Nilai Spritual Pada Tenun Tolfeudari Perspektif Konseling Feminis Berbasis Imajinatif

a) Meub Tabua

Tradisi yang biasa dilakukan oleh penenun Timor adalah selalu berkelompok. Dalam komunitas yang biasa terdiri dari 5-10 perempuan akan bekerja sama untuk memetik kapas sampai pada pewarnaan. Meub tabua jika diartikan memiliki arti bekerja sama-sama. Proses menanaman kapas tentu saja tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja namun harus berkelompok sehingga adanya efisiensi waktu. Selain itu dalam proses penanaman sampai pada pewarnaan sebagai proses konseling bagi penenun Tolfeu karena pada saat itulah komunikasi dan relasi dengan orang lain terjalin. Penenun Tolfeu juga membuktikan bahwa proses konseling terjadi Tradisi yang biasa dilakukan oleh penenun Timor adalah selalu berkelompok. Dalam komunitas yang biasa terdiri dari 5-10 perempuan akan bekerja sama untuk memetik kapas sampai pada pewarnaan. Meub tabua jika diartikan memiliki arti bekerja sama-sama. Proses menanaman kapas tentu saja tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja namun harus berkelompok sehingga adanya efisiensi waktu. Selain itu dalam proses penanaman sampai pada pewarnaan sebagai proses konseling bagi penenun Tolfeu karena pada saat itulah komunikasi dan relasi dengan orang lain terjalin. Penenun Tolfeu juga membuktikan bahwa proses konseling terjadi

b) An sutai

Tenun Timor adalah fakta keberadaan masyarakat Timor sampai pada saat ini.Eksistensi masyarakat Timor tidak bisa dilepaskan pada seorang penenun.Mereka terlahir sebagai penerus budaya Timor lewat karya seni.An sutaijika diartikan sebagai pengangkat beban. Dalam konteks penenun Tolfeu, perempuan tidak lagi menenun untuk melestarikan budaya tetapi sebagai bentuk dedikasi mereka kepada keluarga dan Uis Neno.Artinya bahwa penenun Tolfeu mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk mensejaterakan keluarga.Selain itu menenun juga merupakan pertanggungjawaban penenun kepada Uis Neno.Penenun Tolfeu mengabdikan seluruh jiwa dan raga bagi keluarga, masyarakat dan budaya.Menurut penulis ini pengorbanan yang luar biasa yang ditunjukan oleh perempuan Tolfeu.

c) Naskeken Mepu

Menenun bukanlah perkara mudah bagi yang belum terbiasa.Menenun membutuhkan semangat dan daya juang yang tinggi dan hal ini yang terlihat dalam diri perempuan Tolfeu .Budaya Timor membentuk perempuan menenun sebagai pekerja yang tak kenal lelah.Naskeken mepu jika diartikan adalah bekerja tepat pada waktunya.Untuk mencapai tenun

dengan kualitas yang terbaik maka harus ada semangat dalam bekerja dan ini yang selalu ditampilkan dalam diri penenun.Walaupun mereka menenun sejak kecil sampai dewasa tetapi perempuan Tolfeu selalu menikmati itu.Perempuan Tolfeu selalu bersemangat pergi ke kebun untuk memetik kapas, mewarnai benang dan menenun.Perempuan Tolfeu selalu menampilkan rasa sukacita setiap kali menenun walaupun dilanda berbagai persoalan.Semangat juang seperti ini yang menjadikan mereka istimewa. Perempuan Tolfeu tidak akan memilih untuk istirahat jika hari ini tenun yang mereka buat belum maksimal. Ditambah kondisi rumah yang tidak memiliki persediaan makanan. Maka perempuan Tolfeu dengan Naskeken mepuakan terus menenun.Selain untuk mengisi pundi-pundi dapur juga salah satu perjuangan perempuan menenun adalah untuk terus melestarikan budaya Timor.Walaupun kondisi psikososial perempuan berada dalam tekanan namun penenun terus berjuang untuk mempertahankan budaya Timor dalam arus budaya modern.

