Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah
9.3.11 Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah
Arah kebijakan prioritas bidang pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan pusat daerah, dan antardaerah adalah menata pembagian urusan antara
Pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, meningkatkan kerja sama daerah, menunda untuk sementara waktu pembentukan daerah otonom baru, serta meningkatkan pengawasan dan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Arah kebijakan pembangunan tersebut merupakan pedoman bagi penyusunan berbagai strategi pembangunan. Strategi pembangunan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antartingkat Pemerintahan Strategi ini bertujuan untuk memperjelas pembagian kewenangan atas urusan
pemerintahan dalam rangka mengurangi dan menghilangkan tumpang tindihnya kewenangan antartingkat pemerintahan dalam pelaksanaan suatu urusan pemerintahan serta penyelesaian penyusunan NSPK. Selain itu, strategi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya pembangunan pemerintahan dalam rangka mengurangi dan menghilangkan tumpang tindihnya kewenangan antartingkat pemerintahan dalam pelaksanaan suatu urusan pemerintahan serta penyelesaian penyusunan NSPK. Selain itu, strategi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya pembangunan
3. Peningkatan Kerja Sama Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang
potensial dikerjasamakan antarpemerintah daerah dan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha. Di samping itu, kerja sama tersebut dapat memperkuat sistem dan regulasi bagi pengelolaan suatu isu atau kepentingan yang bersifat lintas daerah, misalnya wilayah aliran sungai dan wilayah perbatasan antardaerah, dalam bentuk kerja sama daerah. Strategi ini dapat mendukung upaya pembatasan usulan pemekaran daerah. Di masa yang akan datang, diupayakan agar kerja sama daerah memiliki kekuatan hukum dan memberikan manfaat yang nyata. Selain itu, dorongan dalam bentuk mekanisme insentif untuk penyelenggaraan kerja sama daerah juga perlu terus dilakukan, di samping upaya untuk mendiseminasikan pembelajaran atau keberhasilan berbagai bentuk kerja sama daerah yang telah ada ke daerah lain.
4. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah secara umum yang meliputi: a) pengawasan dan koordinasi kebijakan, antara lain, dengan memperkuat peran Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); b) pengawasan terhadap regulasi daerah, yaitu pengawasan dan evaluasi pada perda-perda bermasalah dan juga pengawasan regulasi di daerah-
perangkat daerah yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, serta potensi daerah. Pembentukan organisasi perangkat daerah ditujukan untuk dapat melaksanakan pelayanan publik berdasarkan SPM dan mendorong peningkatan daya saing daerah secara efektif (pemenuhan lingkup, jangkauan dan luas wilayah pelayanan) dan efisien (tidak membebani APBD dan APBN serta menambah birokrasi). Peningkatan lingkup, jangkauan dan luas wilayah pelayanan dilakukan dengan meningkatkan fungsi kecamatan agar dapat memberikan pelayanan secara terpadu pada jenis-jenis pelayanan tertentu sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu, organisasi perangkat daerah yang ada didorong untuk melakukan dan meningkatkan kerja sama daerah terutama pada wilayah perbatasan antardaerah dan wilayah-wilayah aliran sungai. Terhadap hal-hal tersebut, diperlukan suatu regulasi, sistem, dan pemahaman bersama berbagai pihak baik pemerintah (K/L) maupun pemerintahan daerah (termasuk kepala daerah dan DPRD).
Di samping itu, strategi ini juga berisikan upaya penyusunan regulasi yang tepat bagi daerah, baik dari sisi proses, prosedur penyusunannya, maupun dari sisi materi (substansi pengaturan) dari regulasi daerah tersebut. Untuk itu, akan dilakukan peningkatan kapasitas DPRD sebagai bagian dari pemerintahan daerah sehingga tercipta pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah secara tepat, dan terjadi keseimbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di samping itu, DPRD dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah secara baik dalam menyusun APBD sehingga penetapan APBD dapat tepat waktu dan dapat menyusun regulasi daerah secara tepat.
2. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD 2. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan anggota DPRD dalam penyusunan regulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. Peningkatan kapasitas anggota DPRD juga akan dilakukan agar harmonisasi peraturan perundang-undangan daerah dengan peraturan perundang-undangan di atasnya tetap terjaga.
3. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan
dana perimbangan dan meningkatkan kapasitas keuangan pemerintah daerah baik dari aspek sumber-sumber penerimaan daerah maupun dari aspek pemanfaatan dan pengelolaan keuangan daerah. Peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah ini diarahkan untuk dapat mendanai pelayanan publik berdasarkan SPM, dan untuk mendukung iklim usaha yang kondusif di daerah tersebut. Upaya bagi peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerah juga diarahkan untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya daerah dan meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu, akan dilakukan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan pemerintah daerah secara profesional dan akuntabel, termasuk dalam penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi.
WILAYAH DAN TATA RUANG
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Data dan Informasi Spasial
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
67,22 dan pemetaan nasional
I Peningkatan koordinasi kegiatan survei Tersusunnya kerangka peraturan
Jumlah kerangka peraturan perundang-
perundang-undangan tentang kegiatan
undangan tentang kegiatan survei dan
Perpres, 3 Kep
survei dan pemetaan
pemetaan
KA- BAKOSURTA NAL, 2 dokumen reformasi
birokrasi
Tersusunnya Standar, Prosedur, dan
Jumlah dokumen Standar, Prosedur,
Manual bidang survei dan pemetaan
dan Manual bidang survei dan
nasional
pemetaan nasional
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
a Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah dokumen SNI
12 60 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 13,5
rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah peraturan per-UU-an dan jumlah
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 10,9
dokumen penyelenggaraan reformasi
Perpres, 3 Kep
birokrasi
KA- BAKOSURTAN AL, 2 dokumen
reformasi birokrasi
b Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata
BAKOSURTANAL 7,0 Ruang
Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan
Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi
5 25 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
meningkatnya jumlah cakupan peta
Pedoman Kriteria (NSPK)
rupabumi Indonesia
Jumlah dokumen pelaksanaan Koordinasi
5 25 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 13,5
penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang
BAKOSURTANAL 2,6 Kedirgantaraan
c Pemetaan Dasar Kelautan dan
Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan
Kualitas kerjasama,sinergi, koordinasi,
2 10 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
kedirgantaraan serta meningkatnya
program dan kegiatan, serta diseminasi
cakupan peta dasar kelautan dan
data spasial kelautan dan kedirgantaraan
kedirgantaraan
nasional
BAKOSURTANAL 6,3 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan
d Peningkatan Ketersediaan Data dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
SDA dan LH tematik matra darat
NSPK survei dan pemetaan SDA dan LH
Lingkungan Hidup Matra Darat
tematik matra darat
BAKOSURTANAL 6,6 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan
e Peningkatan Ketersediaan Data dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
SDA dan LH tematik matra laut
NSPK survei SDA dan LH tematik matra
Lingkungan Hidup Matra Laut
laut
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
f Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian
BAKOSURTANAL 5,6 Pengembangan Wilayah.
Tersedianya data dan informasi atlas serta Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan
0 4 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
pengembangan wilayah
NSPK atlas serta kajian pengembangan wilayah
BAKOSURTANAL 1,2 Geodesi dan Geodinamika
g Pembangunan Data dan Informasi
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah dokumen kebijakan teknis di
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
rencana dan program di bidang
bidang data dan informasi geodesi dan
pembangunan data dan informasi
geodinamika
geodesi dan geodinamika
1032,6 dan informasi spasial
II Peningkatan kuantitas dan kualitas data Tersedianya peta dasar dan peta
Jumlah kerangka dasar dan data dasar
tematik untuk perencanaan wilayah dan nasional sektoral
Jumlah peta dasar nasional
Jumlah peta tematik nasional
a Pemetaan Batas Wilayah
Kebijakan pemetaan batas wilayah dan
Jumlah NLP Peta batas wilayah negara
0 44 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,4
meningkatnya cakupan peta batas wilayah (joint Mapping) koridor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000
Jumlah NLP pemetaan kecamatan
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 13,1
kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI- Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000
Jumlah pulau pemetaan pulau-pulau
25 58 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 2,4
terluar Jumlah daerah penataan batas
0 36 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,3
provinsi/kab/kota
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah
0 33 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,5
provinsi Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 7,4
kabupaten Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah
0 98 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,5
kota Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 2,6
Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 12,1
Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG
0 20 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,9
Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 6,1
Jumlah dokumen perundingan teknis batas
3 15 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 6,3
darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas
3 17 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 6,0
maritim Jumlah dokumen kajian LKI>200 NM
1 6 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,6
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
Jumlah dokumen pengkajian dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,0
Pemetaan batas negara dan geopolitik Jumlah NLP penyusunan dan
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,4
pemeliharaan basisdata batas wilayah
BAKOSURTANAL 32,0 Ruang
b Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata
Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
meningkatnya jumlah cakupan peta
Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera &
rupabumi Indonesia
selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 411,5
skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi
0 60 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 48,0
skala1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP gasetir dan model penataan
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 9,5
ruang provinsi Jumlah NLP Basis Data Geospasial skala
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 11,0
1:10.000 (Sumatera & selatan Jawa), 1:50.000, dan 1:250.000
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BAKOSURTANAL 21,5 Kedirgantaraan
c Pemetaan Dasar Kelautan dan
Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan
Survei batimetri lepas pantai line km
Survei dan Pemetaan Nasional
kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan
Jumlah liputan data spasial batimetri,
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 34,6
kedirgantaraan
Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 16,1
multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K,
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 11,1
1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI
2 15 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,3
Pembuatan peta navigasi udara
8 51 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 5,7
(Aeronautical Chart) Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
2 16 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 1,9
Jumlah liputan peta dasar kelautan dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 12,1
kedirgantaraan dan basis data kelautan dan kedirgantaraan Pemutakhiran peta dasar kelautan dan
4 41 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 0,9
kedirgantaraan serta basis data kelautan dan kedirgantaraan
d Peningkatan Ketersediaan Data dan
BAKOSURTANAL 46,5 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah produk inventarisasi, neraca,
Survei dan Pemetaan Nasional
SDA dan LH tematik matra laut
kajian aplikasi tekno surta , remote
tema) dan 4
tema) dan 20
Lingkungan Hidup Matra Laut
sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan
dok
dok
kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional
TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BAKOSURTANAL 31,9 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan
e Peningkatan Ketersediaan Data dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca,
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
SDA dan LH tematik matra darat
kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta,
Lingkungan Hidup Matra Darat
remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional.
f Pembangunan Data dan Informasi
BAKOSURTANAL 40,5 Geodesi dan Geodinamika
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
rencana dan program di bidang
sistem
pembangunan data dan informasi
Jumlah Pembangunan stasiun tetap GPS
12 22 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 7,0
geodesi dan geodinamika
Jumlah pembangunan stasiun pasang surut
7 7 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,5
laut Jumlah jaring kontrol geodesi dan
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 15,1
geodinamika yang dirawat Jumlah stasiun pasang surut laut yang
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 16,6
dirawat Jumlah stasiun permanen gayaberat yang
0 4 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 0,4
dirawat Jumlah basis data geodesi dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 0,7
geodinamika
TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BAKOSURTANAL 93,3 Pengembangan Wilayah
g Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Tersedianya data dan informasi atlas serta
Jumlah dokumen kajian model spasial
2 6 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
pengembangan wilayah
dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah
Jumlah daerah (propinsi dan kabupaten)
14 70 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 14,5
untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah
Jumlah dokumen produk atlas sumberdaya
18 84 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 40,4
beserta basisdatanya
h Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah metadata simpul jaringan pusat
3 13 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,5
rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah metadata simpul jaringan provinsi
3 15 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 3,5
Jumlah metadata simpul jaringan
4 19 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 6,4
kabupaten/kota
III Peningkatan akses data dan informasi
Terbangunnya jaringan JDSN di
Cakupan jaringan JDSN di instansi
seluruh instansi pemerintah pusat,
pemerintah pusat (14 simpul),
pemerintah propinsi, pemerintah
pemerintah propinsi (28 simpul),
kab/kota, serta universitas negeri
pemerintah kab/kota (480 simpul) menjadi 100%
Laporan hasil evaluasi berkala atas
0 1 K)
standar teknis dan klasifikasi data informasi spasial (setiap 3 atau 5 tahun)
TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BAKOSURTANAL 13,3 Informasi Survei Sumber Daya Alam dan
a Peningkatan Ketersediaan Data dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
Survei dan Pemetaan Nasional
SDA dan LH tematik matra laut
informasi data spasial tematik SDA dan
Lingkungan Hidup Matra Laut
LH matra laut
BAKOSURTANAL 12,8 Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan SDA dan LH tematik matra darat
b Peningkatan Ketersediaan Data Dan
Tersedianya data dan informasi spasial
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
Survei dan Pemetaan Nasional
informasi data spasial tematik SDA dan
Lingkungan Hidup Matra Darat
LH matra darat Jumlah dokumen database SDA darat
BAKOSURTANAL 12,8 c Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah simpul jaringan di pusat
14 14 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 0,8
rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah simpul jaringan di provinsi
6 28 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,8
Jumlah simpul jaringan di kabupaten/kota
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 16,4
Jumlah pembangunan dan pengembangan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 36,1
penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan
1 5 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 795,3
pengembangan IDSN Jumlah dokumen kegiatan promosi,
4 20 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 15,9
humas, administrasi kerjasama dan publikasi surta
41,0 pemetaan
IV Peningkatan SDM di bidang survei dan Tersedianya sumber daya manusia yang Jumlah tenaga terampil (bersertifikat)
cukup baik dari sisi kuantitas dan
di bidang survei dan pemetaan
kualitas untuk mendukung kegiatan survei dan pemetaan nasional
Penyusunan kurikulum dan silabus
5 34 K)
nasional bagi pelatihan dan sertifikasi tenaga terampil survei dan pemetaan
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
Dokumen Strategi Nasional bagi
0 2 K)
pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia bidang survei dan pemetaan
a Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Rancangan rumusan kebijakan teknis,
Jumlah tenaga terampil melalui Diklat
K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 2,9
rencana dan program di bidang
Teknis Surta
pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah tenaga terampil melalui Diklat
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 4,6
Fungsional Surveior Pemetaan Jumlah Dokumen NSPK tentang
5 34 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 1,8
Pedoman, Standardisasi Kurikulum dan Silabus Diklat Surta Jumlah kegiatan peningkatan Kapabilitas
5 30 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 6,7
Personil, Infrastruktur dan Administrasi Kediklatan Jumlah rasio jumlah penelitian per peneliti
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 15,9
Jumlah dokumen penegakan Sertifikasi
0 2 K)
Survei dan Pemetaan Nasional
BAKOSURTANAL 9,1
SDM surta non-PNS dan fungsionalisasi SDM surta PNS
2.049,0 Keterangan :
TOTAL
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
NO KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
331,74 sesuai amanat Undang-Undang
I Penyelesaian Peraturan Perundangan
Tersedianya aturan perundangan
Menurunnya (Jumlah) konflik
sesuai Amanat UU 26/2007
pemanfaatan ruang
Penataan Ruang
96,0 Perundangan-undangan dan NSPK Bidang 26/2007, yaitu:
a Penyiapan dan Penetapan Materi Peraturan Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU
Meningkatnya (Presentase) Penyelesaian
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
PP Sesuai Amanat UU 26/2007
Penataan Ruang
· PP tentang Penyelenggaraan Pembinaan Penataan Ruang · PP tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (termasuk di dalamnya adalah PP tentang Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali RTRW
· PP tentang Zonasi Sistem Nasional · PP tentang Prosedur Perolehan Izin
Pemanfaatan Ruang Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak
· PP tentang Insentif dan Disinsentif · PP tentang Pengendalian Pemanfaatan
Ruang · PP tentang Kriteria Kawasan Perkotaan
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI NO
ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
· PP tentang Penataan Kawasan Perkotaan · PP tentang Penataan Kawasan Agropolitan · PP tentang Penataan Ruang Kawasan Perdesaan · PP tentang Sanksi Administratif
b Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU
5,6 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah
Jumlah PP tentang Bentuk dan Tata Cara
Program Bina Pembangunan
Kemendagri
Peran Serta Masyarakat.
Daerah
Jumlah Penyusunan NSPM Penataan
3 Permendagri
13 Permendagri K)
Ruang Daerah.
c Perencanaan, Pemanfaatan dan
204,5 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah 26/2007:
Tersusunnya Perpres Sesuai Amanat UU
Meningkatnya Penyelesaian Perpres sesuai
4 RTR Pulau dan
7 RTR Pulau dan K)
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
Amanat UU 26/2007
4 Perpres KSN
69 Perpres KSN
Penataan Ruang
Nasional Termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen- · Perpres RTR Pulau dokumen yang Dihasilkan
· Perpres RTR KSN
11,4 RTRW dan Rencana Rincinya
d Fasilitasi Penyusunan Substansi Raperda
Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU
Meningkatnya Penyelesaian Perda Provinsi
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
dan Kabupaten Amanat UU 26/2007
Penataan Ruang
· Perda mengenai RTRW Provinsi · Perda mengenai RTRW Kabupaten
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
14,3 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah
e Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU
Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian
30% daerah
Program Bina Pembangunan
Kemendagri
26/2007 dan Undang-Undang 32/2004
Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan
Daerah
tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang
Daerah Pemekaran.
sudah disempurnakan.
