Tanggung jawab Hukum pihak RSU Dr. Pirngadi Medan terhadap

diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sesuai Undang- Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dalam pemberian pelayanan dasar kesehatan bagi peserta Jamkesmas di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan memang menggunakan syarat-syarat yang telah diatur dalam peraturan menteri kesehatan namun terdapat perbedaan prosedur yang dilakukan dalam pelayanan di Instalasi Rawat Jalan. Prosedur yang dipersulit terkadang menjadi alasan pertama dalam keluhan kebanyakan peserta Jamkesmas yang akan melakukan pengobatan rawat jalan di Rumah Sakit ini. Didalam Instalasi Rawat Jalan IRJ ini terdapat alur yang harus diperhatikan oleh setiap pasien yang ingin melakukan pemeriksaan karena alur untuk pasien umum dan pasien askes maupun Jamkesmas memiliki perbedaan yang apabila tidak diperhatikan maka akan lebih mempersulit prosedurnya.

B. Tanggung jawab Hukum pihak RSU Dr. Pirngadi Medan terhadap

pengabaian atau pelanggaran hak-hak pasien Jamkesmas Rumah sakit adalah suatu lembaga dalam rantai Sistem Kesehatan Nasional yang mengembangkan tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 63 Penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta masyarakat. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara 63 Hendrik, Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta : EGC, 2013, hlm 37 Universitas Sumatera Utara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat Tenaga kesehatan menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan yaitu “setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan untuk melakukan upaya kesehatan.” Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 1 angka 6 yang dimaksud Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Karena rumusan tenaga kesehatan itu meliputi setiap orang, perlu dirinci lebih lanjut siapa saja yang masuk dalam kualifikasi sebagai tenaga kesehatan. Menurut Pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan yang dimaksud dengan tenaga kesehatan ialah terdiri dari: 1. Tenaga medis dokter dan dokter gigi; 2. Tenaga keperawatan; 3. Tenaga kefarmasian; 4. Tenaga kesehatan masyarakat; 5. Tenaga gizi; 6. Tenaga keterapian fisik; dan 7. Tenaga kesehatan medis. Universitas Sumatera Utara Tenaga kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 262MenkesPerIII1979 tentang Ketenagaan Rumah Sakit Pemerintah, ada tiga kategori yang dikenal, diantaranya: 1. Tenaga medis yaitu dokter ahli, dokter umum, dokter gigi, dan lain-lain. 2. Tenaga paramedis perawatan yaitu piñata rawat, perawat kesehatan, bidan, perawat khusus, dan lain-lain. 3. Tenaga paramedis non perawatan yaitu asisten apoteker, fisioterapi, penata rontgen dan lain-lain. Kesimpulannya adalah bahwa pelaku usaha di bidang pelayanan kesehatan adalah setiap orang perorangan tenaga kesehatan ataupun badan usaha baik berbentuk rumah sakit, puskesmas, atau institusi pelayanan kesehatan lainnya yang memberikanmenyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan berdasarkan adanya perjanjian.

C. Kajian yuridis tanggung jawab pemerintah dalam menjamin pelayanan