Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah

9.3.11 Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah

Arah kebijakan prioritas bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan pusat daerah, dan antardaerah adalah menata pembagian urusan antara

Pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, meningkatkan kerja sama daerah, menunda untuk sementara waktu pembentukan daerah otonom baru, serta meningkatkan pengawasan dan

evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Arah kebijakan pembangunan tersebut merupakan pedoman bagi penyusunan berbagai strategi pembangunan. Strategi pembangunan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antartingkat Pemerintahan Strategi ini bertujuan untuk memperjelas pembagian kewenangan atas urusan

pemerintahan dalam rangka mengurangi dan menghilangkan tumpang tindihnya kewenangan antartingkat pemerintahan dalam pelaksanaan suatu urusan pemerintahan serta penyelesaian penyusunan NSPK. Selain itu, strategi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya pembangunan pemerintahan dalam rangka mengurangi dan menghilangkan tumpang tindihnya kewenangan antartingkat pemerintahan dalam pelaksanaan suatu urusan pemerintahan serta penyelesaian penyusunan NSPK. Selain itu, strategi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya pembangunan

3. Peningkatan Kerja Sama Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang

potensial dikerjasamakan antarpemerintah daerah dan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha. Di samping itu, kerja sama tersebut dapat memperkuat sistem dan regulasi bagi pengelolaan suatu isu atau kepentingan yang bersifat lintas daerah, misalnya wilayah aliran sungai dan wilayah perbatasan antardaerah, dalam bentuk kerja sama daerah. Strategi ini dapat mendukung upaya pembatasan usulan pemekaran daerah. Di masa yang akan datang, diupayakan agar kerja sama daerah memiliki kekuatan hukum dan memberikan manfaat yang nyata. Selain itu, dorongan dalam bentuk mekanisme insentif untuk penyelenggaraan kerja sama daerah juga perlu terus dilakukan, di samping upaya untuk mendiseminasikan pembelajaran atau keberhasilan berbagai bentuk kerja sama daerah yang telah ada ke daerah lain.

4. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah

daerah secara umum yang meliputi: a) pengawasan dan koordinasi kebijakan, antara lain, dengan memperkuat peran Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); b) pengawasan terhadap regulasi daerah, yaitu pengawasan dan evaluasi pada perda-perda bermasalah dan juga pengawasan regulasi di daerah-

perangkat daerah yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, serta potensi daerah. Pembentukan organisasi perangkat daerah ditujukan untuk dapat melaksanakan pelayanan publik berdasarkan SPM dan mendorong peningkatan daya saing daerah secara efektif (pemenuhan lingkup, jangkauan dan luas wilayah pelayanan) dan efisien (tidak membebani APBD dan APBN serta menambah birokrasi). Peningkatan lingkup, jangkauan dan luas wilayah pelayanan dilakukan dengan meningkatkan fungsi kecamatan agar dapat memberikan pelayanan secara terpadu pada jenis-jenis pelayanan tertentu sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu, organisasi perangkat daerah yang ada didorong untuk melakukan dan meningkatkan kerja sama daerah terutama pada wilayah perbatasan antardaerah dan wilayah-wilayah aliran sungai. Terhadap hal-hal tersebut, diperlukan suatu regulasi, sistem, dan pemahaman bersama berbagai pihak baik pemerintah (K/L) maupun pemerintahan daerah (termasuk kepala daerah dan DPRD).

Di samping itu, strategi ini juga berisikan upaya penyusunan regulasi yang tepat bagi daerah, baik dari sisi proses, prosedur penyusunannya, maupun dari sisi materi (substansi pengaturan) dari regulasi daerah tersebut. Untuk itu, akan dilakukan peningkatan kapasitas DPRD sebagai bagian dari pemerintahan daerah sehingga tercipta pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah secara tepat, dan terjadi keseimbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di samping itu, DPRD dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah secara baik dalam menyusun APBD sehingga penetapan APBD dapat tepat waktu dan dapat menyusun regulasi daerah secara tepat.

2. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD 2. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD

Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan anggota DPRD dalam penyusunan regulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Peningkatan kapasitas anggota DPRD juga akan dilakukan agar harmonisasi peraturan perundang-undangan daerah dengan peraturan perundang-undangan di atasnya tetap terjaga.

3. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan

dana perimbangan dan meningkatkan kapasitas keuangan pemerintah daerah baik dari aspek sumber-sumber penerimaan daerah maupun dari aspek pemanfaatan dan pengelolaan keuangan daerah. Peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah ini diarahkan untuk dapat mendanai pelayanan publik berdasarkan SPM, dan untuk mendukung iklim usaha yang kondusif di daerah tersebut. Upaya bagi peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah juga diarahkan untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya daerah dan meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu, akan dilakukan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan pemerintah daerah secara profesional dan akuntabel, termasuk dalam penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi.

WILAYAH DAN TATA RUANG

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Data dan Informasi Spasial

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

67,22 dan pemetaan nasional

I Peningkatan koordinasi kegiatan survei Tersusunnya kerangka peraturan

Jumlah kerangka peraturan perundang-

perundang-undangan tentang kegiatan

undangan tentang kegiatan survei dan

Perpres, 3 Kep

survei dan pemetaan

pemetaan

KA- BAKOSURTA NAL, 2 dokumen reformasi

birokrasi

Tersusunnya Standar, Prosedur, dan

Jumlah dokumen Standar, Prosedur,

Manual bidang survei dan pemetaan

dan Manual bidang survei dan

nasional

pemetaan nasional

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

a Pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah dokumen SNI

12 60 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 13,5

rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Jumlah peraturan per-UU-an dan jumlah

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 10,9

dokumen penyelenggaraan reformasi

Perpres, 3 Kep

birokrasi

KA- BAKOSURTAN AL, 2 dokumen

reformasi birokrasi

b Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata

BAKOSURTANAL 7,0 Ruang

Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan

Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi

5 25 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

meningkatnya jumlah cakupan peta

Pedoman Kriteria (NSPK)

rupabumi Indonesia

Jumlah dokumen pelaksanaan Koordinasi

5 25 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 13,5

penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang

BAKOSURTANAL 2,6 Kedirgantaraan

c Pemetaan Dasar Kelautan dan

Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan

Kualitas kerjasama,sinergi, koordinasi,

2 10 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

kedirgantaraan serta meningkatnya

program dan kegiatan, serta diseminasi

cakupan peta dasar kelautan dan

data spasial kelautan dan kedirgantaraan

kedirgantaraan

nasional

BAKOSURTANAL 6,3 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

d Peningkatan Ketersediaan Data dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

SDA dan LH tematik matra darat

NSPK survei dan pemetaan SDA dan LH

Lingkungan Hidup Matra Darat

tematik matra darat

BAKOSURTANAL 6,6 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

e Peningkatan Ketersediaan Data dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

SDA dan LH tematik matra laut

NSPK survei SDA dan LH tematik matra

Lingkungan Hidup Matra Laut

laut

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

f Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian

BAKOSURTANAL 5,6 Pengembangan Wilayah.

Tersedianya data dan informasi atlas serta Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan

0 4 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

pengembangan wilayah

NSPK atlas serta kajian pengembangan wilayah

BAKOSURTANAL 1,2 Geodesi dan Geodinamika

g Pembangunan Data dan Informasi

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah dokumen kebijakan teknis di

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

rencana dan program di bidang

bidang data dan informasi geodesi dan

pembangunan data dan informasi

geodinamika

geodesi dan geodinamika

1032,6 dan informasi spasial

II Peningkatan kuantitas dan kualitas data Tersedianya peta dasar dan peta

Jumlah kerangka dasar dan data dasar

tematik untuk perencanaan wilayah dan nasional sektoral

Jumlah peta dasar nasional

Jumlah peta tematik nasional

a Pemetaan Batas Wilayah

Kebijakan pemetaan batas wilayah dan

Jumlah NLP Peta batas wilayah negara

0 44 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,4

meningkatnya cakupan peta batas wilayah (joint Mapping) koridor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000

Jumlah NLP pemetaan kecamatan

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 13,1

kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI- Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000

Jumlah pulau pemetaan pulau-pulau

25 58 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 2,4

terluar Jumlah daerah penataan batas

0 36 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,3

provinsi/kab/kota

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah

0 33 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,5

provinsi Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 7,4

kabupaten Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah

0 98 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,5

kota Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 2,6

Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 12,1

Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG

0 20 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,9

Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 6,1

Jumlah dokumen perundingan teknis batas

3 15 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 6,3

darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas

3 17 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 6,0

maritim Jumlah dokumen kajian LKI>200 NM

1 6 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,6

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

Jumlah dokumen pengkajian dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,0

Pemetaan batas negara dan geopolitik Jumlah NLP penyusunan dan

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,4

pemeliharaan basisdata batas wilayah

BAKOSURTANAL 32,0 Ruang

b Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata

Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan

Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

meningkatnya jumlah cakupan peta

Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera &

rupabumi Indonesia

selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 411,5

skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi

0 60 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 48,0

skala1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP gasetir dan model penataan

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 9,5

ruang provinsi Jumlah NLP Basis Data Geospasial skala

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 11,0

1:10.000 (Sumatera & selatan Jawa), 1:50.000, dan 1:250.000

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

BAKOSURTANAL 21,5 Kedirgantaraan

c Pemetaan Dasar Kelautan dan

Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan

Survei batimetri lepas pantai line km

Survei dan Pemetaan Nasional

kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan

Jumlah liputan data spasial batimetri,

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 34,6

kedirgantaraan

Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 16,1

multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K,

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 11,1

1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI

2 15 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,3

Pembuatan peta navigasi udara

8 51 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 5,7

(Aeronautical Chart) Peta Resmi tingkat peringatan tsunami

2 16 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 1,9

Jumlah liputan peta dasar kelautan dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 12,1

kedirgantaraan dan basis data kelautan dan kedirgantaraan Pemutakhiran peta dasar kelautan dan

4 41 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 0,9

kedirgantaraan serta basis data kelautan dan kedirgantaraan

d Peningkatan Ketersediaan Data dan

BAKOSURTANAL 46,5 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah produk inventarisasi, neraca,

Survei dan Pemetaan Nasional

SDA dan LH tematik matra laut

kajian aplikasi tekno surta , remote

tema) dan 4

tema) dan 20

Lingkungan Hidup Matra Laut

sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan

dok

dok

kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional

TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

BAKOSURTANAL 31,9 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

e Peningkatan Ketersediaan Data dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca,

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

SDA dan LH tematik matra darat

kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta,

Lingkungan Hidup Matra Darat

remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional.

f Pembangunan Data dan Informasi

BAKOSURTANAL 40,5 Geodesi dan Geodinamika

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

rencana dan program di bidang

sistem

pembangunan data dan informasi

Jumlah Pembangunan stasiun tetap GPS

12 22 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 7,0

geodesi dan geodinamika

Jumlah pembangunan stasiun pasang surut

7 7 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,5

laut Jumlah jaring kontrol geodesi dan

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 15,1

geodinamika yang dirawat Jumlah stasiun pasang surut laut yang

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 16,6

dirawat Jumlah stasiun permanen gayaberat yang

0 4 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 0,4

dirawat Jumlah basis data geodesi dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 0,7

geodinamika

TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

BAKOSURTANAL 93,3 Pengembangan Wilayah

g Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Tersedianya data dan informasi atlas serta

Jumlah dokumen kajian model spasial

2 6 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

pengembangan wilayah

dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah

Jumlah daerah (propinsi dan kabupaten)

14 70 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 14,5

untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah

Jumlah dokumen produk atlas sumberdaya

18 84 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 40,4

beserta basisdatanya

h Pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah metadata simpul jaringan pusat

3 13 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,5

rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Jumlah metadata simpul jaringan provinsi

3 15 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 3,5

Jumlah metadata simpul jaringan

4 19 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 6,4

kabupaten/kota

III Peningkatan akses data dan informasi

Terbangunnya jaringan JDSN di

Cakupan jaringan JDSN di instansi

seluruh instansi pemerintah pusat,

pemerintah pusat (14 simpul),

pemerintah propinsi, pemerintah

pemerintah propinsi (28 simpul),

kab/kota, serta universitas negeri

pemerintah kab/kota (480 simpul) menjadi 100%

Laporan hasil evaluasi berkala atas

0 1 K)

standar teknis dan klasifikasi data informasi spasial (setiap 3 atau 5 tahun)

TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

BAKOSURTANAL 13,3 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan

a Peningkatan Ketersediaan Data dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah akses, diseminasi dan utilitas

33 Prov, 6 K/L

33 Prov, 6 K/L

Survei dan Pemetaan Nasional

SDA dan LH tematik matra laut

informasi data spasial tematik SDA dan

Lingkungan Hidup Matra Laut

LH matra laut

BAKOSURTANAL 12,8 Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan SDA dan LH tematik matra darat

b Peningkatan Ketersediaan Data Dan

Tersedianya data dan informasi spasial

Jumlah akses, diseminasi dan utilitas

33 Prov, 6 K/L

33 Prov, 6 K/L

Survei dan Pemetaan Nasional

informasi data spasial tematik SDA dan

Lingkungan Hidup Matra Darat

LH matra darat Jumlah dokumen database SDA darat

BAKOSURTANAL 12,8 c Pembangunan Infrastruktur Data Spasial

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah simpul jaringan di pusat

14 14 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 0,8

rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Jumlah simpul jaringan di provinsi

6 28 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,8

Jumlah simpul jaringan di kabupaten/kota

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 16,4

Jumlah pembangunan dan pengembangan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 36,1

penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan

1 5 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 795,3

pengembangan IDSN Jumlah dokumen kegiatan promosi,

4 20 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 15,9

humas, administrasi kerjasama dan publikasi surta

41,0 pemetaan

IV Peningkatan SDM di bidang survei dan Tersedianya sumber daya manusia yang Jumlah tenaga terampil (bersertifikat)

cukup baik dari sisi kuantitas dan

di bidang survei dan pemetaan

kualitas untuk mendukung kegiatan survei dan pemetaan nasional

Penyusunan kurikulum dan silabus

5 34 K)

nasional bagi pelatihan dan sertifikasi tenaga terampil survei dan pemetaan

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

Dokumen Strategi Nasional bagi

0 2 K)

pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia bidang survei dan pemetaan

a Pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Rancangan rumusan kebijakan teknis,

Jumlah tenaga terampil melalui Diklat

K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 2,9

rencana dan program di bidang

Teknis Surta

pembangunan Infrastruktur Data Spasial

Jumlah tenaga terampil melalui Diklat

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 4,6

Fungsional Surveior Pemetaan Jumlah Dokumen NSPK tentang

5 34 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 1,8

Pedoman, Standardisasi Kurikulum dan Silabus Diklat Surta Jumlah kegiatan peningkatan Kapabilitas

5 30 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 6,7

Personil, Infrastruktur dan Administrasi Kediklatan Jumlah rasio jumlah penelitian per peneliti

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 15,9

Jumlah dokumen penegakan Sertifikasi

0 2 K)

Survei dan Pemetaan Nasional

BAKOSURTANAL 9,1

SDM surta non-PNS dan fungsionalisasi SDM surta PNS

2.049,0 Keterangan :

TOTAL

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

NO KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

331,74 sesuai amanat Undang-Undang

I Penyelesaian Peraturan Perundangan

Tersedianya aturan perundangan

Menurunnya (Jumlah) konflik

sesuai Amanat UU 26/2007

pemanfaatan ruang

Penataan Ruang

96,0 Perundangan-undangan dan NSPK Bidang 26/2007, yaitu:

a Penyiapan dan Penetapan Materi Peraturan Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU

Meningkatnya (Presentase) Penyelesaian

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

PP Sesuai Amanat UU 26/2007

Penataan Ruang

· PP tentang Penyelenggaraan Pembinaan Penataan Ruang · PP tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (termasuk di dalamnya adalah PP tentang Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali RTRW

· PP tentang Zonasi Sistem Nasional · PP tentang Prosedur Perolehan Izin

Pemanfaatan Ruang Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak

· PP tentang Insentif dan Disinsentif · PP tentang Pengendalian Pemanfaatan

Ruang · PP tentang Kriteria Kawasan Perkotaan

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI NO

ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

· PP tentang Penataan Kawasan Perkotaan · PP tentang Penataan Kawasan Agropolitan · PP tentang Penataan Ruang Kawasan Perdesaan · PP tentang Sanksi Administratif

b Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU

5,6 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

Jumlah PP tentang Bentuk dan Tata Cara

Program Bina Pembangunan

Kemendagri

Peran Serta Masyarakat.

Daerah

Jumlah Penyusunan NSPM Penataan

3 Permendagri

13 Permendagri K)

Ruang Daerah.

c Perencanaan, Pemanfaatan dan

204,5 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah 26/2007:

Tersusunnya Perpres Sesuai Amanat UU

Meningkatnya Penyelesaian Perpres sesuai

4 RTR Pulau dan

7 RTR Pulau dan K)

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

Amanat UU 26/2007

4 Perpres KSN

69 Perpres KSN

Penataan Ruang

Nasional Termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen- · Perpres RTR Pulau dokumen yang Dihasilkan

· Perpres RTR KSN

11,4 RTRW dan Rencana Rincinya

d Fasilitasi Penyusunan Substansi Raperda

Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU

Meningkatnya Penyelesaian Perda Provinsi

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

dan Kabupaten Amanat UU 26/2007

Penataan Ruang

· Perda mengenai RTRW Provinsi · Perda mengenai RTRW Kabupaten

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

14,3 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

e Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU

Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian

30% daerah

Program Bina Pembangunan

Kemendagri

26/2007 dan Undang-Undang 32/2004

Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan

Daerah

tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang

Daerah Pemekaran.

sudah disempurnakan.

