekerja-pekerja dalam lingkungan perkebunan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas produksi dalam perkebunan.

1.4 Tinjauan Pustaka

Jan Bremen 1997 dalam bukunya yang berjudul Menjina kka n Sa ng Kuli: Politik Kolonia l, Tua n Kebun, da n Kuli di Suma tra Timur pa da Awa l Aba d Ke-20 . Buku ini dapat memberikan gambaran mengenai kebijakan yang dibuat oleh penguasa dan pengusaha perkebunan agar para kuli tetap terikat dalam hierarki Universitas Sumatera Utara 8 struktur perkebunan. Dalam buku ini juga dapat membantu penulis dalam menggambarkan tentang kesehatan, pemukiman dan lingkungan kuli di dalam perkebunan. Di dalam buku ini diceritakan bahwa penyakit yang paling banyak diderita kuli di perkebunan pada waktu itu adalah penyakit kolera yang diakibatkan kondisi lingkungan yang buruk. Penyakit lain yang diderita oleh kuli adalah penyakit kelamin. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pelacuran yang dilakukan oleh kuli perempuan akibat dari upah yang murah di dalam perkebunan. Selain itu, perlakuan yang diterima oleh kuli dan makanan yang tidak sebanding dengan apa yang telah mereka kerjakan menyebabkan mereka sangat mudah terserang penyakit. Buku ini juga menyebutkan bahwa pada awal abad XX angka kematian menurun drastis di perkebunan. Hal ini adalah akibat dari adanya peningkatan pelayanan kesehatan di perkebunan pada akhir abad ke XIX sampai awal abad ke XX. Penurunan jumlah kematian ini tentunya juga tidak lepas dari peranan sarana pelayanan kesehatan yang semakin membaik. A. A. Loedin 2010 dalam bukunya yang berjudul Seja ra h Kedoktera n di Bumi Indonesia . Buku ini menjelaskan mengenai masalah kesehatan dan penyakit yang ada di Hindia Belanda mulai zaman V.O.C. hingga pemerintah Kolonial Belanda. Buku ini membantu penulis dalam melihat peranan pemerintah Kolonial Belanda dalam membuat kebijakan tentang kesehatan dan penanganan penyakit yang pernah mewabah di Hindia Belanda seperti wabah cacar dan beri-beri. Buku ini juga Universitas Sumatera Utara 9 menjelaskan tentang keadaan kesehatan, tenaga kesehatan, dinas dan instansi kesehatan, serta pendidikan kedokteran di Hindia Belanda pada masa itu. Gani A. Jailani 2013 dalam bukunya yang berjudul Penya kit Kela min di Ja wa 1812-1942 . Buku ini menggambarkan permasalahan penyakit kelamin yang dilihat dari sudut pandang wacana publik, kesehatan, dan politik. Buku ini juga menceritakan penyebaran penyakit kelamin pada serdadu militer dan pekerja perkebunan serta penanganan terhadap penyakit ini yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Buku ini membantu penulis dalam menggambarkan penyebaran penyakit kelamin dan penanganannya walaupun penelitian ini berada di pulau Jawa. T. Keizerina Devi 2004 dalam bukunya yang berjudul Poena le Sa nctie: Studi Tenta ng Globa lisa si Ekonomi da n Peruba ha n Hukum di Suma tera Timur 1870-1950. Buku ini menceritakan tentang masalah penerapan Poena le Sa nctie akibat dari peraturan Koeli Ordonna ntie pada kuli kontrak perkebunan di Sumatera Timur. Buku ini membantu penulis dalam menggambarkan mengenai kondisi kehidupan kuli kontrak perkebunan di Sumatera Timur termasuk Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij sebelum dan semenjak diberlakukannya peraturan Koeli Ordonna ntie pada 1880. Buku ini dapat memberi informasi bagi peneliti mengenai kesehatan kuli kontrak di perkebunan akibat diberlakukan peraturan tersebut. Selain itu buku ini juga memberikan bantuan terhadap penelitian penulis mengenai perekrutan kuli dari luar Sumatera Timur yaitu kuli Cina dan Jawa. Universitas Sumatera Utara 10

1.5 Metode Penelitian