Komunikasi Pemasaran dan Pemasaran Sosial

Sedangkan kelemahan televisi sebagai media masa, yaitu dalam Khasali, 1995: 121 : 1 Biaya yang besar Kelemahan yang paling serius dalam beirklan di televisi adalah biaya absolut yang sangat ekstrem untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersil. Sekalipun biaya untuk menjangkau setiap kepala aalah rendah, biaya absolut dapat membatasi niat pengiklan. Biaya produksi termasuk biaya pembuatan film dan honorarium artis yang terlibat, bisa menghabiskan jutaan rupiah. Belum lagi penyiarannya yang harus diulang-ulang pada jam-jam siaran utama. 2 Khalayak yang tidak selektif Sekalipun berbagi teknologi telah diperkenalkan untuk menjangkau sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media yang tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah. Jadi iklan-iklan yang disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar yang tidak tepat. 3 Kesulitan teknis Media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan-iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiarannya.

2.1.2 Komunikasi Pemasaran dan Pemasaran Sosial

Komunikasi pemasaran merupakan salah satu cabang ilmu dalam komunikasi. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Kegiatan pemasaran pada dasarnya juga dapat dijalankan dan bermanfaat dalam dunia politik, namun hal ini hanya dapat terjadi di dalam dunia politik yang demokratis, di mana pemilih bebas menentukan pilihan dan setiap pihak Universitas Sumatera Utara mempunyai hak serta kewajiban yang sama untuk menciptakan institusi atau produk politik. salah satu kegiatan politik di dalam pemasaran disebut social cause marketing atau pemasaran sosial. Pemasaran sosial merupakan salah satu proses yang menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik marketing untuk mendorong masyarakat menerima gagasan atau melakukan tindakan tertentu. Aktivitasnya mencakup desain, implementasi dan pengendalian program-program yang dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan maksud atau tujuan dan ide-ide sosial pada kelompok sasaran. Nursal, 2004: 5. Salah satu bentuk social marketing adalah political marketing. Pada dasarnya political marketing atau pemasaran politik adalah serangkaian aktivitas terencana strategis tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Tujuannya ialah untuk membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku pemilih. Perilaku pemilih yang diharapkan adalah ekspresi mendukung dengan berbagai dimensinya, khususnya menjatuhkan pilihan pada partai atau kandidat tertentu. Dalam Political Marketing, makna politis tersebar pada beberapa lokasi. Lokasi pertama adalah makna politis yang terdapat dalam lingkungan sosial dan fisik masyarakat. Makna ini dapat berupa gagasan atau keyakinan yang bersifat abstrak seperti kebutuhan, keinginan, harapan dan kepentingan politis untuk peneguhan atas identitas, eksistensi dan keyakinan kelompok. Lokasi kedua adalah produk politik. Lokasi ketiga adalah pemilih. Makna ini pada dasarnya merupakan serangkaian proses mengkonsumsi produk politik seperti mengenakan atribut partai. Iklan sebagai bagian dari komunikasi, dapat digunakan untuk mentransfer makna politis dari lingkungan masyarakat ke dalam partai politik. Dalam sebuah iklan, selain pesan-pesan verbal yang mengandung substansi program, dapat pula diselipkan ritual-ritual, simbol-simbol, kata-kata, obyek-obyek tertentu yang hidup dalam masyarakat untuk menunjukkan makna politis yang hidup di dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Iklan 2.1.3.1 Definisi Iklan