II Peningkatan Kualitas Produk Rencana

327,8 Tata Ruang

Meningkatnya kualitas produk rencana

Menurunnya (Jumlah) konflik

tata ruang

pemanfaatan ruang

a Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar

Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta

90 Program Survei dan Pemetaan

Bakosurtanal

rupabumi dan meningkatnya jumlah

Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera &

Nasional

cakupan peta rupabumi Indonesia

selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi skala

1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta upabumi skala 1:250.000

wilayah gap Jumlah NLP Bsis Data Geospasial skala

:10.000 (Sumatera & selatan Jawa),1:50.000 dan 1:250.000

Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi

Pedoman Kriteria (NSPK) Jumlah dokumen pelaksanaan koordinasi

penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang

Jumlah NLP gasetir dan model penataan

ruang provinsi

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

15,0 penataan ruang

b Peningkatan kualitas hasil penyelenggaraan Terlaksananya bantek dan bintek penataan Jumlah kegiatan stock taking tata ruang

0 18 kegiatan

K)

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

ruang di pusat dan daerah

provinsi

Penataan Ruang

Jumlah kabupaten yang mendapatkan

bantek peningkatan pelaksanaan penataan ruang kabupaten pemenang PKPD

Jumlah kabupaten yang mendapatkan

bimbingan teknis penataan ruang wilayah kabupaten Jumlah kabupaten yang mendapatkan

bimbingan teknis pengembangan wilayah/kawasan perdesaan dan agropolitan

Jumlah kegiatan bimbingan teknis

pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi Jumlah kawasan andalan/koridor yang

mendapatkan arahan pengembangan wilayah lintas provinsi

Jumlah wilayah sungai yang mendapatkan

fasilitasi penataan ruang lintas wilayah

c Pengembangan Kapasitas dan

44,0 Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan

Meningkatnya SDM Penataan ruang yang

Jumlah kegiatan pelatihan bidang penataan

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

berkualitas

ruang yang dilaksanakan

Penataan Ruang

Ruang

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

III Sinkronisasi program pembangunan

745,1 sesuai dengan rencana tata ruang

Sinkronnya rencana tata ruang dengan

Jumlah rencana tata ruang yang sinkron

rencana pembangunan dan antar

dan jumlah konflik yang terselesaikan

rencana tata ruang

a Perencanaan, Pemanfaatan, dan

720,2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah pembangunan yaitu program dalam

Keserasian dan keselarasan program

Jumlah rencana tata ruang yang telah

33 provinsi

33 provinsi

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

disinkronkan program pembangunannya

Penataan Ruang

Nasional termasuk Melakukan Koordinasi

RTRWN, RTR Pulau, RTR KSN, RTR

dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen- PKN, PKSN dokumen yang dihasilkan

b Perumusan sinkronisasi UU Penataan

4,0 Ruang dan UU sektoral terkait

Keserasian dan keselarasan antar UU

Jumlah kegiatan sinkronisasi UU

Program Koordinasi

Menko Perekonomian

Pengembangan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah

c Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Meningkatnya keterpaduan dalam penataan Jumlah BKPRD yang terbentuk.

21,0 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

30% daerah

Program Bina Pembangunan

Kemendagri

ruang

Terselenggaranya Rakernas BKPRN.

Terselenggaranya Raker BKPRD.

Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam

dalam Penataan Ruang.

Penataan Ruang (Pemda, BKPRD dan DPRD). Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan

1 kegiatan

5 K)

Penataan Ruang.

Monitoring dan Evaluasi kinerja

Jumlah kegiatan evaluasi kinerja

1 kegiatan

5 K)

penyelenggaraan penataan ruang di Daerah. penyelenggaraan penataan ruang.

IV Peningkatan kesesuaian pemanfaatan

78,5 lahan dengan rencana tata ruang

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas

Persentase kesesuaian pemanfaatan

program pemanfaatan ruang

lahan

PRIORITAS BIDANG

: Penyelenggaraan Penataan Ruang

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

SASARAN

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)

4,0 pembangunan kewilayahan (pembangunan • Pajak

a Kegiatan penyusunan rencana

Tersusunnya kebijakan insentif PR:

Jumlah laporan kegiatan pelaksanaan

Program Perencanaan

Bappenas

insintif dan disinsentif pelaksanaan

Pembangunan Nasional

daerah berdasarkan kewilayahan/lintas

• Kompensasi

penataan ruang di daerah

wilayah) di bidang tata ruang dan

• Subsidi silang

pertanahan

• Imbalan • Sewa ruang • Urun saham Tersusunnya program disinsentif PR: • Pajak • Infrastruktur • Kompensasi • Penalti

b Pembinaan PPNS bidang Penataan Ruang Terbinanya PPNS bidang penataan ruang

Jumlah (orang) PPNS yang dibina

Program Penyelenggaraan

Kementerian PU

Penataan Ruang

42,0 Anggaran, Kerjasama Luar Negeri serta

c Perumusan Kebijakan, Program dan

Laporan kinerja penyelenggaraan penataan Jumlah kegiatan evaluasi kinerja

Program Penyelanggaraan

Kementerian PU

ruang di pusat dan daerah

penyelenggaraan penataan ruang

Penataan Ruang

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan

1.483,2 Keterangan :

TOTAL

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Reforma Agraria

KEMENTERIAN/ NO

TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/

TARGET

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT

(Rp. Miliar)

I Fokus 1: Peningkatan Jaminan

2.816,1 Kepastian Hukum Hak Masyarakat

Meningkatnya jaminan kepastian hukum hak atas tanah

Luas tanah yang memiliki kepastian

hukum hak atas tanah

Atas Tanah

a Pengelolaan Pertanahan Provinsi

Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional,

Cakupan peta pertanahan (Prioritas Nasional

2.100.000 ha

10.500.000 ha

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia

(K)

Terlaksananya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban

Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi

326.237 bidang 4.063.430 bidang

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

administrasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah

(Prioritas Nasional 7)

(K)

b Pengukuran Dasar (Prioritas Bidang)

Bertambahnya luas wilayah yang telah diukur di dalam sistem referensi

Luas wilayah Indonesia yang telah terukur di

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

sesuai standar

dalam sistem referensi sesuai standar

c Pemetaan Dasar (Prioritas Bidang)

Terlaksananya survei dan pemetaan dasar sesuai Standar Operasi dan

Jumlah peta dasar pertanahan yang dibuat

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

Prosedur (SOP)

sesuai standar

d Pengaturan dan Penetapan Hak tanah

9,1 (Prioritas Bidang)

Tersedianya rumusan kebijakan teknis dibidang pengaturan dan penetapan Jumlah penetapan dan perizinan hak atas

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

hak tanah serta meningkatnya pelaksanaan penetapan dan perizinan hak

tanah (SK)

tanah.

e Peningkatan Kualitas Pengukuran,

170,3 Pemetaan, dan Informasi Bidang Tanah,

Terlaksananya pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah, ruang

Jumlah penetapan batas dan pembangunan

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

dan perairan yang berkualitas.

sistem informasi atas HGU, HGB, HPL dan

Ruang dan Perairan (Prioritas Bidang)

HP

f Peningkatan Pendaftaran Hak Tanah dan

54,4 Guna Ruang (Prioritas Bidang)

Terwujudnya pembinaan dan pengelolaan pendaftaran hak atas tanah, hak

Pembinaan dan pengelolaan hak atas tanah

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, guna ruang dan perairan, serta dan guna ruang PPAT

KEMENTERIAN/ TARGET TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT

(Rp. Miliar)

II Fokus 2: Pengaturan penguasaan,

1.654,4 pemilikan, penggunaan dan

Berkurangnya konsentrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

Terlaksananya redistribusi tanah

pemanfaatan tanah (P4T)

pemanfaatan tanah (P4T) termasuk pengurangan tanah terlantar

a Pengelolaan Pertanahan Propinsi

Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah, Neraca Penatagunaan Tanah di daerah

100 kab/kota

500 kab/kota

(K)

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.

(Prioritas Nasional 6) Inventarisasi P4T (Prioritas Nasional 6)

335.665 bidang 1.678.325 bidang (K)

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

Terlaksananya redistribusi tanah

Jumlah bidang tanah yang telah diredistribusi

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

(Prioritas Nasional 4)

Bidang

Terwujudnya pengendalian penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi

75.900 ha

379.500 ha

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

pemanfaatan tanah, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka

terlantar (Prioritas Nasional 8)

peningkatan akses terhadap sumber ekonomi

(K)

Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan

Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau

200 SP

885 SP

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

dan Wilayah Tertentu (WP3WT)

Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas Nasional 10)

(K)

29,6 Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

b Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau

Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan

Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau

1 Paket

5 Paket

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

dan Wilayah Tertentu (WP3WT)

Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu

(WP3WT) (di pusat)

(WP3WT) (Prioritas Nasional 10)

(K)

c Pengelolaan Landreform (Prioritas Bidang) Meningkatnya jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Tanah

Jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL

Tanah Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL

TOTAL ALOKASI NO

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 KEGIATAN PRIORITAS

FOKUS PRIORITAS/

TARGET

SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Miliar)

51,0 Pelaksanaan Penatagunaan Tanah (Prioritas penatagunaan tanah dan mengidentifikasi ketersediaan tanah untuk

d Pengembangan Kebijakan Teknis dan

Bertambahnya jumlah kabupaten/kota yg telah memiliki neraca

Jumlah kab/kota yang telah menyusun neraca

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

penatagunaan tanah & mengidentifikasi

Bidang)

pembangunan

ketersediaan tanah untuk pembangunan

e Pengelolaan Tanah Negara, Tanah

10,8 Terlantar dan Tanah Kritis (Prioritas

Terselenggaranya pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan kritis

Jumlah analisa ketersediaan tanah untuk

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

kepentingan masyarakat, pemerintah, dan

Bidang)

badan usaha

26,6 Bidang)

f Pengelolaan Konsolidasi Tanah (Prioritas

Meningkatnya jumlah bidang tanah yang dikonsolidasikan

Jumlah obyek potensi konsolidasi tanah

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

g Pengendalian Pertanahan (Prioritas

20,0 Bidang) h Pemberdayaan Masyarakat Dan

Menurunnya luas tanah yang terindikasi terlantar

Luas tanah yang terindikasi terlantar

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

10,8 Kelembagaan Dalam Pengelolaan

Terselenggaranya akses masyarakat dan lembaga terhadap penguatan hak

Akses masyarakat dan lembaga terhadap

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

atas tanah, dan sumber permodalan dan produksi

penguatan hak atas tanah

Pertanahan (Prioritas Bidang)

III Fokus 3: Peningkatan Kinerja

581,8 Pelayanan Pertanahan

Terselenggaranya pelayanan yang transparan dan akuntabel

Tersedianya prosedur kerja yang jelas,

efektif, efisien dan terukur (SPOPP)

a Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi secara

Peningkatan akses layanan pertanahan melalui

156 kab/kota

419 kab/kota

Dukungan Manajemen dan

BPN

nasional dalam rangka pengembangan (Sistem Informasi Manajemen

Larasita (Prioritas Nasional 7)

Pelaksanaan Tugas Teknis

Pertanahan Nasional / SIMTANAS)

b Pembinaan Organisasi Dan Pengelolaan

39,1 Kepegawaian BPN (Prioritas Bidang)

Terlaksananya penataan organisasi dan layanan kepegawaian

Tersedianya konsep kelembagaan serta

1 paket

5 paket

Dukungan Manajemen dan

BPN

prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur (SPOPP)

(K)

Pelaksanaan Tugas Teknis

12,1 Tugas Pendidikan STPN

c Dukungan Manajemen & Pelaksanaan

Tersedianya sumberdaya manusia lulusan program Diploma, Pendidikan

Jumlah lulusan program Diploma, Pendidikan

Dukungan Manajemen dan

BPN

khusus, spesialis, S1, S2

khusus, spesialis, S1, S2

Pelaksanaan Tugas Teknis

KEMENTERIAN/ NO

TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/

TARGET

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT

(Rp. Miliar)

47,1 pertanahan (Prioritas Bidang)

d Pendidikan dan pelatihan bidang

Terselenggaranya layanan pertanahan yang profesional

Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan

Dukungan Manajemen dan

BPN

dan pendidikan

Pelaksanaan Tugas Teknis

3,5 (prioritas bidang)

e Pengelolaan Sarana dan Prasarana (pusat)

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana BPN RI

Pengembangan sarana prasarana pelayanan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Aparatur BPN RI

519,1 (prioritas bidang)

f Pengelolaan Sarana dan Prasarana (daerah)

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kanwil BPN

Pengembangan sarana prasarana pelayanan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Aparatur BPN RI

260,2 Hukum Pertanahan serta Penguranga

IV Fokus 4: Penataan dan Penegakan Tersedianya peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan untuk

Jumlah rancangan peraturan perundang-

kepastian hukum pertanahan

undangan bidang pertanahan yang selesai

Potensi Sengketa Tanah

disusun

a Pengembangan Peraturan Perundang-

19,3 Undangan Bidang Pertanahan dan

Terlaksananya pengembangan peraturan perundangan bidang pertanahan

Jumlah paket rancangan peraturan perundang-

1 paket

5 paket

Dukungan Manajemen dan

BPN

dan Hubungan Masyarakat

undangan dan kebijakan di bidang pertanahan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Hubungan Masyarakat (Prioritas Nasional

dalam rangka mendukung pelaksanaan

dan Prioritas Bidang)

Undang-undang Perlindungan Lahan

(K)

Pertanian Pangan Berkelanjutan (Prioritas Nasional 5)

Tersusunnya peraturan perundangan

Dukungan Manajemen dan

BPN

pengadaan tanah untuk kepentingan umum

Pelaksanaan Tugas Teknis

(Prioritas Nasional 6)

b Pengelolaan Pertanahan Provinsi

Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah

Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan

Pertanahan (Prioritas Nasional 7)

c Survey Potensi Tanah (Prioritas Bidang)

Tersedianya Peta Nilai Potensi Tanah Sesuai Standar Operasi dan

Peta dan informasi potensi nilai tanah dan

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

Prosedur (SOP) sebagai referensi dan indikator ekonomi tanah untuk

kawasan

keadilan dan kesejahteraan rakyat

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI NO

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

TARGET

SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT

(Rp. Miliar)

d Pengaturan dan pengadaan tanah dan

12,2 legalisasi tanah instansi pemerintah, dan

Terlaksananya pengaturan pengadaan tanah pemerintah, penetapan hak

Jumlah penetapan hak atas tanah dan hak

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

atas tanah dan hak pengelolaan instansi pemerintah & BUMN/BUMD

pengelolaan

BUMN/ BUMD (Prioritas Bidang)

15,8 Sengketa Pertanahan (Prioritas Bidang)

e Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian

Berkurangnya jumlah sengketa pertanahan

Jumlah penyelesaian sengketa tanah

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

f Pengkajian dan Penanganan Konflik

13,6 Pertanahan (Prioritas Bidang)

Berkurangnya jumlah konflik pertanahan

Jumlah penanganan konflik tanah

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

13,6 Pertanahan (Prioritas Bidang)

g Penanganan dan Penyelesaian Perkara

Terlaksananya penanganan dan penyelesaian perkara pertanahan secara

Jumlah perkara yang ditangani dan

Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN

berkualitas

diselesaikan oleh BPN RI

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

Fokus Prioritas/Kegiatan

SASARAN

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI

TARGET

No

ANGGARAN Prioritas

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar) I Menyiapkan

kebijakan Terlaksananya penyiapan kebijakan 1.Tersusunnya UU Perkotaan

perkotaan

dan pembangunan

sinkronisasi sinkronisasi peraturan perundangan 2.Jumlah

forum

koordinasi

peraturan perundangan

terkait terkait pembangunan perkotaan.

pembangunan perkotaan

provinsi

3. Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

3. Jumlah NSPK bidang permukiman 4. Jumlah kajian strategi pengembangan

kelembagaan inovasi perencanaan (e- planning), penetapan zonasi kegiatan di kota dan penetapan bank lahan untuk pembangunan di perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

1,0 perkotaan

Tersusunnya UU ttg Perkotaan

Jumlah naskah akademis

1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan

1 K)

Jumlah uji publik RUU Perkotaan

1 K)

Jumlah UU

1 K)

Terbentuknya forum koordinasi

Jumlah pedoman

1 K)

Jumlah forum koordinasi pembangunan

15 K)

perkotaan tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

SASARAN

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

b Pengaturan, pembinaan, pengawasan

dan Kementerian Pekerjaan Umum 66,0 dan penyelenggaraan dalam penataan

Tersusunnya Rencana Tindak Sistem

Jumlah kab/kota yang mendapat fasilitasi

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

penyusunan Rencana Tindak Sistem

Pengembangan

Infrastruktur

bangunan dan loingkungan termasuk

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Permukiman

pengelolaan gedung dan rumah negara

Termanfaatkannya produk pengaturan

Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan 7 37 K)

bidang Penataan Bangunan dan

dan Lingkungan

Lingkungan

c Pengaturan, pembinaan, pengawasan

7,0 dan penyelenggaraan dalam

Tersusunnya NSPK nasional bidang

Jumlah NSPK nasional bidang

2 5 K)

pengembangan permukiman

permukiman

pengembangan permukiman

Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 24,5 koordinasi pemanfaaan ruang dan kelembagaan inovasi perencanaan (e- kelembagaan inovasi perencanaan (e-

d Perencanaan tata

ruang

serta Tersusunnya

strategi

pengembangan Jumlah kajian strategi pengembangan 3 15 K)

Ruang

pengendalian pemanfaatan

ruang planning ), penetapan zonasi kegiatan di planning ), penetapan zonasi kegiatan di

kawasan metropolitan serta pembinaan kota dan penetapan bank lahan untuk kota dan penetapan bank lahan untuk pelaksanaan

pengembangan pembangunan di perkotaan

pembangunan di perkotaan

permukiman

II Menurunkan tingkat kemiskinan

5.947,5 perkotaan

Berkurangnya penduduk miskin di

penduduk miskin di perkotaan

2.Jumlah kota yang telah memiliki Peraturan Daerah tentang penyediaan perumahan untuk MBR.

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

SASARAN

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

3.Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan.

a Fasilitasi pembangunan

2,0 perkotaan

kawasan Tersedianya Peraturan Daerah tentang

Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn

40 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

penyediaan perumahan untuk MBR.

penyediaan perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan.