II Peningkatan Kualitas Produk Rencana
327,8 Tata Ruang
Meningkatnya kualitas produk rencana
Menurunnya (Jumlah) konflik
tata ruang
pemanfaatan ruang
a Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta
90 Program Survei dan Pemetaan
Bakosurtanal
rupabumi dan meningkatnya jumlah
Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera &
Nasional
cakupan peta rupabumi Indonesia
selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi skala
1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta upabumi skala 1:250.000
wilayah gap Jumlah NLP Bsis Data Geospasial skala
:10.000 (Sumatera & selatan Jawa),1:50.000 dan 1:250.000
Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi
Pedoman Kriteria (NSPK) Jumlah dokumen pelaksanaan koordinasi
penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang
Jumlah NLP gasetir dan model penataan
ruang provinsi
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
15,0 penataan ruang
b Peningkatan kualitas hasil penyelenggaraan Terlaksananya bantek dan bintek penataan Jumlah kegiatan stock taking tata ruang
0 18 kegiatan
K)
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
ruang di pusat dan daerah
provinsi
Penataan Ruang
Jumlah kabupaten yang mendapatkan
bantek peningkatan pelaksanaan penataan ruang kabupaten pemenang PKPD
Jumlah kabupaten yang mendapatkan
bimbingan teknis penataan ruang wilayah kabupaten Jumlah kabupaten yang mendapatkan
bimbingan teknis pengembangan wilayah/kawasan perdesaan dan agropolitan
Jumlah kegiatan bimbingan teknis
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi Jumlah kawasan andalan/koridor yang
mendapatkan arahan pengembangan wilayah lintas provinsi
Jumlah wilayah sungai yang mendapatkan
fasilitasi penataan ruang lintas wilayah
c Pengembangan Kapasitas dan
44,0 Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan
Meningkatnya SDM Penataan ruang yang
Jumlah kegiatan pelatihan bidang penataan
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
berkualitas
ruang yang dilaksanakan
Penataan Ruang
Ruang
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
III Sinkronisasi program pembangunan
745,1 sesuai dengan rencana tata ruang
Sinkronnya rencana tata ruang dengan
Jumlah rencana tata ruang yang sinkron
rencana pembangunan dan antar
dan jumlah konflik yang terselesaikan
rencana tata ruang
a Perencanaan, Pemanfaatan, dan
720,2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah pembangunan yaitu program dalam
Keserasian dan keselarasan program
Jumlah rencana tata ruang yang telah
33 provinsi
33 provinsi
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
disinkronkan program pembangunannya
Penataan Ruang
Nasional termasuk Melakukan Koordinasi
RTRWN, RTR Pulau, RTR KSN, RTR
dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen- PKN, PKSN dokumen yang dihasilkan
b Perumusan sinkronisasi UU Penataan
4,0 Ruang dan UU sektoral terkait
Keserasian dan keselarasan antar UU
Jumlah kegiatan sinkronisasi UU
Program Koordinasi
Menko Perekonomian
Pengembangan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah
c Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Meningkatnya keterpaduan dalam penataan Jumlah BKPRD yang terbentuk.
21,0 Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah
30% daerah
Program Bina Pembangunan
Kemendagri
ruang
Terselenggaranya Rakernas BKPRN.
Terselenggaranya Raker BKPRD.
Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam
dalam Penataan Ruang.
Penataan Ruang (Pemda, BKPRD dan DPRD). Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
1 kegiatan
5 K)
Penataan Ruang.
Monitoring dan Evaluasi kinerja
Jumlah kegiatan evaluasi kinerja
1 kegiatan
5 K)
penyelenggaraan penataan ruang di Daerah. penyelenggaraan penataan ruang.
IV Peningkatan kesesuaian pemanfaatan
78,5 lahan dengan rencana tata ruang
Meningkatnya efisiensi dan efektifitas
Persentase kesesuaian pemanfaatan
program pemanfaatan ruang
lahan
PRIORITAS BIDANG
: Penyelenggaraan Penataan Ruang
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
SASARAN
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
4,0 pembangunan kewilayahan (pembangunan • Pajak
a Kegiatan penyusunan rencana
Tersusunnya kebijakan insentif PR:
Jumlah laporan kegiatan pelaksanaan
Program Perencanaan
Bappenas
insintif dan disinsentif pelaksanaan
Pembangunan Nasional
daerah berdasarkan kewilayahan/lintas
• Kompensasi
penataan ruang di daerah
wilayah) di bidang tata ruang dan
• Subsidi silang
pertanahan
• Imbalan • Sewa ruang • Urun saham Tersusunnya program disinsentif PR: • Pajak • Infrastruktur • Kompensasi • Penalti
b Pembinaan PPNS bidang Penataan Ruang Terbinanya PPNS bidang penataan ruang
Jumlah (orang) PPNS yang dibina
Program Penyelenggaraan
Kementerian PU
Penataan Ruang
42,0 Anggaran, Kerjasama Luar Negeri serta
c Perumusan Kebijakan, Program dan
Laporan kinerja penyelenggaraan penataan Jumlah kegiatan evaluasi kinerja
Program Penyelanggaraan
Kementerian PU
ruang di pusat dan daerah
penyelenggaraan penataan ruang
Penataan Ruang
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
1.483,2 Keterangan :
TOTAL
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Reforma Agraria
KEMENTERIAN/ NO
TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/
TARGET
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT
(Rp. Miliar)
I Fokus 1: Peningkatan Jaminan
2.816,1 Kepastian Hukum Hak Masyarakat
Meningkatnya jaminan kepastian hukum hak atas tanah
Luas tanah yang memiliki kepastian
hukum hak atas tanah
Atas Tanah
a Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional,
Cakupan peta pertanahan (Prioritas Nasional
2.100.000 ha
10.500.000 ha
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia
(K)
Terlaksananya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban
Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi
326.237 bidang 4.063.430 bidang
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
administrasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah
(Prioritas Nasional 7)
(K)
b Pengukuran Dasar (Prioritas Bidang)
Bertambahnya luas wilayah yang telah diukur di dalam sistem referensi
Luas wilayah Indonesia yang telah terukur di
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
sesuai standar
dalam sistem referensi sesuai standar
c Pemetaan Dasar (Prioritas Bidang)
Terlaksananya survei dan pemetaan dasar sesuai Standar Operasi dan
Jumlah peta dasar pertanahan yang dibuat
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
Prosedur (SOP)
sesuai standar
d Pengaturan dan Penetapan Hak tanah
9,1 (Prioritas Bidang)
Tersedianya rumusan kebijakan teknis dibidang pengaturan dan penetapan Jumlah penetapan dan perizinan hak atas
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
hak tanah serta meningkatnya pelaksanaan penetapan dan perizinan hak
tanah (SK)
tanah.
e Peningkatan Kualitas Pengukuran,
170,3 Pemetaan, dan Informasi Bidang Tanah,
Terlaksananya pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah, ruang
Jumlah penetapan batas dan pembangunan
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
dan perairan yang berkualitas.
sistem informasi atas HGU, HGB, HPL dan
Ruang dan Perairan (Prioritas Bidang)
HP
f Peningkatan Pendaftaran Hak Tanah dan
54,4 Guna Ruang (Prioritas Bidang)
Terwujudnya pembinaan dan pengelolaan pendaftaran hak atas tanah, hak
Pembinaan dan pengelolaan hak atas tanah
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, guna ruang dan perairan, serta dan guna ruang PPAT
KEMENTERIAN/ TARGET TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT
(Rp. Miliar)
II Fokus 2: Pengaturan penguasaan,
1.654,4 pemilikan, penggunaan dan
Berkurangnya konsentrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
Terlaksananya redistribusi tanah
pemanfaatan tanah (P4T)
pemanfaatan tanah (P4T) termasuk pengurangan tanah terlantar
a Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah, Neraca Penatagunaan Tanah di daerah
100 kab/kota
500 kab/kota
(K)
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.
(Prioritas Nasional 6) Inventarisasi P4T (Prioritas Nasional 6)
335.665 bidang 1.678.325 bidang (K)
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
Terlaksananya redistribusi tanah
Jumlah bidang tanah yang telah diredistribusi
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
(Prioritas Nasional 4)
Bidang
Terwujudnya pengendalian penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi
75.900 ha
379.500 ha
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
pemanfaatan tanah, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
terlantar (Prioritas Nasional 8)
peningkatan akses terhadap sumber ekonomi
(K)
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
200 SP
885 SP
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas Nasional 10)
(K)
29,6 Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
b Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau
1 Paket
5 Paket
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu
(WP3WT) (di pusat)
(WP3WT) (Prioritas Nasional 10)
(K)
c Pengelolaan Landreform (Prioritas Bidang) Meningkatnya jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Tanah
Jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL
Tanah Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL
TOTAL ALOKASI NO
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS PRIORITAS/
TARGET
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Miliar)
51,0 Pelaksanaan Penatagunaan Tanah (Prioritas penatagunaan tanah dan mengidentifikasi ketersediaan tanah untuk
d Pengembangan Kebijakan Teknis dan
Bertambahnya jumlah kabupaten/kota yg telah memiliki neraca
Jumlah kab/kota yang telah menyusun neraca
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
penatagunaan tanah & mengidentifikasi
Bidang)
pembangunan
ketersediaan tanah untuk pembangunan
e Pengelolaan Tanah Negara, Tanah
10,8 Terlantar dan Tanah Kritis (Prioritas
Terselenggaranya pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan kritis
Jumlah analisa ketersediaan tanah untuk
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
kepentingan masyarakat, pemerintah, dan
Bidang)
badan usaha
26,6 Bidang)
f Pengelolaan Konsolidasi Tanah (Prioritas
Meningkatnya jumlah bidang tanah yang dikonsolidasikan
Jumlah obyek potensi konsolidasi tanah
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
g Pengendalian Pertanahan (Prioritas
20,0 Bidang) h Pemberdayaan Masyarakat Dan
Menurunnya luas tanah yang terindikasi terlantar
Luas tanah yang terindikasi terlantar
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
10,8 Kelembagaan Dalam Pengelolaan
Terselenggaranya akses masyarakat dan lembaga terhadap penguatan hak
Akses masyarakat dan lembaga terhadap
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
atas tanah, dan sumber permodalan dan produksi
penguatan hak atas tanah
Pertanahan (Prioritas Bidang)
III Fokus 3: Peningkatan Kinerja
581,8 Pelayanan Pertanahan
Terselenggaranya pelayanan yang transparan dan akuntabel
Tersedianya prosedur kerja yang jelas,
efektif, efisien dan terukur (SPOPP)
a Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi secara
Peningkatan akses layanan pertanahan melalui
156 kab/kota
419 kab/kota
Dukungan Manajemen dan
BPN
nasional dalam rangka pengembangan (Sistem Informasi Manajemen
Larasita (Prioritas Nasional 7)
Pelaksanaan Tugas Teknis
Pertanahan Nasional / SIMTANAS)
b Pembinaan Organisasi Dan Pengelolaan
39,1 Kepegawaian BPN (Prioritas Bidang)
Terlaksananya penataan organisasi dan layanan kepegawaian
Tersedianya konsep kelembagaan serta
1 paket
5 paket
Dukungan Manajemen dan
BPN
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur (SPOPP)
(K)
Pelaksanaan Tugas Teknis
12,1 Tugas Pendidikan STPN
c Dukungan Manajemen & Pelaksanaan
Tersedianya sumberdaya manusia lulusan program Diploma, Pendidikan
Jumlah lulusan program Diploma, Pendidikan
Dukungan Manajemen dan
BPN
khusus, spesialis, S1, S2
khusus, spesialis, S1, S2
Pelaksanaan Tugas Teknis
KEMENTERIAN/ NO
TOTAL ALOKASI FOKUS PRIORITAS/
TARGET
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT
(Rp. Miliar)
47,1 pertanahan (Prioritas Bidang)
d Pendidikan dan pelatihan bidang
Terselenggaranya layanan pertanahan yang profesional
Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan
Dukungan Manajemen dan
BPN
dan pendidikan
Pelaksanaan Tugas Teknis
3,5 (prioritas bidang)
e Pengelolaan Sarana dan Prasarana (pusat)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana BPN RI
Pengembangan sarana prasarana pelayanan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPN RI
519,1 (prioritas bidang)
f Pengelolaan Sarana dan Prasarana (daerah)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kanwil BPN
Pengembangan sarana prasarana pelayanan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPN RI
260,2 Hukum Pertanahan serta Penguranga
IV Fokus 4: Penataan dan Penegakan Tersedianya peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan untuk
Jumlah rancangan peraturan perundang-
kepastian hukum pertanahan
undangan bidang pertanahan yang selesai
Potensi Sengketa Tanah
disusun
a Pengembangan Peraturan Perundang-
19,3 Undangan Bidang Pertanahan dan
Terlaksananya pengembangan peraturan perundangan bidang pertanahan
Jumlah paket rancangan peraturan perundang-
1 paket
5 paket
Dukungan Manajemen dan
BPN
dan Hubungan Masyarakat
undangan dan kebijakan di bidang pertanahan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Hubungan Masyarakat (Prioritas Nasional
dalam rangka mendukung pelaksanaan
dan Prioritas Bidang)
Undang-undang Perlindungan Lahan
(K)
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Prioritas Nasional 5)
Tersusunnya peraturan perundangan
Dukungan Manajemen dan
BPN
pengadaan tanah untuk kepentingan umum
Pelaksanaan Tugas Teknis
(Prioritas Nasional 6)
b Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah
Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan
Pertanahan (Prioritas Nasional 7)
c Survey Potensi Tanah (Prioritas Bidang)
Tersedianya Peta Nilai Potensi Tanah Sesuai Standar Operasi dan
Peta dan informasi potensi nilai tanah dan
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
Prosedur (SOP) sebagai referensi dan indikator ekonomi tanah untuk
kawasan
keadilan dan kesejahteraan rakyat
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
TARGET
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT
(Rp. Miliar)
d Pengaturan dan pengadaan tanah dan
12,2 legalisasi tanah instansi pemerintah, dan
Terlaksananya pengaturan pengadaan tanah pemerintah, penetapan hak
Jumlah penetapan hak atas tanah dan hak
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
atas tanah dan hak pengelolaan instansi pemerintah & BUMN/BUMD
pengelolaan
BUMN/ BUMD (Prioritas Bidang)
15,8 Sengketa Pertanahan (Prioritas Bidang)
e Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian
Berkurangnya jumlah sengketa pertanahan
Jumlah penyelesaian sengketa tanah
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
f Pengkajian dan Penanganan Konflik
13,6 Pertanahan (Prioritas Bidang)
Berkurangnya jumlah konflik pertanahan
Jumlah penanganan konflik tanah
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
13,6 Pertanahan (Prioritas Bidang)
g Penanganan dan Penyelesaian Perkara
Terlaksananya penanganan dan penyelesaian perkara pertanahan secara
Jumlah perkara yang ditangani dan
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
berkualitas
diselesaikan oleh BPN RI
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
Fokus Prioritas/Kegiatan
SASARAN
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI
TARGET
No
ANGGARAN Prioritas
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar) I Menyiapkan
kebijakan Terlaksananya penyiapan kebijakan 1.Tersusunnya UU Perkotaan
perkotaan
dan pembangunan
sinkronisasi sinkronisasi peraturan perundangan 2.Jumlah
forum
koordinasi
peraturan perundangan
terkait terkait pembangunan perkotaan.
pembangunan perkotaan
provinsi
3. Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
3. Jumlah NSPK bidang permukiman 4. Jumlah kajian strategi pengembangan
kelembagaan inovasi perencanaan (e- planning), penetapan zonasi kegiatan di kota dan penetapan bank lahan untuk pembangunan di perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
1,0 perkotaan
Tersusunnya UU ttg Perkotaan
Jumlah naskah akademis
1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan
1 K)
Jumlah uji publik RUU Perkotaan
1 K)
Jumlah UU
1 K)
Terbentuknya forum koordinasi
Jumlah pedoman
1 K)
Jumlah forum koordinasi pembangunan
15 K)
perkotaan tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
b Pengaturan, pembinaan, pengawasan
dan Kementerian Pekerjaan Umum 66,0 dan penyelenggaraan dalam penataan
Tersusunnya Rencana Tindak Sistem
Jumlah kab/kota yang mendapat fasilitasi
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
penyusunan Rencana Tindak Sistem
Pengembangan
Infrastruktur
bangunan dan loingkungan termasuk
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Permukiman
pengelolaan gedung dan rumah negara
Termanfaatkannya produk pengaturan
Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan 7 37 K)
bidang Penataan Bangunan dan
dan Lingkungan
Lingkungan
c Pengaturan, pembinaan, pengawasan
7,0 dan penyelenggaraan dalam
Tersusunnya NSPK nasional bidang
Jumlah NSPK nasional bidang
2 5 K)
pengembangan permukiman
permukiman
pengembangan permukiman
Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 24,5 koordinasi pemanfaaan ruang dan kelembagaan inovasi perencanaan (e- kelembagaan inovasi perencanaan (e-
d Perencanaan tata
ruang
serta Tersusunnya
strategi
pengembangan Jumlah kajian strategi pengembangan 3 15 K)
Ruang
pengendalian pemanfaatan
ruang planning ), penetapan zonasi kegiatan di planning ), penetapan zonasi kegiatan di
kawasan metropolitan serta pembinaan kota dan penetapan bank lahan untuk kota dan penetapan bank lahan untuk pelaksanaan
pengembangan pembangunan di perkotaan
pembangunan di perkotaan
permukiman
II Menurunkan tingkat kemiskinan
5.947,5 perkotaan
Berkurangnya penduduk miskin di
penduduk miskin di perkotaan
2.Jumlah kota yang telah memiliki Peraturan Daerah tentang penyediaan perumahan untuk MBR.
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
3.Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan.
a Fasilitasi pembangunan
2,0 perkotaan
kawasan Tersedianya Peraturan Daerah tentang
Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn
40 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
penyediaan perumahan untuk MBR.
penyediaan perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan.
Tersusunnya pedoman peningkatan peran Jumlah kebijakan/pedoman
PKL dan peremajaan kawasan kumuh
pedoman
perkotaan dalam rangka percepatan
Jumlah personil Pemda dan masy yang
penanggulangan kemiskinan di perkotaan. mengikuti training .
dan Kementerian Pekerjaan Umum 5.943,0 dan penyelenggaraan dalam penataan
b Pengaturan, pembinaan, pengawasan
Termanfaatkannya kelurahan/desa dalam
Jumlah Kelurahan/Desa yang
pendampingan pemberdayaan masyarakat
mendapatkan pendampingan
Pengembangan
Infrastruktur
bangunan dan loingkungan termasuk
PNPM-P2KP
pemberdayaan sosial (P2KP/PNPM)
Permukiman
pengelolaan gedung dan rumah negara
III Menurunkan tingkat
2,6 sosial dan kriminalitas di perkotaan dan kriminalitas di perkotaan
kerawanan Menurunnya tingkat kerawanan sosial Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri
terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.
1,1 perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
Tersusunnya kebijakan Depdagri terkait
Jumlah kebijakan/pedoman
1 ranc.