d) Tabalab Pah

Jika dalam perkembangannya banyak penenun memilih untuk memakai benang yang sudah jadi atau benang toko maka lain pula dengan perempuan Tolfeu. Benang dari kapas menjadi ciri khas dan pembeda antara tenun Tolfeu dengan yang lain. Tentu saja penggunaan bahan dasar kapas bukan tanpa tujuan. Selain lebih memikat dan kaya akan makna tetapi dengan menggunakan bahan kapas penenun secara tidak langsung menjaga ekosistem lingkungan dengan baik. Walaupun tanah di Timor terkenal dengan tanah kering atau pah meto, tidak mengurangi semangat penenun untuk menggunakan kapas.Secara harafiah tabalah pah diartikan Jika dalam perkembangannya banyak penenun memilih untuk memakai benang yang sudah jadi atau benang toko maka lain pula dengan perempuan Tolfeu. Benang dari kapas menjadi ciri khas dan pembeda antara tenun Tolfeu dengan yang lain. Tentu saja penggunaan bahan dasar kapas bukan tanpa tujuan. Selain lebih memikat dan kaya akan makna tetapi dengan menggunakan bahan kapas penenun secara tidak langsung menjaga ekosistem lingkungan dengan baik. Walaupun tanah di Timor terkenal dengan tanah kering atau pah meto, tidak mengurangi semangat penenun untuk menggunakan kapas.Secara harafiah tabalah pah diartikan

e) Naim Lalan

Jika diartikan secara lurus naim lalan adalah mencari jalan. Mencari jalan yang dimaksudkan penulis bukan berarti penenun mencari jalan lain. Tidak! Tetapi perempuan Tolfeu memilih naim lalan sebagai bentuk pemberdayaan diri mereka. Dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuan perempuan dalam masyarakat Timor mereka naim lalan dengan cara menenun. Menenun sendiri secara tidak sadar memberdayakan perempuan Tolfeu. Memberdayakan yang dimaksudkan oleh penulis di sini bahwa perempuan Tolfeu berhasil keluar dari masa-masa sulit seperti mengalami permasalahan keluarga, relasi dengan orang lain dan mereka berhasil menyelesaikan itu. Penenun Tolfeu adalah manusia yang hidup untuk menghidupkan. Artinya bahwa hidup yang mereka jalani sebagai penun tidaklah hampa atau kosong tetapi penenun berhasil menghidupi orang lain. Pada perspektif ini perempuan Tolfeu mau mengatakan bahwa antara laki-laki dan perempuan sama dalam hal mencari nafkah. Laki-laki bisa mencari uang begitu juga penenun Tolfeu.Nilai kesetaraan jender yang mau diperlihat oleh penenun Tolfeu .Impian penenun Tolfeu adalah kualitas hidup yang baik dan ini bisa didapatkan jika mampu merubah paradigma adrosentris di mana laki-laki selalu menjadi ukuran.Sehingga Jika diartikan secara lurus naim lalan adalah mencari jalan. Mencari jalan yang dimaksudkan penulis bukan berarti penenun mencari jalan lain. Tidak! Tetapi perempuan Tolfeu memilih naim lalan sebagai bentuk pemberdayaan diri mereka. Dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuan perempuan dalam masyarakat Timor mereka naim lalan dengan cara menenun. Menenun sendiri secara tidak sadar memberdayakan perempuan Tolfeu. Memberdayakan yang dimaksudkan oleh penulis di sini bahwa perempuan Tolfeu berhasil keluar dari masa-masa sulit seperti mengalami permasalahan keluarga, relasi dengan orang lain dan mereka berhasil menyelesaikan itu. Penenun Tolfeu adalah manusia yang hidup untuk menghidupkan. Artinya bahwa hidup yang mereka jalani sebagai penun tidaklah hampa atau kosong tetapi penenun berhasil menghidupi orang lain. Pada perspektif ini perempuan Tolfeu mau mengatakan bahwa antara laki-laki dan perempuan sama dalam hal mencari nafkah. Laki-laki bisa mencari uang begitu juga penenun Tolfeu.Nilai kesetaraan jender yang mau diperlihat oleh penenun Tolfeu .Impian penenun Tolfeu adalah kualitas hidup yang baik dan ini bisa didapatkan jika mampu merubah paradigma adrosentris di mana laki-laki selalu menjadi ukuran.Sehingga

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Penelusuran Etnografis Atas Narasi dan Praktik S

0 0 36

BAB II KERANGKA TEORI: Teori-teori Dasar dan Konsep-konsep Terpilih - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi

1 1 49

BAB III RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA: KONTEKS GEOGRAFIS DAN HISTORIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi:

1 1 32

BAB IV RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA: TUAN RUMAH SOSIAL-BUDAYA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Penelus

1 1 82

BAB V ETNOGENESIS RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA DALAM ALUR TEORITIK - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Pe

1 2 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Penelusuran Etnografis Atas Narasi dan Praktik Sosial

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Penelusuran Etnografis Atas Narasi dan Praktik Sosial

1 1 18

1 BAB I TENUN TIMOR MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN TOLFEU SEBAGAI KONSELING IMAJINATIF 1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

1 3 12

1.Tenun Timor 1.1 Pengertian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

1 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfeu sebagai Konseling Imajinasi

0 0 29