Tersusunnya pedoman peningkatan peran Jumlah kebijakan/pedoman

PKL dan peremajaan kawasan kumuh

pedoman

perkotaan dalam rangka percepatan

Jumlah personil Pemda dan masy yang

penanggulangan kemiskinan di perkotaan. mengikuti training .

dan Kementerian Pekerjaan Umum 5.943,0 dan penyelenggaraan dalam penataan

b Pengaturan, pembinaan, pengawasan

Termanfaatkannya kelurahan/desa dalam

Jumlah Kelurahan/Desa yang

pendampingan pemberdayaan masyarakat

mendapatkan pendampingan

Pengembangan

Infrastruktur

bangunan dan loingkungan termasuk

PNPM-P2KP

pemberdayaan sosial (P2KP/PNPM)

Permukiman

pengelolaan gedung dan rumah negara

III Menurunkan tingkat

2,6 sosial dan kriminalitas di perkotaan dan kriminalitas di perkotaan

kerawanan Menurunnya tingkat kerawanan sosial Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri

terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.

1,1 perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

Tersusunnya kebijakan Depdagri terkait

Jumlah kebijakan/pedoman

1 ranc.

1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

dgn pengendalian masalah sosial dan

pedoman

penyakit menular di kawasan perkotaan.

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

Jumlah prov, kab/kota yang mendapat

28 provinsi K)

fasilitasi Pemda dalam mengoptimalkan

dan 120

pengendalian masalah sosial dan penyakit

kab/kota

menular.

IV Meningkatkan pemanfaatan modal Meningkatnya

6,4 sosial dan budaya di perkotaan

pemanfaatan

modal

1. Tersusunnya pedoman penguatan

sosial dan budaya di perkotaan

peran lembaga masyarakat dalam pembangunan perkotaan

2. Tersusunnya pedoman pengelolaan bangunan warisan budaya di perkotaan

3. Jumlah daerah yang memiliki perda tentang pengelolaan bangunan warisan budaya

a Fasilitasi pembangunan

1,9 perkotaan

kawasan Tersusunnya pedoman dalam rangka

Jumlah pedoman.

1 rancangan

1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

penguatan peran lembaga masyarakat

pedoman

perkotaan dalam peran sertanya bagi

Jumlah kelembagaan masyarakat (LKM)

percepatan pemb.perkotaan.

yang difasilitasi

Tersusunnya pedoman pengelolaan dan

Jumlah naskah akademis

1 1 K)

pelestarian bangunan warisan budaya di

Jumlah pedoman

1 K)

perkotaan Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan Jumlah kota yang memiliki perda tentang

25 K)

kebijakan daerah tentang pengelolaan dan pengelolaan dan pelestarian bangunan pelestarian bangunan warisan budaya

warisan budaya

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

ANGGARAN Prioritas

SASARAN

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar) V Menguatkan

63,6 kerjasama antar kota

kelembagaan

dan Menguatnya

kelembagaan

dan 1. Tersusunnya database kawasan

kerjasama antar kota

perkotaan seluruh Indonesia

2. Tersusunnya pedoman pembentukan lembaga/badan

pengelola

kawasan

perkotaan 3. Jumlah kerjasama sister city dan city

sharing 4.Jumlah Badan Kerjasama Kawasan

Metropolitan yang terbentuk. 5.Jumlah pedoman pembentukan, batas, fungsi dan luas kawsan perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

1,2 perkotaan

Terbangunnya sistem informasi dan data Jumlah data tipologi kawasan perkotaan 1 1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

base perkotaan yang terintegrasi mulai dari seluruh Indonesia. kab/kota, provinsi dan pusat.

Jumlah aplikasi data base sistem informasi 1 1 K)

kawasan perkotaan Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki

data base dan terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan perkotaan

Terbentuknya lembaga dan badan

pengelola kawasan perkotaan

lembaga/badan

pengelola

kawasan pedoman

perkotaan

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

SASARAN

Prioritas

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk

15 K)

penyiapan pola pengelolaan kawasan perkotaan

Terumuskannya kebijakan Depdagri terkait Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam 49 365

K)

dengan percepatan pembangunan sanitasi

pembentukan Pokja.

perkotaan

Jumlah kebijakan/pedoman

1 K)

Terlaksananya kerjasama city sharing

Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan 4

20 K)

Jumlah Kerjasama City Sharing

10 50 K)

Terlaksananya kerjasama sister city

Jumlah kerjasama sister city

4 20 K)

Jumlah Kerjasama Sister City yang 10 50 K)

berjalan (terlaksana)

Terlaksanannya Kerjasama Pembangunan Jumlah

Badan

Kerjasama

Kawasan 1 9 K)

Perkotaan Kawasan Metropolitan

Metropolitan yang terbentuk.

Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang 2 22 K)

tersusun scr memadai

Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas Jumlah pedoman pembentukan, batas, 1 1 K)

kawasan perkotaan non otonom

fungsi dan luas kawasan perkotaan Jumlah

pembentukan, batas, fungsi dan luas kawasan perkotaan

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

ANGGARAN Prioritas

SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 20,0 koordinasi pemanfaaan ruang dan dan informasi perkotaan

b Perencanaan tata

ruang

serta Terselenggaranya penyediaan basis data Jumlah pemutakhiran basis data informasi 1 5 K)

perkotaan

Ruang

pengendalian pemanfaatan

ruang

kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan

pengembangan permukiman

VI Menguatkan kapasitas pemerintah Menguatnya kapasitas pemerintah kota Jumlah kab/kota yang memperoleh 292,0 kota

dalam perencanaan

dan dalam

perencanaan

dan pendampingan penyusunan

Strategi

penyelenggaraan pembangunan dan penyelenggaraan

pembangunan dan Pembangunan Permukiman dan dan

pengelolaan perkotaan

serta pengelolaan

perkotaan

serta Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)

penerapan prinsip

tata menguatnya penerapan prinsip tata

pemerintahan yang baik

kepemerintahan yang baik

dan Kementerian Pekerjaan Umum 292,0 dan penyelenggaraan dalam

a Pengaturan, pembinaan, pengawasan

Tersusunnya Strategi Pembangunan

Jumlah kab/kota yang memperoleh

Permukiman dan dan Infrastruktur

pendampingan penyusunan Strategi

Pengembangan

Infrastruktur

pengembangan permukiman

Perkotaan (SPPIK) di daerah

Pembangunan Permukiman dan dan

Permukiman

Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)

VII Meningkatkan penanganan polusi

63,5 lingkungan dan mitigasi bencana

Meningkatnya penanganan polusi

1. Jumlah daerah yang terfasilitasi

lingkungan dan mitigasi bencana secara dalam penyusunan

Perda

tentang

dalam pengelolaan perkotaan

terpadu dalam pengelolaan perkotaan

pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

SASARAN

Prioritas

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

2. Jumlah kota

pusaka, rawan

bencana, dan pemenang PKPD yang ditingkatkan kualitas pengembangan perkotaan

a Fasilitasi pembangunan

kawasan Terlaksananya fasilitasi pemda dalam

Jumlah kota terfasilitasi.

45 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana

b Perencanaan tata

Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 62,0 koordinasi pemanfaaan ruang dan lingkungan dan mitigasi bencana alam pemenang PKPD

ruang

serta Meningkatnya

upaya

pengelolaan Jumlah kota pusaka, rawan bencana, dan 3 31 K)

pengendalian pemanfaatan

ruang dalam

perencanaan dan pelaksanaan kualitas pengembangan perkotaan dan

kawasan metropolitan serta pembinaan rencana pembangunan perkotaan

kapasitas kelembagaannya

pelaksanaan pengembangan permukiman

3,8 pembangunan ekonomi di perkotaan pembangunan ekonomi di perkotaan

VIII Meningkatkan investasi

dan Meningkatnya

investasi

dan 1. Jumlah

menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional

2. Persentase pertumbuhan ekonomi (PDRB dan PAD) di perkotaan

0,5 perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

Tersusun dan terlaksananya kebijakan

Jumlah kebijakan

1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

tentang pengelolaan pasar tradisional

Jumlah kota yang memiliki kebijakan

15 K)

tentang pengelolaan pasar tradisional Jumlah evaluasi kota yang telah

10 K)

menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

ANGGARAN Prioritas

SASARAN

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar) IX Menyediakan

2.114,0 sesuai dengan Standar Pelayanan dengan standar pelayanan perkotaan

pelayanan

publik Tersedianya pelayanan publik sesuai Persentase

terpenuhinya

Standar

Pelayanan Perkotaan

Perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

0,5 perkotaan

Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan

Jumlah kebijakan/pedoman

1 1 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Perkotaan ( kebijakan mengenai jenis-jenis Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan

10 kab/kota

pelayanan yang harus tersedia dalam suatu penyiapan kebutuhan perencanaan

di 3 provinsi

kawasan perkotaan)

pembangunan perkotaan sesuai SPP

Terlaksananya penilaian terhadap daerah

Jumlah penghargaan IMP

15 45 K)

yang mengikuti IMP Award

penyempurnaan sistem penilaian IMP Award

Terfasilitasi dan tersupervisinya

Jumlah Prov, kab/kota yamg terfasilitasi

penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari dan tersupervisi dalam penyelenggaraan

kab/kota

kab/kota

pengembang ke Pemda

penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda

Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi

10 kab/kota

dalam penyusunan Perda terkait PSU di

Tersusunnya standar pengukuran besaran

Jumlah kebijakan/dokumen

RTH kawasan perkotaan dan perda terkait

rancangan

RTH di kawasan perkotaan.

dokumen.

Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi

28 K)

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

ANGGARAN Prioritas

SASARAN

(Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

dan Kementerian Pekerjaan Umum 562,0 dan penyelenggaraan dalam penataan

b Pengaturan, pembinaan, pengawasan

Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau Jumlah Kawasan setara 369 Ha yang

pada lingkungan permukiman yang setara

mendapatkan dukungan sarana dan

Pengembangan

Infrastruktur

bangunan dan loingkungan termasuk

dengan 369 Ha

prasarana Ruang terbuka Hijau

Permukiman

pengelolaan gedung dan rumah negara

Meningkatnya jumlah kawasan yang

Jumlah Kawasan setara 7.380 Ha yang

meningkat kualitasnya yang setara dengan mendapatkan dukungan sarana dan 7.380 Ha

prasarana pada kawasan yang direvitalisasi

Meningkatnya kualitas lingkungan

Jumlah kawasan setara 442 Ha yang

permukiman tradisional dan bersejarah

mendapatkan dukungan sarana dan

yang setara dengan 442 Ha

prasarana pada pemukiman tradisional dan bersejarah

88,3 tata

X Meningkatkan implementasi rencana Meningkatnya implementasi rencana Persentase

kesesuaian

pemanfaatan

ruang perkotaan

dan tata ruang perkotaan dan pengendalian ruang terhadap rencana pemanfaatan

pengendalian pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang perkotaan

ruang

perkotaan

a Fasilitasi pembangunan kawasan

Terlaksananya fasilitasi pemda dalam

Jumlah daerah terfasilitasi.

31 K)

Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Jumlah daerah yang memiliki perda ttg

31 K)

Pemberian IMB

Meningkatnya kinerja pemerintah daerah

Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam 10 50 K)

dalam perencanaan perkotaan dan

penyelenggaraan perencanaan di kawasan

melaksanakan tertib ruang

perkotaan Jumlah pedoman koordinasi pengawasan

1 K)

dan pengendalian pembangunan perkotaan

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perkotaan

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No

Fokus Prioritas/Kegiatan

ANGGARAN Prioritas

SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang

(Rp. Milyar)

Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan

15 K)

dan pengendalian provinsi (5 wilayah) Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam

pembangunan perkotaan

b Perencanaan tata

Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 74,1 koordinasi pemanfaaan ruang dan beserta

ruang

serta Terlaksananya pengembangan perkotaan Jumlah kota yang memperoleh pembinaan 18 109

K)

kapasitas

kelembagaannya, teknis

pengendalian pemanfaatan

ruang terutama kota-kota baru dan kota-kota perkotaan dan kapasitas kelembagaannya

kawasan metropolitan serta pembinaan yang berkembang pesat pelaksanaan

pengembangan permukiman

8.707,1 Keterangan :

TOTAL

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pembangunan Perdesaan

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

AGA TERKAIT ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

2010-2014 (Rp. Milyar)

I Menguatkan kapasitas dan peran desa

1. Tingkat partisipasi masyarakat 498,3 dan tata kelola kepemerintahan desa

Menguatnya kapasitas dan peran

pemerintahan desa, lembaga-lembaga

dalam proses pembangunan

yang baik

desa serta kelembagaan masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik

2. Pelaksanaan Tata kepemerintahan

yang baik

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 58,0 Pemerintahan Desa dan Kelurahan

a. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan

· Mewujudkan pemerintahan desa

· Jumlah fasilitasi pelayanan

33 Prov

33 Prov

Pemberdayaan Masyarakat dan

yang demokratis dan efektif dalam rangka

administrasi pemerintahan desa dan

86 Kab

100 Kab

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

pemberian pelayanan kepada masyarakat.

kelurahan melalui Bintek konsulidasi ,

1 Produk

Pemerintahan Desa

inventarisasi serta penyusunan UU tentang

Hukum

Desa.

· Mengembangkan manajemen

· Jumlah fasilitasi pengelolaan

pemerintahan desa yang efektif, dengan

keuangan dan aset desa serta kelurahan

30 Kabupaten

Kab

tetap mengakui dan menghormati kesatuan

melalui Bintek, inventarisasi dan

masyarakat hukum adat beserta hak-hak

pendataan keuangan dan asset desa,

tradisionalnya sepanjang masih hidup dan

pengembangan desa wisata sebagai sumber

sesuai perkembangan masyarakat.

PAD

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Memperkuat kemampuan Perangkat

· Jumlah fasilitasi pengembangan desa

Desa dan anggota Badan Perwakilan Desa,

dan kelurahan melalui penetapan indikator

10 Kabupaten, 20

64 Kabupaten

agar mampu menyelenggarakan

keberhasilan pemdes, penetapan dan

Desa

128 Desa

pemerintahan desa secara demokratis dan

penegasan, pemetaan batas wilayah desa,

efektif.

penyusunan data based desa dan kelurahan, bimtek, dan koordinasi.

· Meningkatnya kemampuan Pemerintah · Jumlah fasilitasi peningkatan kapasitas

600 Orang dari

1000 Orang dari

Daerah dalam memfasilitasi

melalui TOT, Bimtek peningkatan kapasitas

32 Provinsi, 18

32 Provinsi, 32

penyelenggaraan pemerintahan desa.

aparat desa dan kelurahan

Kab/Kota

Kab/Kota

· Jumlah fasilitasi pemantapan Badan 15 Provinsi 30

32 Provinsi 192

Permusyawaratan Desa melalui Bintek,

Kabupaten 60

Kab 384 BPD

Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan

BPD

evalusasi

Kementerian Dalam Negeri, 58,6 Desa Lingkup Regional

b. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan

· Meningkatkan kapasitas Aparat dan · Jumlah pelatihan di bidang 27 Angkt

147 Angkt

K)

Pemberdayaan Masyarakat dan

Masyarakat dalam pelaksanaan

pemberdayaan aparatur desa/kelurahan

Pemerintahan Desa

Ditjen Pemberdayaan Masyarakat

pembangunan desa.

sesuai standar

Dan Pemerintahan Desa

· Jumlah pelatihan di bidang 30 Angkt

pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan sesuai standar

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)

· Biaya rata-rata pelayanan urusan 100%

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga.

c. Pengembangan Peran Serta Masyarakat

Kemen. Tenaga Kerja Dan 7,1 dalam pembangunan transmigrasi

· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 16 lembaga

80 lembaga

K)

Pembangunan Kawasan

dalam pembangunan transmigrasi pada

program transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

Daerah Tertinggal

· Kabupaten/Kota yang bersedia 96 kab

104 kab

melaksanakan pembangunan transmigrasi

· Minat masyarakat untuk mengikuti 19.600 kel

program transmigrasi

· Kesepakatan bersama antar Prov dan 23 kab

26 kab

Perjanjian KSAD antar Kab/Kota

· Nilai rencana investasi yang akan 1,4 trilyun

dikembangkan oleh Badan Usaha

· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 16 lembaga

80 lembaga

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 4,8

dalam pembangunan transmigrasi pada

program transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

Daerah Perbatasan

· Kabupaten/Kota yang bersedia 96 kab

104 kab

melaksanakan pembangunan transmigrasi

· Minat masyarakat untuk mengikuti 19.600 kel

program transmigrasi

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

· Kesepakatan bersama antar Prov dan 23 kab

26 kab

Perjanjian KSAD antar Kab/Kota

· Nilai rencana investasi yang akan 1,4 trilyun

dikembangkan oleh Badan Usaha

· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 4 lembaga

20 lembaga

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 2,3

dalam pembangunan transmigrasi pada

program transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

wilayah strategis

· Kabupaten/Kota yang bersedia 24 kab

26 kab

melaksanakan pembangunan transmigrasi

· Minat masyarakat untuk mengikuti 4.900 kel

program transmigrasi

· Kesepakatan bersama antar Prov dan 6 kab

7 kab

Perjanjian KSAD antar Kab/Kota

· Nilai rencana investasi yang akan 0,4 trilyun

dikembangkan oleh Badan Usaha

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

II. Meningkatkan kualitas dasar sumber

1. Tingkat pendidikan 612,7 daya manusia perdesaan

Terciptanya peningkatan kualitas dasar

masyarakat di kawasan perdesaan

2. Tingkat harapan hidup 3. Tingkat kualitas hidup masyarakat

perdesaan termasuk masyarakat di Kawasan Transmigrasi

a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Kementerian Tenaga Kerja dan 19,9 Manusia dan Masyarakat di Kawasan

· Meningkatnya penguatan kelembagaan · Jumlah kelembagaan masyarakat yang 10 lembaga

127 Lembaga

K)

Pengembangan masyarakat dan

Transmigrasi, Ditjen P2MKT Transmigrasi

perdesaan di permukiman transmigrasi

mandiri

kawasan transmigrasi

pada Daerah Tertinggal

· Meningkatnya kapasitas aparat dalam · Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 144 kimtrans

pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Daerah

Transmigrasi

Tertinggal

· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah fasilitasi kegiatan yang 12 bln

manusia dalam proses pengembangan di

dilakukan;

kawasan transmigrasi pada Daerah

· Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 kali

yang diberikan

· Meningkatnya peran serta lintas sektor, · Jumlah lintas sector yang berperan 5 LS

swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal

· Jumlah swasta / investor 9 59 K)

