Yurisprudensi hukum HAM terhadap WTO

2.2 Yurisprudensi hukum HAM terhadap WTO

Keberadaan lembaga-lembaga HAM mengalami tren bullish (lebih dibututuhkan pasar ; pen) ketimbang Panel WTO dan Appellate Body, dengan mengacu jangkauan ruang lingkup hukumnya yang lebih luas dibanding ruang

128 Joost Pauwelyn, The Role of Public International Law in the WTO: How Far Can We Go?

American Journal of International Law 535, 575–6. 129 Lihat Bagian 1, teks dalam catatan 30.

130 Lihat secara umum, Marceau, Loc. Cit, n 95, 756, 791 –5; Harrison, above n 17, 191.

lingkup hukum WTO. Juga mengingat pernyataan yang sering dikeluarkan oleh lembaga-lembaga HAM berkaitan keunggulan hukum HAM, tidaklah mengherankan jikalau lembaga-lembaga HAM rasa-rasanya tak perlu untuk mengkaji ulang hukum HAM sebagai subjek bagi bidang-bidang hukum lainnya dalam hukum internasional atau tidak.

Komite Ekosob menyatakan bahwa negara tetap memikul tanggung jawab atas kewajiban dalam Kovenan Ekosob ketika menjalankan roda pemerintahan meski sebagai pihak dalam traktat-traktat internasional atau ikut bergabung dengan organisasi-organisasi internasional lainnya. Sebagai contoh, Komite Ekosob menyatakan bahwa pelanggaran terhadap hak atas pangan akan terjadi apabila negara gagal mengambil langkah-langkah secara langsung ketika menyepakati perjanjian dengan negara atau dengan organisasi internasional

lainnya . 131 Dalam Komentar Umum nomor 14 tentang hak atas akses kesehatan, Komite menyatakan:

Sehubungan dengan adanya kesimpulan dari perjanjian internasional lainnya, Negara harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa instrumen-instrumen [hukum] tidak berdampak negatif pada hak atas kesehatan. Dengan demikian, Negara-Pihak memiliki kewajiban untuk memastikan tindakan mereka sebagai anggota organisasi-organisasi internasional lainnya dengan mempertimbangkan akibatnya terhadap hak atas

kesehatan 132 . Oleh sebab itu, menurut Komite Ekosob, suatu negara harus tetap memikul

kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam Kovenan Ekosob ke dalam rekeningnya meski bergabung dengan WTO, dalam menegakkan aturan-aturan tersebut, dan ketika menerapkannya di lingkup negaranya. 133

Selanjutnya, dalam kasus Kadi, Pengadilan Eropa melangkahi aturan hukum dasar Komunitas Eropa, keputusan tersebut juga melanggar HAM yang tertuang dalam hukum Komunitas Eropa, meski peraturan yang dikeluarkan didasarkan pada rezim hukum tertentu, yaitu resolusi Dewan Keamanan

PBB. 134 Kasus serupa, meski kurang meyakinkan, adalah keputusan yang dikeluarkan untuk HRC dalam kasus Sayadi and Vinck v Belgia. Argumen

131 CESCR, Loc. Cit, n 50, para 19. 132 CESCR General Comment : The right to the highest attainable standard of health

(Pasal , dokumen PBB. E/C.12/2000/4 (11 Agustus 2000) para 39. 133 Lihat secara umum, Howse dan Teitel, Loc.Cit, hlm. 111.

134 Lihat Kadi, ibid, n 96: pemberlakuan aturan ini demin menegakkan rezim hukum yang menyasar terhadap orang-orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan teroris

dalam berbagai resolusi Dewan Keamanan tersebut.

hukum yang dipakai rasa-rasanya hanya untuk menghargai resolusi Dewan Keamanan PBB, tampak di sini dengan jelas bahwa kedudukan hukum Komunitas Eropa lebih unggul dibanding resolusi Dewan Keamanan dengan berdasar pada Pasal 25 dan 103 Piagam PBB, yang tentu jauh lebih kuat daripada argumen yang digunakan untuk mendukung penghormatan terhadap WTO. Namun argumentasi tampaknya ditolak oleh Mahakamh Eropa (European Court Justice/ECJ) dan mungkin oleh HRC juga.