1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
dgn pengendalian masalah sosial dan
pedoman
penyakit menular di kawasan perkotaan.
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
Jumlah prov, kab/kota yang mendapat
28 provinsi K)
fasilitasi Pemda dalam mengoptimalkan
dan 120
pengendalian masalah sosial dan penyakit
kab/kota
menular.
IV Meningkatkan pemanfaatan modal Meningkatnya
6,4 sosial dan budaya di perkotaan
pemanfaatan
modal
1. Tersusunnya pedoman penguatan
sosial dan budaya di perkotaan
peran lembaga masyarakat dalam pembangunan perkotaan
2. Tersusunnya pedoman pengelolaan bangunan warisan budaya di perkotaan
3. Jumlah daerah yang memiliki perda tentang pengelolaan bangunan warisan budaya
a Fasilitasi pembangunan
1,9 perkotaan
kawasan Tersusunnya pedoman dalam rangka
Jumlah pedoman.
1 rancangan
1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
penguatan peran lembaga masyarakat
pedoman
perkotaan dalam peran sertanya bagi
Jumlah kelembagaan masyarakat (LKM)
percepatan pemb.perkotaan.
yang difasilitasi
Tersusunnya pedoman pengelolaan dan
Jumlah naskah akademis
1 1 K)
pelestarian bangunan warisan budaya di
Jumlah pedoman
1 K)
perkotaan Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan Jumlah kota yang memiliki perda tentang
25 K)
kebijakan daerah tentang pengelolaan dan pengelolaan dan pelestarian bangunan pelestarian bangunan warisan budaya
warisan budaya
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
ANGGARAN Prioritas
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar) V Menguatkan
63,6 kerjasama antar kota
kelembagaan
dan Menguatnya
kelembagaan
dan 1. Tersusunnya database kawasan
kerjasama antar kota
perkotaan seluruh Indonesia
2. Tersusunnya pedoman pembentukan lembaga/badan
pengelola
kawasan
perkotaan 3. Jumlah kerjasama sister city dan city
sharing 4.Jumlah Badan Kerjasama Kawasan
Metropolitan yang terbentuk. 5.Jumlah pedoman pembentukan, batas, fungsi dan luas kawsan perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
1,2 perkotaan
Terbangunnya sistem informasi dan data Jumlah data tipologi kawasan perkotaan 1 1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
base perkotaan yang terintegrasi mulai dari seluruh Indonesia. kab/kota, provinsi dan pusat.
Jumlah aplikasi data base sistem informasi 1 1 K)
kawasan perkotaan Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki
data base dan terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan perkotaan
Terbentuknya lembaga dan badan
pengelola kawasan perkotaan
lembaga/badan
pengelola
kawasan pedoman
perkotaan
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
SASARAN
Prioritas
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk
15 K)
penyiapan pola pengelolaan kawasan perkotaan
Terumuskannya kebijakan Depdagri terkait Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam 49 365
K)
dengan percepatan pembangunan sanitasi
pembentukan Pokja.
perkotaan
Jumlah kebijakan/pedoman
1 K)
Terlaksananya kerjasama city sharing
Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan 4
20 K)
Jumlah Kerjasama City Sharing
10 50 K)
Terlaksananya kerjasama sister city
Jumlah kerjasama sister city
4 20 K)
Jumlah Kerjasama Sister City yang 10 50 K)
berjalan (terlaksana)
Terlaksanannya Kerjasama Pembangunan Jumlah
Badan
Kerjasama
Kawasan 1 9 K)
Perkotaan Kawasan Metropolitan
Metropolitan yang terbentuk.
Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang 2 22 K)
tersusun scr memadai
Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas Jumlah pedoman pembentukan, batas, 1 1 K)
kawasan perkotaan non otonom
fungsi dan luas kawasan perkotaan Jumlah
pembentukan, batas, fungsi dan luas kawasan perkotaan
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
ANGGARAN Prioritas
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 20,0 koordinasi pemanfaaan ruang dan dan informasi perkotaan
b Perencanaan tata
ruang
serta Terselenggaranya penyediaan basis data Jumlah pemutakhiran basis data informasi 1 5 K)
perkotaan
Ruang
pengendalian pemanfaatan
ruang
kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan
pengembangan permukiman
VI Menguatkan kapasitas pemerintah Menguatnya kapasitas pemerintah kota Jumlah kab/kota yang memperoleh 292,0 kota
dalam perencanaan
dan dalam
perencanaan
dan pendampingan penyusunan
Strategi
penyelenggaraan pembangunan dan penyelenggaraan
pembangunan dan Pembangunan Permukiman dan dan
pengelolaan perkotaan
serta pengelolaan
perkotaan
serta Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)
penerapan prinsip
tata menguatnya penerapan prinsip tata
pemerintahan yang baik
kepemerintahan yang baik
dan Kementerian Pekerjaan Umum 292,0 dan penyelenggaraan dalam
a Pengaturan, pembinaan, pengawasan
Tersusunnya Strategi Pembangunan
Jumlah kab/kota yang memperoleh
Permukiman dan dan Infrastruktur
pendampingan penyusunan Strategi
Pengembangan
Infrastruktur
pengembangan permukiman
Perkotaan (SPPIK) di daerah
Pembangunan Permukiman dan dan
Permukiman
Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)
VII Meningkatkan penanganan polusi
63,5 lingkungan dan mitigasi bencana
Meningkatnya penanganan polusi
1. Jumlah daerah yang terfasilitasi
lingkungan dan mitigasi bencana secara dalam penyusunan
Perda
tentang
dalam pengelolaan perkotaan
terpadu dalam pengelolaan perkotaan
pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
SASARAN
Prioritas
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
2. Jumlah kota
pusaka, rawan
bencana, dan pemenang PKPD yang ditingkatkan kualitas pengembangan perkotaan
a Fasilitasi pembangunan
kawasan Terlaksananya fasilitasi pemda dalam
Jumlah kota terfasilitasi.
45 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
b Perencanaan tata
Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 62,0 koordinasi pemanfaaan ruang dan lingkungan dan mitigasi bencana alam pemenang PKPD
ruang
serta Meningkatnya
upaya
pengelolaan Jumlah kota pusaka, rawan bencana, dan 3 31 K)
pengendalian pemanfaatan
ruang dalam
perencanaan dan pelaksanaan kualitas pengembangan perkotaan dan
kawasan metropolitan serta pembinaan rencana pembangunan perkotaan
kapasitas kelembagaannya
pelaksanaan pengembangan permukiman
3,8 pembangunan ekonomi di perkotaan pembangunan ekonomi di perkotaan
VIII Meningkatkan investasi
dan Meningkatnya
investasi
dan 1. Jumlah
menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional
2. Persentase pertumbuhan ekonomi (PDRB dan PAD) di perkotaan
0,5 perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
Tersusun dan terlaksananya kebijakan
Jumlah kebijakan
1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
tentang pengelolaan pasar tradisional
Jumlah kota yang memiliki kebijakan
15 K)
tentang pengelolaan pasar tradisional Jumlah evaluasi kota yang telah
10 K)
menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
ANGGARAN Prioritas
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar) IX Menyediakan
2.114,0 sesuai dengan Standar Pelayanan dengan standar pelayanan perkotaan
pelayanan
publik Tersedianya pelayanan publik sesuai Persentase
terpenuhinya
Standar
Pelayanan Perkotaan
Perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
0,5 perkotaan
Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan
Jumlah kebijakan/pedoman
1 1 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Perkotaan ( kebijakan mengenai jenis-jenis Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan
10 kab/kota
pelayanan yang harus tersedia dalam suatu penyiapan kebutuhan perencanaan
di 3 provinsi
kawasan perkotaan)
pembangunan perkotaan sesuai SPP
Terlaksananya penilaian terhadap daerah
Jumlah penghargaan IMP
15 45 K)
yang mengikuti IMP Award
penyempurnaan sistem penilaian IMP Award
Terfasilitasi dan tersupervisinya
Jumlah Prov, kab/kota yamg terfasilitasi
penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari dan tersupervisi dalam penyelenggaraan
kab/kota
kab/kota
pengembang ke Pemda
penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda
Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi
10 kab/kota
dalam penyusunan Perda terkait PSU di
Tersusunnya standar pengukuran besaran
Jumlah kebijakan/dokumen
RTH kawasan perkotaan dan perda terkait
rancangan
RTH di kawasan perkotaan.
dokumen.
Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi
28 K)
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
ANGGARAN Prioritas
SASARAN
(Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
dan Kementerian Pekerjaan Umum 562,0 dan penyelenggaraan dalam penataan
b Pengaturan, pembinaan, pengawasan
Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau Jumlah Kawasan setara 369 Ha yang
pada lingkungan permukiman yang setara
mendapatkan dukungan sarana dan
Pengembangan
Infrastruktur
bangunan dan loingkungan termasuk
dengan 369 Ha
prasarana Ruang terbuka Hijau
Permukiman
pengelolaan gedung dan rumah negara
Meningkatnya jumlah kawasan yang
Jumlah Kawasan setara 7.380 Ha yang
meningkat kualitasnya yang setara dengan mendapatkan dukungan sarana dan 7.380 Ha
prasarana pada kawasan yang direvitalisasi
Meningkatnya kualitas lingkungan
Jumlah kawasan setara 442 Ha yang
permukiman tradisional dan bersejarah
mendapatkan dukungan sarana dan
yang setara dengan 442 Ha
prasarana pada pemukiman tradisional dan bersejarah
88,3 tata
X Meningkatkan implementasi rencana Meningkatnya implementasi rencana Persentase
kesesuaian
pemanfaatan
ruang perkotaan
dan tata ruang perkotaan dan pengendalian ruang terhadap rencana pemanfaatan
pengendalian pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang perkotaan
ruang
perkotaan
a Fasilitasi pembangunan kawasan
Terlaksananya fasilitasi pemda dalam
Jumlah daerah terfasilitasi.
31 K)
Program Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Jumlah daerah yang memiliki perda ttg
31 K)
Pemberian IMB
Meningkatnya kinerja pemerintah daerah
Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam 10 50 K)
dalam perencanaan perkotaan dan
penyelenggaraan perencanaan di kawasan
melaksanakan tertib ruang
perkotaan Jumlah pedoman koordinasi pengawasan
1 K)
dan pengendalian pembangunan perkotaan
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perkotaan
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI No
Fokus Prioritas/Kegiatan
ANGGARAN Prioritas
SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang
(Rp. Milyar)
Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan
15 K)
dan pengendalian provinsi (5 wilayah) Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam
pembangunan perkotaan
b Perencanaan tata
Program Penyelenggaraan Penataan Kementerian Pekerjaan Umum 74,1 koordinasi pemanfaaan ruang dan beserta
ruang
serta Terlaksananya pengembangan perkotaan Jumlah kota yang memperoleh pembinaan 18 109
K)
kapasitas
kelembagaannya, teknis
pengendalian pemanfaatan
ruang terutama kota-kota baru dan kota-kota perkotaan dan kapasitas kelembagaannya
kawasan metropolitan serta pembinaan yang berkembang pesat pelaksanaan
pengembangan permukiman
8.707,1 Keterangan :
TOTAL
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pembangunan Perdesaan
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
AGA TERKAIT ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
2010-2014 (Rp. Milyar)
I Menguatkan kapasitas dan peran desa
1. Tingkat partisipasi masyarakat 498,3 dan tata kelola kepemerintahan desa
Menguatnya kapasitas dan peran
pemerintahan desa, lembaga-lembaga
dalam proses pembangunan
yang baik
desa serta kelembagaan masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik
2. Pelaksanaan Tata kepemerintahan
yang baik
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 58,0 Pemerintahan Desa dan Kelurahan
a. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan
· Mewujudkan pemerintahan desa
· Jumlah fasilitasi pelayanan
33 Prov
33 Prov
Pemberdayaan Masyarakat dan
yang demokratis dan efektif dalam rangka
administrasi pemerintahan desa dan
86 Kab
100 Kab
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
pemberian pelayanan kepada masyarakat.
kelurahan melalui Bintek konsulidasi ,
1 Produk
Pemerintahan Desa
inventarisasi serta penyusunan UU tentang
Hukum
Desa.
· Mengembangkan manajemen
· Jumlah fasilitasi pengelolaan
pemerintahan desa yang efektif, dengan
keuangan dan aset desa serta kelurahan
30 Kabupaten
Kab
tetap mengakui dan menghormati kesatuan
melalui Bintek, inventarisasi dan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak
pendataan keuangan dan asset desa,
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
pengembangan desa wisata sebagai sumber
sesuai perkembangan masyarakat.
PAD
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Memperkuat kemampuan Perangkat
· Jumlah fasilitasi pengembangan desa
Desa dan anggota Badan Perwakilan Desa,
dan kelurahan melalui penetapan indikator
10 Kabupaten, 20
64 Kabupaten
agar mampu menyelenggarakan
keberhasilan pemdes, penetapan dan
Desa
128 Desa
pemerintahan desa secara demokratis dan
penegasan, pemetaan batas wilayah desa,
efektif.
penyusunan data based desa dan kelurahan, bimtek, dan koordinasi.
· Meningkatnya kemampuan Pemerintah · Jumlah fasilitasi peningkatan kapasitas
600 Orang dari
1000 Orang dari
Daerah dalam memfasilitasi
melalui TOT, Bimtek peningkatan kapasitas
32 Provinsi, 18
32 Provinsi, 32
penyelenggaraan pemerintahan desa.
aparat desa dan kelurahan
Kab/Kota
Kab/Kota
· Jumlah fasilitasi pemantapan Badan 15 Provinsi 30
32 Provinsi 192
Permusyawaratan Desa melalui Bintek,
Kabupaten 60
Kab 384 BPD
Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan
BPD
evalusasi
Kementerian Dalam Negeri, 58,6 Desa Lingkup Regional
b. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan
· Meningkatkan kapasitas Aparat dan · Jumlah pelatihan di bidang 27 Angkt
147 Angkt
K)
Pemberdayaan Masyarakat dan
Masyarakat dalam pelaksanaan
pemberdayaan aparatur desa/kelurahan
Pemerintahan Desa
Ditjen Pemberdayaan Masyarakat
pembangunan desa.
sesuai standar
Dan Pemerintahan Desa
· Jumlah pelatihan di bidang 30 Angkt
pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan sesuai standar
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
· Biaya rata-rata pelayanan urusan 100%
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga.
c. Pengembangan Peran Serta Masyarakat
Kemen. Tenaga Kerja Dan 7,1 dalam pembangunan transmigrasi
· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 16 lembaga
80 lembaga
K)
Pembangunan Kawasan
dalam pembangunan transmigrasi pada
program transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
Daerah Tertinggal
· Kabupaten/Kota yang bersedia 96 kab
104 kab
melaksanakan pembangunan transmigrasi
· Minat masyarakat untuk mengikuti 19.600 kel
program transmigrasi
· Kesepakatan bersama antar Prov dan 23 kab
26 kab
Perjanjian KSAD antar Kab/Kota
· Nilai rencana investasi yang akan 1,4 trilyun
dikembangkan oleh Badan Usaha
· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 16 lembaga
80 lembaga
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 4,8
dalam pembangunan transmigrasi pada
program transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
Daerah Perbatasan
· Kabupaten/Kota yang bersedia 96 kab
104 kab
melaksanakan pembangunan transmigrasi
· Minat masyarakat untuk mengikuti 19.600 kel
program transmigrasi
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
· Kesepakatan bersama antar Prov dan 23 kab
26 kab
Perjanjian KSAD antar Kab/Kota
· Nilai rencana investasi yang akan 1,4 trilyun
dikembangkan oleh Badan Usaha
· Meningkatnya peranserta masyarakat · Instansi yang bekerjasama mendukung 4 lembaga
20 lembaga
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 2,3
dalam pembangunan transmigrasi pada
program transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
wilayah strategis
· Kabupaten/Kota yang bersedia 24 kab
26 kab
melaksanakan pembangunan transmigrasi
· Minat masyarakat untuk mengikuti 4.900 kel
program transmigrasi
· Kesepakatan bersama antar Prov dan 6 kab
7 kab
Perjanjian KSAD antar Kab/Kota
· Nilai rencana investasi yang akan 0,4 trilyun
dikembangkan oleh Badan Usaha
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
II. Meningkatkan kualitas dasar sumber
1. Tingkat pendidikan 612,7 daya manusia perdesaan
Terciptanya peningkatan kualitas dasar
masyarakat di kawasan perdesaan
2. Tingkat harapan hidup 3. Tingkat kualitas hidup masyarakat
perdesaan termasuk masyarakat di Kawasan Transmigrasi
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Kementerian Tenaga Kerja dan 19,9 Manusia dan Masyarakat di Kawasan
· Meningkatnya penguatan kelembagaan · Jumlah kelembagaan masyarakat yang 10 lembaga
127 Lembaga
K)
Pengembangan masyarakat dan
Transmigrasi, Ditjen P2MKT Transmigrasi
perdesaan di permukiman transmigrasi
mandiri
kawasan transmigrasi
pada Daerah Tertinggal
· Meningkatnya kapasitas aparat dalam · Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 144 kimtrans
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Daerah
Transmigrasi
Tertinggal
· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah fasilitasi kegiatan yang 12 bln
manusia dalam proses pengembangan di
dilakukan;
kawasan transmigrasi pada Daerah
· Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 kali
yang diberikan
· Meningkatnya peran serta lintas sektor, · Jumlah lintas sector yang berperan 5 LS
swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
· Jumlah swasta / investor 9 59 K)
· Jumlah masyarakat transmigrasi 34.861 Kel
· Terciptanya peningkatan kualitas dasar · Bantuan Pendidikan 27.925 Kel
masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada
· Bantuan Kesehatan 36.861 Kel
Daerah Tertinggal
· Pelayanan Mental spiritual 131 Kel
735 Kel
K)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Meningkatnya penguatan kelembagaan · Jumlah kelembagaan masyarakat yang 10 lembaga
perdesaan di permukiman transmigrasi
mandiri
pada Daerah Perbatasan
· Meningkatnya kapasitas aparat dalam · Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 26 kimtrans
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Daerah
Transmigrasi
Perbatasan
· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah fasilitasi kegiatan yang 12 bln
manusia dalam proses pengembangan di
dilakukan;
kawasan transmigrasi pada Daerah
· Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 bln
yang diberikan
· Meningkatnya peran serta lintas sector, · Jumlah lintas sector yang berperan 1 LS
swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
· Jumlah swasta / investor 2 10 K)
· Jumlah masyarakat transmigrasi 41.013 Kel
· Terciptanya pe-ningkatan kualitas · Bantuan Pendidikan 4.928 Kel
dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi ·
Bantuan Kesehatan 4.152 Kel
pada Daerah Perbatasan
Pelayanan Mental spiritual 23 Kel
Meningkatnya penguatan ·
Jumlah kelembagaan masyarakat 6 lembaga
kelembagaan perdesaan di permukiman
yang mandiri
transmigrasi pada Wilayah Strategis
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
· Meningkatnya kapasitas aparat dalam ·
Jumlah aparat yang memiliki kapasitas 77 UPT
pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan di kawasan transmigrasi pada Wilayah
Transmigrasi
Strategis
· Meningkatnya kapasitas sumber daya · Jumlah pelatihan dan pendampingan 12 kali
manusia dalam proses pengembangan di
yang diberikan
kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
· Meningkatnya peran serta lintas sektor, · Jumlah lintas sektor yang berperan 6 Ls
swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
Jumlah swasta / investor 11 69 K)
Jumlah masyarakat transmigrasi 10.254 Kel
Terciptanya peningkatan kualitas dasar â–
Bantuan Pendidikan 8.214 Kel
masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada
Bantuan Kesehatan 10.254 kel
56.666 Kel
K)
20,5 b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan
Wilayah Strategis
Pelayanan Mental spiritual 35 Kel
207 Kel
K)
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 27,6 Pelatihan Masyarakat
Pelayanan pengembangan â–
Jumlah pelatihan yang diberikan bagi 12 Angkt 480
25 Angkt
Pemberdayaan Masyarakat dan
kelembagaan dan pelatihan masyarakat
masyarakat perdesaan melalui penyusunan
orang dari 32
1000 orang dari
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
sesuai standar.