· Jumlah masyarakat transmigrasi 34.861 Kel

· Terciptanya peningkatan kualitas dasar · Bantuan Pendidikan 27.925 Kel

masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada

· Bantuan Kesehatan 36.861 Kel

Daerah Tertinggal

· Pelayanan Mental spiritual 131 Kel

735 Kel

K)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Meningkatnya penguatan kelembagaan · Jumlah kelembagaan masyarakat yang 10 lembaga

perdesaan di permukiman transmigrasi

mandiri

pada Daerah Perbatasan

· Meningkatnya kapasitas aparat dalam · Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 26 kimtrans

pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Daerah

Transmigrasi

Perbatasan

· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah fasilitasi kegiatan yang 12 bln

manusia dalam proses pengembangan di

dilakukan;

kawasan transmigrasi pada Daerah

· Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 bln

yang diberikan

· Meningkatnya peran serta lintas sector, · Jumlah lintas sector yang berperan 1 LS

swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan

· Jumlah swasta / investor 2 10 K)

· Jumlah masyarakat transmigrasi 41.013 Kel

· Terciptanya pe-ningkatan kualitas · Bantuan Pendidikan 4.928 Kel

dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi ·

Bantuan Kesehatan 4.152 Kel

pada Daerah Perbatasan

Pelayanan Mental spiritual 23 Kel

Meningkatnya penguatan ·

Jumlah kelembagaan masyarakat 6 lembaga

kelembagaan perdesaan di permukiman

yang mandiri

transmigrasi pada Wilayah Strategis

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

· Meningkatnya kapasitas aparat dalam ·

Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 77 UPT

pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Wilayah

Transmigrasi

Strategis

· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 kali

manusia dalam proses pengembangan di

yang diberikan

kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

· Meningkatnya peran serta lintas sektor, · Jumlah lintas sektor yang berperan 6 Ls

swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

Jumlah swasta / investor 11 69 K)

Jumlah masyarakat transmigrasi 10.254 Kel

Terciptanya peningkatan kualitas dasar â– 

Bantuan Pendidikan 8.214 Kel

masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada

Bantuan Kesehatan 10.254 kel

56.666 Kel

K)

20,5 b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan

Wilayah Strategis

Pelayanan Mental spiritual 35 Kel

207 Kel

K)

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 27,6 Pelatihan Masyarakat

Pelayanan pengembangan â– 

Jumlah pelatihan yang diberikan bagi 12 Angkt 480

25 Angkt

Pemberdayaan Masyarakat dan

kelembagaan dan pelatihan masyarakat

masyarakat perdesaan melalui penyusunan

orang dari 32

1000 orang dari

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

sesuai standar.

kurikulum dan modul, pelatihan,

Prov

32 Prov

Pemerintahan Desa

sinkronisasi, TOT; â– 

Jumlah fasilitasi pendataan potensi desa 33 prov, 394

33 prov,

melalui Pedataan dan Pendayagunaan Profil

Kab 5

468 Kab

Desa/Kelurahan, Penyelenggaraan Lomba

Kelurahan dan 5

5 Kelurahan dan

Desa/Kelurahan

Desa

5 Desa

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Jumlah Program dan Kegiatan masuk 12 Kegiatan di

32 Kegiatan di

desa dan peningkatan system perencanaan

32 Provinsi, 12

32 Provinsi, 32

partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek,

Kabupaten

Kabupaten

Pelatihan dan Monitoring dan evaluasi.

Jumlah penataan ruangan kawasan 10 Kab.

50 Kab

pedesaan melalui fasilitasi Pemda dalam

di 10 Provinsi

di 25 Provinsi

penyusunan perda tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan koordinasi.

â–  Menata kembali peranan dan fungsi â– 

Jumlah Fasilitasi penataan dan 33 prov 468

33 prov 468

lembaga masyarakat, khususnya

pengembangan lembaga kemasyarakatan kab 12 kab 12

Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa

di desa melalui Bimtek, pelatihan,

lkeg

lkeg

Atau Sebutan Lain.

pendataan

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

III. Meningkatkan keberdayaan masyarakat Menguatnya kapasitas pemerintahan dan Tingkat kemandirian masyarakat dan 49.231,3 perdesaan

masyarakat untuk meningkatkan potensi kelembagaan kelembagaan, modal sosial, dan budaya dalam proses pembangunan

a. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 68,2 Budaya Masyarakat

· Pelayanan pengembangan · Jumlah fasilitasi kesejahteraan sosial 33 Prov.

33 Prov. 36

Pemberdayaan Masyarakat dan

pemberdayaan adat dan sosial budaya

melalui Sosialisasi, Bimtek dan Identifikasi

15 Kab

Kab

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

masyarakat sesuai standar.

pendataan serta penguatan kelembagaan di

Pemerintahan Desa

daerah.

· Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan 33 prov

33 prov

kesejahteraan keluarga (PKK) melalui

468 kab

468 kab

Penguatan Kelemb. Posyandu, Pendataan Posyandu, peningkt. Peran posyandu dlm kesehatan keluarga, pelaks. Bangdesmadu.

· Jumlah fasilitasi tenaga kerja perdesaan 33 Prov

33 Prov

yang memperoleh pembinaan dan

50 Kab

50 Kab

perlindungan keselamatan kerja perdesaan

7 Keg.

10 Keg.

melalui peningkatan kemampuan tenaga kerja pedesaan di wilayah perbatasan antar Negara, penyusunan permendagri, pelatihan dan orientasi.

TOTAL FOKUS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

TARGET

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI

AGA TERKAIT ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Jumlah pelaksanaan pembinaan budaya 15 Kab

50Kab

nusantara melalui inventarisai KAT,

13 Keg

7 Keg

pelestarian Adat dan Budaya Nusantara dengan pemberian stimulant kepada pemerhati adat dan budaya

· Jumlah dan fasilitasi pelaksanaan 10 Kab.

50 Kab

peningkatan pemberdayaan perempuan

di 10 Provinsi

di 25 Provinsi

melalui pendataan, bintek, dan pemberantasan buta aksara;

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 48.782,0 Perdesaan (PNPM-MP)

b. Peningkatan Kemandirian Masyarakat

Pelayanan percepatan penanggu- ·

Cakupan penerapan PNPM-MP 32 provinsi 4.791

32 provinsi 2.133

Pemberdayaan Masyarakat dan

langan kemiskinan, pengangguran melalui

kec, (termasuk

kec, (termasuk 95

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

pelaksanaan Program Nasional

189 kec.

kec. Generasi, 85

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-MP)

Generasi, 80 kec. kec. Perbatasan,

sesuai standar.

Perbatasan, dan

dan 351 kab.

33 kab. P2SPP

P2SPP

· Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi 2 Kab/9 Kec.

2 Kab/9 Kec.

K)

dan rehabilitasi pasca bencana, khususnya di Kab. Nias dan Nias Selatan

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

c. Perencanaan Teknis Pengembangan

Kementerian Tenaga Kerja dan 6,8 Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

· Meningkatnya kualitas dan kese-suaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 7 prov

16 prov

Pengembangan masyarakat dan

perenca-naan teknis pe-ngembangan

pengembangan masyarakat dan kawasan

kawasan transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P2MKT

masyarakat dan kawasan transmigrasi pada transmigrasi Daerah Tertinggal

· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 10 kimtrans

· Rencana Teknis Pengembangan 6 Kws

Masyarakat di Kawasan Transmigrasi

· Rencana Teknis Pengembangan 5 Kws

Kawasan Transmigrasi

· Meningkatnya kualitas dan kesesuaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 1 prov

10 prov

perencanaan teknis pengembangan

pengembangan masyarakat dan kawasan

masyarakat dan kawasan transmigrasi pada transmigrasi Daerah Perbatasan

· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 2 kimtrans

· Rencana Teknis pengembangan 1 Kws

masyarakat di kawasan transmigrasi

· Rencana Teknis pengembangan kawasan 1 Kws

· Meningkatnya kualitas dan kesesuaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 2 kali

perencanaan teknis pengembangan

pengembangan masyarakat dan kawasan

masyarakat dan kawasan transmigrasi di

transmigrasi

kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 3 kimtrans

· Rencana Teknis pengembangan 1 Kws

masyarakat di kawasan transmigrasi

· Rencana Teknis pengembangan kawasan 2 Kws

6 Kws

K)

transmigrasi

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

IV. Meningkatkan ekonomi perdesaan Meningkatnya kesejahteraan masyarakat 1. Pertumbuhan ekonomi 1.209,8

yang dapat dilihat dari menurunnya

2. Peningkatan produksi dan

tingkat pengangguran, tingkat

produktivitas hasil pertanian khususnya

kemiskinan, distribusi pendapatan yang

tanaman pangan

timpang dan ketidak seimbangan

3. Tingkat pengangguran

struktural di perdesaan

4. Jumlah penduduk miskin 5. Tingkat kemiskinan

a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat · Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat · Jumlah fasilitasi pelaksanaan 15 Kab

25 Kab

Pemberdayaan Masyarakat dan

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 20,1

di perdesaan yang maju, mandiri dan

peningkatan usaha ekonomi keluarga

13 Keg

7 Keg

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

berorientasi pada pemenuhan permintaan

melalui TOT dan pelatihan kewirausahaan,

Pemerintahan Desa

pasar, dalam rangka meningkatkan

pemberian stimulan kepada kelompok

ketahanan ekonomi nasional.

masyarakat pesisir dan penguatan kelembagaan BUMKEL.

· Jumlah faasilitasi Pemda dalam 33 Prov.

33 Prov.

pengembangan usaha ekonomi masyarakat

32 Kab

32 Kab

tertinggal termasuk PNPM PISEW.

· Jumlah fasilitasi pelaksanaan usaha 33 Prov

33 Prov

perkreditan dan simpan pinjam dan

6 Keg.

8 Keg.

lembaga keuangan mikro pedesaan melalui Bintek, koordinasi, dan pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat,

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Prosentase Lembaga Keuangan Mikro 20%

Perdesaan/UED-SP yang berfungsi

· Jumlah fasilitasi pengembangan dan 33 Prop

33 Prop

pengelolaan pasar desa/ pasar lokal dan

10 Kab,

10 Kab,

pengembangan informasi pasar melalui

20 Desa

60 Desa

Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD, memberikan Stimulan kepada Pasar Desa;

· Meningkatnya ketersediaan sarana dan · Jumlah ketersediaan sarana dan 20 pasar

prasarana perdesaan terutama sarana

prasarana pemasaran hasil produksi

prasarana pemasaran hasil produksi

masyarakat desa

masyarakat desa

Kementerian Tenaga Kerja dan 218,6 transmigrasi

b. Pengembangan Usaha di kawasan

Berkembangnya lahan usaha produksi â– 

jumlah lahan produktif di 5.654 Ha

23.576 Ha

K)

Pengembangan masyarakat dan

pertanian di permukiman/kawasan

permukiman/kawa-san transmigrasi

kawasan transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P2MKT

transmigrasi pada Daerah Tertinggal

· Meningkatnya produktivitas desa dalam ■

Jumlah produktivitas lahan di 8.934 Ton

43.384 Ton

K)

pengem-bangan pangan/ komoditas

permukiman kawasan transmi-grasi.

unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Meningkatnya kemampuan masyarakat · Jumlah usaha Pengolahan hasil 13 Unit

dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan

· Jumlah pasar desa 11 bh

transmigrasi pada Daerah Tertinggal

· Jumlah jaringan Pemasaran 11 bh

· Jumlah kelompok usaha peternakan -

· Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan 1 unit

· Meningkatnya pembiayaan bagi usaha · Jumlah bantuan skim kredit mikro di 1 SKIM

mikro dan kecil menengah di kawasan

kawasan transmigrasi

transmigrasi pada Daerah Tertinggal

· Jumlah Lembaga ekonomi 32 unit

(koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi)

· jumlah kelompok tani di kawasan 23 Kel

· Meningkatnya penciptaan usaha melalui · Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 6 Kws

iklim investasi yang kondusif di kawasan

investasi kondusif yang menstimulasi peran

transmigrasi pada Daerah Tertinggal

serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi

Jumlah Skim Kredit untuk investasi 1 SKIM

15 SKIM

K)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Peningkatan kemandirian masyarakat â–  Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 16 Kws

dalam pemenuhan pangan baik untuk

pelatihan kepada masyarakat dan

produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi

pengembangan lahan di kawasan

maupun dijual kembali (pemasaran dan

transmigrasi

distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal

â–  Berkembangnya lahan usaha produksi â–  Jumlah lahan produktif di 998 Ha

pertanian di permukiman/kawasan

permukiman/kawa-san transmigrasi

transmigrasi pada Daerah Perbatasan

â–  Meningkatnya produktivitas desa dalam â–  Jumlah produktivitas lahan di 1.577 Ton

5.979 Ton

K)

pengembangan pangan/ komoditas

permukiman kawasan transmi-grasi.

unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan

â–  Meningkatnya kemampuan masyarakat â– 

Jumlah usaha Pengolahan hasil 3 Unit

dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan

Jumlah pasar desa 2 bh

Jumlah jaringan Pemasaran 2 bh

Jumlah kelompok usaha peternakan -

79 kel

K)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Meningkatnya pembiayaan bagi usaha â– 

Jumlah Lembaga ekonomi 6 Unit

mikro dan kecil menengah di kawasan

(koperasi /LKM-BMT Trans di

transmigrasi pada Daerah Perbatasan

permukiman transmigrasi) â– 

jumlah kelompok tani di kawasan 5 Kel

Transmigrasi â–  Meningkatnya penciptaan usaha melalui â– 

Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 2 Kws

iklim investasi yang kondusif di kawasan

investasi kondusif yang menstimulasi peran

transmigrasi pada Daerah Perbatasan

serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi

Jumlah Skim Kredit untuk investasi 0 SKIM

â–  Peningkatan kemandirian masyarakat â– 

Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 2 Kws

dalam pemenuhan pangan baik untuk

pelatihan kepada masyarakat dan

produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi

pengembangan lahan di kawasan

maupun dijual kembali (pemasaran dan

transmigrasi

distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan

â–  Berkembangnya lahan usaha produksi â– 

Jumlah lahan produktif di 2.778 Ha

pertanian di permukiman/ kawasan

permukiman/kawa-san transmigrasi

transmigrasi pada Wilayah Strategis

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Meningkatnya produktivitas desa dalam â– 

Produktivitas lahan di permukiman/ 3.878 Ton

13.666 Ton

K)

pengem-bangan pangan/ komoditas ung-

kawasan transmigrasi

gulan di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

â–  Meningkatnya kemampuan masyarakat â– 

jumlah usaha Pengolahan hasil 4 unit

dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

Jumlah pasar desa 3 bh

Jumlah jaringan Pemasaran 3 bh

Jumlah kelompok usaha peternakan -

â–  Meningkatnya pembiayaan bagi usaha â– 

Jumlah bantuan skim kredit mikro di 1 Kws

mikro dan kecil menengah di kawasan

kawasan transmigrasi

transmigrasi pada Wilayah Strategis

Jumlah Lembaga ekonomi 10 Unit

(koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi) â– 

jumlah kelompok tani di kawasan 35 Kel

435 Kel

K)

Transmigrasi

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Meningkatnya penciptaan usaha melalui â– 

Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 2 Kws

iklim investasi yang kondusif di kawasan

investasi kondusif yang menstimulasi peran

transmigrasi pada Wilayah Strategis

serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swas-ta) dalam pemba-ngunan perdesaan termasuk di daerah transmigrasi

· Peningkatan kemandirian masyarakat ■

Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 4 kali

dalam pemenuhan pangan baik untuk

pelatihan kepada masyarakat dan

produksi/keter-sediaan, konsumsi pribadi

pengembangan lahan di kawasan

maupun dijual kembali (pemasaran dan

transmigrasi

distribusi) di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

c. Penyediaan Tanah Transmigrasi

â– Tersedianya lahan untuk pembangunan

Luas lahan yang tersedia (Ha) 48.000 Ha

240.000 Ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 3,6

Kawasan Transmigrasi pada Daerah

Luas lahan yang didukung oleh legalitas 15.360 Ha

Transmigrasi, Ditjen P4T 29,0

Tertinggal

Luas lahan yang dibagikan 7.860 Ha

Data tentang bidang tanah yang 26 lok

dibagikan transmigran â– 

Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok

Prosentase penyelesaian kasus 15%

pertanahan â–  Tersedianya lahan untuk pembangunan â– 

Luas lahan yang tersedia (Ha) 32.000 Ha

160.000 Ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 2,4

Kawasan Transmigrasi pada Daerah

Luas lahan yang didukung oleh legalitas 10.240 Ha

Transmigrasi, Ditjen P4T 19,3

Perbatasan

Luas lahan yang dibagikan 5.240 Ha

Data tentang bidang tanah yang 17 lok

dibagikan transmigran â– 

Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok

Prosentase penyelesaian kasus 15%

Tersedianya lahan untuk pembangunan â– 

Luas lahan yang tersedia (Ha) 20.000 Ha

100.000 Ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 1,5

Luas lahan yang didukung oleh legalitas 6.400 Ha

Transmigrasi, Ditjen P4T 15,9

Luas lahan yang dibagikan 3.226 Ha

Data tentang bidang tanah yang 15 lok

dibagikan transmigran

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok

Prosentase penyelesaian kasus 15%

d. Penelitian dan Pengembangan Dukungan

Kementerian Tenaga Kerja dan 111,5 Manajemen dan Teknis Pembangunan dan

â–  Tersedianya hasil penelitian dan â–  Jumlah hasil penelitian dan 15 Keg

95 Keg

K)

Penelitian dan Pengembangan

Transmigrasi, Balitfo Pengembangan Kawasan Transmigrasi

pengembangan Dukungan Pembangunan

pengembangan Dukungan Pembangunan

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

(Terkait Pembangunan Perdesaan)

yang dijadikan rekomendasi/kebijakan

â–  Tersedianya hasil penelitian dan â– 

Jumlah hasil penelitian dan 8 Keg

pengembangan untuk pengembangan

pengembangan untuk Pengembangan

masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan

yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan

(terkait pembangunan Perdesaan)

Kementerian Tenaga Kerja dan 116,7 permukiman transmigrasi

e. Pengelolaan data dan informasi

â–  Tersedianya data dan informasi â– 

Jumlah data dan informasi permukiman 7 Keg

35 Keg

K)

Penelitian dan Pengembangan

permukiman transmigrasi (terkait

transmigrasi

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Transmigrasi, Balitfo

pembangunan Perdesaan)