Mahkamah Eropa, dalam kasus Bosphorus Airways v Ireland, juga memiliki kewenangan untuk meninjau langkah-langkah yang diambil negara anggota Uni Eropa dalam mengimplementasikan peraturan bagi Komunitas Eropa, yang pada waktu itu mengadopsi resolusi Dewan Keamanan PBB. Mahkamah mendapati adanya anggapan bahwa langkah yang diambil tersebut demi melaksanakan kewajiban internasional karena kedudukannya sebagai anggota organisasi internasional, organisasi internasional tersebut memiliki kedudukan yang sama dengan ECHR, yang juga memiliki ranah kewenangan yang sama dalam memberikan perlindungan yang setara atau sebanding terkait hak-hak yang diakui dalam Mahkamah Eropa untuk HAM (Eurpean Court of Human

Rights/ECHR): adanya bentuk pelanggaran pada akhirnya juga teridentifikasi. 135 Dugaan seperti ini mungkin bisa diberlakukan dalam konteks peraturan

Komunitas Eropa, tapi diragukan bisa diberlakukan dalam konteks kewajiban WTO. 136

Maka, dari titik anjak hukum HAM internasional, sah-sah saja untuk berasumsi bahwa adanya obligasi-obligasi dalam hukum WTO yang dibebankan kepada negara partisipan tidak dengan sendirinya bisa membebaskan negara tersebut dari kewajiban HAM jika kewajiban-kewajiban yang ada harus saling bertentangan. Sebagai contoh, pembelaan negara dapat dilakukan dengan mengacu hukum HAM internasional dalam mengajukan klaim menyangkut terjadinya pelanggaran hak atas kesehatan dalam kasus penerapan hak paten untuk obat-obatan yang dibutuhkan demi menyelamatkan nyawa manusia ketika harga yang dipatok di luar jangkauan

135 Bosphorus Hava Yollari Turizm ve Ticaret Anonim Şirketi Bosphorus Airways v Ireland (2006) 42 EHRR 1, para 156. See also Waite and Kennedy v Germany (1999) 30 EHRR 261,

para 67.

Regulasi Hukum Komunitas Eropa berlaku di seluruh wilayah Uni Eropa, aturan hukum sebagian besarnya mengatur perlindungan HAM, bahkan jauh-jauh hari sudah ada sebelum munculnya Piagam Hak Fundamental dari Uni Eropa, apalagi dibanding lahirnya WTO yang baru kemudian hari muncul.

Perlu dicatat juga, baik HRC 139 dan Mahkamah Eropa juga telah menemukan fakta sebagaimana telah tersajikan dalam kasus-kasus tertentu

bahwa suatu negara bisa terlepas dari tanggung jawab dengan sendirinya dalam keikutsertaannya di organisasi internasional. Meski begitu, negara masih saja melanggar kewajiban-kewajiban terhadap HAM ketika mengambil langkah-langkah demi mematuhi aturan WTO, meskipun implementasi aturan WTO tersebut melanggar HAM (analoginya dalam kasus Kadi), dan mungkin pelanggaran HAM dalam bentuk tindakan ini ada dalam voting di sebuah lembaga internasional (baca: dewan Panel, yang notabene keputusan diambil dengan cara voting ketika mediasi menemui jalan buntu. Panel sendiri adalah lembaga ad hoc yang terdiri dari setiap perwakilan negara WTO dan cenderung bersifat politis dalam menetapkan keputusan; pen) demi mendapatkan hak untuk melanggar peraturan hukum, atau dalam rangka menegakkan aturan internasional yang jelas-jelas merugikan HAM warga negara lain. Contoh kasus terakhir ini sendiri menimbulkan kerancuan terkait tanggung jawab HAM suatu negara dalam ranah ekstrateritorial, dan dampak tindakan yang harus diambil atau dampak kelalaiannya dalam lingkup ekstrateritorial. Masalah ini akan dibahas dalam Bab 8.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Hubungan Antara Kepercayaan Diri DenganMotivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan

17 116 2