kurikulum dan modul, pelatihan,
Prov
32 Prov
Pemerintahan Desa
sinkronisasi, TOT; â–
Jumlah fasilitasi pendataan potensi desa 33 prov, 394
33 prov,
melalui Pedataan dan Pendayagunaan Profil
Kab 5
468 Kab
Desa/Kelurahan, Penyelenggaraan Lomba
Kelurahan dan 5
5 Kelurahan dan
Desa/Kelurahan
Desa
5 Desa
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Jumlah Program dan Kegiatan masuk 12 Kegiatan di
32 Kegiatan di
desa dan peningkatan system perencanaan
32 Provinsi, 12
32 Provinsi, 32
partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek,
Kabupaten
Kabupaten
Pelatihan dan Monitoring dan evaluasi.
Jumlah penataan ruangan kawasan 10 Kab.
50 Kab
pedesaan melalui fasilitasi Pemda dalam
di 10 Provinsi
di 25 Provinsi
penyusunan perda tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan koordinasi.
â– Menata kembali peranan dan fungsi â–
Jumlah Fasilitasi penataan dan 33 prov 468
33 prov 468
lembaga masyarakat, khususnya
pengembangan lembaga kemasyarakatan kab 12 kab 12
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
di desa melalui Bimtek, pelatihan,
lkeg
lkeg
Atau Sebutan Lain.
pendataan
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
III. Meningkatkan keberdayaan masyarakat Menguatnya kapasitas pemerintahan dan Tingkat kemandirian masyarakat dan 49.231,3 perdesaan
masyarakat untuk meningkatkan potensi kelembagaan kelembagaan, modal sosial, dan budaya dalam proses pembangunan
a. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 68,2 Budaya Masyarakat
· Pelayanan pengembangan · Jumlah fasilitasi kesejahteraan sosial 33 Prov.
33 Prov. 36
Pemberdayaan Masyarakat dan
pemberdayaan adat dan sosial budaya
melalui Sosialisasi, Bimtek dan Identifikasi
15 Kab
Kab
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
masyarakat sesuai standar.
pendataan serta penguatan kelembagaan di
Pemerintahan Desa
daerah.
· Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan 33 prov
33 prov
kesejahteraan keluarga (PKK) melalui
468 kab
468 kab
Penguatan Kelemb. Posyandu, Pendataan Posyandu, peningkt. Peran posyandu dlm kesehatan keluarga, pelaks. Bangdesmadu.
· Jumlah fasilitasi tenaga kerja perdesaan 33 Prov
33 Prov
yang memperoleh pembinaan dan
50 Kab
50 Kab
perlindungan keselamatan kerja perdesaan
7 Keg.
10 Keg.
melalui peningkatan kemampuan tenaga kerja pedesaan di wilayah perbatasan antar Negara, penyusunan permendagri, pelatihan dan orientasi.
TOTAL FOKUS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
TARGET
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI
AGA TERKAIT ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Jumlah pelaksanaan pembinaan budaya 15 Kab
50Kab
nusantara melalui inventarisai KAT,
13 Keg
7 Keg
pelestarian Adat dan Budaya Nusantara dengan pemberian stimulant kepada pemerhati adat dan budaya
· Jumlah dan fasilitasi pelaksanaan 10 Kab.
50 Kab
peningkatan pemberdayaan perempuan
di 10 Provinsi
di 25 Provinsi
melalui pendataan, bintek, dan pemberantasan buta aksara;
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 48.782,0 Perdesaan (PNPM-MP)
b. Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Pelayanan percepatan penanggu- ·
Cakupan penerapan PNPM-MP 32 provinsi 4.791
32 provinsi 2.133
Pemberdayaan Masyarakat dan
langan kemiskinan, pengangguran melalui
kec, (termasuk
kec, (termasuk 95
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
pelaksanaan Program Nasional
189 kec.
kec. Generasi, 85
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-MP)
Generasi, 80 kec. kec. Perbatasan,
sesuai standar.
Perbatasan, dan
dan 351 kab.
33 kab. P2SPP
P2SPP
· Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi 2 Kab/9 Kec.
2 Kab/9 Kec.
K)
dan rehabilitasi pasca bencana, khususnya di Kab. Nias dan Nias Selatan
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
c. Perencanaan Teknis Pengembangan
Kementerian Tenaga Kerja dan 6,8 Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
· Meningkatnya kualitas dan kese-suaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 7 prov
16 prov
Pengembangan masyarakat dan
perenca-naan teknis pe-ngembangan
pengembangan masyarakat dan kawasan
kawasan transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P2MKT
masyarakat dan kawasan transmigrasi pada transmigrasi Daerah Tertinggal
· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 10 kimtrans
· Rencana Teknis Pengembangan 6 Kws
Masyarakat di Kawasan Transmigrasi
· Rencana Teknis Pengembangan 5 Kws
Kawasan Transmigrasi
· Meningkatnya kualitas dan kesesuaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 1 prov
10 prov
perencanaan teknis pengembangan
pengembangan masyarakat dan kawasan
masyarakat dan kawasan transmigrasi pada transmigrasi Daerah Perbatasan
· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 2 kimtrans
· Rencana Teknis pengembangan 1 Kws
masyarakat di kawasan transmigrasi
· Rencana Teknis pengembangan kawasan 1 Kws
· Meningkatnya kualitas dan kesesuaian · Jumlah sosialisasi perencanaan 2 kali
perencanaan teknis pengembangan
pengembangan masyarakat dan kawasan
masyarakat dan kawasan transmigrasi di
transmigrasi
kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
· Rencana Teknis Pembinaan Permukiman 3 kimtrans
· Rencana Teknis pengembangan 1 Kws
masyarakat di kawasan transmigrasi
· Rencana Teknis pengembangan kawasan 2 Kws
6 Kws
K)
transmigrasi
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
IV. Meningkatkan ekonomi perdesaan Meningkatnya kesejahteraan masyarakat 1. Pertumbuhan ekonomi 1.209,8
yang dapat dilihat dari menurunnya
2. Peningkatan produksi dan
tingkat pengangguran, tingkat
produktivitas hasil pertanian khususnya
kemiskinan, distribusi pendapatan yang
tanaman pangan
timpang dan ketidak seimbangan
3. Tingkat pengangguran
struktural di perdesaan
4. Jumlah penduduk miskin 5. Tingkat kemiskinan
a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat · Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat · Jumlah fasilitasi pelaksanaan 15 Kab
25 Kab
Pemberdayaan Masyarakat dan
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 20,1
di perdesaan yang maju, mandiri dan
peningkatan usaha ekonomi keluarga
13 Keg
7 Keg
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
berorientasi pada pemenuhan permintaan
melalui TOT dan pelatihan kewirausahaan,
Pemerintahan Desa
pasar, dalam rangka meningkatkan
pemberian stimulan kepada kelompok
ketahanan ekonomi nasional.
masyarakat pesisir dan penguatan kelembagaan BUMKEL.
· Jumlah faasilitasi Pemda dalam 33 Prov.
33 Prov.
pengembangan usaha ekonomi masyarakat
32 Kab
32 Kab
tertinggal termasuk PNPM PISEW.
· Jumlah fasilitasi pelaksanaan usaha 33 Prov
33 Prov
perkreditan dan simpan pinjam dan
6 Keg.
8 Keg.
lembaga keuangan mikro pedesaan melalui Bintek, koordinasi, dan pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat,
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Prosentase Lembaga Keuangan Mikro 20%
Perdesaan/UED-SP yang berfungsi
· Jumlah fasilitasi pengembangan dan 33 Prop
33 Prop
pengelolaan pasar desa/ pasar lokal dan
10 Kab,
10 Kab,
pengembangan informasi pasar melalui
20 Desa
60 Desa
Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD, memberikan Stimulan kepada Pasar Desa;
· Meningkatnya ketersediaan sarana dan · Jumlah ketersediaan sarana dan 20 pasar
prasarana perdesaan terutama sarana
prasarana pemasaran hasil produksi
prasarana pemasaran hasil produksi
masyarakat desa
masyarakat desa
Kementerian Tenaga Kerja dan 218,6 transmigrasi
b. Pengembangan Usaha di kawasan
Berkembangnya lahan usaha produksi â–
jumlah lahan produktif di 5.654 Ha
23.576 Ha
K)
Pengembangan masyarakat dan
pertanian di permukiman/kawasan
permukiman/kawa-san transmigrasi
kawasan transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P2MKT
transmigrasi pada Daerah Tertinggal
· Meningkatnya produktivitas desa dalam â–
Jumlah produktivitas lahan di 8.934 Ton
43.384 Ton
K)
pengem-bangan pangan/ komoditas
permukiman kawasan transmi-grasi.
unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Meningkatnya kemampuan masyarakat · Jumlah usaha Pengolahan hasil 13 Unit
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan
· Jumlah pasar desa 11 bh
transmigrasi pada Daerah Tertinggal
· Jumlah jaringan Pemasaran 11 bh
· Jumlah kelompok usaha peternakan -
· Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan 1 unit
· Meningkatnya pembiayaan bagi usaha · Jumlah bantuan skim kredit mikro di 1 SKIM
mikro dan kecil menengah di kawasan
kawasan transmigrasi
transmigrasi pada Daerah Tertinggal
· Jumlah Lembaga ekonomi 32 unit
(koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi)
· jumlah kelompok tani di kawasan 23 Kel
· Meningkatnya penciptaan usaha melalui · Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 6 Kws
iklim investasi yang kondusif di kawasan
investasi kondusif yang menstimulasi peran
transmigrasi pada Daerah Tertinggal
serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi
Jumlah Skim Kredit untuk investasi 1 SKIM
15 SKIM
K)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Peningkatan kemandirian masyarakat â– Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 16 Kws
dalam pemenuhan pangan baik untuk
pelatihan kepada masyarakat dan
produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi
pengembangan lahan di kawasan
maupun dijual kembali (pemasaran dan
transmigrasi
distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
â– Berkembangnya lahan usaha produksi â– Jumlah lahan produktif di 998 Ha
pertanian di permukiman/kawasan
permukiman/kawa-san transmigrasi
transmigrasi pada Daerah Perbatasan
â– Meningkatnya produktivitas desa dalam â– Jumlah produktivitas lahan di 1.577 Ton
5.979 Ton
K)
pengembangan pangan/ komoditas
permukiman kawasan transmi-grasi.
unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
â– Meningkatnya kemampuan masyarakat â–
Jumlah usaha Pengolahan hasil 3 Unit
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
Jumlah pasar desa 2 bh
Jumlah jaringan Pemasaran 2 bh
Jumlah kelompok usaha peternakan -
79 kel
K)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Meningkatnya pembiayaan bagi usaha â–
Jumlah Lembaga ekonomi 6 Unit
mikro dan kecil menengah di kawasan
(koperasi /LKM-BMT Trans di
transmigrasi pada Daerah Perbatasan
permukiman transmigrasi) â–
jumlah kelompok tani di kawasan 5 Kel
Transmigrasi â– Meningkatnya penciptaan usaha melalui â–
Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 2 Kws
iklim investasi yang kondusif di kawasan
investasi kondusif yang menstimulasi peran
transmigrasi pada Daerah Perbatasan
serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi
Jumlah Skim Kredit untuk investasi 0 SKIM
â– Peningkatan kemandirian masyarakat â–
Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 2 Kws
dalam pemenuhan pangan baik untuk
pelatihan kepada masyarakat dan
produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi
pengembangan lahan di kawasan
maupun dijual kembali (pemasaran dan
transmigrasi
distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
â– Berkembangnya lahan usaha produksi â–
Jumlah lahan produktif di 2.778 Ha
pertanian di permukiman/ kawasan
permukiman/kawa-san transmigrasi
transmigrasi pada Wilayah Strategis
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Meningkatnya produktivitas desa dalam â–
Produktivitas lahan di permukiman/ 3.878 Ton
13.666 Ton
K)
pengem-bangan pangan/ komoditas ung-
kawasan transmigrasi
gulan di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
â– Meningkatnya kemampuan masyarakat â–
jumlah usaha Pengolahan hasil 4 unit
dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
Jumlah pasar desa 3 bh
Jumlah jaringan Pemasaran 3 bh
Jumlah kelompok usaha peternakan -
â– Meningkatnya pembiayaan bagi usaha â–
Jumlah bantuan skim kredit mikro di 1 Kws
mikro dan kecil menengah di kawasan
kawasan transmigrasi
transmigrasi pada Wilayah Strategis
Jumlah Lembaga ekonomi 10 Unit
(koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi) â–
jumlah kelompok tani di kawasan 35 Kel
435 Kel
K)
Transmigrasi
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Meningkatnya penciptaan usaha melalui â–
Jumlah fasilitasi peningkatan iklim 2 Kws
iklim investasi yang kondusif di kawasan
investasi kondusif yang menstimulasi peran
transmigrasi pada Wilayah Strategis
serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swas-ta) dalam pemba-ngunan perdesaan termasuk di daerah transmigrasi
· Peningkatan kemandirian masyarakat â–
Jumlah bimbingan, pendampingan, dan 4 kali
dalam pemenuhan pangan baik untuk
pelatihan kepada masyarakat dan
produksi/keter-sediaan, konsumsi pribadi
pengembangan lahan di kawasan
maupun dijual kembali (pemasaran dan
transmigrasi
distribusi) di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
c. Penyediaan Tanah Transmigrasi
â– Tersedianya lahan untuk pembangunan
Luas lahan yang tersedia (Ha) 48.000 Ha
240.000 Ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 3,6
Kawasan Transmigrasi pada Daerah
Luas lahan yang didukung oleh legalitas 15.360 Ha
Transmigrasi, Ditjen P4T 29,0
Tertinggal
Luas lahan yang dibagikan 7.860 Ha
Data tentang bidang tanah yang 26 lok
dibagikan transmigran â–
Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok
Prosentase penyelesaian kasus 15%
pertanahan â– Tersedianya lahan untuk pembangunan â–
Luas lahan yang tersedia (Ha) 32.000 Ha
160.000 Ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 2,4
Kawasan Transmigrasi pada Daerah
Luas lahan yang didukung oleh legalitas 10.240 Ha
Transmigrasi, Ditjen P4T 19,3
Perbatasan
Luas lahan yang dibagikan 5.240 Ha
Data tentang bidang tanah yang 17 lok
dibagikan transmigran â–
Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok
Prosentase penyelesaian kasus 15%
Tersedianya lahan untuk pembangunan â–
Luas lahan yang tersedia (Ha) 20.000 Ha
100.000 Ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 1,5
Luas lahan yang didukung oleh legalitas 6.400 Ha
Transmigrasi, Ditjen P4T 15,9
Luas lahan yang dibagikan 3.226 Ha
Data tentang bidang tanah yang 15 lok
dibagikan transmigran
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Jumlah dan jenis dokumen pertanahan 2 dok
Prosentase penyelesaian kasus 15%
d. Penelitian dan Pengembangan Dukungan
Kementerian Tenaga Kerja dan 111,5 Manajemen dan Teknis Pembangunan dan
â– Tersedianya hasil penelitian dan â– Jumlah hasil penelitian dan 15 Keg
95 Keg
K)
Penelitian dan Pengembangan
Transmigrasi, Balitfo Pengembangan Kawasan Transmigrasi
pengembangan Dukungan Pembangunan
pengembangan Dukungan Pembangunan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
(Terkait Pembangunan Perdesaan)
yang dijadikan rekomendasi/kebijakan
â– Tersedianya hasil penelitian dan â–
Jumlah hasil penelitian dan 8 Keg
pengembangan untuk pengembangan
pengembangan untuk Pengembangan
masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
(terkait pembangunan Perdesaan)
Kementerian Tenaga Kerja dan 116,7 permukiman transmigrasi
e. Pengelolaan data dan informasi
â– Tersedianya data dan informasi â–
Jumlah data dan informasi permukiman 7 Keg
35 Keg
K)
Penelitian dan Pengembangan
permukiman transmigrasi (terkait
transmigrasi
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Transmigrasi, Balitfo
pembangunan Perdesaan)
â– Tersedianya data dan informasi kawasan â– Jumlah data dan informasi kawasan 5 25 K)
transmigrasi (terkait pembangunan
transmigrasi
Perdesaan)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
V. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan Meningkatnya ketersediaan dan 1. Tingkat pelayanan dan akses 3.181,2 sarana dan prasarana serta penataan