â–  Tersedianya data dan informasi kawasan â–  Jumlah data dan informasi kawasan 5 25 K)

transmigrasi (terkait pembangunan

transmigrasi

Perdesaan)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

V. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan Meningkatnya ketersediaan dan 1. Tingkat pelayanan dan akses 3.181,2 sarana dan prasarana serta penataan

kemudahan sarana dan prasarana

masyarakat terhadap sarpras perdesaan

ruang perdesaan

perdesaan dan RTR perdesaan, termasuk di Kawasan Transmigrasi

2. Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota

a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat ·

Meningkatnya ketersediaan sarana ·

Tingkat pelayanan dan akses -

80 Kab

Pemberdayaan Masyarakat dan

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 15,6

dan prasarana perdesaan terutama sarana

masyarakat terhadap sarpras perdesaan

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

prasarana pemasaran hasil produksi

Pemerintahan Desa

masyarakat desa

Tersusunnya RTR desa oleh ·

Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota -

120 Kab.

Kab/Kota

b. Pengembangan Sarana dan Prasarana

Meningkatnya fungsi dan ·

Pengembangan Jalan 120 Km

483,56 Km

K)

Pengembangan masyarakat dan

Kementerian Tenaga Kerja dan 226,1

ketersediaan sarana prasarana di kawasan

Pengembangan Drainase 14,4 Km

transmigrasi pada Daerah Tertinggal

Pengembangan Sarana Air Bersih 3.150.000 liter

Pengembangan Energi Terbarukan -

Pengembangan Bangunan Fasiltas 32 Unit

Revitalisasi Rumah Transmigran 700 Unit

Meningkatnya fungsi dan ·

Pengembangan Jalan 12 Km

ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan

Pengembangan Drainase 2 Km

Pengembangan Sarana Air Bersih 787.500 Liter

2.326.430 Liter

K)

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Pengembangan Energi Terbarukan -

Pengembangan Bangunan Fasiitas 29 Unit

Meningkatnya fungsi dan ·

Pengembangan Jalan 30 Km

ketersediaan sarana prasarana di kawasan

Pengembangan Drainase 3,6 Km

transmigrasi pada Wilayah Strategis

Pengembangan Sarana Air Bersih 787.500 Liter

Pengembangan Energi Terbarukan -

Pengembangan Bangunan Fasilitas 48 Unit

Kemen. Tenaga Kerja Dan 12,9 Kawasan Transmigrasi dan Penempatan

c. Penyusunan Rencana Pembangunan

Tersedianya rencana pembangunan ·

Rencana Wilayah Pengembangan 3 WPT

18 WPT

K)

Pembangunan Kawasan

Transmigrasi, Ditjen P4T Transmigrasi

Kawasan Transmigrasi dan rencana

Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail

Transmigrasi

penataan persebaran penduduk di Kawasan

Pusat WPT ·

Rencana Kawasan Pengembangan 4 SKP

Transmigrasi (SKP) ·

Rencana Teknis 13 SP

Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

Rencana Teknis Sarana dan 2 RT SAPRAS

Prasarana Permukiman Transmigrasi

SARPRAS

Rencana Teknis Pengembangan SDM 4 SKP

dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi ·

Rencana Teknis Detail Desain Sarana 3 DED

dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru

Data Potensi sasaran pengarahan dan 12 Kab

12 Kab

perpindahan transmigrasi

Tersedianya rencana pembangunan ·

Rencana Wilayah Pengembangan 2 WPT

Kawasan Transmigrasi dan rencana

Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail

penataan persebaran penduduk di Kawasan

Pusat WPT ·

Rencana Kawasan Pengembangan 3 SKP

Transmigrasi (SKP) ·

Rencana Teknis 9 SP

Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi

Rencana Teknis Sarana dan 1 RT SAPRAS

Prasarana Permukiman Transmigrasi

SARPRAS

Rencana Teknis Pengembangan SDM 3 SKP

dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

Rencana Teknis Detail Desain Sarana 2 DED

dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru

Data Potensi sasaran pengarahan dan 12 Kab

perpindahan transmigrasi

Tersedianya rencana pembangunan ·

Rencana Wilayah Pengembangan 1 WPT

Kawasan Transmigrasi dan rencana

Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail

penataan persebaran penduduk di Kawasan

Pusat WPT ·

Rencana Kawasan Pengembangan 1 SKP

Transmigrasi (SKP) ·

Rencana Teknis 5 SP

Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi

Rencana Teknis Sarana dan 1 RT SAPRAS

9 RT SARPRAS

K)

Prasarana Permukiman Transmigrasi ·

Rencana Teknis Pengembangan SDM 1 SKP

dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi

Rencana Teknis Detail Desain Sarana 1 DED

dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Data Potensi sasaran pengarahan dan 3 Kab

3 Kab

perpindahan transmigrasi

d. Pembangunan Permukiman di Kawasan

Termanfaatkan dan terkelolanya ·

Lahan yang dibuka (Ha) 3.571 ha

28.087 ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 106,3

sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Jalan antar SKP, antar permukiman 7,99 km

Transmigrasi, Ditjen P4T 79,6

melalui pembangunan Kawasan

dan jalan lingkungan permukiman

Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT

transmigrasi

yang layak pada Daerah Tertinggal

Rumah Transmigran dan Jamban 3.926 unit

Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) ·

Rumah penduduk setempat yang 576 unit

dipugar/dikembangkan (Unit) ·

Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 12 unit

dibangun/dikem-bangkan (Unit) ·

Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 912 unit

dibangun (Paket) ·

Sarana dan Prasarana Kawasan 9 SAPRAS

Perkotaan Baru Yang di siapkan ·

Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 180 ha

Kawasan Perkotaan Baru

Termanfaatkan dan terkelolanya ·

Lahan yang dibuka (Ha) 2.381 ha

18.725 ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 70,9

sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Jalan antar SKP, antar permukiman 5,33 km

Transmigrasi, Ditjen P4T 53,0

melalui pembangunan Kawasan

dan jalan lingkungan permukiman

Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT

transmigrasi

yang layak pada Daerah Perbatasan

Rumah Transmigran dan Jamban 2.480 unit

Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit)

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Rumah penduduk setempat yang 384 unit

dipugar/dikembang-kan (Unit) ·

Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 8 unit

dibangun/dikem-bangkan (Unit) ·

Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 608 unit

dibangun (Paket) ·

Sarana dan Prasarana Kawasan 6 SAPRAS

Perkotaan Baru Yang di siapkan ·

Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 120 ha

Kawasan Perkotaan Baru

Termanfaatkan dan terkelolanya ·

Lahan yang dibuka (Ha) 3.225,6 ha

15.696,4 Ha

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 44,3

sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Jalan antar SKP dalam Kawasan 0 km

Transmigrasi, Ditjen P4T 3,8

melalui pembangunan Kawasan

Transmigrasi

Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak pada Wilayah Strategis

Jalan antar Permu-kiman dalam SKP 0 km

Jalan lingkungan dalam Permukiman 34,68 km

Rumah Transmigran dan Jamban 1.448 unit

Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) ·

Rumah penduduk setempat yang 315 unit

dipugar/dikembang-kan (Unit) ·

Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 5 unit

dibangun/dikembangkan (Unit) ·

Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 391 unit

dibangun (Paket)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

Sarana dan Prasarana Kawasan 1.898 pkt

Perkotaan Baru Yang di siapkan ·

Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 30 ha

Kawasan Perkotaan Baru

VI. Meningkatkan ketahanan pangan

1. Tingkat harga produk pertanian 629,0 masyarakat perdesaan

Meningkatnya ketersediaan pangan dan

lahan pertanian dalam rangka mempercepat pembangunan yang berkelanjutan di perdesaan termasuk di daerah transmigrasi

2. Jumlah lahan pertanian 3. Tingkat sertifikasi lahan pertanian

a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat ·

Pelayanan pengembangan usaha ·

Jumlah fasilitasi usaha di bidang 33 Prov. 15 Kab

33 Prov. 36 Kab

Pemberdayaan Masyarakat dan

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 20,2

ekonomi masyarakat sesuai standar.

pertanian dan pangan yang berada di

6 Keg

10 Keg

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

perdesaan melalui Bintek CPPD Provinsi

Pemerintahan Desa

dan Kabupaten/Kota, koordinasi, serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).

Kementerian Tenaga Kerja dan 430,9 Manusia dan Masyarakat di Kawasan

b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Terciptanya pe-ningkatan kualitas ·

Bantuan Pangan 13.876 Kel

87.433 Kel

K)

Pengembangan Masyarakat dan

Transmigrasi, Ditjen P2MKT Transmigrasi

dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi

Kawasan Transmigrasi

pada Daerah Tertinggal ·

Terciptanya pe-ningkatan kualitas ·

Bantuan Pangan 2.449 Kel

dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

Terciptanya peningkatan kualitas ·

Bantuan Pangan 4.082 Kel

dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis

VII. Meningkatkan pemanfaatan dan

1. Tingkat kerusakan lingkungan 1.217,1 pengelolaan sumber daya alam dan

Menurunnya degradasi sumber daya

alam dan lingkungan hidup di perdesaan

lingkungan hidup yang seimbang,

termasuk di kawasan transmigrasi

2. Tingkat pencemaran

berkelanjutan, berwawasan mitigasi

lingkungan/polusi

bencana

3. Keserasian daya dukung alam dan

daya tampung lingkungan dengan persebaran penduduk

a. Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam

Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 40,5 Dan Teknologi Tepat Guna

Pelayanan pengelolaan sumber daya ·

Jumlah fasilitasi pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dan

alam dan pendayagunaan teknologi tepat

pengelolaan konservasi dan rehabilitasi

Pemerintahan Desa

Pemberdayaan Masyarakat Dan

guna sesuai standar.

lingkungan perdesaan melalui pelatihan,

Pemerintahan Desa

rakor, supervisi, BLM dan evaluasi dengan kegiatan:

(a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot 14 desa di 13

20 desa di 20

project DME

provinsi (b) Pengelolaan Desa Hutan 4 desa, 4 provinsi 5 desa, 5 provinsi

provinsi

(c) Pengelolaan Hutan Mangrove 1 desa 1 provinsi 2 desa, 2 provinsi

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

· Jumlah fasilitasi pemberdayaan 33 provinsi, 23

33 provinsi -

masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan

kab dan 72 kec,

pesisir perdesaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, BLM, dan monev (termasuk PNPM-LMP) yang fokus kegiatannya pd penanganan lingkungan perdesaan dan mikro hydro

Jumlah fasilitasi pembangunan sarana dan

prasarana perdesaan melalui orientasi,

Kab

Keg.

pelatihan, koordinasi, bintek AMPL (PAMSIMAS).

Jumlah hasil kajian dan pemetaan 32 provinsi 50

32 provinsi 50

kebutuhan teknologi perdesaan yang

kab. Tertinggal

kab. Tertinggal

diterapkan termasuk di wilayah perbatasan.

Jumlah fasilitasi pemasyarakatan dan ·

kerjasama teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek Posyantekdes, BLM, Gelar TTG, Koordinasi, dan Monev

35 Kab/Kota

35 Kab/Kota

8 Usaha Mikro

40 UMK

K)

dan Kecil (UMK)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

b. Penyerasian Lingkungan di kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 22,7 transmigrasi

Meningkatnya pengelolaan dan â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 24 Dok

112 Dok

K)

Pengembangan Masyarakat

pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi

Transmigrasi dan Kawasan

Transmigrasi, Ditjen P2MKT

kelestarian fungsi lingkungan hidup di

Transmigrasi

kawasan transmigrasi pada Daerah

Jumlah mitigasi lingkungan 13 kimtrans

Jumlah fasilitasi dan advokasi 5 Pkt

penyerasian lingkungan

Meningkatnya kemandirian masyarakat â– 

Jumlah permukiman transmigrasi yang 12 Kimtrans

di permukiman transmigrasi pada Daerah

mandiri

Tertinggal â– 

Meningkatnya Desa Mandiri Energi â– 

Jumlah permukiman transmigrasi yang 1 Kimtrans

dikawasan Transmigrasi pada Daerah

akan berkembang menjadi Desa Mandiri

Tertinggal

Energi

Meningkatnya kelestarian dan fungsi â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok

lingkungan hidup di kawasan transmigrasi

lingkungan

pada Daerah Tertinggal

Jumlah Evaluasi Perkembangan -

Kawasan Transmigrasi â– 

Jumlah mitigasi lingkungan 7 Kws

Meningkatnya pengelolaan dan â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 4 Dok

pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah

Jumlah mitigasi lingkungan 2 Kimtrans

Jumlah fasilitasi dan advokasi penyera- 1 Pkt

sian lingkungan

Meningkatnya kemandirian masyarakat â– 

Jumlah permukiman transmigrasi yang 2 Kimtrans

di permukiman transmigrasi pada Daerah

mandiri

Perbatasan

TOTAL FOKUS

KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS

SASARAN

NO PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Meningkatnya Desa Mandiri Energi â– 

Jumlah permukiman transmigrasi yang 1 Kimtrans

dikawasan Transmigrasi pada Daerah

akan berkembang menjadi Desa Mandiri

Perbatasan

Energi

Meningkatnya kelestarian dan fungsi â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok

lingkungan hidup di kawasan transmigrasi

lingkungan

pada Daerah Perbatasan

Jumlah Evaluasi terhadap -

Perkembangan Kawasan Transmigrasi â– 

Jumlah mitigasi lingkungan 2 Kws

Meningkatnya pengelolaan dan â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 6 Dok

pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Wilayah

Jumlah mitigasi lingkungan 3 Kimtrans

â–  Strategis Meningkatnya kemandirian masyarakat â– 

Jumlah permukiman transmigrasi yang 4 Kimtrans

di permukiman transmigrasi pada Wilayah

mandiri

Strategis â– 

Meningkatnya kelestarian dan fungsi â– 

Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok

lingkungan hidup di kawasan transmigrasi

lingkungan

pada Wilayah Strategis

Jumlah Evaluasi terhadap -

Perkembangan Kawasan Transmigrasi ·

Jumlah mitigasi lingkungan 1 Kws

9 Kws

K)

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

(hasil outcomes/output yang

AGA TERKAIT ANGGARAN

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

Kemen. Tenaga Kerja Dan 105,4 transmigrasi

c. Fasilitasi perpindahan dan penempatan

Terwujudnya persebaran penduduk ·

Jumlah keluarga yang difasilitasi 3.926 kel

21.230 kel

K)

Pembangunan Kawasan

yang serasi dengan daya dukung

perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan

Jumlah keluarga penduduk yang 11.615 kel

Transmigrasi pada Daerah Tertinggal

tertata terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi ·

Data administrasi kependudukan 3.926 kel

masyarakat di Kawasan Transmigrasi ·

Jumlah bantuan perbekalan yang 3.926 kel

diberikan kepada calon transmigran ·

Jumlah fasilitasi pelatihan calon 131 Aktn

Terwujudnya persebaran penduduk ·

Jumlah keluarga yang difasilitasi 2.617 kel

14.153 kel

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 70,3

yang serasi dengan daya dukung

perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan

· Jumlah keluarga penduduk yang tertata 7.744 kel

Transmigrasi pada Daerah Perbatasan

terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi

· Data administrasi kependudukan 2.617 kel

masyarakat di Kawasan Transmigrasi

· Jumlah bantuan perbekalan yang 2.617 kel

diberikan kepada calon transmigran

· Jumlah fasilitasi pelatihan calon 87 Aktn

472 Aktn

K)

transmigran

TOTAL FOKUS

ALOKASI NO

SASARAN

PRIORITAS/KEGIATAN

ANGGARAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT

diharapkan)

2010-2014 (Rp. Milyar)

· Terwujudnya persebaran penduduk · Jumlah keluarga yang difasilitasi 1.640 kel

8.850 kel

K)

Pembangunan Kawasan

Kemen. Tenaga Kerja Dan 43,9

yang serasi dengan daya dukung

perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi

Transmigrasi

Transmigrasi, Ditjen P4T

sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis

· Jumlah keluarga penduduk yang tertata 5.141 kel

terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi

· Data administrasi kependudukan 1.640 kel

masyarakat di Kawasan Transmigrasi

· Jumlah bantuan perbekalan yang 1.640 kel

diberikan kepada calon transmigran

· Jumlah fasilitasi pelatihan calon 52 Aktn

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I PENINGKATAN TATA KELOLA EKONOMI

Kondusifnya iklim investasi dalam

1. Meningkatnya Indeks Kinerja

mendukung pengembangan ekonomi

Ekonomi Daerah

daerah.

2. Meningkatnya Indeks Komitmen 63,1

Pemerintah Provinsi

3. Meningkatnya Indeks

Kelembagaan Penanaman Modal

4. Meningkatnya Indeks Akses

Lahan Usaha

5. Meningkatnya Indeks Kondisi

Keamanan Usaha

6. Meningkatnya Indeks Iklim

Investasi Daerah

7. Meningkatnya Indeks Promosi

Investasi Daerah

a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah

Tersusunnya regulasi/kebijakan

Jumlah regulasi/kebijakan yang

Kementerian Dalam

pengembangan ekonomi lokal dan

disusun dan disahkan, terkait dengan

Pembangunan Daerah Negeri

daerah terkait dengan optimalisasi

optimalisasi potensi, promosi, sarana

Potensi, Promosi, Sarana dan

dan prasarana, kerjasama serta

Prasarana, Kerjasama serta

kelembagaan ekonomi daerah.

Kelembagaan Ekonomi Daerah

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)

Berkembangnya lembaga usaha

Jumlah SOP/institusi/Unit Pelayanan

ekonomi daerah, terutama di bidang

Terpadu (UPT) untuk pelaksanaan

permodalan dan perizinan usaha

OSS (One Stop Services), termasuk di kawasan perkotaan baru di kawasan transmigrasi, agropolitan /minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan khusus lainnya.

Tersedianya data dan informasi tentang

Tesedianya data dan info terkait

terkait dengan potensi, sarana dan

dengan Potensi, Promosi, Sarana,

prasarana, kerjasama dan kelembagaan

Kerjasama dan Kelembagaan Ekonomi

ekonomi daerah

Daerah.

