Pengertian Norma dan Norma Sosial

1. Pengertian Norma dan Norma Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan atau kaidah yang mengatur kehidupan bersama, baik berupa suatu Emile Durkheim (1858–1817) ialah

salah seorang tokoh paling penting keharusan, anjuran, maupun larangan. Aturan atau kaidah tersebut

dalam sejarah sosiologi. Dia diakui sering disebut sebagai norma. Norma merupakan pedoman atau

atas jasanya menjadikan sosiologi patokan bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat yang

sebagai sebuah ilmu pengetahuan, bersumber pada nilai.

ketika ia menerapkan metodologi Ada hubungan yang erat antara nilai dan norma. Norma yang

empiris pada kajiannya. ada dalam masyarakat merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. Jika nilai adalah sesuatu yang baik,

Emile Durkheim (1858–1917) diinginkan, dan dicita-citakan oleh masyarakat, norma merupakan

is one of the most important aturan bertindak atau berbuat yang dibenarkan untuk mewujudkan sociologists in the history of the cita-cita tersebut. Jika dianalogikan dengan minum kopi, kenikmatan field. He is credited with making

sociology a science, as he used an yang diperoleh dari minum kopi merupakan nilainya. Adapun

empirical methodology in his own tindakan mencampurkan kopi dan gula secara proporsional untuk

studies.

mendapatkan kenikmatan tersebut adalah normanya. Dengan kata lain, norma adalah wujud konkret dari nilai yang

Sumber: www.durkheim.itgo.com

merupakan pedoman. Norma berisi suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku. Norma dianggap positif jika dianjurkan atau diwajibkan oleh lingkungan sosialnya. Adapun norma dianggap negatif jika tindakan atau perilaku seseorang dilarang dalam lingkungan sosialnya. Oleh karena norma sosial merupakan ukuran untuk berperilaku agar individu dapat menyesuaikan diri dengan norma yang telah di sepakati, maka diperlukan adanya sanksi bagi individu yang melanggar norma.

Norma merupakan standar atau skala yang terdiri atas berbagai kategori perilaku agar terjadi keteraturan di masyarakat. Norma muncul dan tumbuh sebagai hasil dari proses bermasyarakat. Pada mulanya, norma-norma yang terdapat dalam masyarakat terbentuk secara tidak sengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat dengan sadar dan disengaja. Contohnya, dahulu di dalam

Sumber: Cosmo Girl

perjanjian jual-beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari

Gambar 2.5

keuntungan, tetapi lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara

Murid-Murid di Kelas

harus mendapat bagiannya. Bahkan, selanjutnya ditentukan siapa Aturan sekolah menjadi landasan proses yang harus menanggung pembagian tersebut, penjual atau pembeli. kegiatan belajar mengajar guru dan murid.

Nilai dan Norma di Masyarakat

Contoh lain, misalnya dahulu pinjam meminjam uang didasarkan pada saling percaya, tetapi setelah terjadinya penyelewengan- penyelewengan maka ditetapkan lah perjanjian secara tertulis sebagai jaminannya.

Unsur pokok norma sosial adalah tekanan sosial terhadap anggota-anggota masyarakat untuk menjalankan norma yang berlaku. Apabila di masyarakat terdapat suatu aturan, tetapi tidak dikuatkan oleh desakan sosial, aturan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai norma sosial. Oleh karena itu, aturan dapat dikatakan sebagai norma sosial apabila mendapat sifat kemasyarakat an yang dijadikan patokan dalam tindakan atau perilaku. Dengan demikian, jika dilihat dari kebudayaan yang berlaku di masyarakat, akan terdapat dua arti norma yang memungkin kan. Pertama, disebut norma budaya, yaitu aturan terhadap perilaku individu atau kelompok yang diharapkan oleh masyarakat. Kedua, disebut norma statis, yaitu suatu ukuran perilaku yang sebenarnya berlaku di masyarakat, baik yang disetujui maupun tidak.

Opini 2.3

Tunjukkan dengan contoh sehari-hari di lingkungan tempat tinggal Anda bahwa norma memiliki kekuatan untuk mengendalikan masyarakat. Jelaskan kepada guru Anda.