kemudahan sarana dan prasarana
masyarakat terhadap sarpras perdesaan
ruang perdesaan
perdesaan dan RTR perdesaan, termasuk di Kawasan Transmigrasi
2. Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota
a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat ·
Meningkatnya ketersediaan sarana ·
Tingkat pelayanan dan akses -
80 Kab
Pemberdayaan Masyarakat dan
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 15,6
dan prasarana perdesaan terutama sarana
masyarakat terhadap sarpras perdesaan
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
prasarana pemasaran hasil produksi
Pemerintahan Desa
masyarakat desa
Tersusunnya RTR desa oleh ·
Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota -
120 Kab.
Kab/Kota
b. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Meningkatnya fungsi dan ·
Pengembangan Jalan 120 Km
483,56 Km
K)
Pengembangan masyarakat dan
Kementerian Tenaga Kerja dan 226,1
ketersediaan sarana prasarana di kawasan
Pengembangan Drainase 14,4 Km
transmigrasi pada Daerah Tertinggal
Pengembangan Sarana Air Bersih 3.150.000 liter
Pengembangan Energi Terbarukan -
Pengembangan Bangunan Fasiltas 32 Unit
Revitalisasi Rumah Transmigran 700 Unit
Meningkatnya fungsi dan ·
Pengembangan Jalan 12 Km
ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
Pengembangan Drainase 2 Km
Pengembangan Sarana Air Bersih 787.500 Liter
2.326.430 Liter
K)
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Pengembangan Energi Terbarukan -
Pengembangan Bangunan Fasiitas 29 Unit
Meningkatnya fungsi dan ·
Pengembangan Jalan 30 Km
ketersediaan sarana prasarana di kawasan
Pengembangan Drainase 3,6 Km
transmigrasi pada Wilayah Strategis
Pengembangan Sarana Air Bersih 787.500 Liter
Pengembangan Energi Terbarukan -
Pengembangan Bangunan Fasilitas 48 Unit
Kemen. Tenaga Kerja Dan 12,9 Kawasan Transmigrasi dan Penempatan
c. Penyusunan Rencana Pembangunan
Tersedianya rencana pembangunan ·
Rencana Wilayah Pengembangan 3 WPT
18 WPT
K)
Pembangunan Kawasan
Transmigrasi, Ditjen P4T Transmigrasi
Kawasan Transmigrasi dan rencana
Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail
Transmigrasi
penataan persebaran penduduk di Kawasan
Pusat WPT ·
Rencana Kawasan Pengembangan 4 SKP
Transmigrasi (SKP) ·
Rencana Teknis 13 SP
Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
Rencana Teknis Sarana dan 2 RT SAPRAS
Prasarana Permukiman Transmigrasi
SARPRAS
Rencana Teknis Pengembangan SDM 4 SKP
dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi ·
Rencana Teknis Detail Desain Sarana 3 DED
dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru
Data Potensi sasaran pengarahan dan 12 Kab
12 Kab
perpindahan transmigrasi
Tersedianya rencana pembangunan ·
Rencana Wilayah Pengembangan 2 WPT
Kawasan Transmigrasi dan rencana
Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail
penataan persebaran penduduk di Kawasan
Pusat WPT ·
Rencana Kawasan Pengembangan 3 SKP
Transmigrasi (SKP) ·
Rencana Teknis 9 SP
Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
Rencana Teknis Sarana dan 1 RT SAPRAS
Prasarana Permukiman Transmigrasi
SARPRAS
Rencana Teknis Pengembangan SDM 3 SKP
dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
Rencana Teknis Detail Desain Sarana 2 DED
dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru
Data Potensi sasaran pengarahan dan 12 Kab
perpindahan transmigrasi
Tersedianya rencana pembangunan ·
Rencana Wilayah Pengembangan 1 WPT
Kawasan Transmigrasi dan rencana
Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail
penataan persebaran penduduk di Kawasan
Pusat WPT ·
Rencana Kawasan Pengembangan 1 SKP
Transmigrasi (SKP) ·
Rencana Teknis 5 SP
Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
Rencana Teknis Sarana dan 1 RT SAPRAS
9 RT SARPRAS
K)
Prasarana Permukiman Transmigrasi ·
Rencana Teknis Pengembangan SDM 1 SKP
dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
Rencana Teknis Detail Desain Sarana 1 DED
dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Data Potensi sasaran pengarahan dan 3 Kab
3 Kab
perpindahan transmigrasi
d. Pembangunan Permukiman di Kawasan
Termanfaatkan dan terkelolanya ·
Lahan yang dibuka (Ha) 3.571 ha
28.087 ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 106,3
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Jalan antar SKP, antar permukiman 7,99 km
Transmigrasi, Ditjen P4T 79,6
melalui pembangunan Kawasan
dan jalan lingkungan permukiman
Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT
transmigrasi
yang layak pada Daerah Tertinggal
Rumah Transmigran dan Jamban 3.926 unit
Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) ·
Rumah penduduk setempat yang 576 unit
dipugar/dikembangkan (Unit) ·
Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 12 unit
dibangun/dikem-bangkan (Unit) ·
Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 912 unit
dibangun (Paket) ·
Sarana dan Prasarana Kawasan 9 SAPRAS
Perkotaan Baru Yang di siapkan ·
Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 180 ha
Kawasan Perkotaan Baru
Termanfaatkan dan terkelolanya ·
Lahan yang dibuka (Ha) 2.381 ha
18.725 ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 70,9
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Jalan antar SKP, antar permukiman 5,33 km
Transmigrasi, Ditjen P4T 53,0
melalui pembangunan Kawasan
dan jalan lingkungan permukiman
Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT
transmigrasi
yang layak pada Daerah Perbatasan
Rumah Transmigran dan Jamban 2.480 unit
Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit)
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Rumah penduduk setempat yang 384 unit
dipugar/dikembang-kan (Unit) ·
Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 8 unit
dibangun/dikem-bangkan (Unit) ·
Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 608 unit
dibangun (Paket) ·
Sarana dan Prasarana Kawasan 6 SAPRAS
Perkotaan Baru Yang di siapkan ·
Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 120 ha
Kawasan Perkotaan Baru
Termanfaatkan dan terkelolanya ·
Lahan yang dibuka (Ha) 3.225,6 ha
15.696,4 Ha
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 44,3
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Jalan antar SKP dalam Kawasan 0 km
Transmigrasi, Ditjen P4T 3,8
melalui pembangunan Kawasan
Transmigrasi
Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak pada Wilayah Strategis
Jalan antar Permu-kiman dalam SKP 0 km
Jalan lingkungan dalam Permukiman 34,68 km
Rumah Transmigran dan Jamban 1.448 unit
Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) ·
Rumah penduduk setempat yang 315 unit
dipugar/dikembang-kan (Unit) ·
Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang 5 unit
dibangun/dikembangkan (Unit) ·
Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang 391 unit
dibangun (Paket)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
Sarana dan Prasarana Kawasan 1.898 pkt
Perkotaan Baru Yang di siapkan ·
Luas Lahan Siap Bangun di Pusat 30 ha
Kawasan Perkotaan Baru
VI. Meningkatkan ketahanan pangan
1. Tingkat harga produk pertanian 629,0 masyarakat perdesaan
Meningkatnya ketersediaan pangan dan
lahan pertanian dalam rangka mempercepat pembangunan yang berkelanjutan di perdesaan termasuk di daerah transmigrasi
2. Jumlah lahan pertanian 3. Tingkat sertifikasi lahan pertanian
a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat ·
Pelayanan pengembangan usaha ·
Jumlah fasilitasi usaha di bidang 33 Prov. 15 Kab
33 Prov. 36 Kab
Pemberdayaan Masyarakat dan
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 20,2
ekonomi masyarakat sesuai standar.
pertanian dan pangan yang berada di
6 Keg
10 Keg
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
perdesaan melalui Bintek CPPD Provinsi
Pemerintahan Desa
dan Kabupaten/Kota, koordinasi, serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).
Kementerian Tenaga Kerja dan 430,9 Manusia dan Masyarakat di Kawasan
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Terciptanya pe-ningkatan kualitas ·
Bantuan Pangan 13.876 Kel
87.433 Kel
K)
Pengembangan Masyarakat dan
Transmigrasi, Ditjen P2MKT Transmigrasi
dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi
Kawasan Transmigrasi
pada Daerah Tertinggal ·
Terciptanya pe-ningkatan kualitas ·
Bantuan Pangan 2.449 Kel
dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
Terciptanya peningkatan kualitas ·
Bantuan Pangan 4.082 Kel
dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis
VII. Meningkatkan pemanfaatan dan
1. Tingkat kerusakan lingkungan 1.217,1 pengelolaan sumber daya alam dan
Menurunnya degradasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup di perdesaan
lingkungan hidup yang seimbang,
termasuk di kawasan transmigrasi
2. Tingkat pencemaran
berkelanjutan, berwawasan mitigasi
lingkungan/polusi
bencana
3. Keserasian daya dukung alam dan
daya tampung lingkungan dengan persebaran penduduk
a. Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kementerian Dalam Negeri, Ditjen 40,5 Dan Teknologi Tepat Guna
Pelayanan pengelolaan sumber daya ·
Jumlah fasilitasi pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dan
alam dan pendayagunaan teknologi tepat
pengelolaan konservasi dan rehabilitasi
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Dan
guna sesuai standar.
lingkungan perdesaan melalui pelatihan,
Pemerintahan Desa
rakor, supervisi, BLM dan evaluasi dengan kegiatan:
(a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot 14 desa di 13
20 desa di 20
project DME
provinsi (b) Pengelolaan Desa Hutan 4 desa, 4 provinsi 5 desa, 5 provinsi
provinsi
(c) Pengelolaan Hutan Mangrove 1 desa 1 provinsi 2 desa, 2 provinsi
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
· Jumlah fasilitasi pemberdayaan 33 provinsi, 23
33 provinsi -
masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan
kab dan 72 kec,
pesisir perdesaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, BLM, dan monev (termasuk PNPM-LMP) yang fokus kegiatannya pd penanganan lingkungan perdesaan dan mikro hydro
Jumlah fasilitasi pembangunan sarana dan
prasarana perdesaan melalui orientasi,
Kab
Keg.
pelatihan, koordinasi, bintek AMPL (PAMSIMAS).
Jumlah hasil kajian dan pemetaan 32 provinsi 50
32 provinsi 50
kebutuhan teknologi perdesaan yang
kab. Tertinggal
kab. Tertinggal
diterapkan termasuk di wilayah perbatasan.
Jumlah fasilitasi pemasyarakatan dan ·
kerjasama teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek Posyantekdes, BLM, Gelar TTG, Koordinasi, dan Monev
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
8 Usaha Mikro
40 UMK
K)
dan Kecil (UMK)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
b. Penyerasian Lingkungan di kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 22,7 transmigrasi
Meningkatnya pengelolaan dan â–
Jumlah dokumen pengelolaan 24 Dok
112 Dok
K)
Pengembangan Masyarakat
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
Transmigrasi dan Kawasan
Transmigrasi, Ditjen P2MKT
kelestarian fungsi lingkungan hidup di
Transmigrasi
kawasan transmigrasi pada Daerah
Jumlah mitigasi lingkungan 13 kimtrans
Jumlah fasilitasi dan advokasi 5 Pkt
penyerasian lingkungan
Meningkatnya kemandirian masyarakat â–
Jumlah permukiman transmigrasi yang 12 Kimtrans
di permukiman transmigrasi pada Daerah
mandiri
Tertinggal â–
Meningkatnya Desa Mandiri Energi â–
Jumlah permukiman transmigrasi yang 1 Kimtrans
dikawasan Transmigrasi pada Daerah
akan berkembang menjadi Desa Mandiri
Tertinggal
Energi
Meningkatnya kelestarian dan fungsi â–
Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
lingkungan
pada Daerah Tertinggal
Jumlah Evaluasi Perkembangan -
Kawasan Transmigrasi â–
Jumlah mitigasi lingkungan 7 Kws
Meningkatnya pengelolaan dan â–
Jumlah dokumen pengelolaan 4 Dok
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah
Jumlah mitigasi lingkungan 2 Kimtrans
Jumlah fasilitasi dan advokasi penyera- 1 Pkt
sian lingkungan
Meningkatnya kemandirian masyarakat â–
Jumlah permukiman transmigrasi yang 2 Kimtrans
di permukiman transmigrasi pada Daerah
mandiri
Perbatasan
TOTAL FOKUS
KEMENTERIAN/LEMB ALOKASI ANGGARAN PRIORITAS
SASARAN
NO PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Meningkatnya Desa Mandiri Energi â–
Jumlah permukiman transmigrasi yang 1 Kimtrans
dikawasan Transmigrasi pada Daerah
akan berkembang menjadi Desa Mandiri
Perbatasan
Energi
Meningkatnya kelestarian dan fungsi â–
Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
lingkungan
pada Daerah Perbatasan
Jumlah Evaluasi terhadap -
Perkembangan Kawasan Transmigrasi â–
Jumlah mitigasi lingkungan 2 Kws
Meningkatnya pengelolaan dan â–
Jumlah dokumen pengelolaan 6 Dok
pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Wilayah
Jumlah mitigasi lingkungan 3 Kimtrans
â– Strategis Meningkatnya kemandirian masyarakat â–
Jumlah permukiman transmigrasi yang 4 Kimtrans
di permukiman transmigrasi pada Wilayah
mandiri
Strategis â–
Meningkatnya kelestarian dan fungsi â–
Jumlah dokumen pengelolaan 1 Dok
lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
lingkungan
pada Wilayah Strategis
Jumlah Evaluasi terhadap -
Perkembangan Kawasan Transmigrasi ·
Jumlah mitigasi lingkungan 1 Kws
9 Kws
K)
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
KEMENTERIAN/LEMB PRIORITAS
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
(hasil outcomes/output yang
AGA TERKAIT ANGGARAN
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
Kemen. Tenaga Kerja Dan 105,4 transmigrasi
c. Fasilitasi perpindahan dan penempatan
Terwujudnya persebaran penduduk ·
Jumlah keluarga yang difasilitasi 3.926 kel
21.230 kel
K)
Pembangunan Kawasan
yang serasi dengan daya dukung
perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan
Jumlah keluarga penduduk yang 11.615 kel
Transmigrasi pada Daerah Tertinggal
tertata terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi ·
Data administrasi kependudukan 3.926 kel
masyarakat di Kawasan Transmigrasi ·
Jumlah bantuan perbekalan yang 3.926 kel
diberikan kepada calon transmigran ·
Jumlah fasilitasi pelatihan calon 131 Aktn
Terwujudnya persebaran penduduk ·
Jumlah keluarga yang difasilitasi 2.617 kel
14.153 kel
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 70,3
yang serasi dengan daya dukung
perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan
· Jumlah keluarga penduduk yang tertata 7.744 kel
Transmigrasi pada Daerah Perbatasan
terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi
· Data administrasi kependudukan 2.617 kel
masyarakat di Kawasan Transmigrasi
· Jumlah bantuan perbekalan yang 2.617 kel
diberikan kepada calon transmigran
· Jumlah fasilitasi pelatihan calon 87 Aktn
472 Aktn
K)
transmigran
TOTAL FOKUS
ALOKASI NO
SASARAN
PRIORITAS/KEGIATAN
ANGGARAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
KEMENTERIAN/LEMB AGA TERKAIT
diharapkan)
2010-2014 (Rp. Milyar)
· Terwujudnya persebaran penduduk · Jumlah keluarga yang difasilitasi 1.640 kel
8.850 kel
K)
Pembangunan Kawasan
Kemen. Tenaga Kerja Dan 43,9
yang serasi dengan daya dukung
perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi, Ditjen P4T
sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis
· Jumlah keluarga penduduk yang tertata 5.141 kel
terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi
· Data administrasi kependudukan 1.640 kel
masyarakat di Kawasan Transmigrasi
· Jumlah bantuan perbekalan yang 1.640 kel
diberikan kepada calon transmigran
· Jumlah fasilitasi pelatihan calon 52 Aktn
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I PENINGKATAN TATA KELOLA EKONOMI
Kondusifnya iklim investasi dalam
1. Meningkatnya Indeks Kinerja
mendukung pengembangan ekonomi
Ekonomi Daerah
daerah.
2. Meningkatnya Indeks Komitmen 63,1
Pemerintah Provinsi
3. Meningkatnya Indeks
Kelembagaan Penanaman Modal
4. Meningkatnya Indeks Akses
Lahan Usaha
5. Meningkatnya Indeks Kondisi
Keamanan Usaha
6. Meningkatnya Indeks Iklim
Investasi Daerah
7. Meningkatnya Indeks Promosi
Investasi Daerah
a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Tersusunnya regulasi/kebijakan
Jumlah regulasi/kebijakan yang
Kementerian Dalam
pengembangan ekonomi lokal dan
disusun dan disahkan, terkait dengan
Pembangunan Daerah Negeri
daerah terkait dengan optimalisasi
optimalisasi potensi, promosi, sarana
Potensi, Promosi, Sarana dan
dan prasarana, kerjasama serta
Prasarana, Kerjasama serta
kelembagaan ekonomi daerah.
Kelembagaan Ekonomi Daerah
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)
Berkembangnya lembaga usaha
Jumlah SOP/institusi/Unit Pelayanan
ekonomi daerah, terutama di bidang
Terpadu (UPT) untuk pelaksanaan
permodalan dan perizinan usaha
OSS (One Stop Services), termasuk di kawasan perkotaan baru di kawasan transmigrasi, agropolitan /minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan khusus lainnya.
Tersedianya data dan informasi tentang
Tesedianya data dan info terkait
terkait dengan potensi, sarana dan
dengan Potensi, Promosi, Sarana,
prasarana, kerjasama dan kelembagaan
Kerjasama dan Kelembagaan Ekonomi
ekonomi daerah
Daerah.
