Pembangunan Perdesaan

9.3.5 Pembangunan Perdesaan

Arah kebijakan pembangunan perdesaan tahun 2010--2014 adalah memperkuat kemandirian desa dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; meningkatkan ketahanan desa sebagai wilayah produksi; serta meningkatkan daya tarik perdesaan melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan.

Berbagai pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan perdesaan pada lima tahun mendatang adalah (1) kegiatan pembangunan perdesaan di dalam kerangka wilayah bukan sektoral yang di dalamnya pembangunan perdesaan bukan merupakan penjumlahan dari seluruh kegiatan sektor masing-masing secara terpisah tetapi didasarkan pada kebutuhan wilayah perdesaan secara keseluruhan; (2) kegiatan ekonomi dan pembangunan lainnya diarahkan untuk memaksimumkan manfaat bagi daerah lokal melalui pemanfaatan sumberdaya lokal, fiskal maupun manusia dan budayanya; (3) pembangunan dilaksanakan melalui pemusatan perhatian Berbagai pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan perdesaan pada lima tahun mendatang adalah (1) kegiatan pembangunan perdesaan di dalam kerangka wilayah bukan sektoral yang di dalamnya pembangunan perdesaan bukan merupakan penjumlahan dari seluruh kegiatan sektor masing-masing secara terpisah tetapi didasarkan pada kebutuhan wilayah perdesaan secara keseluruhan; (2) kegiatan ekonomi dan pembangunan lainnya diarahkan untuk memaksimumkan manfaat bagi daerah lokal melalui pemanfaatan sumberdaya lokal, fiskal maupun manusia dan budayanya; (3) pembangunan dilaksanakan melalui pemusatan perhatian

yang didukungnya, konservasi sumber daya alam, pelestarian warisan budaya lokal, pertahanan kawasan lahan pangan berkelanjutan yang memberikan kemandirian pangan bagi masyarakatnya, serta keseimbangan pembangunan perdesaan – perkotaan. Era globalisasi telah membawa dampak terjadinya perubahan tatanan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan tidak terkecuali di bidang manajemen sumberdaya alam yang mempengaruhi kehidupan di perdesaan. Perubahan tersebut menuntut masyarakat untuk mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan global ini terutama dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Dalam rangka mewujudkan sasaran, kebijakan pembangunan perdesaan dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: a) Pembangunan perdesaan dalam rangka memenuhi pelayanan dasar masyarakat dan wilayah perdesaan yang berkualitas melalui kecukupan penyediaan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, komunikasi dan informatika, transportasi, energi, dan permukiman yang dilakukan terutama di daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar/terdepan, desa konservasi, desa hutan, dan kawasan transmigrasi, dan lainya; b) Pembangunan perdesaan dalam upaya membangun desa mandiri menuju daya saing desa , yang dapat dilakukan melalui pengembangan desa mandiri pangan, desa P2KP (percepatan penganekaragaman konsumsi pangan), desa mandiri energi, desa wisata, desa berbasis industri kreatif di bidang pariwisata, desa pendukung usaha pariwisata, desa siaga aktif, kawasan

2. Meningkatkan kualitas dasar sumber daya manusia perdesaan dilakukan

dengan

a. meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan penduduk.

b. meningkatkan angka kecukupan gizi.

c. meningkatkan ketahanan mental spiritual masyarakat di kawasan transmigrasi.

Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan butir a dan b adalah Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kesehatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui arah kebijakan dan strategi yang terkait dengan Bab II Bidang Sosial Budaya. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan dilakukan dengan

a. meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat perdesaan.

b. meningkatkan pembinaan dan pengakuan masyarakat adat dan budaya nusantara.

c. meningkatkan peran serta pemuda dan perempuan. Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan (i) dan (ii) adalah

Kementerian Dalam Negeri, sedangkan kegiatan butir (iii) dilaksanakan oleh Kementerian Negara, Pemuda dan Olahraga, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional melalui arah kebijakan dan strategi yang terkait dengan Bab II Bidang Sosial Budaya.

e. meningkatkan penciptaan usaha melalui iklim investasi kondusif yang menstimulasi peran serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan.

Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Kementerian Dalam Negeri. Butir (iv) dan (v) juga dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

5. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana dilakukan

dengan

a. meningkatkan ketersediaan rencana pembangunan kawasan dan rencana penataan persebaran penduduk.

b. meningkatkan fungsi, ketersediaan sarana prasarana permukiman (jalan, drainase, sistem air bersih dan air minum, kelistrikan, pengembangan energi terbarukan, pengembangan bangunan fasilitas umum, internet, sarana telekomunikasi, transportasi dan revitalisasi rumah).

c. meningkatkan pembangunan kawasan transmigrasi dalam bentuk Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT) yang layak.

d. pembangunan permukiman, pembangunan kawasan transmigrasi dan penataan ruang perdesaan.

Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kegiatan butir (ii) juga dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan butir (ii) juga dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kegiatan butir (ii) juga dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan butir (ii) juga dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pekerjaan Umum,

7. Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, berwawasan mitigasi bencana dilakukan dengan

a. meningkatkan fasilitasi pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

b. meningkatkan penyerasian lingkungan di kawasan transmigrasi yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam.

c. meningkatkan fasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi. Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan kegiatan ini adalah Kementerian

Dalam Negeri untuk butir (i), dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk butir (ii) dan (iii).