D dua klas, yaitu klas buruh dan klas kapital. Kebutuhan-

D dua klas, yaitu klas buruh dan klas kapital. Kebutuhan-

alam pergaulan kapital sekarang manusia dibagi jadi

kebutuhan dua-dua klas ini tidak sama. Apa yang menguntungkan klas kapital hampir selamanya merugikan klas buruh. Apa yang menguntungkan klas buruh, hampir semua merugikan kepada klas kapital.

Apa yang baik bagi klas buruh, selamanya dipandang tidak adil oleh klas kapital.

Karena itulah klas buruh dan klas kapital tidak bisa dipersatukan kekal, meskipun sama kebangsaan dan agamanya.

Klas kapital mempunyai keperluan sendiri. Klas kapital mempunyai maksud sendiri, sedang klas buruh bermusuhan dengan klas kapital. Sebagaimana kambing dengan harimau tidak bisa dirukunkan, begitu juga klas buruh dan klas kapital tidak bisa dirukunkan. D ua-duanya mesti bertanding. Salah satunya mesti hancur.

Apabila klas kapital hingga sekarang masih bisa merajalela di seluruh dunia, itulah sebabnya nomer satu tidak lain, yaitu karena kaum buruh bisa disesatkan pikirannya!

Jaman Bergerak di Hindia Belanda 140

Kaum buruh bisa dibingungkan otaknya, hingga ia pandang sudah semesti-mestinya ada kaum kapital yang menghisap dan ada kaum buruh yang dihisap.

D engan buku-bukunya, surat-surat kabarnya, guru- gurunya dan lain-lain orang yang pandai dan terbayar, kaum kapital bisa menanam pikiran dalam kepala kaum buruh, bahwa kekuasaan kaum kapital itu sudah seperti disahkan oleh langit dan tidak boleh diubah lagi. O rang- orang ulama yang dibayar oleh kaum kapital berkata di mana-mana tempat, bahwa kekuasaan kapital dengan hak privat itu suatu aturan yang memang dikehendaki oleh Allah.

Begitulah Rakyat yang tertindas jadi diam. Ia tidak bisa berbuat apa-apa yang keras, karena pikiran dan nasehat- nasehat yang diadakan dari pihak sana itu.

Apabila kaum tertindas hendak bertanding dengan mengharapkan kemenangan, haruslah ia melepaskan pikirannya dari pengaruh pihak sana. Rakyat yang bertanding merebut kemerdekaannya sendiri, harus mempunyai pikirannya sendiri tentang baik dan jelek. Tidak seharusnya ia memakai nasehat yang diberikan dari pihak sana itu.

Nasehat-nasehat yang diberikan oleh pihak sana tidak lain maksudnya, yaitu meneruskan kekuasan dan penghisapan.

D ulu-dulu, ketika raja masih kuasa, anak-anak dan orang- orang tua juga diberi nasehat supaya takluk kepada raja, guru dan orang tua. Menghormati orang tua itu bolehlah dijalankan, demikian pula menghormati guru, apabila ini baik dan tidak merugikan. Tetapi jika orang dinasehati supaya menjunjung raja seperti manusia yang lain macam,

Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe 141

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

maka nasehat yang demikian itu tidak lain maksudnya, supaya raja menghisap Rakyat.

Ada nasehat, yang manusia harus sabar! Kelihatannya ini adalah nasehat baik. Tetapi jika diperiksa betul, maka nasehat ini bisa tidak baik juga. Umpamanya: sabar buat siapa?

Apabila orang buruh dikerjakan siang malam dan ia tinggal pikul saja nasib yang celaka itu, maka kesabaran yang demikian tidak ada gunanya. Kesabaran serupa itu malahan jadi sebab ia mendapat nasib jelek, pada hal kaum majikan mengantongi untung banyak. J ikalau kesabaran itu baik, itulah tidak buat orang-orang dari klas buruh sendiri.

O rang dinasehati tidak boleh berdusta. Ini nasehat dikatakan sering dalam buku-buku yang ditulis oleh pihak sana. Kaum kapital sendiri tiap hari terhadap kaum buruh surat-surat kabarnya menceritakan kabar-kabar bohong. Tetapi ia minta supaya kaum buruh berbuat setia kepadanya. Apabila kaum buruh perhatikan itu nasehat dan tidak lihat papan dan tempo, ia bisa merugikan pertandingan dan perkumpulannya, ia bisa membikin jelek sendiri nasibnya. Misalnya: J ika ada pemogokan atau perlawanan keras, dan ada seorang buruh sebelumnya pemogokan diadakan pergi ke majikan dan memberitahukan apa yang dikehendaki oleh vakbond , maka seorang buruh yang demikian itu disebut pengkhianat klasnya, meskipun ia bilang sesungguhnya apa yang terjadi. J ika ia seorang buruh sejati, ia tidak perlu berkata apa-apa kepada majikan. D an jika ia ditanya oleh majikan, ia harus berdusta, jika ini kedustaannya untuk keperluan klasnya. J adi dusta itu ada baiknya juga. D an dusta itu

Artikel

selamanya baik, jika perlu buat membantu dan memperbaiki nasib klasnya.

H emat juga dipuji-puji dalam buku yang ditulis oleh pihak sana. Tetapi orang-orang kaya sendiri membuang-buang kekajaan dengan tak ada batasnya.

