Metode Penelitian Sejarah Kesehatan Kuli Kontrak di Perkebunan Senembah Maatschappij 1882-1942

10

1.5 Metode Penelitian

Setiap penelitian diwajibkan menggunakan metode, terutama metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara atau aturan yang sistematis yang digunakan sebagai proses untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran dari sebuah permasalahan. Dalam menulis peristiwa sejarah pada masa lampau yang direalisasikan dalam bentuk penulisan sejarah historiogra fi, tentu harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah merupakan proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan jejak-jejak peninggalan sejarah. 12 Dalam penerapannya, metode sejarah menggunakan empat tahapan pokok, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiogra fi. Tahap pertama adalah heuristik. Secara sederhana heuristik berarti proses pengumpulan sumber-sumber historis yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam upaya awal penelusuran sumber penulis menemukan sebuah artikel tulisan Mumuh Muhsin Z. yang berjudul Bibliogra fi Seja ra h Keseha ta n Pa da Ma sa Pemerinta ha n Bela nda . 13 Artikel tersebut berisi sumber-sumber dan bibliografi mengenai kesehatan pada masa kolonial sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelusuran sumber selanjutnya. Dalam tahapan heuristik selanjutnya, penulis melakukan studi arsip dan studi pustaka. Studi arsip dilakukan dalam rangka memperoleh sumber-sumber primer. 12 Louis Gottchalk, Mengerti Sejarah, terjemahan dari Nugroho Notosusanto, Jakarta:UI Press, 1985, hal. 39. 13 Mumuh Muhsin Z., “Bibliografi Sejarah Kesehatan Pada Masa Pemerintahan Belanda” dalam Paramita, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, Vol. 22, No. 2 - Juli 2012. Universitas Sumatera Utara 11 Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian ini baik dalam bentuk buku, skripsi, tesis, disertasi, jurnal dan lainnya. Dalam kaitannya dengan studi tersebut penulis melakukan penelitian ke Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI dan Perpustakaan Nasional Perpusnas di Jakarta. Penulis telah mempertimbangkan dan menelusuri sebelumnya mengenai sumber-sumber yang akan penulis cari. Sebagian sumber di Perpustakaan Nasional telah dapat penulis akses dan diketahui keberadaannya di perpustakaan tersebut. Penulis melakukan penelitian di Jakarta selama 15 hari yang dimulai pada pertengahan bulan Maret. Penelusuran pertama penulis lakukan di Arsip Nasional Republik Indonesia. Di sini penulis agak kesulitan dalam penelusuran sumber karena tidak ada katalog yang secara khusus berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. Setelah melakukan beberapa penelusuran penulis menemukan sumber yakni Versla g va n het Pa thologisch La bora torium Meda n- Deli Sumatra’s Oostkust over de Ja ren 1907-1921, arsip ini ditemukan dalam koleksi AVROS 1892-1985. Selain itu penulis juga menemukan Sta a tsbla d va n Nederla ndsch Indie 1880 No. 133 mengenai peraturan Koelie Ordonna ntie. Penelusuran selanjutnya penulis lakukan di Perpustakaan Nasional. Dalam sistem Perpustakaan Nasional diharuskan mendaftar sebagai anggota setelah itu diizinkan untuk mengakses koleksi yang ada. Pada penelusuran tersebut penulis menemukan beberapa artikel dalam koleksi jurnal kesehatan masa Hindia Belanda yakni Geneeskundig Tijdschrift voor Nederla nds Indie, selain itu juga penulis menemukan artikel yang telah dicetak kembali dari jurnal seperti Geneeskundig Universitas Sumatera Utara 12 Tijdschrift voor Nederla nds Indie, Nederla nds Tijdschrift voor Geneeskunde dan Kolonia le Studien . Selain sumber sejaman penulis juga menelusuri buku-buku dan karangan ilmiah sekunder yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. Dalam penelusuran sumber-sumber lainnya penulis juga mendapatkan dokumen dan buku elektronik dari koleksi Perpustakaan Leiden-KITLV yang dapat diakses melalui laman www.kitlv.nl. Penulis merasa sangat terbantu dengan adanya laman tersebut. Laman tersebut menyediakan sumber-sumber baik berupa buku, artikel, jurnal laporan yang sebagian besar terbit pada masa kolonial Belanda. Dalam penelusuran ini penulis menemukan buku-buku dan dokumen sejaman diantaranya Senemba h Ma a tscha ppij 1889-1939, De Gezondheidstoesta nd va n de Arbeiders, Verbonden a a n de Senembah-Ma a tschappij op Suma tra , gedurende de Ja ren 1897 tot 1907, Die gesundheitlichen Verha ltnisse des Arbeitersta ndes der Senemba h Ma a tscha piy, laporan tahunan Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij yakni Versla g over het boekja a r N.V. Senemba h Ma a tschappij. Penulisan ini juga dilengkapi dengan sumber-sumber sekunder yang penulis dapatkan dari berbagai perpustakaan diantaranya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan Umum Kota Medan dan Perpustakaan Tengku Lukman Sinar. Setelah mendapatkan sumber-sumber tersebut, maka tahap yang selanjutnya adalah kritik sumber. Pada tahap ini, sumber-sumber relevan yang telah diperoleh Universitas Sumatera Utara 13 diverifikasi kembali untuk mengetahui keabsahannya. 14 Oleh karena itu perlu dilakukan kritik, baik kritik eksteren maupun interen. Kritik eksteren mencakup seleksi sumber-sumber yang didapatkan. Apakah sumber-sumber tersebut perlu digunakan atau tidak dalam penelitian. Kritik interen dilakukan terhadap sumber- sumber yang telah diseleksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kredibilitas atau kebenaran isi dari sumber tersebut. Proses kritik dilakukan seiring dengan proses menerjemahkan, karena sebagian besar sumber terdiri dari bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Inggris. Tahap selanjutnya adalah interpretasi. Interpretasi merupakan penafsiran- penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikritik. Dalam tahap ini, penulis melakukan analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan sumber-sumber yang telah dikritik sebelumnya. Dari proses analisis kemudian diperoleh fakta-fakta. Kemudian fakta-fakta yang telah diperoleh disintesiskan sehingga mendapat sebuah kesimpulan. 15 Tahap terakhir dari penelitian sejarah adalah historiogra fi. Historiogra fi merupakan proses penulisan fakta-fakta yang telah diperoleh secara kronologis dan kritis-analitis. Penulisan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skripsi yang berpedoman pada outline yang telah dirancang sebelumnya. Penelitian ini bersifat deskripsi-analitis, sehingga akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai sejarah kesehatan dan mengenai wabah dan 14 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hal. 99. 15 Ibid., hal. 100. Universitas Sumatera Utara 14 penyebaran penyakit serta penanganan kesehatan di Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij tersebut. Penelitian ini bermaksud melihat dinamika dan perkembangan kesehatan di perkebunan tersebut dengan mengkolaborasi sumber-sumber dari dokumen, buku-buku sejaman, hasil penelitian, jurnal ilmiah, bibliografi dan dokumen Perkebunan Senemba h Ma a tschappij.

1.6 Sistematika Penulisan