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT

2010-2014

diharapkan)

(Rp. Milyar)

Terlaksananya desiminasi/sosialisasi

hasil pengembangan data dan info terkait dengan potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah

Terfasilitasinya Daerah dalam

Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam

15 prov/kab/ kota

25 prov/kab/kota

memecahkan permasalahan

upaya memecahkan permasalahan

implementasi kebijakan yang terkait

implementasi kebijakan yang terkait

dengan Potensi, Promosi, Sarana dan

dengan Potensi, Promosi, Sarana dan

Prasarana, Kerjasama serta

Prasarana, Kerjasama serta

Kelembagaan Ekonomi Daerah

Kelembagaan Ekonomi Daerah

Jumlah daerah yang membentuk PTSP

Mempercepat proses perijinan di

PTSP yang menerapkan SPIPISE

Pembatalan perda bermasalah

Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

3,9 Kawasan Transmigrasi

b. Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan â–  Pengembangan Masyarakat dan

â–  Jumlah MasterPlan, ActionPlan,

Kementerian Tenaga

Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi

dan Business Plan Wilayah

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

yang mendu-kung pengem-bangan

Pembangunan Transmigrasi (WPT) di

Masyarakat

kawasan transmigrasi sebagai kawasan

kawasan tertinggal

Transmigrasi dan

Perkotaan Baru di kawasan tertinggal

Kawasan Transmigrasi

â–  Prosentase MasterPlan, Action

Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan tertinggal

â–  Jumlah SDM Aparatur yang

mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan tertinggal

â–  Pengembangan Masyarakat dan

â–  Jumlah MasterPlan, ActionPlan,

Kementerian Tenaga

Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi

dan Business Plan Wilayah

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

yang mendukung pengem-bangan

Pembangunan Transmigrasi (WPT) di

Masyarakat

kawasan transmigrasi sebagai kawasan

kawasan perbatasan

Transmigrasi dan

Perkotaan Baru di kawasan perbatasan

Kawasan Transmigrasi

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT

2010-2014

diharapkan)

(Rp. Milyar)

â–  Prosentase MasterPlan, Action

Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan perbatasan

â–  Jumlah SDM Aparatur yang

mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan perbatasan

3,6 transmigrasi

c. Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan

â–  Berkembangnya lembaga usaha

· Jumlah lembaga

Kementerian Tenaga

ekonomi daerah, terutama di bidang

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

permodalan dan perizinan usaha, di

Perbankan/keuangan di kawasan trans-

Masyarakat

kawasan transmigrasi di kawasan

migrasi di kawasan tertinggal

Transmigrasi dan

tertinggal

Kawasan Transmigrasi

· Jumlah koperasi di kawasan

2 unit

9 unit

K)

tertinggal

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Berkembangnya lembaga usaha

· Jumlah lembaga

Kementerian Tenaga

ekonomi daerah, terutama di bidang

Perbankan/keuangan di kawasan trans-

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi di kawasan

migrasi di kawasan perbatasan

Masyarakat Transmigrasi dan

perbatasan

Kawasan Transmigrasi

· Jumlah koperasi di kawasan

â–  Berkembangnya lembaga usaha

· Jumlah lembaga

Kementerian Tenaga

ekonomi daerah, terutama di bidang

Perbankan/keuangan di kawasan

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

permodalan dan perizinan usaha, di

strategis

Masyarakat

kawasan transmigrasi di kawasan

Transmigrasi dan

strategis

· Jumlah koperasi di kawasan

Kawasan Transmigrasi

strategis

73,8 Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

d. Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan Tersedianya hasil penelitian dan

Jumlah hasil penelitian dan

Program Penelitian

Kementerian Tenaga

pengembangan untuk pengembangan

pengembangan untuk Pengembangan

dan Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

Tenaga Kerja dan

yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan

Transmigrasi

e. Pengelolaan data dan informasi kawasan

71,8 transmigrasi

Tersedianya data dan informasi

Jumlah data dan informasi kawasan

5 25 K)

Program Penelitian

Kementerian Tenaga

kawasan transmigrasi

transmigrasi

dan Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

75,1 PENGELOLA EKONOMI DAERAH

II PENINGKATAN KAPASITAS SDM

Meningkatnya kemandirian dan

1. Meningkatnya Indeks Tenaga

keberlanjutan program/ kegiatan

Kerja

pengembangan ekonomi daerah, terutama di daerah

a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah

Terlaksananya peningkatan wawasan

Jumlah workshop Diseminasi/ studi

Kementerian Dalam

aparatur dalam bidang pengembangan

Banding mengenai pengembangan

Pembangunan Daerah Negeri

ekonomi lokal dan daerah.

ekonomi lokal dan daerah.

Terbentuknya forum lintas stakeholder

Jumlah forum lintas stakeholder yang

terkait perencanaan dan penganggaran

aktif

program/kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah

7,0 kawasan transmigrasi

b. Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat di

â–  Meningktanya partisipasi

â–  Jumlah pelatihan /Bintek/

Kementerian Tenaga

masyarakat dalam pengembangan

Diseminasi/ studi Banding mengenai

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

masyarakat dan kawasan transmigrasi

pengembangan ekonomi lokal dan

Masyarakat

di Kawasan Tertinggal

daerah untuk aparatur pengelola

Transmigrasi dan

kawasan transmigrasi di Kawasan

Kawasan Transmigrasi

Tertinggal

â–  Terlaksananya pelatihan BDS bagi â–  Jumlah pelatihan BDS bagi

masyarakat dan pengusaha lokal/

masyarakat dan pengusaha

daerah di kawasan transmigrasi di

lokal/daerah di kawasan transmigrasi

Kawasan Tertinggal

di Kawasan Tertinggal

SASARAN

TARGET

NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

KEMENTERIAN/

TOTAL ALOKASI ANGGARAN

â–  Terbentuknya forum lintas

â–  Jumlah forum lintas stakeholder

5 43 K)

stakeholder terkait perencanaan dan

yang aktif di Kawasan Tertinggal

penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan atransmigrasi di

â–  % jumlah stakeholder non

Kawasan Tertinggal

pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Tertinggal

â–  Meningktanya partisipasi

â–  Jumlah pelatihan /Bintek/

masyarakat dalam pengembangan

Diseminasi/ studi Banding mengenai

masyarakat dan kawasan transmigrasi

pengembangan ekonomi lokal dan

di Kawasan Perbatasan

daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan

â–  Terlaksananya pelatihan BDS bagi â–  Jumlah pelatihan BDS bagi

masyarakat dan pengusaha lokal/

masyarakat dan pengusaha

daerah di kawasan transmigrasi di

lokal/daerah di kawasan transmigrasi

Kawasan Perbatasan

di Kawasan Perbatasan

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Terbentuknya forum lintas

â–  Jumlah forum lintas stakeholder

1 11 K)

stakeholder terkait perencanaan dan

yang aktif di Kawasan Perbatasan

penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di

â–  % jumlah stakeholder non

Kawasan Perbatasan

pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Perbatasan

â–  Meningktanya partisipasi

â–  Jumlah pelatihan /Bintek/

masyarakat dalam pengembangan

Diseminasi/ studi Banding mengenai

masyarakat dan kawasan transmigrasi

pengembangan ekonomi lokal dan

di Kawasan Strategis

daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis

â–  Terlaksananya pelatihan BDS bagi â–  Jumlah pelatihan BDS bagi

masyarakat dan pengusaha lokal/daerah masyarakat dan pengusaha di kawasan transmigrasi di Kawasan

lokal/daerah di kawasan transmigrasi

Strategis

di Kawasan Strategis

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Terbentuknya forum lintas

â–  Jumlah forum lintas stakeholder

stakeholder terkait perencanaan dan

yang aktif di Kawasan Strategis

penganggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di

â–  % jumlah stakeholder non

Kawasan Strategis

pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Strategis

C. Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu

Terwujudnya optimalisasi

% pemerintah daerah yang

Program Bina

Kementerian Dalam

pengembangan wilayah tertinggal,

melaksanakan kebijakan terkait dengan

Pembangunan Daerah Negeri

perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan

PNPM PISEW di 9 provinsi

kawasan strategis dan cepat tumbuh

III PENINGKATAN FASILITASI/

98,3 PENDAMPINGAN DALAM

Terintegrasinya sumber daya dari

Terbentuknya lembaga fasilitasi

berbagai stakeholder (pemerintah,

pengembangan ekonomi lokal dan

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN

dunia usaha, dan akademisi) dalam

daerah (LRED Support Facility)

DAERAH

upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.

2,5 perdesaan (pengembangan ekonomi lokal dan

a. Perencanaan pembangunan bidang perkotaan dan

Terlaksananya penyusunan kebijakan

Tersusunnya kebijakan pengembangan

Program Perencanaan

Kemeneg PPN

pelaksanaan dan perencanaan

ekonomi lokal dan daerah

Pembangunan

daerah)

pengembangan ekonomi lokal dan

Nasional

daerah

Terbentuknya Forum Koordinasi

Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Terintegrasinya sumber daya dari

Terbentuknya lembaga fasilitasi

berbagai stakeholder (pemerintah,

pengembangan ekonomi lokal (LRED

dunia usaha, dan akademisi) dalam

Support Facility) di tingkat pusat.

upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.

b Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah

Meningkatnya ketersediaan tenaga

§ Jumlah tenaga fasilitator, baik di

Kementerian Dalam

fasilitasi dan jangka waktu fasilitasi

pusat maupun daerah, termasuk di

Pembangunan Daerah Negeri

kepada pelaku usaha ekonomi daerah

kawasan transmigrasi,

mengenai kualitas produksi,

agropolitan/minapolitan, kawasan

pengolahan dan pemasaran

sentra produksi, klaster industri, dan kawasan strategis lainnya

§ Jumlah lembaga fasilitasi di daerah

§ Jangka waktu penyelenggaraan

10 bln

10 bln

fasilitasi di daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri dan kawasan strategi lainnya.

SASARAN

TARGET

TOTAL ALOKASI ANGGARAN

NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

c Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan

Meningkatnya fasilitasi pengembangan

â–  Jumlah tenaga fasilitator di

Kementerian Tenaga

usaha ekonomi kawasan transmigrasi

kawasan transmigrasi di Kawasan

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

sebagai kawasan perkotaan baru di

Tertinggal

Masyarakat

Kawasan Tertinggal

Transmigrasi dan

â–  Jangka waktu penyelenggaraan

Kawasan Transmigrasi

fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal

â–  Jumlah pendampingan

Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Tertinggal

â–  Agrocenter di Kawasan

â–  Pengembangan Investasi swasta

di Kawasan Tertinggal

â–  Jumlah Unit Pelayanan Jasa

Alsintan (UPJA) di Kawasan Tertinggal

SASARAN

TARGET

NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

KEMENTERIAN/

TOTAL ALOKASI ANGGARAN

Meningkatnya fasilitasi pengembangan

â–  Jumlah tenaga fasilitator di

usaha ekonomi kawasan transmigrasi

kawasan transmigrasi di Kawasan

sebagai kawasan perkotaan baru di

Perbatasan

Kawasan Perbatasan

â–  Jangka waktu penyelenggaraan

fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan

â–  Jumlah pendampingan

Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Perbatasan

â–  Agrocenter di Kawasan

-4 Kws K)

Perbatasan â–  Pengembangan Investasi swasta

di Kawasan Perbatasan

â–  Jumlah Unit PelayananJasa

Alsintan (UPJA) di Kawasan Perbatasan

Meningkatnya fasilitasi pengembangan

â–  Jumlah tenaga fasilitator di

usaha ekonomi kawasan transmigrasi

kawasan transmigrasi di Kawasan

sebagai kawasan perkotaan baru di

Strategis

Kawasan Strategis

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Jangka waktu penyelenggaraan

fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis

â–  Jumlah pendampingan

Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Strategis

â–  Agrocenter di Kawasan Strategis 1 Kws

â–  Jumlah Unit Pelayanan Jasa

Alsintan (UPJA) di Kawasan Strategis

IV PENINGKATAN KERJASAMA DALAM

42,1 PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN

Meningkatnya hubungan kerjasama

1. Meningkatnya jumlah KAD

antar daerah dan kemitraan

DAERAH

pemerintah-swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi

2. Meningkatnya Indeks Peranan

lokal dan daerah.

Dunia Usaha dalam Perekonomian Daerah

a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah

Meningkatnya kualitas kerja sama antar

Jumlah forum kerjasama antar

1 pkt evaluasi

Program

Kementerian Dalam

daerah dan kemitraan pemerintah

daerah/wilayah

hasil kinerja

Pembangunan Daerah Negeri

swasta dalam mendukung

forum

pengembangan ekonomi lokal dan

kerjasama/kemitr

daerah

aan

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

Jumlah sektor / bidang ekonomi yang

1 pkt evaluasi

dikerjasamakan

hasil kerjasama kemitraan dibid

eklok antar daerah/ swasta

Jumlah MoU PPP

1 pkt evaluasi

potensi eklok yang dapat di

kerjasama kan.

Optimalisasi

Evaluasi hasil

kerjasama dlm

pengembangan

rangka

eklok dan daerah

mendorong

(Care, Plan, CHF

pengembangan

dan AusAID)

eklok dan daerah (Care, Plan, CHF dan AusAID)

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)

Meningkatnya kualitas kerja sama antar Jumlah forum kerjasama antar

1 pkt evaluasi

daerah dan kemitraan pemerintah

daerah/wilayah

hasil kinerja

swasta dalam mendukung

forum

pengembangan ekonomi lokal dan

kerjasama/kemitr

daerah

aan

Finalisasi pedum

model kerjsama

pedum

ekonomi daerah

pengembangan model kerjasama ekonomi daerah

Penyusunan

Evaluasi pelaksa

instrumen

naan instrumen

kerjasama

kerjasama

ekonomi daerah

ekonomi daerah

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT

2010-2014

diharapkan)

(Rp. Milyar)

b. Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan

Meningkatnya kualitas kerja sama antar â–  jumlah forum kerja sama antar

Kementerian Tenaga

daerah dan kemitraan pemerintah

daerah/wilayah di Kawasan Tertinggal

Pengembangan

Kerja Dan Transmigrasi

swasta dalam mendukung

Masyarakat

pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Tertinggal

â–  jumlah sektor/bidang ekonomi

Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi

yang dikerjasamakan di Kawasan Tertinggal

â–  Jumlah MoU sektor terkait di

3 16 K)

Kawasan Tertinggal

Meningkatnya kualitas kerja sama antar â–  jumlah forum kerja sama antar

daerah dan kemitraan pemerin-tah

daerah/wilayah di Kawasan Perbatasan

swasta dalam men-dukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Perbatasan

â–  jumlah sektor/bidang ekonomi

yang dikerjasamakan di Kawasan Perbatasan

â–  Jumlah MoU sektor terkait di

1 5 K)

Kawasan Perbatasan

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)

Meningkatnya kualitas kerja sama antar â–  jumlah forum kerja sama antar

2 7 K)

daerah dan kemitraan pemerintah

daerah/wilayah di Kawasan Strategis

swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Strategis

â–  jumlah sektor/ bidang ekonomi

yang dikerja samakan di Kawasan Strategis

â–  Jumlah MoU sektor terkait di

1 8 K)

Kawasan Strategis

2.508,7 SARANA DAN PRASARANA FISIK

V PENINGKATAN AKSES TERHADAP

Meningkatnya akses terhadap sarana Meningkatnya Indeks Infrastruktur 55,8

dan prasarana fisik pendukung

PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI

kegiatan ekonomi lokal dan daerah

LOKAL DAN DAERAH.

96,4 transmigrasi

a. Pengembangan sarana dan prasarana kawasan

Meningkatnya akses terhadap sarana

â–  Pengembangan jalan

Kemen. Tenaga Kerja

dan prasarana kawasan transmigrasi di

Masyarakat

Dan Transmigrasi

Kawasan Tertinggal

Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi

â–  Pengembangan drainase

13 km

47 km

K)

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Pengembangan Sarana Air

5.555.556 liter

24042735 liter K)

Bersih

â–  Pengembangan Energi

â–  Pengembangan Fasilitas Umum 3 unit

Meningkatnya akses terhadap sarana

â–  Pengembangan jalan

dan prasarana kawasan transmigrasi di Ka asan Perbatasan

â–  Pengembangan drainase

â–  Pengembangan Sarana Air

3.333.334 liter K)

Bersih â–  Pengembangan Energi

Terbarukan â–  Pengembangan Fasilitas Umum 3 unit

Meningkatnya akses terhadap sarana

â–  Pengembangan jalan

i di â–  Pengembangan drainase

â–  Pengembangan Sarana Air

3.333.334 liter K)

Bersih â–  Pengembangan Energi

23.810 watt

K)

Terbarukan

TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO

SASARAN

TARGET

FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

â–  Pengembangan Fasilitas Umum 6 unit

b. Penyelenggaraan Pengembangan Permukiman

Tertanganinya kawasan-kawasan pusat

Jumlah kawasan perdesaan potensial /

Program Pembinaan

Kementerian Pekerjaan

pertumbuhan di perdesaan termasuk

agropolitan yang tertangani

dan Pengembangan

Terbangunnya kawasan yang didukung

Jumlah kawasan agropolitan yang

oleh infrastruktur ekonomi dan sosial

dilayani oleh infrastruktur pendukung

wilayah

kegiatan ekonomi dan sosial

2.991,5 Keterangan :

TOTAL

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pengembangan Kawasan Strategis

TARGET

PROGRAM

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 PRIORITAS

FOKUS

SASARAN (hasil

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)

I Pembentukan dan

Berkembangnya dan

Persentase peningkatan Kinerja

Pengembangan termasuk

meningkatnya pengelolaan dan kelembagaan pengelolaan dan

peningkatan pembinaan,

pengusahaan kawasan melalui pengusahaan kawasan

pengawasan,dan pengusahaan

lembaga yang terpadu,

Kelembagaan pengelola KAPET, dukungan pendanaan dan KPBPB, KEK dan kawasan

kejelasan regulasi

strategis cepat tumbuh lainnya

a Pengembangan Kawasan dan

105,8 Otorita

Meningkatnya pengembangan

Persentase fasilitasi kawasan otorita,

kawasan dan otorita di daerah

kawasan industri dan perdagangan

Penyelenggaraan

bebas, dan kawasan kepentingan

Pemerintahan Umum

umum yang dikelola dan dikembangkan

b. Pengembangan wilayah terpadu

Terlaksananya koordinasi

Persentase daerah yang menerapkan

Pembangunan Daerah

Kemendagri

pengelolaan dan pengembangan

pedoman/kebijakan terkait dengan

kawasan

pengembangan potensi perekonomian daerah

TOTAL

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pengembangan Kawasan Perbatasan

TOTAL FOKUS

TARGET

ALOKASI NO

SASARAN (hasil

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil

Persentase wilayah perbatasan dan

pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil Meningkatnya Pertumbuhan

Persentase terfasilitasinya

Ekonomi Kawasan Perbatasan

wilayah perbatasan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi.