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
2010-2014
diharapkan)
(Rp. Milyar)
Terlaksananya desiminasi/sosialisasi
hasil pengembangan data dan info terkait dengan potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah
Terfasilitasinya Daerah dalam
Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam
15 prov/kab/ kota
25 prov/kab/kota
memecahkan permasalahan
upaya memecahkan permasalahan
implementasi kebijakan yang terkait
implementasi kebijakan yang terkait
dengan Potensi, Promosi, Sarana dan
dengan Potensi, Promosi, Sarana dan
Prasarana, Kerjasama serta
Prasarana, Kerjasama serta
Kelembagaan Ekonomi Daerah
Kelembagaan Ekonomi Daerah
Jumlah daerah yang membentuk PTSP
Mempercepat proses perijinan di
PTSP yang menerapkan SPIPISE
Pembatalan perda bermasalah
Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
3,9 Kawasan Transmigrasi
b. Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan â– Pengembangan Masyarakat dan
â– Jumlah MasterPlan, ActionPlan,
Kementerian Tenaga
Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi
dan Business Plan Wilayah
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
yang mendu-kung pengem-bangan
Pembangunan Transmigrasi (WPT) di
Masyarakat
kawasan transmigrasi sebagai kawasan
kawasan tertinggal
Transmigrasi dan
Perkotaan Baru di kawasan tertinggal
Kawasan Transmigrasi
â– Prosentase MasterPlan, Action
Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan tertinggal
â– Jumlah SDM Aparatur yang
mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan tertinggal
â– Pengembangan Masyarakat dan
â– Jumlah MasterPlan, ActionPlan,
Kementerian Tenaga
Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi
dan Business Plan Wilayah
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
yang mendukung pengem-bangan
Pembangunan Transmigrasi (WPT) di
Masyarakat
kawasan transmigrasi sebagai kawasan
kawasan perbatasan
Transmigrasi dan
Perkotaan Baru di kawasan perbatasan
Kawasan Transmigrasi
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
2010-2014
diharapkan)
(Rp. Milyar)
â– Prosentase MasterPlan, Action
Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan perbatasan
â– Jumlah SDM Aparatur yang
mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan perbatasan
3,6 transmigrasi
c. Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan
â– Berkembangnya lembaga usaha
· Jumlah lembaga
Kementerian Tenaga
ekonomi daerah, terutama di bidang
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
permodalan dan perizinan usaha, di
Perbankan/keuangan di kawasan trans-
Masyarakat
kawasan transmigrasi di kawasan
migrasi di kawasan tertinggal
Transmigrasi dan
tertinggal
Kawasan Transmigrasi
· Jumlah koperasi di kawasan
2 unit
9 unit
K)
tertinggal
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Berkembangnya lembaga usaha
· Jumlah lembaga
Kementerian Tenaga
ekonomi daerah, terutama di bidang
Perbankan/keuangan di kawasan trans-
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi di kawasan
migrasi di kawasan perbatasan
Masyarakat Transmigrasi dan
perbatasan
Kawasan Transmigrasi
· Jumlah koperasi di kawasan
â– Berkembangnya lembaga usaha
· Jumlah lembaga
Kementerian Tenaga
ekonomi daerah, terutama di bidang
Perbankan/keuangan di kawasan
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
permodalan dan perizinan usaha, di
strategis
Masyarakat
kawasan transmigrasi di kawasan
Transmigrasi dan
strategis
· Jumlah koperasi di kawasan
Kawasan Transmigrasi
strategis
73,8 Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
d. Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan Tersedianya hasil penelitian dan
Jumlah hasil penelitian dan
Program Penelitian
Kementerian Tenaga
pengembangan untuk pengembangan
pengembangan untuk Pengembangan
dan Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
Tenaga Kerja dan
yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
Transmigrasi
e. Pengelolaan data dan informasi kawasan
71,8 transmigrasi
Tersedianya data dan informasi
Jumlah data dan informasi kawasan
5 25 K)
Program Penelitian
Kementerian Tenaga
kawasan transmigrasi
transmigrasi
dan Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
75,1 PENGELOLA EKONOMI DAERAH
II PENINGKATAN KAPASITAS SDM
Meningkatnya kemandirian dan
1. Meningkatnya Indeks Tenaga
keberlanjutan program/ kegiatan
Kerja
pengembangan ekonomi daerah, terutama di daerah
a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Terlaksananya peningkatan wawasan
Jumlah workshop Diseminasi/ studi
Kementerian Dalam
aparatur dalam bidang pengembangan
Banding mengenai pengembangan
Pembangunan Daerah Negeri
ekonomi lokal dan daerah.
ekonomi lokal dan daerah.
Terbentuknya forum lintas stakeholder
Jumlah forum lintas stakeholder yang
terkait perencanaan dan penganggaran
aktif
program/kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah
7,0 kawasan transmigrasi
b. Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat di
â– Meningktanya partisipasi
â– Jumlah pelatihan /Bintek/
Kementerian Tenaga
masyarakat dalam pengembangan
Diseminasi/ studi Banding mengenai
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
masyarakat dan kawasan transmigrasi
pengembangan ekonomi lokal dan
Masyarakat
di Kawasan Tertinggal
daerah untuk aparatur pengelola
Transmigrasi dan
kawasan transmigrasi di Kawasan
Kawasan Transmigrasi
Tertinggal
â– Terlaksananya pelatihan BDS bagi â– Jumlah pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/
masyarakat dan pengusaha
daerah di kawasan transmigrasi di
lokal/daerah di kawasan transmigrasi
Kawasan Tertinggal
di Kawasan Tertinggal
SASARAN
TARGET
NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
KEMENTERIAN/
TOTAL ALOKASI ANGGARAN
â– Terbentuknya forum lintas
â– Jumlah forum lintas stakeholder
5 43 K)
stakeholder terkait perencanaan dan
yang aktif di Kawasan Tertinggal
penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan atransmigrasi di
â– % jumlah stakeholder non
Kawasan Tertinggal
pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Tertinggal
â– Meningktanya partisipasi
â– Jumlah pelatihan /Bintek/
masyarakat dalam pengembangan
Diseminasi/ studi Banding mengenai
masyarakat dan kawasan transmigrasi
pengembangan ekonomi lokal dan
di Kawasan Perbatasan
daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
â– Terlaksananya pelatihan BDS bagi â– Jumlah pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/
masyarakat dan pengusaha
daerah di kawasan transmigrasi di
lokal/daerah di kawasan transmigrasi
Kawasan Perbatasan
di Kawasan Perbatasan
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Terbentuknya forum lintas
â– Jumlah forum lintas stakeholder
1 11 K)
stakeholder terkait perencanaan dan
yang aktif di Kawasan Perbatasan
penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di
â– % jumlah stakeholder non
Kawasan Perbatasan
pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Perbatasan
â– Meningktanya partisipasi
â– Jumlah pelatihan /Bintek/
masyarakat dalam pengembangan
Diseminasi/ studi Banding mengenai
masyarakat dan kawasan transmigrasi
pengembangan ekonomi lokal dan
di Kawasan Strategis
daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
â– Terlaksananya pelatihan BDS bagi â– Jumlah pelatihan BDS bagi
masyarakat dan pengusaha lokal/daerah masyarakat dan pengusaha di kawasan transmigrasi di Kawasan
lokal/daerah di kawasan transmigrasi
Strategis
di Kawasan Strategis
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Terbentuknya forum lintas
â– Jumlah forum lintas stakeholder
stakeholder terkait perencanaan dan
yang aktif di Kawasan Strategis
penganggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di
â– % jumlah stakeholder non
Kawasan Strategis
pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Strategis
C. Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu
Terwujudnya optimalisasi
% pemerintah daerah yang
Program Bina
Kementerian Dalam
pengembangan wilayah tertinggal,
melaksanakan kebijakan terkait dengan
Pembangunan Daerah Negeri
perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan
PNPM PISEW di 9 provinsi
kawasan strategis dan cepat tumbuh
III PENINGKATAN FASILITASI/
98,3 PENDAMPINGAN DALAM
Terintegrasinya sumber daya dari
Terbentuknya lembaga fasilitasi
berbagai stakeholder (pemerintah,
pengembangan ekonomi lokal dan
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN
dunia usaha, dan akademisi) dalam
daerah (LRED Support Facility)
DAERAH
upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
2,5 perdesaan (pengembangan ekonomi lokal dan
a. Perencanaan pembangunan bidang perkotaan dan
Terlaksananya penyusunan kebijakan
Tersusunnya kebijakan pengembangan
Program Perencanaan
Kemeneg PPN
pelaksanaan dan perencanaan
ekonomi lokal dan daerah
Pembangunan
daerah)
pengembangan ekonomi lokal dan
Nasional
daerah
Terbentuknya Forum Koordinasi
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Terintegrasinya sumber daya dari
Terbentuknya lembaga fasilitasi
berbagai stakeholder (pemerintah,
pengembangan ekonomi lokal (LRED
dunia usaha, dan akademisi) dalam
Support Facility) di tingkat pusat.
upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
b Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Meningkatnya ketersediaan tenaga
§ Jumlah tenaga fasilitator, baik di
Kementerian Dalam
fasilitasi dan jangka waktu fasilitasi
pusat maupun daerah, termasuk di
Pembangunan Daerah Negeri
kepada pelaku usaha ekonomi daerah
kawasan transmigrasi,
mengenai kualitas produksi,
agropolitan/minapolitan, kawasan
pengolahan dan pemasaran
sentra produksi, klaster industri, dan kawasan strategis lainnya
§ Jumlah lembaga fasilitasi di daerah
§ Jangka waktu penyelenggaraan
10 bln
10 bln
fasilitasi di daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri dan kawasan strategi lainnya.
SASARAN
TARGET
TOTAL ALOKASI ANGGARAN
NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
c Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
â– Jumlah tenaga fasilitator di
Kementerian Tenaga
usaha ekonomi kawasan transmigrasi
kawasan transmigrasi di Kawasan
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
sebagai kawasan perkotaan baru di
Tertinggal
Masyarakat
Kawasan Tertinggal
Transmigrasi dan
â– Jangka waktu penyelenggaraan
Kawasan Transmigrasi
fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
â– Jumlah pendampingan
Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Tertinggal
â– Agrocenter di Kawasan
â– Pengembangan Investasi swasta
di Kawasan Tertinggal
â– Jumlah Unit Pelayanan Jasa
Alsintan (UPJA) di Kawasan Tertinggal
SASARAN
TARGET
NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
KEMENTERIAN/
TOTAL ALOKASI ANGGARAN
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
â– Jumlah tenaga fasilitator di
usaha ekonomi kawasan transmigrasi
kawasan transmigrasi di Kawasan
sebagai kawasan perkotaan baru di
Perbatasan
Kawasan Perbatasan
â– Jangka waktu penyelenggaraan
fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
â– Jumlah pendampingan
Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Perbatasan
â– Agrocenter di Kawasan
-4 Kws K)
Perbatasan â– Pengembangan Investasi swasta
di Kawasan Perbatasan
â– Jumlah Unit PelayananJasa
Alsintan (UPJA) di Kawasan Perbatasan
Meningkatnya fasilitasi pengembangan
â– Jumlah tenaga fasilitator di
usaha ekonomi kawasan transmigrasi
kawasan transmigrasi di Kawasan
sebagai kawasan perkotaan baru di
Strategis
Kawasan Strategis
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Jangka waktu penyelenggaraan
fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
â– Jumlah pendampingan
Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Strategis
â– Agrocenter di Kawasan Strategis 1 Kws
â– Jumlah Unit Pelayanan Jasa
Alsintan (UPJA) di Kawasan Strategis
IV PENINGKATAN KERJASAMA DALAM
42,1 PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN
Meningkatnya hubungan kerjasama
1. Meningkatnya jumlah KAD
antar daerah dan kemitraan
DAERAH
pemerintah-swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi
2. Meningkatnya Indeks Peranan
lokal dan daerah.
Dunia Usaha dalam Perekonomian Daerah
a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Meningkatnya kualitas kerja sama antar
Jumlah forum kerjasama antar
1 pkt evaluasi
Program
Kementerian Dalam
daerah dan kemitraan pemerintah
daerah/wilayah
hasil kinerja
Pembangunan Daerah Negeri
swasta dalam mendukung
forum
pengembangan ekonomi lokal dan
kerjasama/kemitr
daerah
aan
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
Jumlah sektor / bidang ekonomi yang
1 pkt evaluasi
dikerjasamakan
hasil kerjasama kemitraan dibid
eklok antar daerah/ swasta
Jumlah MoU PPP
1 pkt evaluasi
potensi eklok yang dapat di
kerjasama kan.
Optimalisasi
Evaluasi hasil
kerjasama dlm
pengembangan
rangka
eklok dan daerah
mendorong
(Care, Plan, CHF
pengembangan
dan AusAID)
eklok dan daerah (Care, Plan, CHF dan AusAID)
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)
Meningkatnya kualitas kerja sama antar Jumlah forum kerjasama antar
1 pkt evaluasi
daerah dan kemitraan pemerintah
daerah/wilayah
hasil kinerja
swasta dalam mendukung
forum
pengembangan ekonomi lokal dan
kerjasama/kemitr
daerah
aan
Finalisasi pedum
model kerjsama
pedum
ekonomi daerah
pengembangan model kerjasama ekonomi daerah
Penyusunan
Evaluasi pelaksa
instrumen
naan instrumen
kerjasama
kerjasama
ekonomi daerah
ekonomi daerah
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
2010-2014
diharapkan)
(Rp. Milyar)
b. Pengembangan Usaha Ekonomi di kawasan
Meningkatnya kualitas kerja sama antar â– jumlah forum kerja sama antar
Kementerian Tenaga
daerah dan kemitraan pemerintah
daerah/wilayah di Kawasan Tertinggal
Pengembangan
Kerja Dan Transmigrasi
swasta dalam mendukung
Masyarakat
pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Tertinggal
â– jumlah sektor/bidang ekonomi
Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
yang dikerjasamakan di Kawasan Tertinggal
â– Jumlah MoU sektor terkait di
3 16 K)
Kawasan Tertinggal
Meningkatnya kualitas kerja sama antar â– jumlah forum kerja sama antar
daerah dan kemitraan pemerin-tah
daerah/wilayah di Kawasan Perbatasan
swasta dalam men-dukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Perbatasan
â– jumlah sektor/bidang ekonomi
yang dikerjasamakan di Kawasan Perbatasan
â– Jumlah MoU sektor terkait di
1 5 K)
Kawasan Perbatasan
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)
Meningkatnya kualitas kerja sama antar â– jumlah forum kerja sama antar
2 7 K)
daerah dan kemitraan pemerintah
daerah/wilayah di Kawasan Strategis
swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Strategis
â– jumlah sektor/ bidang ekonomi
yang dikerja samakan di Kawasan Strategis
â– Jumlah MoU sektor terkait di
1 8 K)
Kawasan Strategis
2.508,7 SARANA DAN PRASARANA FISIK
V PENINGKATAN AKSES TERHADAP
Meningkatnya akses terhadap sarana Meningkatnya Indeks Infrastruktur 55,8
dan prasarana fisik pendukung
PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI
kegiatan ekonomi lokal dan daerah
LOKAL DAN DAERAH.
96,4 transmigrasi
a. Pengembangan sarana dan prasarana kawasan
Meningkatnya akses terhadap sarana
â– Pengembangan jalan
Kemen. Tenaga Kerja
dan prasarana kawasan transmigrasi di
Masyarakat
Dan Transmigrasi
Kawasan Tertinggal
Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
â– Pengembangan drainase
13 km
47 km
K)
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Pengembangan Sarana Air
5.555.556 liter
24042735 liter K)
Bersih
â– Pengembangan Energi
â– Pengembangan Fasilitas Umum 3 unit
Meningkatnya akses terhadap sarana
â– Pengembangan jalan
dan prasarana kawasan transmigrasi di Ka asan Perbatasan
â– Pengembangan drainase
â– Pengembangan Sarana Air
3.333.334 liter K)
Bersih â– Pengembangan Energi
Terbarukan â– Pengembangan Fasilitas Umum 3 unit
Meningkatnya akses terhadap sarana
â– Pengembangan jalan
i di â– Pengembangan drainase
â– Pengembangan Sarana Air
3.333.334 liter K)
Bersih â– Pengembangan Energi
23.810 watt
K)
Terbarukan
TOTAL ALOKASI ANGGARAN NO
SASARAN
TARGET
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
â– Pengembangan Fasilitas Umum 6 unit
b. Penyelenggaraan Pengembangan Permukiman
Tertanganinya kawasan-kawasan pusat
Jumlah kawasan perdesaan potensial /
Program Pembinaan
Kementerian Pekerjaan
pertumbuhan di perdesaan termasuk
agropolitan yang tertangani
dan Pengembangan
Terbangunnya kawasan yang didukung
Jumlah kawasan agropolitan yang
oleh infrastruktur ekonomi dan sosial
dilayani oleh infrastruktur pendukung
wilayah
kegiatan ekonomi dan sosial
2.991,5 Keterangan :
TOTAL
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pengembangan Kawasan Strategis
TARGET
PROGRAM
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 PRIORITAS
FOKUS
SASARAN (hasil
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT (Rp. Milyar)
I Pembentukan dan
Berkembangnya dan
Persentase peningkatan Kinerja
Pengembangan termasuk
meningkatnya pengelolaan dan kelembagaan pengelolaan dan
peningkatan pembinaan,
pengusahaan kawasan melalui pengusahaan kawasan
pengawasan,dan pengusahaan
lembaga yang terpadu,
Kelembagaan pengelola KAPET, dukungan pendanaan dan KPBPB, KEK dan kawasan
kejelasan regulasi
strategis cepat tumbuh lainnya
a Pengembangan Kawasan dan
105,8 Otorita
Meningkatnya pengembangan
Persentase fasilitasi kawasan otorita,
kawasan dan otorita di daerah
kawasan industri dan perdagangan
Penyelenggaraan
bebas, dan kawasan kepentingan
Pemerintahan Umum
umum yang dikelola dan dikembangkan
b. Pengembangan wilayah terpadu
Terlaksananya koordinasi
Persentase daerah yang menerapkan
Pembangunan Daerah
Kemendagri
pengelolaan dan pengembangan
pedoman/kebijakan terkait dengan
kawasan
pengembangan potensi perekonomian daerah
TOTAL
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pengembangan Kawasan Perbatasan
TOTAL FOKUS
TARGET
ALOKASI NO
SASARAN (hasil
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil
Persentase wilayah perbatasan dan
pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil Meningkatnya Pertumbuhan
Persentase terfasilitasinya
Ekonomi Kawasan Perbatasan
wilayah perbatasan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi.
