Tahapan Proses Sosialisasi

2. Tahapan Proses Sosialisasi

Pada proses sosialisasi, terdapat peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Oleh karena itu, para sosiolog sering

Riset

menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa sosialisasi merupakan proses

Lakukan pengamatan terhadap yang terlahir dari adanya interaksi. Dalam hal ini, Charles H. Cooley

seorang anak (adik atau kerabat menekankan peranan interaksi dalam proses sosialisasi. Menurutnya,

dekat lainnya). Bagaimanakah konsep diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya

tahap sosialisasi yang dijalani oleh dengan orang lain atau dikenal dengan istilah looking-glass self. Diri

anak tersebut. Pengamatan ini yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain terbentuk

bisa berlangsung lama. Jika sudah melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

ditemukan, kumpulkan tugas kepada

a. Tahap memahami diri kita dari pandangan orang lain. Seorang guru Anda. anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang

paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di kelas yang melebihi teman-temanya.

b. Tahap merasakan adanya penilaian dari orang lain. Dengan pandangan bahwa si anak adalah yang paling hebat, ia merasa orang lain selalu memuji dia dan selalu percaya pada tindakannya.

c. Tahap dampak dari penilaian tersebut terhadap dirinya. Dari pandangan dan penilaian bahwa ia adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.

Adapun menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui beberapa tahapan berikut.

a. Tahap persiapan atau Preparatory stage. Sejak manusia

Zoom

dilahirkan kemudian tumbuh menjadi seorang anak, ia mulai mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk

Partisipasi untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap

Adaptasi

ini, anak-anak sudah mulai menirukan hal yang diketahui

Peran

dari sekelilingnya meskipun belum sempurna. Contohnya, menirukan kata “minum” dengan diucapkan “mimi”. Selain pengucapan yang belum sempurna, anak juga belum memahami makna kata tersebut.

Gambar 4.2 Ayah dan Anak-Anaknya

Anak sudah mulai menirukan apa yang dilihat dan diketahui dari sekelilingnya.

Sumber: Nova, 2006

b. Tahap meniru atau Play stage. Pada tahap ini, seorang anak mulai menirukan dan mulai terbentuk pemahaman tentang sesuatu yang didapatkan dari sekelilingnya dengan semakin sempurna. Misalnya, ia mulai memahami nama diri dan siapa nama orangtuanya, kakak, dan sebagainya. Pada tahap ini, seorang anak sudah mulai dapat menempatkan diri pada posisi orang lain dan munculnya kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak. Contohnya, seorang anak,

Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

c. Tahap siap bertindak atau Game stage. Proses meniru sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain semakin meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama dan bekerja sama dengan teman-temannya. Dengan demikian, lawan berinteraksi semakin bertambah dan kompleks. Pada tahap ini, mulai dipahami dan disadari

Sumber: Intisari, Januari 2006

peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarga.

Gambar 4.3

d. Tahap penerimaan norma kolektif atau Generalized stage. Pada

tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Penempatan dirinya Sosialisasi dimulai sejak masa kanak-

Anak-anak

pada posisi masyarakat sudah semakin luas. Sikap toleransi, kanak dan hal ini dipengaruhi oleh

kerja sama, dan kesadaran akan peraturan dengan masyarakat lingkungan fisik, dan sosial. yang lebih luas sudah semakin mantap. Dengan kata lain, pada

tahap ini seseorang telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Contohnya, anak yang sedang bermain jual beli dengan teman-temannya. Ia mengetahui apa yang harus dilakukan ketika berperan sebagai pembeli atau penjual. Dalam tahap ini, anak mampu membedakan peran yang harus dijalankan orang lain. Contohnya, anak yang ikut dalam kegiatan

Riset

karang taruna akan berperan sesuai dengan status keanggotaan. Ia dapat berperan sebagai ketua, sekretaris, bendahara, atau

Apakah tugas yang diberikan anggota. Peran seorang ketua tentu berbeda dengan peran orangtua Anda di rumah? Jika ada,

anggota lainnya. Dalam lingkup organisasi lebih luas, peran sebutkan tugas-tugas tersebut.

ketua pada dasarnya sama saja. Oleh karena itu, ia sudah mampu Berikan pendapat Anda, apakah

menjalankan peran orang lain.

perlu disamakan antara tugas yang diberikan kepada anak laki-laki dan

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Ciri-ciri Tahap Perkembangan Diri

perempuan?

dalam Sosialisasi

Kriteria

Tahap

Tahap meniru

Tahap

Tahap penerimaan

norma kolektif

Jumlah orang

Sedikit

Sedikit bertam- Agak banyak Banyak

yang berinteraksi

bah

Keragaman orang Rendah

Agak rendah

Agak tinggi

Tinggi

dalam interaksi Kesadaran diri

Belum

Hanya meniru Mampu

Mampu bekerja sama

yang dimiliki

bekerja sama dalam masyarakat luas secara tatap muka