1.124,2 kelembagaan dalam upaya

II Penguatan kapasitas

Meningkatnya kapasitas

Persentase Kab/Kota

kelembagaan dalam

perbatasan yang telah memiliki

pengembangan kawasan

pengembangan kawasan

pengaturan kelembagaan dalam

perbatasan secara terintegrasi

perbatasan beserta infrastuktur pengembangan kawasan penunjangnya

perbatasan secara terintegrasi

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil

Presentase PKSN dan

kecamatan perbatasan dengan infrastruktur penunjang pelayanan pemerintahan sesuai kebutuhan

Persentase kab/kota di

perbatasan yang tergolong wilayah tertinggal dengan indeks ketertinggalan yang semakin membaik

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil

a Pengembangan dan Penataaan

Kemendagri 977,2 Wilayah Administrasi dan

Meningkatnya kemampuan

Jumlah Pos lintas Batas tradisional

3 3 Program Penguatan

pengelolaan Pos Lintas Batas

dan internasional dengan kualitas

Penyelenggaraan

Perbatasan

(PLB) internasional dan

manajemen pengelolaan serta

Pemerintahan Umum

tradisional secara terpadu yang

fasilitas pendukung yang memadai

telah disepakati antar negara Terfasilitasinya penguatan

Prosentase penguatan

kelembagaan wilayah perbatasan

kelembagaan di pusat dan daerah

antar negara

dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil Meningkatnya sarpras perbatasan Prosentase jumlah kab/kota di

antar negara dan pulau-pulau

wilayah perbatasan antar negara

terluar dalam rangka pelayanan

dan pulau-pulau terluar yang

umum pemerintahan

mendapat sarpras perbatasan antar negara

Meningkatnya kerjasama

Jumlah provinsi yang termasuk ke

perbatasan antar negara

dalam perbatasan antar negara

(SOSEKMALINDO, JBC RI-

(SOSEKMALINDO, JBC RI-

RDTL, JBC RI-PNG)

RDTL, JBC RI-PNG

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)

I Peningkatan pertumbuhan

Meningkatnya

kegiatan Presentase kab/kota di kawasan

ekonomi kawasan perbatasan

perekonomian

ekonomi perbatasan yang memiliki

kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan

kelestarian tahun sekurang-kurangnya

lingkungan

sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi

a Pengembangan wilayah terpadu

Meningkatnya pertumbuhan dan

Jumlah pedoman/kebijakan terkait

1 1 Program Bina

Kemendagri 24,5

pemerataan hasil pembangunan

dengan pengembangan wilayah

Pembangunan Daerah

kawasan perbatasan dan pulau-

perbatasan dan pulau-pulau kecil

pulau kecil

147,0 koordinasi, dan fasilitasi daerah

b. Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya koordinasi antar

Jumlah rencana aksi

27 27 Program Percepatan

KPDT

sektor dalam pengembangan daera pengembangan daerah tertinggal

Pengembangan Ekonomi

tertinggal di kawasan perbatasan

tertinggal di kawasan perbatasan di kawasan perbatasan yang

Daerah Tertinggal

dikoordinasikan

TOTAL

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pengembangan Pembangunan Daerah Tertinggal

SASARAN (hasil

TARGET

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

I Pengembangan ekonomi lokal

Peningkatan rata-rata PDRB

Rata-rata PDRB Perkapita

Perkapita Non Migas di daerah Non Migas di daerah tertinggal tertinggal

rata-rata persentase penduduk

Berkurangnya persentase

miskin di daerah tertinggal

penduduk miskin di daerah tertinggal

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

a Pengembangan kebijakan,

1. Meningkatnya pengembangan

1. Persentase kabupaten di daerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi pusat

pusat produksi di daerah tetinggal tertinggal yang memiliki pusat

Pembangunan Daerah

produksi daerah tertinggal

produksi

Tertinggal

2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan pengurangan

2. (a). meningkatkan kemampuan

100% (pada

kemiskinan, dengan menciptakan dan keberdayaan petani skala kecil

dan memberdayakan lingkungan

dan aparat pemerintah untuk

pendukung bagi perbaikan

mendukung kegiatan usaha

kegiatan usaha dan pembangunan berbasis kelompok di perdesaan, manusia

(b). Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, (c). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

b. Pengembangan kebijakan,

1. Meningkatnya pengembangan

1. Persentase kabupaten di daerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi Pusat

pusat pertumbuhan di Daerah

tertinggal yang memiliki Pusat

Pembangunan Daerah

Pertumbuhan Daerah Tertinggal

2. Terfasilitasinya pembiayaan

2. Persentase kabupaten di daerah

100% (pada

untuk pengembangan ekonomi

tertinggal yang mendapatkan

fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri

c Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya pengembangan

Persentase daerah tertinggal yang

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi usaha

usaha mikro kecil menengah dan

mengembangkan usaha mikro

Pembangunan Daerah

mikro kecil menengah dan

koperasi di daerah tertinggal

kecil menengah dan koperasi di

Tertinggal

koperasi daerah tertinggal

daerah tertinggal

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

d Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya ketersediaan

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

sumber pendanaan dan

tertinggal yang telah memiliki

Pembangunan Daerah

pendanaan dan kemitraan usaha

pengembangan kemitraan usaha di sumber pendanaan dan

Tertinggal

daerah tertinggal

daerah tertinggal

melaksanakan kemitraan usaha dengan daerah lain.

e Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya jumlah dan nilai

Persentase kabupaten di daerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi investasi investasi di daerah tertinggal

tertinggal yang telah

Pembangunan Daerah

ekonomi daerah daerah tertinggal

meningkatkan jumlah dan nilai

Tertinggal

investasi

II Penguatan kelembagaan

1.630,1 masyarakat dan pemda dalam

Meningkatnya PAD di

Rata-rata Laju peningkatan

kabupaten daerah tertinggal

PAD di kabupaten daerah

pengelolaan sumberdaya lokal

tertinggal

a Peningkatan kapasitas

Meningkatnya kapasitas

Jumlah daerah tertinggal yang

32 32 Pemberdayaan Masyarakat

Kemendagri

kelembagaan dan pelatihan

kelembagaan masyarakat untuk

memperoleh fasilitasi peningkatan

Dan Pemerintahan Desa

masyarakat

berpartisipasi dalam pembangunan kelembagaan dan pelatihan

masyarakat (provinsi)

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

b Pengembangan kebijakan,

1. Meningkatnya kemampuan

1. Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

sistem, organisasi, dan SDM

tertinggal yang memperoleh

Pembangunan Daerah

penguatan kelembagaan

pemerintahan daerah untuk

fasilitasi penguatan kelembagaan

Tertinggal

pemerintah daerah tertinggal,

mewujudkan good governance

pemerintah daerah dan mengalami

terdepan, terluar, dan pasca

peningkatan indeks good

konflik.

2. (i) Meningkatnya kemampuan

governance

kelembagaan Pemda dan

2. (i) Persentase jumlah kabupaten

masyarakat dalam pengelolaan

tertinggal yang kemampuan

sumberdaya lokal, (ii)

kelembagaan pembangunan

Meningkatnya kegiatan ekonomi, masyarakat dan pemda meningkat pengembangan sumberdaya

dalam pengelolaan sumberdaya

manusia, dan infrastruktur

lokal, (ii) Persentase jumlah

lingkungan perdesaan secara

kawasan pembangunan perdesaan

terpadu di daerah tertinggal, dan

yang terpadu dari aspek ekonomi,

(iii) Meningkatkan mobilitas

sumberdaya manusia, dan

penduduk dan arus barang antara

infratruktur lingkungan, dan (iii)

daerah tertinggal ke pusat-pusat

Persentase kabupaten didaerah

pertumbuhan ekonomi dan

tertinggal yang mengalami

pelayanan publik, melalui PNPM peningkatan mobilitas penduduk Mandiri

dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

c Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya kapasitas

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat

tertinggal yang memperoleh

Pembangunan Daerah

kelembagaan sosial masyarakat

daerah tertinggal

fasilitasi penguatan kelembagaan

Tertinggal

daerah tertinggal

sosial masyarakat daerah tertinggal

d Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya kerjasama antar

persentase kabupaten daerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi lembaga

lembaga pemerintah di daerah

tertinggal yang menjalin

Pembangunan Daerah

kerjasama antar daerah daerah

tertinggal

kerjasama dengan pemerintah

Tertinggal

tertinggal

daerah lain.

e Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya kapasitas lembaga persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi lembaga perekonomian daerah tertinggal

tertinggal yang memperoleh

Pembangunan Daerah

perekonomian d aerah tertinggal

fasilitasi penguatan lembaga

Tertinggal

perekonomian di daerah tertinggal

f Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya kemitraan antar

persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

lembaga pemerintahan kabupaten tertinggal yang memperoleh

Pembangunan Daerah

kemitraan antar lembaga daerah

daerah tertinggal

fasilitasi penguatan kemitraan

Tertinggal

tertinggal

antar lembaga daerah tertinggal

g Koordinasi pengelolaan

Terselenggaranya koordinasi

Jumlah rapat koordinasi wawasan

12 12 Program Peningkatan

Kemenko Polhukam

masyarakat kawasan tertinggal

pengelolaan masyarakat kawasan kebangsaan

Koordinasi Bidang Politik,

tertinggal

4 4 Hukum dan Keamanan

Jumlah pemantauan dan evaluasi

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

h Pembinaan Administrasi

Meningkatnya kemampuan

persentase kabupaten daerah

Peningkatan Kapasitas

Kemendagri

Pendapatan dan Investasi Daerah administrasi pendapatan dan

tertinggal yang memperoleh

Keuangan Pemerintah

investasi daerah

fasilitasi peningkatan kemampuan

Daerah

administrasi pendapatan dan investasi daerah

III Peningkatan pelayanan

1.Peningkatan rata-rata Angka

1. Rata-rata AHH di daerah

Kesehatan yang berkualitas dan Harapan Hidup di daerah

tertinggal yang berada di

terjangkau di Daerah

tertinggal

bawah rata-rata nasional

Tertinggal

2.Berkurangnya Angka

Kematian Bayi (AKB) di daerah tertinggal

2. AKB di daerah tertinggal

3.Meningkatnya persentase

(per 1000 kelahiran hidup)

Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan

3. Persentase Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan (%)

a Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya koordinasi

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

pembangunan infrastruktur

tertinggal yang memperoleh

Pembangunan Daerah

pembangunan infrastruktur

kesehatan daerah tertinggal

fasilitasi pembangunan

Tertinggal

kesehatan daerah tertinggal

infrastruktur kesehatan daerah tertinggal

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

b Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

Kesehatan Dasar, Lanjutan

yang memiliki kebijakan di bidang di bidang Kesehatan Dasar

Tertinggal

Daerah Tertinggal

Kesehatan Dasar Daerah

Daerah Tertinggal

Tertinggal

IV Peningkatan pelayanan

1. Meningkatnya rata-rata

1. Angka Melek Huruf usia 15-

pendidikan di Daerah

angka melek huruf usia 15-24

24 tahun di kabupaten daerah

Tertinggal

tahun di kabupaten daerah

tertinggal (%)

tertinggal

2. Meningkatnya rata-rata lama

2. Rata-rata lama sekolah

sekolah penduduk di daerah

penduduk usia di atas 15 tahun

tertinggal

di kabupaten daerah tertinggal

3. Meningkatnya rata-rata APS (Tahun)

usia 7-12 tahun di kabupaten

3. Rata-rata APS usia 7-12

daerah tertinggal

tahun di kabupaten daerah

4. Meningkatnya rata-rata APS tertinggal (%) usia 13-15 tahun di kabupaten

daerah tertinggal (berada di

4. Rata-rata APS usia 13-15

bawah rata-rata nasional)

tahun di kabupaten daerah tertinggal (%)

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

a Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

pembangunan infrastruktur

yang memiliki kebijakan di bidang di bidang pembangunan

Tertinggal

pendidikan daerah tertinggal

pembangunan infrastruktur

infrastruktur pendidikan daerah

pendidikan daerah tertinggal

tertinggal

b Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

Pendidikan Dasar, Menengah Dan yang memiliki kebijakan

Pendidikan Dasar, Menengah Dan

Tertinggal

Kejuruan di Daerah Tertinggal

Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal Kejuruan Daerah Tertinggal

c Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

Pendidikan Luar Sekolah Daerah

yang memiliki kebijakan di bidang di bidang Pendidikan Luar

Tertinggal

Tertinggal

Pendidikan Luar Sekolah Daerah

Sekolah Daerah Tertinggal

Tertinggal

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

V Peningkatan sarana dan

Meningkatnya persentase

Indeks infrastruktur

prasarana daerah tertinggal

daerah tertinggal yang telah

serta aksesibilitas daerah

tersedia sarana dan prasarana

tertinggal dengan pusat-pusat

pendukung aktivitas ekonomi

pertumbuhan

Meningkatnya nilai dan volume perdagangan di daerah

nilai dan volume perdagangan

tertinggal

di daerah tertinggal

a Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

pembangunan infrastruktur

yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur

Tertinggal

ekonomi daerah tertinggal

pembangunan infrastruktur

ekonomi daerah tertinggal

ekonomi daerah tertinggal

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

b Pengembangan kebijakan,

1. Meningkatnya persentase

1. Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

pembangunan infrastruktur

yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur

Tertinggal

energi daerah tertinggal

pembangunan infrastruktur

energi daerah tertinggal

energi daerah tertinggal 2. Persentase kabupetan didaerah

2. Meningkatnya Pemanfaatan

tertinggal yang memiliki database

Energi Matahari untuk

permintaan kelistrikan dengan

Pengembangan Infrastruktur

menggunakan teknologi GIS dan

Dasar di Wilayah Perdesaan

memanfaatkan energi matahari

Tertinggal Terpencil

untuk pengembangan infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim

NO FOKUS PRIORITAS/

KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014

(Rp. Milyar)

c Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

pembangunan infrastruktur

yang memiliki kebijakan

pembangunan infrastruktur

Tertinggal

telekomunikasi daerah tertinggal

pembangunan infrastruktur

telekomunikasi daerah tertinggal

telekomunikasi daerah tertinggal

d Pengembangan kebijakan,

Meningkatnya persentase

Persentase kabupaten didaerah

Program Percepatan

KPDT

koordinasi dan fasilitasi

kabupaten didaerah tertinggal

tertinggal yang memiliki kebijakan

Pembangunan Daerah

Pembangunan Infrastruktur

yang memiliki kebijakan di bidang di bidang pembangunan

Tertinggal

Transportasi Daerah Tertinggal

pembangunan infrastruktur

infrastruktur pendidikan daerah

transportasi daerah tertinggal

tertinggal

TOTAL

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana

SASARAN

TARGET

TOTAL ALOKASI

NO FOKUS PRIORITAS/

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

diharapkan) 2010-2014 2010 2014

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan

I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah

Meningkatnya kapasitas aparatur

Terlaksananya peningkatan kapasitas

pemerintah dan masyarakat dalam usaha

aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

risiko, mitigasi dan penanganan bencana

pengurangan risiko, mitigasi dan

usaha pengurangan risiko, mitigasi dan

dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran

hutan di 33 propinsi

hutan di 33 propinsi

a Pencegahan dan pengurangan risiko

BNPB 74,3 bencana

1. Tersusunnya dokumen rencana

1. Jumlah rencana aksi daerah

33 (s/d 2011) &

Penanggulangan bencana

aksi daerah pengurangan risiko

pengurangan risiko bencana yang

bencana

tersusun (Provinsi & kab/Kota)

2. Terlaksananya

dukungan

2. Terbentuknya kelembagaan

pembentukan

kelembagaan

penanggulangan bencana daerah

penanggulangan bencana daerah

(Provinsi & kab/Kota)

b. Pemberdayaan masyarakat dalam kesiapan

BNPB 34,5 menghadapi bencana

Meningkatnya kapasitas aparatur dan

Terlaksananya pelatihan dan pembinaan

33 (s/d 2011) &

Penanggulangan bencana

terlaksananya pembinaan kelembagaan

aparatur dan masyarakat dalam

pemerintah dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana di daerah

penanggulangan bencana di daerah

(Provinsi & kab/Kota)

BNPB 230,2 rawan bencana

c Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan

1. Pemenuhan kebutuhan logistik

1. Terlaksananya pemenuhan

17 (s/d 2012) &

Penanggulangan bencana

kebencanaan

kebutuhan logistik kebencanaan

(Provinsi & kab/Kota)

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

diharapkan) 2010-2014 2010 2014

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah

782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan

Meningkatnya kapasitas aparatur

Terlaksananya peningkatan kapasitas

pemerintah dan masyarakat dalam usaha

aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

risiko, mitigasi dan penanganan bencana

pengurangan risiko, mitigasi dan

usaha pengurangan risiko, mitigasi dan

dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran

hutan di 33 propinsi

hutan di 33 propinsi

a Pencegahan dan pengurangan risiko

BNPB 74,3 bencana

1. Tersusunnya dokumen rencana

1. Jumlah rencana aksi daerah

33 (s/d 2011) &

Penanggulangan bencana

aksi daerah pengurangan risiko

pengurangan risiko bencana yang

bencana

tersusun (Provinsi & kab/Kota)

2. Pendistribusian logistik

2. Terlaksananya pendistribusian

kebencanaan pada derah bencana

logistik kebencanaan pada derah bencana (Provinsi & kab/Kota)

1. Pemenuhan kebutuhan peralatan

1. Terlaksananya Pemenuhan

17 (s/d 2012) &

Penanggulangan bencana

kebutuhan peralatan kebencanaan

2. Pendistribusian peralatan

2. Terlaksananya pendistribusian

kebencanaan pada daerah bencana

peralatan kebencanaan pada daerah bencana

d Pengembangan aplikasi teknologi

BNPB 74,2 informasi dan komunikasi untuk

1. Tersedianya data spasial

1. Tersedianya data spasial

5 33 K)

