CATATAN SINGKAT TENTANG KAWAN HAJ I MISBACH

CATATAN SINGKAT TENTANG KAWAN HAJ I MISBACH

awan Misbach, ialah seorang J awa kira-kira sudah K usia 48 tahun. Ia dilahirkan di Solo. Sejak masih kanak-

kanak sehingga hampir balig ia menerima didikan yang terbanyak dari pesantren. Sebagai kebiasaan orang-orang di Solo, ketika sudah datang masanya mencari nafkah, kawan Misbach itu juga lalu berniaga. Ia berdagang kain batik. Meskipun sudah sementara lama di Solo terbit pergerakan yang dipimpin oleh H . Samanhoedi, tetapi pada waktu itu kawan Misbach baharulah suka menunjukkan kesetujuannya saja kepada pergerakan itu. Sesudah S.I. dalam tahun 1914 menampakkan tanda-tanda akan menjadi pecah . . . Sebab terbit perselisihan antara pemimpin Tjokro yang pada waktu itu menjadi vice president , dengan kehendak Samanhoedi, president C.S.I. serta teman-temannya di Solo. . . Sejak itulah kawan Misbach turut campur benar-benar dalam pergerakan S.I.

H . Misbach yang dasarnya memang revolutionnair, memandang Islam itu tidak lain hanyalah maksud mulia yang menghendaki perdamaian di dunia dengan jalan memusuhi dan membasmi sekalian kedustaan, kejahatan, pengisapan dan penindasan. Tidak mengenal susah dan payah, tak berhentinyalah ia menyiarkan pendapatnya itu sambil menggasak dan mencambuk siapa saja yang mengaku Islam tetapi tidak berbuat sebagai pendapatnya atau berbuat menyalahi keyakinan itu. D alam tahun 1914 itu juga H . Misbach menerbitkan surat kabar bulanan yang diberi nama Medan Moeslimin . D alam surat kabar ini ia menyiarkan kefahamannya Islam dan membicarakan hal hal yang bersangkutan dengan politik. Ia dibantu oleh jurnalis-jurnalis yang faham isi agama dan yang mengenal

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

urusan politik. D i antara yang tersebut terakhir ialah saudara Marco. Belum sampai setahun umurnya Medan Moeslimin itu, maka ributlah sudah orang-orang [. . .] tusuk penanya. Beberapa orang kiai-kiai yang [. . .] karangan kepada Medan Moeslimin itu tahu mana [. . .] karena mereka takut mengikuti haluan kawan Misbach yang revolutionair itu. Tidak antara lama pula [. . .] dengan Sorsokoerneo, secretaris S.I. Solo. D engan teman baru ini kawan Misbach melanjutkan propagandanya yang keras itu dalam kalangan S.I. Terutama sekali yang diajukan olehnya yaitu soal-soal ekonomi, soal-soal tentang penghidupan. Ia mengejar hilangnya tindasan-tindasan yang diderita oleh Rakyat dari pihak bangsawan dan dari pihak paberik-paberik. Setelah Sosrokoerneo meninggal dalam tahun 1918, kawan Misbach lalu berhubungan dengan saudara Tijptomangoenkoesoemo, yang pada waktu itu tinggal di Solo. Misbach masuk dalam N.I.P. sebab partai inilah yang pada waktu itu paling revolutionnair . Berhubung dengan pecahnya pemogokan dalam paberik-paberik gula dalam daerah Klaten, maka kawan Misbach dengan beberapa kawan-kawannya ditangkap, dan ia dimasukkan dalam penjara hingga dua tahun.

Keluar ia dari penjara, mulailah lagi ia bergerak. Tetapi oleh karena kawan-kawannya dalam kalangan N.I.P banyak yang tidak berani bergerak keras pula, sedang saudara Tjipto sudah dilalukan dari Solo, kawan Misbach lalu mencari perhubungan dengan P.K.I. Tidak lama lagi ia mendapat keyakinan, bahwa hanya partai ini sajalah yang sungguh-sungguh bekerja untuk Rakyat dan benar-benar revolutionair. Segeralah ia bergerak keras dalam kalangan P.K.I. Ia seranglah orang-orang Islam yang menjelekkan Kommunisme, dan dengan ketetapan hati ia menyatakan, bahwa seharusnyalah orang Islam yang sejati menyokong

Artikel

kepada maksudnya Kommunisme itu. Kawan Misbach selalu menyerang kepada Mohamadiah dan C.S.I. sebab Islam yang disiarkan dalam kalangannya dua perkumpulan itu, menurut kefahamannya, bukan Islam yang sejati.

Kawan Misbach tidak merasa sayang mengosongkan kantongnya, apabila ini perlu guna pergerakan Rakyat.

D engan usahanya dan dengan bantuan teman-temannya, diterbitkan surat kabar mingguan Islam Bergerak yang pada masa yang terakhir dipersatukan dengan Doenia Baru dan dipindah nama Ra’jat Bergerak . D isebabkan oleh tangkapan-tangkapan yang dikenakan kepada H . Misbach dan kawan-kawannya, maka Ra’jat Bergerak itu matilah.

Kawan Misbach memang seorang pemberani yang jarang terdapat. Apabila perlu guna kepentingan Rakyat dan untuk kebenaran, tidak pernahlah ia mengundurkan diri selangkah. Ia tidak takut mengorbankan harta dan tenaganya bagi pergerakan revolutionair . D ulu ia hidup ada sedikit kaya, tetapi tidak perdulikan itu, hingga kini ia menjadi melarat.

Tahun 1925 adalah tahun yang penting dalam riwajat pergerakan Rakyat di Indonesia. Setelah pemogokan spoor tertindas sehingga hancur, maka lalu terjadilah perkara- perkara sebagai: pelemparan bom kepada gubernur jenderal, pelemparan bom dalam pesta jubilem, pembakaran-pembakaran di Solo dan lain-lain. D alam hal ini berpuluh-puluh Komunis pun kawan Misbach sama ditangkap dan ditutup. Mereka itu dituduh campur dalam perbuatan tersebut di atas. Akan tetapi ternyatalah tidak terdapat bukti suatu apapun. O leh karena itu dilepaskanlah mereka itu walaupun setelah berbulan-bulan terampas kemerdekaannya . . . kecuali kawan Misbach.

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

Sehingga 9 bulanlah kawan Misbach itu duduk meringkuk dalam penjara tak dengan ketentuan kesalahannya.

Tiba-tiba sekarang ia harus meninggalkan pulau J awa buat tinggal di Manokwari.

Reaksi kita bahwa dengan perbuatan ini riwayatnya kawan Misbach akan dapat dikuncikan.

Tetapi kita yakin, bahwa H awa Misbach yang revolutionair itu akan masih tinggal tetap dalam kalangan Rakyat.

Rangsang ( Sinar Hindia, 4 J uli 1924)