1.124,2 kelembagaan dalam upaya
II Penguatan kapasitas
Meningkatnya kapasitas
Persentase Kab/Kota
kelembagaan dalam
perbatasan yang telah memiliki
pengembangan kawasan
pengembangan kawasan
pengaturan kelembagaan dalam
perbatasan secara terintegrasi
perbatasan beserta infrastuktur pengembangan kawasan penunjangnya
perbatasan secara terintegrasi
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil
Presentase PKSN dan
kecamatan perbatasan dengan infrastruktur penunjang pelayanan pemerintahan sesuai kebutuhan
Persentase kab/kota di
perbatasan yang tergolong wilayah tertinggal dengan indeks ketertinggalan yang semakin membaik
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil
a Pengembangan dan Penataaan
Kemendagri 977,2 Wilayah Administrasi dan
Meningkatnya kemampuan
Jumlah Pos lintas Batas tradisional
3 3 Program Penguatan
pengelolaan Pos Lintas Batas
dan internasional dengan kualitas
Penyelenggaraan
Perbatasan
(PLB) internasional dan
manajemen pengelolaan serta
Pemerintahan Umum
tradisional secara terpadu yang
fasilitas pendukung yang memadai
telah disepakati antar negara Terfasilitasinya penguatan
Prosentase penguatan
kelembagaan wilayah perbatasan
kelembagaan di pusat dan daerah
antar negara
dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil Meningkatnya sarpras perbatasan Prosentase jumlah kab/kota di
antar negara dan pulau-pulau
wilayah perbatasan antar negara
terluar dalam rangka pelayanan
dan pulau-pulau terluar yang
umum pemerintahan
mendapat sarpras perbatasan antar negara
Meningkatnya kerjasama
Jumlah provinsi yang termasuk ke
perbatasan antar negara
dalam perbatasan antar negara
(SOSEKMALINDO, JBC RI-
(SOSEKMALINDO, JBC RI-
RDTL, JBC RI-PNG)
RDTL, JBC RI-PNG
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT 2010-2014 (Rp. Milyar)
I Peningkatan pertumbuhan
Meningkatnya
kegiatan Presentase kab/kota di kawasan
ekonomi kawasan perbatasan
perekonomian
ekonomi perbatasan yang memiliki
kab/kota perbatasan dengan pertumbuhan ekonomi setiap memperhatikan
kelestarian tahun sekurang-kurangnya
lingkungan
sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi
a Pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan
Jumlah pedoman/kebijakan terkait
1 1 Program Bina
Kemendagri 24,5
pemerataan hasil pembangunan
dengan pengembangan wilayah
Pembangunan Daerah
kawasan perbatasan dan pulau-
perbatasan dan pulau-pulau kecil
pulau kecil
147,0 koordinasi, dan fasilitasi daerah
b. Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya koordinasi antar
Jumlah rencana aksi
27 27 Program Percepatan
KPDT
sektor dalam pengembangan daera pengembangan daerah tertinggal
Pengembangan Ekonomi
tertinggal di kawasan perbatasan
tertinggal di kawasan perbatasan di kawasan perbatasan yang
Daerah Tertinggal
dikoordinasikan
TOTAL
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pengembangan Pembangunan Daerah Tertinggal
SASARAN (hasil
TARGET
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ TOTAL ALOKASI KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
I Pengembangan ekonomi lokal
Peningkatan rata-rata PDRB
Rata-rata PDRB Perkapita
Perkapita Non Migas di daerah Non Migas di daerah tertinggal tertinggal
rata-rata persentase penduduk
Berkurangnya persentase
miskin di daerah tertinggal
penduduk miskin di daerah tertinggal
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
a Pengembangan kebijakan,
1. Meningkatnya pengembangan
1. Persentase kabupaten di daerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi pusat
pusat produksi di daerah tetinggal tertinggal yang memiliki pusat
Pembangunan Daerah
produksi daerah tertinggal
produksi
Tertinggal
2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan pengurangan
2. (a). meningkatkan kemampuan
100% (pada
kemiskinan, dengan menciptakan dan keberdayaan petani skala kecil
dan memberdayakan lingkungan
dan aparat pemerintah untuk
pendukung bagi perbaikan
mendukung kegiatan usaha
kegiatan usaha dan pembangunan berbasis kelompok di perdesaan, manusia
(b). Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, (c). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
b. Pengembangan kebijakan,
1. Meningkatnya pengembangan
1. Persentase kabupaten di daerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi Pusat
pusat pertumbuhan di Daerah
tertinggal yang memiliki Pusat
Pembangunan Daerah
Pertumbuhan Daerah Tertinggal
2. Terfasilitasinya pembiayaan
2. Persentase kabupaten di daerah
100% (pada
untuk pengembangan ekonomi
tertinggal yang mendapatkan
fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri
c Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya pengembangan
Persentase daerah tertinggal yang
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi usaha
usaha mikro kecil menengah dan
mengembangkan usaha mikro
Pembangunan Daerah
mikro kecil menengah dan
koperasi di daerah tertinggal
kecil menengah dan koperasi di
Tertinggal
koperasi daerah tertinggal
daerah tertinggal
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
d Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya ketersediaan
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
sumber pendanaan dan
tertinggal yang telah memiliki
Pembangunan Daerah
pendanaan dan kemitraan usaha
pengembangan kemitraan usaha di sumber pendanaan dan
Tertinggal
daerah tertinggal
daerah tertinggal
melaksanakan kemitraan usaha dengan daerah lain.
e Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya jumlah dan nilai
Persentase kabupaten di daerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi investasi investasi di daerah tertinggal
tertinggal yang telah
Pembangunan Daerah
ekonomi daerah daerah tertinggal
meningkatkan jumlah dan nilai
Tertinggal
investasi
II Penguatan kelembagaan
1.630,1 masyarakat dan pemda dalam
Meningkatnya PAD di
Rata-rata Laju peningkatan
kabupaten daerah tertinggal
PAD di kabupaten daerah
pengelolaan sumberdaya lokal
tertinggal
a Peningkatan kapasitas
Meningkatnya kapasitas
Jumlah daerah tertinggal yang
32 32 Pemberdayaan Masyarakat
Kemendagri
kelembagaan dan pelatihan
kelembagaan masyarakat untuk
memperoleh fasilitasi peningkatan
Dan Pemerintahan Desa
masyarakat
berpartisipasi dalam pembangunan kelembagaan dan pelatihan
masyarakat (provinsi)
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
b Pengembangan kebijakan,
1. Meningkatnya kemampuan
1. Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
sistem, organisasi, dan SDM
tertinggal yang memperoleh
Pembangunan Daerah
penguatan kelembagaan
pemerintahan daerah untuk
fasilitasi penguatan kelembagaan
Tertinggal
pemerintah daerah tertinggal,
mewujudkan good governance
pemerintah daerah dan mengalami
terdepan, terluar, dan pasca
peningkatan indeks good
konflik.
2. (i) Meningkatnya kemampuan
governance
kelembagaan Pemda dan
2. (i) Persentase jumlah kabupaten
masyarakat dalam pengelolaan
tertinggal yang kemampuan
sumberdaya lokal, (ii)
kelembagaan pembangunan
Meningkatnya kegiatan ekonomi, masyarakat dan pemda meningkat pengembangan sumberdaya
dalam pengelolaan sumberdaya
manusia, dan infrastruktur
lokal, (ii) Persentase jumlah
lingkungan perdesaan secara
kawasan pembangunan perdesaan
terpadu di daerah tertinggal, dan
yang terpadu dari aspek ekonomi,
(iii) Meningkatkan mobilitas
sumberdaya manusia, dan
penduduk dan arus barang antara
infratruktur lingkungan, dan (iii)
daerah tertinggal ke pusat-pusat
Persentase kabupaten didaerah
pertumbuhan ekonomi dan
tertinggal yang mengalami
pelayanan publik, melalui PNPM peningkatan mobilitas penduduk Mandiri
dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
c Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya kapasitas
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat
tertinggal yang memperoleh
Pembangunan Daerah
kelembagaan sosial masyarakat
daerah tertinggal
fasilitasi penguatan kelembagaan
Tertinggal
daerah tertinggal
sosial masyarakat daerah tertinggal
d Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya kerjasama antar
persentase kabupaten daerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi lembaga
lembaga pemerintah di daerah
tertinggal yang menjalin
Pembangunan Daerah
kerjasama antar daerah daerah
tertinggal
kerjasama dengan pemerintah
Tertinggal
tertinggal
daerah lain.
e Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya kapasitas lembaga persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi lembaga perekonomian daerah tertinggal
tertinggal yang memperoleh
Pembangunan Daerah
perekonomian d aerah tertinggal
fasilitasi penguatan lembaga
Tertinggal
perekonomian di daerah tertinggal
f Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya kemitraan antar
persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
lembaga pemerintahan kabupaten tertinggal yang memperoleh
Pembangunan Daerah
kemitraan antar lembaga daerah
daerah tertinggal
fasilitasi penguatan kemitraan
Tertinggal
tertinggal
antar lembaga daerah tertinggal
g Koordinasi pengelolaan
Terselenggaranya koordinasi
Jumlah rapat koordinasi wawasan
12 12 Program Peningkatan
Kemenko Polhukam
masyarakat kawasan tertinggal
pengelolaan masyarakat kawasan kebangsaan
Koordinasi Bidang Politik,
tertinggal
4 4 Hukum dan Keamanan
Jumlah pemantauan dan evaluasi
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
h Pembinaan Administrasi
Meningkatnya kemampuan
persentase kabupaten daerah
Peningkatan Kapasitas
Kemendagri
Pendapatan dan Investasi Daerah administrasi pendapatan dan
tertinggal yang memperoleh
Keuangan Pemerintah
investasi daerah
fasilitasi peningkatan kemampuan
Daerah
administrasi pendapatan dan investasi daerah
III Peningkatan pelayanan
1.Peningkatan rata-rata Angka
1. Rata-rata AHH di daerah
Kesehatan yang berkualitas dan Harapan Hidup di daerah
tertinggal yang berada di
terjangkau di Daerah
tertinggal
bawah rata-rata nasional
Tertinggal
2.Berkurangnya Angka
Kematian Bayi (AKB) di daerah tertinggal
2. AKB di daerah tertinggal
3.Meningkatnya persentase
(per 1000 kelahiran hidup)
Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan
3. Persentase Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan (%)
a Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya koordinasi
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
pembangunan infrastruktur
tertinggal yang memperoleh
Pembangunan Daerah
pembangunan infrastruktur
kesehatan daerah tertinggal
fasilitasi pembangunan
Tertinggal
kesehatan daerah tertinggal
infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
b Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
Kesehatan Dasar, Lanjutan
yang memiliki kebijakan di bidang di bidang Kesehatan Dasar
Tertinggal
Daerah Tertinggal
Kesehatan Dasar Daerah
Daerah Tertinggal
Tertinggal
IV Peningkatan pelayanan
1. Meningkatnya rata-rata
1. Angka Melek Huruf usia 15-
pendidikan di Daerah
angka melek huruf usia 15-24
24 tahun di kabupaten daerah
Tertinggal
tahun di kabupaten daerah
tertinggal (%)
tertinggal
2. Meningkatnya rata-rata lama
2. Rata-rata lama sekolah
sekolah penduduk di daerah
penduduk usia di atas 15 tahun
tertinggal
di kabupaten daerah tertinggal
3. Meningkatnya rata-rata APS (Tahun)
usia 7-12 tahun di kabupaten
3. Rata-rata APS usia 7-12
daerah tertinggal
tahun di kabupaten daerah
4. Meningkatnya rata-rata APS tertinggal (%) usia 13-15 tahun di kabupaten
daerah tertinggal (berada di
4. Rata-rata APS usia 13-15
bawah rata-rata nasional)
tahun di kabupaten daerah tertinggal (%)
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
a Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
pembangunan infrastruktur
yang memiliki kebijakan di bidang di bidang pembangunan
Tertinggal
pendidikan daerah tertinggal
pembangunan infrastruktur
infrastruktur pendidikan daerah
pendidikan daerah tertinggal
tertinggal
b Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
Pendidikan Dasar, Menengah Dan yang memiliki kebijakan
Pendidikan Dasar, Menengah Dan
Tertinggal
Kejuruan di Daerah Tertinggal
Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal Kejuruan Daerah Tertinggal
c Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
Pendidikan Luar Sekolah Daerah
yang memiliki kebijakan di bidang di bidang Pendidikan Luar
Tertinggal
Tertinggal
Pendidikan Luar Sekolah Daerah
Sekolah Daerah Tertinggal
Tertinggal
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
V Peningkatan sarana dan
Meningkatnya persentase
Indeks infrastruktur
prasarana daerah tertinggal
daerah tertinggal yang telah
serta aksesibilitas daerah
tersedia sarana dan prasarana
tertinggal dengan pusat-pusat
pendukung aktivitas ekonomi
pertumbuhan
Meningkatnya nilai dan volume perdagangan di daerah
nilai dan volume perdagangan
tertinggal
di daerah tertinggal
a Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
pembangunan infrastruktur
yang memiliki kebijakan
pembangunan infrastruktur
Tertinggal
ekonomi daerah tertinggal
pembangunan infrastruktur
ekonomi daerah tertinggal
ekonomi daerah tertinggal
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
b Pengembangan kebijakan,
1. Meningkatnya persentase
1. Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
pembangunan infrastruktur
yang memiliki kebijakan
pembangunan infrastruktur
Tertinggal
energi daerah tertinggal
pembangunan infrastruktur
energi daerah tertinggal
energi daerah tertinggal 2. Persentase kabupetan didaerah
2. Meningkatnya Pemanfaatan
tertinggal yang memiliki database
Energi Matahari untuk
permintaan kelistrikan dengan
Pengembangan Infrastruktur
menggunakan teknologi GIS dan
Dasar di Wilayah Perdesaan
memanfaatkan energi matahari
Tertinggal Terpencil
untuk pengembangan infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
NO FOKUS PRIORITAS/
KEMENTERIAN/ KEGIATAN PRIORITAS
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-2014
(Rp. Milyar)
c Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
pembangunan infrastruktur
yang memiliki kebijakan
pembangunan infrastruktur
Tertinggal
telekomunikasi daerah tertinggal
pembangunan infrastruktur
telekomunikasi daerah tertinggal
telekomunikasi daerah tertinggal
d Pengembangan kebijakan,
Meningkatnya persentase
Persentase kabupaten didaerah
Program Percepatan
KPDT
koordinasi dan fasilitasi
kabupaten didaerah tertinggal
tertinggal yang memiliki kebijakan
Pembangunan Daerah
Pembangunan Infrastruktur
yang memiliki kebijakan di bidang di bidang pembangunan
Tertinggal
Transportasi Daerah Tertinggal
pembangunan infrastruktur
infrastruktur pendidikan daerah
transportasi daerah tertinggal
tertinggal
TOTAL
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana
SASARAN
TARGET
TOTAL ALOKASI
NO FOKUS PRIORITAS/
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
diharapkan) 2010-2014 2010 2014
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan
I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
Meningkatnya kapasitas aparatur
Terlaksananya peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam usaha
aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
risiko, mitigasi dan penanganan bencana
pengurangan risiko, mitigasi dan
usaha pengurangan risiko, mitigasi dan
dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran
hutan di 33 propinsi
hutan di 33 propinsi
a Pencegahan dan pengurangan risiko
BNPB 74,3 bencana
1. Tersusunnya dokumen rencana
1. Jumlah rencana aksi daerah
33 (s/d 2011) &
Penanggulangan bencana
aksi daerah pengurangan risiko
pengurangan risiko bencana yang
bencana
tersusun (Provinsi & kab/Kota)
2. Terlaksananya
dukungan
2. Terbentuknya kelembagaan
pembentukan
kelembagaan
penanggulangan bencana daerah
penanggulangan bencana daerah
(Provinsi & kab/Kota)
b. Pemberdayaan masyarakat dalam kesiapan
BNPB 34,5 menghadapi bencana
Meningkatnya kapasitas aparatur dan
Terlaksananya pelatihan dan pembinaan
33 (s/d 2011) &
Penanggulangan bencana
terlaksananya pembinaan kelembagaan
aparatur dan masyarakat dalam
pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana di daerah
penanggulangan bencana di daerah
(Provinsi & kab/Kota)
BNPB 230,2 rawan bencana
c Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan
1. Pemenuhan kebutuhan logistik
1. Terlaksananya pemenuhan
17 (s/d 2012) &
Penanggulangan bencana
kebencanaan
kebutuhan logistik kebencanaan
(Provinsi & kab/Kota)
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
diharapkan) 2010-2014 2010 2014
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan
Meningkatnya kapasitas aparatur
Terlaksananya peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam usaha
aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
risiko, mitigasi dan penanganan bencana
pengurangan risiko, mitigasi dan
usaha pengurangan risiko, mitigasi dan
dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran
hutan di 33 propinsi
hutan di 33 propinsi
a Pencegahan dan pengurangan risiko
BNPB 74,3 bencana
1. Tersusunnya dokumen rencana
1. Jumlah rencana aksi daerah
33 (s/d 2011) &
Penanggulangan bencana
aksi daerah pengurangan risiko
pengurangan risiko bencana yang
bencana
tersusun (Provinsi & kab/Kota)
2. Pendistribusian logistik
2. Terlaksananya pendistribusian
kebencanaan pada derah bencana
logistik kebencanaan pada derah bencana (Provinsi & kab/Kota)
1. Pemenuhan kebutuhan peralatan
1. Terlaksananya Pemenuhan
17 (s/d 2012) &
Penanggulangan bencana
kebutuhan peralatan kebencanaan
2. Pendistribusian peralatan
2. Terlaksananya pendistribusian
kebencanaan pada daerah bencana
peralatan kebencanaan pada daerah bencana
d Pengembangan aplikasi teknologi
BNPB 74,2 informasi dan komunikasi untuk
1. Tersedianya data spasial
1. Tersedianya data spasial
5 33 K)
Penanggulangan bencana
kebencanaan
kebencanaan
pengurangan risiko dan mitigasi bencana
2. Tersedianya sistem informasi
2. Tersedianya sistem informasi
alam
penanggulangan bencana
penanggulangan bencana
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
diharapkan) 2010-2014 2010 2014
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan
Meningkatnya kapasitas aparatur
Terlaksananya peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam usaha
aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
risiko, mitigasi dan penanganan bencana
pengurangan risiko, mitigasi dan
usaha pengurangan risiko, mitigasi dan
dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran
hutan di 33 propinsi
hutan di 33 propinsi
BNPB 74,3 bencana
a Pencegahan dan pengurangan risiko
1. Tersusunnya dokumen rencana
1. Jumlah rencana aksi daerah
33 (s/d 2011) &
Penanggulangan bencana
aksi daerah pengurangan risiko
pengurangan risiko bencana yang
bencana
tersusun (Provinsi & kab/Kota)
Kemendagri 211,7 dan Penanggulangan Bencana
e Pengembangan Manajemen Pencegahan
Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca
Prosentase sarpras yang diberikan kepada
Penguatan penyelenggaraan
Bencana/pengurangan resiko bencana
daerah
pemerintahan umum
Meningkatnya kapasitas aparat dalam
Prosentase fasilitasi peningkatan kapasitas
Penguatan penyelenggaraan
Kemendagri
upaya penanggulangan bencana daerah dan
aparat dalam upaya penanggulangan
pemerintahan umum
bahaya kebakaran
bencana dan bahaya kebakaran
II Pelaksanaan tanggap darurat dan
Penyelamatan dan evakuasi korban
Terlaksananya penyelamatan dan evakuasi
penanganan korban bencana alam dan
bencana yang cepat efektif dan terpadu
korban bencana yang cepat efektif dan
kerusuhan sosial yang terkoordinasi, efektif (Terbentuknya tim gerak cepat (unit
terpadu (Terbentuknya tim gerak cepat
dan terpadu (Pembentukan tim gerak cepat
khusus penanganan bencana) dengan
(unit khusus penanganan bencana) dengan
(unit khusus penanganan bencana) dengan
dukungan alat transportasi yang memadai
dukungan alat transportasi yang memadai
dukungan alat transportasi yang memadai
dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-
dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-
dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-
Malang) yang dapat menjangkau seluruh
Malang) yang dapat menjangkau seluruh
Malang) yang dapat menjangkau seluruh
wilayah Indonesia)
wilayah Indonesia)
wilayah Indonesia)
a Penanganan pengungsi akibat bencana
Penanganan pengungsi akibat bencana
Terlaksananya penanganan pengungsi
Penanggulangan bencana
BNPB 12,9
secara efektif dan terpadu
akibat bencana secara efektif dan terpadu
KEGIATAN PRIORITAS
(hasil outcomes/output yang
diharapkan) 2010-2014 2010 2014
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
782,6 dan masyarakat dalam usaha pengurangan
I Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
Meningkatnya kapasitas aparatur
Terlaksananya peningkatan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam usaha
aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
risiko, mitigasi dan penanganan bencana
pengurangan risiko, mitigasi dan
usaha pengurangan risiko, mitigasi dan
dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi penanganan bencana dan bahaya kebakaran penanganan bencana dan bahaya kebakaran
hutan di 33 propinsi
hutan di 33 propinsi
a Pencegahan dan pengurangan risiko
BNPB 74,3 bencana
1. Tersusunnya dokumen rencana
1. Jumlah rencana aksi daerah
33 (s/d 2011) &
Penanggulangan bencana
aksi daerah pengurangan risiko
pengurangan risiko bencana yang
bencana
tersusun (Provinsi & kab/Kota)
III Rehabiltasi dan rekonstruksi di wilayah
Terehabiltasi dan terekonstruksinya
Terlaksananya percepatan pemulihan di
pasca bencana Provinsi Jawa Barat,
wilayah pasca bencana Provinsi Jawa
wilayah pasca bencana Provinsi Jawa
Provinsi Sumatera Barat dan wilayah pasca Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah bencana lainnya
pasca bencana lainnya
pasca bencana lainnya
BNPB 13,4 prasarana fisik di wilayah pasca bencana
a Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang
Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan
15 30 Penanggulangan bencana
dan rekonstruki bidang prasarana fisik di
rehabilitasi dan rekonstruki bidang
wilayah pasca bencana (Jawa Barat,
prasarana fisik di wilayah pasca bencana
Sumatera Barat dan Wilayah Pasca
(Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah
Bencana lainnya)
Pasca Bencana lainnya)
b Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial
BNPB 19,2 ekonomi di wilayah pasca bencana
Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan
15 30 Penanggulangan bencana
dan rekonstruki bidang prasarana sosial
rehabilitasi dan rekonstruki bidang
ekonomi di wilayah pasca bencana (Jawa
prasarana sosial ekonomi di wilayah pasca
Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca
bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan
Bencana lainnya)
Wilayah Pasca Bencana lainnya)
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah
TOTAL ALOKASI NO
TARGET
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ PRIORITAS
FOKUS
SASARAN (hasil
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
LEMBAGA TERKAIT ANGGARAN 2010-
2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
daerah, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan. K) Jumlah peraturan pemerintah tentang 1 Peraturan
Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32 Tahun 2004.