Penanggulangan bencana

kebencanaan

kebencanaan

pengurangan risiko dan mitigasi bencana

2. Tersedianya sistem informasi

2. Tersedianya sistem informasi

alam

penanggulangan bencana

penanggulangan bencana

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

diharapkan) 2010-2014 2010 2014

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah

782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan

Meningkatnya kapasitas aparatur

Terlaksananya peningkatan kapasitas

pemerintah dan masyarakat dalam usaha

aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

risiko, mitigasi dan penanganan bencana

pengurangan risiko, mitigasi dan

usaha pengurangan risiko, mitigasi dan

dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran

hutan di 33 propinsi

hutan di 33 propinsi

BNPB 74,3 bencana

a Pencegahan dan pengurangan risiko

1. Tersusunnya dokumen rencana

1. Jumlah rencana aksi daerah

33 (s/d 2011) &

Penanggulangan bencana

aksi daerah pengurangan risiko

pengurangan risiko bencana yang

bencana

tersusun (Provinsi & kab/Kota)

Kemendagri 211,7 dan Penanggulangan Bencana

e Pengembangan Manajemen Pencegahan

Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca

Prosentase sarpras yang diberikan kepada

Penguatan penyelenggaraan

Bencana/pengurangan resiko bencana

daerah

pemerintahan umum

Meningkatnya kapasitas aparat dalam

Prosentase fasilitasi peningkatan kapasitas

Penguatan penyelenggaraan

Kemendagri

upaya penanggulangan bencana daerah dan

aparat dalam upaya penanggulangan

pemerintahan umum

bahaya kebakaran

bencana dan bahaya kebakaran

II Pelaksanaan tanggap darurat dan

Penyelamatan dan evakuasi korban

Terlaksananya penyelamatan dan evakuasi

penanganan korban bencana alam dan

bencana yang cepat efektif dan terpadu

korban bencana yang cepat efektif dan

kerusuhan sosial yang terkoordinasi, efektif (Terbentuknya tim gerak cepat (unit

terpadu (Terbentuknya tim gerak cepat

dan terpadu (Pembentukan tim gerak cepat

khusus penanganan bencana) dengan

(unit khusus penanganan bencana) dengan

(unit khusus penanganan bencana) dengan

dukungan alat transportasi yang memadai

dukungan alat transportasi yang memadai

dukungan alat transportasi yang memadai

dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-

dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-

dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-

Malang) yang dapat menjangkau seluruh

Malang) yang dapat menjangkau seluruh

Malang) yang dapat menjangkau seluruh

wilayah Indonesia)

wilayah Indonesia)

wilayah Indonesia)

a Penanganan pengungsi akibat bencana

Penanganan pengungsi akibat bencana

Terlaksananya penanganan pengungsi

Penanggulangan bencana

BNPB 12,9

secara efektif dan terpadu

akibat bencana secara efektif dan terpadu

KEGIATAN PRIORITAS

(hasil outcomes/output yang

diharapkan) 2010-2014 2010 2014

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan

I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah

Meningkatnya kapasitas aparatur

Terlaksananya peningkatan kapasitas

pemerintah dan masyarakat dalam usaha

aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

risiko, mitigasi dan penanganan bencana

pengurangan risiko, mitigasi dan

usaha pengurangan risiko, mitigasi dan

dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran

hutan di 33 propinsi

hutan di 33 propinsi

a Pencegahan dan pengurangan risiko

BNPB 74,3 bencana

1. Tersusunnya dokumen rencana

1. Jumlah rencana aksi daerah

33 (s/d 2011) &

Penanggulangan bencana

aksi daerah pengurangan risiko

pengurangan risiko bencana yang

bencana

tersusun (Provinsi & kab/Kota)

III Rehabiltasi dan rekonstruksi di wilayah

Terehabiltasi dan terekonstruksinya

Terlaksananya percepatan pemulihan di

pasca bencana Provinsi Jawa Barat,

wilayah pasca bencana Provinsi Jawa

wilayah pasca bencana Provinsi Jawa

Provinsi Sumatera Barat dan wilayah pasca Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah bencana lainnya

pasca bencana lainnya

pasca bencana lainnya

BNPB 13,4 prasarana fisik di wilayah pasca bencana

a Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang

Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi

Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan

15 30 Penanggulangan bencana

dan rekonstruki bidang prasarana fisik di

rehabilitasi dan rekonstruki bidang

wilayah pasca bencana (Jawa Barat,

prasarana fisik di wilayah pasca bencana

Sumatera Barat dan Wilayah Pasca

(Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah

Bencana lainnya)

Pasca Bencana lainnya)

b Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial

BNPB 19,2 ekonomi di wilayah pasca bencana

Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi

Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan

15 30 Penanggulangan bencana

dan rekonstruki bidang prasarana sosial

rehabilitasi dan rekonstruki bidang

ekonomi di wilayah pasca bencana (Jawa

prasarana sosial ekonomi di wilayah pasca

Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca

bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan

Bencana lainnya)

Wilayah Pasca Bencana lainnya)

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah

TOTAL ALOKASI NO

TARGET

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ PRIORITAS

FOKUS

SASARAN (hasil

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-

2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

daerah, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan. K) Jumlah peraturan pemerintah tentang 1 Peraturan

Pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32 Tahun 2004.

Jumlah sosialisasi penyempurnaan

1 Paket

K)

pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L dan Pemerintah Daerah.

Persentase pelaksanaan urusan yang telah

menjadi kewenangan pemerintahan daerah

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

daerah serta evaluasi dan pelaporan

Persentase daerah yang sudah

menyelesaikan perda mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.

Persentase perda kewenangan/urusan pada

pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah dievaluasi.

Jumlah bidang urusan yang telah disusun

5 bidang urusan

31 bidang urusan

Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan fasilitasi implementasi

Terwujudnya harmonisasi peraturan

Persentase peraturan perundang-undangan

perundang-undangan terkait dengan

sektoral yang diinventarisasi yang belum

peraturan perundang-undangan

sejalan dengan peraturan perundang-

desentralisasi dan otonomi daerah, baik di

undangan desentralisasi dan otonomi

Pusat maupun antara Pusat dan Daerah

daerah di pusat dan di daerah

dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

daerah serta evaluasi dan pelaporan

Persentase harmonisasi peraturan

perundang-undangan sektoral dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat

II Penataan Daerah 45,0

a. Penataan Daerah Otonom dan Otonomi

25,0 Khusus

Terbitnya UU Keistimewaan DIY

Jumlah undang-undang

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

DESENTRALISASI DAN

Tersusunnya dan terimplementasinya

Jumlah peraturan pelaksana turunan UU

OTONOMI DAERAH

peraturan pelaksana seluruh UU yang

yang mengatur daerah dengan otonomi

Perpres

Perpres

mengatur otonomi khusus

khusus

Terevaluasinya perkembangan Daerah

Persentase daerah otonom baru (< 3 th)

Otonom Baru

yang dievaluasi

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

20,0 wilayah

b. Penghentian/pembatasan pemekaran

daerah serta evaluasi dan pelaporan Terlaksananya seluruh mekanisme

Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pengusulan pemekaran dan penggabungan

DESENTRALISASI DAN

daerah sesuai dengan PP No. 78 Tahun

Persentase evaluasi setiap usulan

OTONOMI DAERAH

2007, dalam rangka

pemekaran, penggabungan, dan

penghentian/pembatasan pemekaran

penghapusan daerah sesuai dengan PP. No

wilayah/pembentukan daerah otonom baru.

78 Tahun 2007 Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk

0 (nol)

berdasarkan usulan Pemerintah

III Peningkatan Kerjasama Daerah 141,4

141,4 Daerah serta Kerja Sama Daerah

a. Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan

Meningkatnya daerah yang menerima

Persentase peningkatan jumlah daerah yang

20% dari jumlah di

PROGRAM

Kemendagri

manfaat dari kerja sama daerah dalam

melaksanakan kerja sama daerah dalam

tahun 2013

PENGUATAN

bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan

bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan

PEMERINTAHAN UMUM

Persentase jumlah daerah yang menerima

manfaat dari kerja sama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik.

Jumlah sistem database dan sistem monev

1 paket

K)

kerja sama daerah yang disusun

NO

KEMENTERIAN/ PRIORITAS/KEGIATAN

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

ANGGARAN 2010- PRIORITAS

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

daerah serta evaluasi dan pelaporan

Jumlah pemetaan pelaksanaan kerja sama

1 paket

K)

daerah baik yang sukses maupun yang gagal

Jumlah pemuktahiran pemetaan tentang

2 paket

K)

pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal

Meningkatnya kerjasama antar daerah

Persentase jumlah kegiatan fasilisasi

kerjasama antar daerah yang diusulkan

Tersusunnya regulasi Pusat tentang

Jumlah permendagri tentang Pedoman

administrasi pelayanan terpadu di tingkat

Pelayanan Administrasi Terpadu

kecamatan

Kecamatan.

Terlaksananya administrasi pelayanan

Persentase kabupaten/kota yang telah

terpadu di tingkat kecamatan.

melaksanakan pelayanan administrasi

kabupaten/kota

kabupaten/kota

terpadu kecamatan

IV Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah 82,5

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

60,5 Kinerja Daerah

a. Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi

daerah serta evaluasi dan pelaporan Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan

Persentase daerah yang dievaluasi kinerja

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemerintahan daerah

penyelenggaranan pemerintahan

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan

Persentase daerah yang meningkat kinerja

pemerintahan daerah sebagai tindaklanjut

pemerintahan daerahnya dalam

dari pengawasan dan evaluasi kinerja

penyelenggaraan desentralisasi dan

pemerintahan daerah

otonomi daerah

12,5 Bantuan Hukum Departemen

b. Penataan Produk Hukum dan Pelayanan

Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi

Jumlah perda yang dikaji

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

peraturan perundang-undangan di tingkat

MANAJEMEN DAN

Pusat dan daerah hingga tercapai

PELAKSANAAN TUGAS

keselarasan arah dalam implementasi

TEKNIS LAINNYA

pembangunan.

DEPARTEMEN DALAM NEGERI

NO PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS

LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan

outcomes/output yang

Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan

62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Jumlah kebijakan penyempurnaan

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

pemantapan urusan pemerintahan daerah

pembagian urusan pemerintahan antar

DESENTRALISASI DAN

Daerah

pada aspek pelaksanaan dan

tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.

OTONOMI DAERAH

pengembangan urusan pemerintahan

32 Tahun 2004.

9,5 Pemerintahan Daerah

c. Penyusunan Peraturan Perundangan

daerah serta evaluasi dan pelaporan Terselenggaranya dukungan pelayanan

Jumlah penetapan UU tentang

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

teknis dan administrasi berkualitas di

pemerintahan daerah sebagai revisi UU

DESENTRALISASI DAN

lingkungan Direktorat Jenderal Otonomi

No. 32 Tahun 2004

OTONOMI DAERAH

Daerah

Persentase penyelesaian penyusunan

peraturan pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004

Jumlah sosialisasi peraturan bidang

otonomi daerah

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)

BIDANG PEMBANGUNAN

: WILAYAH DAN TATA RUANG

PRIORITAS BIDANG

: Perbaikan Tata Kelola dan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah

TOTAL ALOKASI NO

FOKUS

SASARAN (hasil

TARGET

PRIORITAS/KEGIATAN

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014 PRIORITAS

outcomes/output yang

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat

perundang-undangan sektor dalam K) pembentukan organisasi sektor di daerah.

Jumlah pengesahan PP pengganti PP No. 41

1 PP

Tahun 2007 Persentase daerah yang melaksanakan PP

pengganti PP No. 41 Tahun 2007

Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP

2 laporan

K)

pengganti PP No. 41 Tahun 2007

Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP

1 laporan

K)

pengganti PP No. 41 Tahun 2007

20,0 Publik di Daerah

b. Penerapan Indikator Utama Pelayanan

Meningkatnya Implementasi Urusan

Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM)

5 SPM

17 SPM

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

Pemerintahan Daerah dan Standar

yang telah diterapkan oleh Daerah

DESENTRALISASI DAN

Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.

OTONOMI DAERAH

Jumlah bidang SPM yang dimonitor

17 bidang SPM

K)

penerapannya

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat

Jumlah bidang SPM yang dievaluasi

17 bidang SPM

K)

penerapannya

18,7 daerah dan DPRD

c. Pembinaan administrasi pejabat negara di

Kapasitas kepala daerah dan pimpinan

Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD Kepala daerah 5

Kepala daerah di

K)

PROGRAM PENGELOLAAN

Kemendagri

DPRD yang memadai dalam

yang mengikuti kegiatan orientasi bagi

kabupaten/kota

478 kabupaten/

DESENTRALISASI DAN

penyelenggaraan pemerintahan daerah

peningkatan kemampuan dalam

terpilih di setiap

kota otonom.

OTONOMI DAERAH

menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan

provinsi pada 33

daerah, legislasi, penganggaran, dan

provinsi.

pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan pembangunan.

Pimpinan DPRD

Pimpinan DPRD

K)

5 kabupaten/ kota di 491 kabupaten/ terpilih di setiap

kota otonom

provinsi pada 33 provinsi.

Kepala daerah

Kepala daerah

K)

provinsi pada 33

provinsi pada 33

provinsi.

provinsi.

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat

Pimpinan DPRD

Kepala daerah

K)

provinsi pada 33

dan pimpinan

provinsi.

DPRD provinsi pada 33 provinsi.

Jumlah laporan evaluasi terhadap

1 paket

K)

peningkatan kapasitas kepala daerah dan DPRD

Meningkatnya kualitas Perda yang berasal

Jumlah perwakilan dari masing-masing

Perwakilan dari

Perwakilan dari

K)

dari usul inisiatif DPRD

komisi DPRD yang mengikuti diklat

masing-masing

masing-masing

Regulatory Impact Assesment (RIA) atau

komisi DPRD di 5 komisi DPRD di

harmonisasi peraturan perundangan.

kabupaten/kota

491 Kab/Kota

terpilih di setiap provinsi pada 33 provinsi.

Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang

1 paket

K)

berasal dari usul inisiatif DPRD

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat

II Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD 42,3

a. Pendidikan dan Pelatihan Bidang

42,3 Pemerintahan dan Politik

Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS

Jumlah Grand Strategy penyelenggaraan

1 1 K)

PROGRAM PENDIDIKAN DAN

Kemendagri

Daerah untuk menunjang penyelenggaraan

diklat

LATIHAN

pemerintahan, politik dan penerapan SPM di daerah

Jumlah sosialisasi Grand Strategy

1 paket

K)

penyelenggaraan diklat Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy

33 provinsi

penyelenggaraan diklat Jumlah camat peserta diklat teknis

pemerintahan Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan

33 Provinsi (52

K)

pemerintahan dan politik bagi anggota

Angkatan)

DPRD, pejabat pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM

Jumlah peserta orientasi pengenalan tugas

K)

bagi anggota DPRD hasil Pemilu 2014

Jumlah angkatan diklat calon camat

3 K)

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat

III Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah 96,2

a. Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK

Persentase provinsi, kab/kota yang telah

PROGRAM PENINGKATAN

Kemendagri

sesuai Petunjuk Pelaksanaan

memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk

KAPASITAS KEUANGAN

Pelaksanaan

PEMERINTAH DAERAH

Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Persentase daerah yang telah Optimal

(100%) menyerap DAK

Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan Jumlah rekomendasi kebijakan untuk

keuangan daerah yang akuntabel dan

dukungan materi sebagai masukan terhadap

revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang

kebijakan

kebijakan

Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah.

Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang

Jumlah Permendagri

6 18 K)

fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah

Jumlah Surat Edaran Mendagri

2 SE

6 SE

K)

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

b. Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah mengharmoniskan dengan amanat Peningkatan kualitas belanja daerah dalam

Persentase kab/kota yang proporsi belanja

PROGRAM PENINGKATAN

langsungnya lebih besar dari belanja tidak

KAPASITAS KEUANGAN

langsung

PEMERINTAH DAERAH

Persentase rata-rata belanja modal terhadap

total belanja daerah (Propinsi)

Penetapan APBD secara tepat waktu

Persentase jumlah APBD yang disahkan

secara tepat waktu.

22,5 Investasi Daerah

c. Pembinaan Administrasi Pendapatan dan

Meningkatnya pendapatan daerah yang

Persentase rata-rata perolehan pajak dan

PROGRAM PENINGKATAN

Kemendagri

bersumber dari pajak daerah dan retribusi

retribusi daerah terhadap APBD Kab/Kota

KAPASITAS KEUANGAN

daerah

PEMERINTAH DAERAH

Persentase rata-rata perolehan pajak dan

retribusi daerah terhadap APBD Provinsi

Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah Persentase rata-rata hasil penerimaan

dan pengelolaan barang milik daerah

investasi dan barang milik daerah terhadap PAD

21,0 Pertanggungjawaban dan Pengawasan

d. Pembinaan dan Fasilitasi

Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki

Persentase daerah provinsi, kab/kota ber-

PROGRAM PENINGKATAN

Kemendagri

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LKPD dengan status WTP.

KAPASITAS KEUANGAN

Keuangan Daerah

(LKPD) berstatus Wajar Tanpa

PEMERINTAH DAERAH

Pengecualian (WTP).

NO PRIORITAS/KEGIATAN

outcomes/output yang

INDIKATOR

PROGRAM

KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014

PRIORITAS

diharapkan)

LEMBAGA TERKAIT

2010

2014

(Rp. Milyar)

I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7

6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,

Tersusunnya peraturan pemerintah

Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41

1 paket

1 paket

PROGRAM DUKUNGAN

Kemendagri

pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan

Tahun 2007

MANAJEMEN DAN

peraturan-peraturan pelaksanaannya agar

PELAKSANAAN TUGAS

organisasi perangkat daerah dapat efektif

TEKNIS LAINNYA

dan efisien dalam melaksanakan seluruh

DEPARTEMEN DALAM

SPM yang telah ditetapkan serta

NEGERI

mengharmoniskan dengan amanat Penetapan dan penyampaian Raperda

Persentase penetapan dan penyampaian

40%

90%

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan

secara tepat waktu

APBD yang disahkan secara tepat waktu.

K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)