Alat Pengendalian Sosial Masyarakat menginginkan tercapainya ketertiban sosial agar

2. Alat Pengendalian Sosial Masyarakat menginginkan tercapainya ketertiban sosial agar

aktivitas hidupnya berlangsung dengan lancar. Menyadari adanya ber- bagai kepentingan individu, maka peluang terjadinya perilaku menyim- pang sangat besar. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan berbagai alat pengendalian sosial, antara lain sebagai berikut.

a. Cemoohan atau Ejekan Masyarakat akan mencemooh atau mengejek individu atau kelompok yang melakukan penyimpangan. Adakalanya cemoohan justru merupakan hukuman yang sangat berat bagi si pelaku pe- nyimpangan, bahkan dapat lebih menyakitkan dibandingkan dengan hukuman fisik. Bisa jadi akibat yang ditimbulkan juga dirasakan oleh keluarga dan kerabat, atau kelompoknya.

b. Desas-Desus atau Gosip Desas-desus dapat menyebabkan rasa malu bagi yang digosip- kan. Gosip biasanya terjadi karena kritik yang disampaikan tidak dapat dikomunikasikan. Gosip yang benar justru sering mengena, artinya orang yang digosipkan menjadi sadar atas perbuatan menyimpangnya dan kembali kepada nilai-nilai serta norma yang berlaku.

Sosiologi Kelas X Sosiologi Kelas X

d. Ostrasisme Ostrasisme menunjuk pada tindakan mem- biarkan seseorang hidup dan bekerja dalam ke- Sumber: Dokumentasi IP, 2006 lompok itu, tetapi tidak seorang pun berbicara Gambar 6.3 Anak perlu dididik menjaga ke- dengannya, bahkan ditegur pun tidak. Orang

sehatan dirinya agar tindakannya

yang menerima perilaku seperti ini adalah orang-

tidak merugikan kesehatannya.

orang yang berperilaku menyimpang dari nilai- nilai dan norma-norma kelompok atau masyarakat. Orang yang me- nerima perlakuan ostrasisme merasa sangat tidak enak dan men- derita. Keberadaannya dalam masyarakat dianggap tidak ada. Dengan demikian, diharapkan yang bersangkutan sadar dan kembali mematuhi nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku.

e. Fraudulens Fraudulens merupakan bentuk pengendalian sosial yang umum- nya terdapat pada anak kecil. Misalnya, jika dua orang anak kecil bertengkar, mereka akan saling mengancam bahwa ia mempunyai kakak yang dapat mengalahkan lawan bertengkarnya. Inilah yang di dalam masyarakat disebut sebagai beking. Sebenarnya orang dewasa pun sering juga melakukan hal ini, dengan harapan lawan tidak berani menghadapinya.

f. Teguran Teguran merupakan cara pengendalian sosial melalui perkataan atau tulisan secara langsung. Seorang siswa yang menyontek pada waktu ulangan akan ditegur oleh guru. Teguran dilakukan agar pelaku perilaku menyimpang segera menyadari kekeliruannya dan mem- perbaiki dirinya.

g. Agama Agama memberikan pedoman kepada para pemeluknya tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang dilarang untuk dilakukan. Ajaran agama lebih tertanam pada sanubari setiap pe- meluknya sehingga agama merupakan alat pengendalian sosial yang sangat handal. Pelaku penyimpangan akan terbebani oleh perasaan berdosa, dan dosa itu hanya akan terampunkan dengan cara bertobat.

h. Intimidasi Intimidasi merupakan cara pengendalian sosial yang dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan cara mengancam atau menakut- nakuti. Aparat penegak hukum sering menggunakan cara ini untuk mengorek keterangan dari orang yang dimintai keterangannya.

Pengendalian Sosial

j. Hukum Hukum merupakan alat pengendalian sosial yang secara nyata memberikan sanksi terhadap pelaku penyimpangan. Adanya aturan hukum yang jelas dengan sanksi yang tegas, dapat mengendalikan setiap anggota masyarakat terhadap pelanggaran nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.

Paparan panjang lebar itu akan lebih mudah dipahami bila kalian merangkumnya dalam sebuah peta pikiran seperti berikut. Coba kalian salin pada selembar kertas ukuran folio, serta tambahkan beragam hiasan warna dan bentuk agar tampil menarik.

Cemoohan/Ejekan

Desas-Desus/Gosip

PENGENDALIAN SOSIAL

Kekerasan Fisik

Seorang pejabat diduga melakukan penyelewengan dana bantuan pemerintah sebesar lima milyar rupiah. Dana itu semestinya disalurkan kepada para pengusaha kecil agar dapat berkembang. Tetapi uang itu digunakannya untuk memperbarui fasilitas rumah dinasnya. Sang pejabat juga membeli dua mobil mewah baru serta mengganti semua perabot rumah tangga.

Para staf tidak berani mengingatkan. Mereka takut diberhentikan dari pekerjaannya. Kasus ini tercium oleh media massa sehingga diangkat pada halaman muka berbagai media. Masyarakat luas pun mengetahuinya. Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Apa alat pengendalian sosial yang bisa digunakan? Coba temukan jawabannya dengan menganalisis masalah tersebut. Tulislah hasilnya pada selembar kertas dan serahkan kepada gurumu untuk dinilai.

Sosiologi Kelas X