Jumlah sosialisasi penyempurnaan
1 Paket
K)
pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L dan Pemerintah Daerah.
Persentase pelaksanaan urusan yang telah
menjadi kewenangan pemerintahan daerah
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
daerah serta evaluasi dan pelaporan
Persentase daerah yang sudah
menyelesaikan perda mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
Persentase perda kewenangan/urusan pada
pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah dievaluasi.
Jumlah bidang urusan yang telah disusun
5 bidang urusan
31 bidang urusan
Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan fasilitasi implementasi
Terwujudnya harmonisasi peraturan
Persentase peraturan perundang-undangan
perundang-undangan terkait dengan
sektoral yang diinventarisasi yang belum
peraturan perundang-undangan
sejalan dengan peraturan perundang-
desentralisasi dan otonomi daerah, baik di
undangan desentralisasi dan otonomi
Pusat maupun antara Pusat dan Daerah
daerah di pusat dan di daerah
dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
daerah serta evaluasi dan pelaporan
Persentase harmonisasi peraturan
perundang-undangan sektoral dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat
II Penataan Daerah 45,0
a. Penataan Daerah Otonom dan Otonomi
25,0 Khusus
Terbitnya UU Keistimewaan DIY
Jumlah undang-undang
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
DESENTRALISASI DAN
Tersusunnya dan terimplementasinya
Jumlah peraturan pelaksana turunan UU
OTONOMI DAERAH
peraturan pelaksana seluruh UU yang
yang mengatur daerah dengan otonomi
Perpres
Perpres
mengatur otonomi khusus
khusus
Terevaluasinya perkembangan Daerah
Persentase daerah otonom baru (< 3 th)
Otonom Baru
yang dievaluasi
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
20,0 wilayah
b. Penghentian/pembatasan pemekaran
daerah serta evaluasi dan pelaporan Terlaksananya seluruh mekanisme
Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pengusulan pemekaran dan penggabungan
DESENTRALISASI DAN
daerah sesuai dengan PP No. 78 Tahun
Persentase evaluasi setiap usulan
OTONOMI DAERAH
2007, dalam rangka
pemekaran, penggabungan, dan
penghentian/pembatasan pemekaran
penghapusan daerah sesuai dengan PP. No
wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
78 Tahun 2007 Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk
0 (nol)
berdasarkan usulan Pemerintah
III Peningkatan Kerjasama Daerah 141,4
141,4 Daerah serta Kerja Sama Daerah
a. Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan
Meningkatnya daerah yang menerima
Persentase peningkatan jumlah daerah yang
20% dari jumlah di
PROGRAM
Kemendagri
manfaat dari kerja sama daerah dalam
melaksanakan kerja sama daerah dalam
tahun 2013
PENGUATAN
bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan
bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan
PEMERINTAHAN UMUM
Persentase jumlah daerah yang menerima
manfaat dari kerja sama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik.
Jumlah sistem database dan sistem monev
1 paket
K)
kerja sama daerah yang disusun
NO
KEMENTERIAN/ PRIORITAS/KEGIATAN
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
ANGGARAN 2010- PRIORITAS
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
daerah serta evaluasi dan pelaporan
Jumlah pemetaan pelaksanaan kerja sama
1 paket
K)
daerah baik yang sukses maupun yang gagal
Jumlah pemuktahiran pemetaan tentang
2 paket
K)
pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal
Meningkatnya kerjasama antar daerah
Persentase jumlah kegiatan fasilisasi
kerjasama antar daerah yang diusulkan
Tersusunnya regulasi Pusat tentang
Jumlah permendagri tentang Pedoman
administrasi pelayanan terpadu di tingkat
Pelayanan Administrasi Terpadu
kecamatan
Kecamatan.
Terlaksananya administrasi pelayanan
Persentase kabupaten/kota yang telah
terpadu di tingkat kecamatan.
melaksanakan pelayanan administrasi
kabupaten/kota
kabupaten/kota
terpadu kecamatan
IV Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah 82,5
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
60,5 Kinerja Daerah
a. Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi
daerah serta evaluasi dan pelaporan Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan
Persentase daerah yang dievaluasi kinerja
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemerintahan daerah
penyelenggaranan pemerintahan
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan
Persentase daerah yang meningkat kinerja
pemerintahan daerah sebagai tindaklanjut
pemerintahan daerahnya dalam
dari pengawasan dan evaluasi kinerja
penyelenggaraan desentralisasi dan
pemerintahan daerah
otonomi daerah
12,5 Bantuan Hukum Departemen
b. Penataan Produk Hukum dan Pelayanan
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi
Jumlah perda yang dikaji
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
peraturan perundang-undangan di tingkat
MANAJEMEN DAN
Pusat dan daerah hingga tercapai
PELAKSANAAN TUGAS
keselarasan arah dalam implementasi
TEKNIS LAINNYA
pembangunan.
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
NO PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010- PRIORITAS
LEMBAGA TERKAIT 2014 (Rp. Milyar) I Penataan Pembagian Urusan
outcomes/output yang
Pemerintahan antar Tingkat 62,9 Pemerintahan
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan
62,9 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Jumlah kebijakan penyempurnaan
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
pemantapan urusan pemerintahan daerah
pembagian urusan pemerintahan antar
DESENTRALISASI DAN
Daerah
pada aspek pelaksanaan dan
tingkat pemerintahan dalam revisi UU No.
OTONOMI DAERAH
pengembangan urusan pemerintahan
32 Tahun 2004.
9,5 Pemerintahan Daerah
c. Penyusunan Peraturan Perundangan
daerah serta evaluasi dan pelaporan Terselenggaranya dukungan pelayanan
Jumlah penetapan UU tentang
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
teknis dan administrasi berkualitas di
pemerintahan daerah sebagai revisi UU
DESENTRALISASI DAN
lingkungan Direktorat Jenderal Otonomi
No. 32 Tahun 2004
OTONOMI DAERAH
Daerah
Persentase penyelesaian penyusunan
peraturan pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004
Jumlah sosialisasi peraturan bidang
otonomi daerah
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
BIDANG PEMBANGUNAN
: WILAYAH DAN TATA RUANG
PRIORITAS BIDANG
: Perbaikan Tata Kelola dan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah
TOTAL ALOKASI NO
FOKUS
SASARAN (hasil
TARGET
PRIORITAS/KEGIATAN
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014 PRIORITAS
outcomes/output yang
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat
perundang-undangan sektor dalam K) pembentukan organisasi sektor di daerah.
Jumlah pengesahan PP pengganti PP No. 41
1 PP
Tahun 2007 Persentase daerah yang melaksanakan PP
pengganti PP No. 41 Tahun 2007
Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP
2 laporan
K)
pengganti PP No. 41 Tahun 2007
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP
1 laporan
K)
pengganti PP No. 41 Tahun 2007
20,0 Publik di Daerah
b. Penerapan Indikator Utama Pelayanan
Meningkatnya Implementasi Urusan
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM)
5 SPM
17 SPM
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
Pemerintahan Daerah dan Standar
yang telah diterapkan oleh Daerah
DESENTRALISASI DAN
Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.
OTONOMI DAERAH
Jumlah bidang SPM yang dimonitor
17 bidang SPM
K)
penerapannya
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat
Jumlah bidang SPM yang dievaluasi
17 bidang SPM
K)
penerapannya
18,7 daerah dan DPRD
c. Pembinaan administrasi pejabat negara di
Kapasitas kepala daerah dan pimpinan
Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD Kepala daerah 5
Kepala daerah di
K)
PROGRAM PENGELOLAAN
Kemendagri
DPRD yang memadai dalam
yang mengikuti kegiatan orientasi bagi
kabupaten/kota
478 kabupaten/
DESENTRALISASI DAN
penyelenggaraan pemerintahan daerah
peningkatan kemampuan dalam
terpilih di setiap
kota otonom.
OTONOMI DAERAH
menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan
provinsi pada 33
daerah, legislasi, penganggaran, dan
provinsi.
pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan pembangunan.
Pimpinan DPRD
Pimpinan DPRD
K)
5 kabupaten/ kota di 491 kabupaten/ terpilih di setiap
kota otonom
provinsi pada 33 provinsi.
Kepala daerah
Kepala daerah
K)
provinsi pada 33
provinsi pada 33
provinsi.
provinsi.
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat
Pimpinan DPRD
Kepala daerah
K)
provinsi pada 33
dan pimpinan
provinsi.
DPRD provinsi pada 33 provinsi.
Jumlah laporan evaluasi terhadap
1 paket
K)
peningkatan kapasitas kepala daerah dan DPRD
Meningkatnya kualitas Perda yang berasal
Jumlah perwakilan dari masing-masing
Perwakilan dari
Perwakilan dari
K)
dari usul inisiatif DPRD
komisi DPRD yang mengikuti diklat
masing-masing
masing-masing
Regulatory Impact Assesment (RIA) atau
komisi DPRD di 5 komisi DPRD di
harmonisasi peraturan perundangan.
kabupaten/kota
491 Kab/Kota
terpilih di setiap provinsi pada 33 provinsi.
Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang
1 paket
K)
berasal dari usul inisiatif DPRD
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat
II Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD 42,3
a. Pendidikan dan Pelatihan Bidang
42,3 Pemerintahan dan Politik
Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS
Jumlah Grand Strategy penyelenggaraan
1 1 K)
PROGRAM PENDIDIKAN DAN
Kemendagri
Daerah untuk menunjang penyelenggaraan
diklat
LATIHAN
pemerintahan, politik dan penerapan SPM di daerah
Jumlah sosialisasi Grand Strategy
1 paket
K)
penyelenggaraan diklat Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy
33 provinsi
penyelenggaraan diklat Jumlah camat peserta diklat teknis
pemerintahan Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan
33 Provinsi (52
K)
pemerintahan dan politik bagi anggota
Angkatan)
DPRD, pejabat pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM
Jumlah peserta orientasi pengenalan tugas
K)
bagi anggota DPRD hasil Pemilu 2014
Jumlah angkatan diklat calon camat
3 K)
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat
III Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah 96,2
a. Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK
Persentase provinsi, kab/kota yang telah
PROGRAM PENINGKATAN
Kemendagri
sesuai Petunjuk Pelaksanaan
memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk
KAPASITAS KEUANGAN
Pelaksanaan
PEMERINTAH DAERAH
Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Persentase daerah yang telah Optimal
(100%) menyerap DAK
Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan Jumlah rekomendasi kebijakan untuk
keuangan daerah yang akuntabel dan
dukungan materi sebagai masukan terhadap
revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang
kebijakan
kebijakan
Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah.
Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang
Jumlah Permendagri
6 18 K)
fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah
Jumlah Surat Edaran Mendagri
2 SE
6 SE
K)
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
b. Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah mengharmoniskan dengan amanat Peningkatan kualitas belanja daerah dalam
Persentase kab/kota yang proporsi belanja
PROGRAM PENINGKATAN
langsungnya lebih besar dari belanja tidak
KAPASITAS KEUANGAN
langsung
PEMERINTAH DAERAH
Persentase rata-rata belanja modal terhadap
total belanja daerah (Propinsi)
Penetapan APBD secara tepat waktu
Persentase jumlah APBD yang disahkan
secara tepat waktu.
22,5 Investasi Daerah
c. Pembinaan Administrasi Pendapatan dan
Meningkatnya pendapatan daerah yang
Persentase rata-rata perolehan pajak dan
PROGRAM PENINGKATAN
Kemendagri
bersumber dari pajak daerah dan retribusi
retribusi daerah terhadap APBD Kab/Kota
KAPASITAS KEUANGAN
daerah
PEMERINTAH DAERAH
Persentase rata-rata perolehan pajak dan
retribusi daerah terhadap APBD Provinsi
Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah Persentase rata-rata hasil penerimaan
dan pengelolaan barang milik daerah
investasi dan barang milik daerah terhadap PAD
21,0 Pertanggungjawaban dan Pengawasan
d. Pembinaan dan Fasilitasi
Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki
Persentase daerah provinsi, kab/kota ber-
PROGRAM PENINGKATAN
Kemendagri
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LKPD dengan status WTP.
KAPASITAS KEUANGAN
Keuangan Daerah
(LKPD) berstatus Wajar Tanpa
PEMERINTAH DAERAH
Pengecualian (WTP).
NO PRIORITAS/KEGIATAN
outcomes/output yang
INDIKATOR
PROGRAM
KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010-2014
PRIORITAS
diharapkan)
LEMBAGA TERKAIT
2010
2014
(Rp. Milyar)
I Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD 44,7
6,0 Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
a. Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Tersusunnya peraturan pemerintah
Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41
1 paket
1 paket
PROGRAM DUKUNGAN
Kemendagri
pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan
Tahun 2007
MANAJEMEN DAN
peraturan-peraturan pelaksanaannya agar
PELAKSANAAN TUGAS
organisasi perangkat daerah dapat efektif
TEKNIS LAINNYA
dan efisien dalam melaksanakan seluruh
DEPARTEMEN DALAM
SPM yang telah ditetapkan serta
NEGERI
mengharmoniskan dengan amanat Penetapan dan penyampaian Raperda
Persentase penetapan dan penyampaian
40%
90%
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan
secara tepat waktu
APBD yang disahkan secara tepat waktu.
K) Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)