D alam koran nasrani dilarang orang membunuh sesama manusia. Membunuh memang tidak baik. J ika sekarang ada orang membunuh lain orang, ia ditangkap dan diberi hukuman.

Tetapi ketika ada perang, pemerintah-pemerintah kristen di Eropa saban hari membunuh beribu-ribu orang. Kekajaan negeri dipergunakan untuk bunuh-membunuh. O rang- orang yang baik-baik dididik jadi pembunuh.

Apakah ini artinya? Membunuh itu baik, jika untuk membela keperluan alias keuntungan sendiri. J adi membunuh itu tidak selamanya dipandang jelek oleh kapital jika pembunuhan itu memberi untung kepadanya, ia tak akan takut menjalankan itu, meskipun beribu-ribu atau berjuta-juta manusia jadi korban.

Apakah artinya ini semua? Bahwa perasaan baik atau jelek itu tidak boleh dipakai

buat semua manusia. D alam bahasa biasa, maka baik itu artinya tidak lain yaitu berguna atau menguntungkan. J elek artinya tidak lain merugikan.

Karena apa yang menguntungkan kepada kaum kapital hampir selamanya merugikan kepada kaum buruh, tidak seharusnyalah kaum buruh mempunyai pikiran-pikiran seperti klas kapital.

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

Karena itulah kaum buruh seharusnya tidak membaca buku-buku atau surat-surat kabar yang dikeluarkan oleh klas kapital atau saudara-saudaranya.

Kaum buruh harus mempunyai kebiasaan sendiri, ia harus mempunyai buah pikiran sendiri. Ia harus mempunyai kultuur (kesopanan sendiri, ia harus mempunyai moral sendiri, artinya, K.b. harus mempunyai pemandangan sendiri tentang baik dan jelek dan tidak boleh mengambil pemandangan itu begitu saja dari buku-bukunya kapital.

Kaum kapital sekarang menerbitkan macam-macam buku yang tidak terhingga banyaknya. Itu semua maksudnya tidak lain yaitu untuk menyesatkan dan membingungkan kaum buruh, supaya ini tidak bisa melawan keras-kerasan sebagai mestinya.

Apabila sekolahan-sekolahan Rakyat dalam tempo-tempo terachir mendapat rintangan begitu banyak, itulah disebabkan karena ditakutilah yang anak-anak itu nanti terlepas dari buah-buah pikiran yang merugikan kepada kaum buruh itu.

Karena itulah kaum buruh dan kaum tani yang tertindas di sini tidak seharusnya membaca buku-buku yang diterbitkan oleh pihak sana, karena buku-buku ini cuma untuk menguatkan tindasan saja, lain tidak!

Kaum tertindas di sini haruslah membaca buku-bukunya sendiri yang ditulis oleh orang-orang dari klasnya sendiri. Begitulah klas yang tertindas, di sini nanti jadi insyaf betul akan nasibnya.

Apabila pikiran klas yang tertindas lepas dari pengaruh klas kapital, akan lekaslah ia menguatkan barisannya dan

Artikel

akan lekas juga ia menggalang barisannya untuk merebut apa yang dipandangnya baik bagi diri sendiri.

Apakah yang dipandang baik oleh klas yang tertindas selain jatuhnya kapital, karena jatuhnya kapital menimbulkan komunisme, yaitu dunia yang selamat itu, di mana semua penduduk negeri bisa hidup rukun bersaudaraan dengan tidak kekurangan sesuatu apa.

Untuk mencepatkan datangnya kemerdekaan kita, haruslah sekalian saudara membaca buku-bukunya sendiri, yang ditulis oleh orang-orang dari klasnya sendiri.

Klas yang tertindas harus menerbitkan buku-buku yang perlu dalam pertandingan melawan kapital.

Begitulah nanti kita bisa memudahkan datangnya komunisme!!!!

ooo0ooo

Fasisme Hindia

Api , 24 J uli 1925

D engan kepala sebagai di atas H .B. menulis sebagai di bawah ini:

Pada malam Kemis tg. 15-16 J uli 1925 di onderdistrict Malangbong 70 buah rumah dimakan api, di antaranya berpuluh-puluh rumah lid S.I. Kring Malangbong habis terbakar.

Kerugian belum bisa ditaksir. Perbuatan semacam inilah yang sudah menjadi buah bibir pergerakan khianat. D an sekarang sekonyong-konyong terjadilah api menjilat beberapa rumah tersebut.

Tidakkah perbuatannya fasisme H india yang semacam itu? Insya Allah! Perbuatan yang secemar itu dilaknatlah oleh

Allah Soebhawa wataala. Awas! Kaum S.I. Bukalah mata dengan notesnya:

pergerakan edan-edanse itu harus kita ketahui benar- benar.

Begitulah H .B. memberi nama orang-orang gila itu Fasis. Sedang sebenarnya itu tidak lain hanya perbuatannya orang-orang belian untuk merusakkan pergerakan Rakyat.

Bedanya:

Jaman Bergerak di Hindia Belanda 146

Fascisten di Italia melawan pergerakan revolusioner dengan mati-matian dalam perjoangan politik akan tetapi Fascisten di H india hanya melulu geraknya orang-orang yang ingin uang f 5 atau f 7,50 saja dengan perbuatannya jahat dan kejam melempari batu dan membakar rumah, tidak lebih.

ooo0ooo

Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe 147

Pemogok PPPB Bergerak Soerjopranoto Akan Kehilangan