Presuposisi Faktif (PF)

b. Presuposisi Fakti dengan Penanda Adjektiva dan Frasa Adjektival

(1) Tolong belikan aku capcin lu. Panas gini ‘kan enak yang dingin-dingin. Tuturan (1) mengandung PF yang ditandai dengan adanya kata panas. Latar tempat terjadinya percakapan tersebut adalah di parkiran FKIP pada siang hari . Berdasarkan penanda yang muncul, PF pada tuturan (1) ditandai oleh verba belikan dan adjektiva panas . Mengenai penanda verba belikan telah dijelaskan pada subbagian verba sebelumnya. Penanda kedua, yaitu adjektiva panas mengindikasikan suatu kebenaran bahwa percakapan berlangsung pada siang hari dengan sinar matahari yang terik yang membuat gerah. Adjektiva yang merupakan penanda PF tersebut berfungsi sebagai subjek.

(2) Nanti jemput aku ya? Motor rusak . Penggunaan kata rusak pada tuturan (2) yang dilakukan melalui telepon ini mengindikasikan bahwa tuturan tersebut merupakan PF. Latar tuturan ini adalah di depan kantor Prodi PBSI pada siang hari antara si penutur dan si petutur yang merupakan lawan bicara di telepon. Tuturan tersebut diketahui mengandung PF yang ditandai dengan adanya adjektiva yang mengikutinya, yaitu adjektiva rusak . Adjektiva mengandung asumsi bahwa si penutur mempunyai motor dan pada saat itu motornya rusak dengan alasan tertentu. Fungsi penanda PF pada tuturan (2) yang berupa adjektiva adalah sebagai predikat.

(3) PPL nggak seindah yang dibayangkan .

Tuturan (3) mengandung PF. Mengenai konteks, tuturan (3) juga berlangsung di depan Kantor Prodi dan percakapannya mengenai kegiatan PPL yang sedang berlangsung. Dalam tuturan tersebut, munculnya PF ditandai dengan frasa nggak seindah yang dibayangkan atau bakunya tidak seindah yang dibayangkan . Frasa adjektival nggak seindah yang dibayangkan mengandung kebenaran bahwa sebelumnya ada pemikiran oleh si penutur bahwa PPL yang akan dilaksanakan akan indah. Namun, setelah dijalani si penutur merasakan bahwa PPL tidak menyenangkan. Frasa nggak seindah yang dibayangkan dalam tuturan berfungsi sebagai predikat dan tuturan tersebut merupakan bentuk pasif umum.

(4) Masih banyak yang belum seminar. Penggunaan frasa masih banyak merupakan penanda munculnya PF pada tuturan (4). Tuturan (4) berlangsung di kampus, di depan kantor Prodi PBSI antara mahasiswa yang sedang berada di semester 8. Penanda munculnya PF pada tuturan (4) ditandai dengan adanya frasa adjektival, yaitu masih banyak . Frasa tersebut memberikan asumsi bahwa kenyataannya ada beberapa orang yang sudah seminar. Frasa adjektival penanda munculnya PF pada tuturan (4) berfungsi sebagai predikat.

c. Presuposisi Faktif dengan Penanda Konjungsi

(1) SMP kami, voli, juara ketiga se-Aceh setelah Aceh Besar. Konjungsi setelah yang digunakan pada tuturan (1) dapat mengindikasikan bahwa tuturan tersebut mengandung PF. Tuturan yang berlangsung di depan Prodi PBSI itu membicarakan tentang hasil lomba voli yang diikuti oleh sekolah tempat si penutur melaksanakan PPL. Konjungsi setelah memberikan asumsi bahwa Aceh mengadakan lomba voli dan Aceh Besar menduduki peringkat kedua.

d. Presuposisi Faktif dengan Penanda Frasa Nominal

(1) Leting kita selalu menjadi korban prodi .

Tuturan (1) merupakan PF yang ditandai oleh adanya frasa selalu menjadi korban prodi . Jika berbicara konteks, tuturan (1) berlangsung di depan kantor Prodi PBSI dengan topik pembicaraan mengenai perubahan peraturan yang kerap terjadi atau berlaku mulai angkatan 2010 ke atas. Partisipan pada tuturan tersebut adalah mahasiswa leting 2011 yang juga turut terkena imbasnya karena penetapan peraturan baru. Penanda munculnya PF pada tuturan (1) adalah frasa nominal selalu menjadi korban prodi . Frasa nominal tersebut memberikan anggapan bahwa kebenarannya adalah (1) si penutur adalah angkatan antara 2010 ke atas, (2) prodi menerapkan peraturan baru, dan (3) peraturan yang diterapkan oleh prodi merugikan si penutur dan mahasiswa se-angkatannya.

(2) a. PA: Siapa aja yang udah daftar kompren?

b. PB: Orang si Tata udah daftar juga . Dalam tuturan orang si Tata udah daftar juga megandung PF yang ditandai dengan adanya frasa udah daftar juga . Tuturan ini terjadi pada siang hari di depan kantor Prodi PBSI. Pada saat tuturan berlangsung, penutur dan petutur sedang membicarakan tentang pendaftaran ujian komprehensif. Frasa nominal pada tuturan tersebut terdapat beberapa presuposisi yang mengandung kebenaran, yaitu (a) Tata adalah mahasiswa PBSI, (b) si penutur kenal dengan Tata, dan (c) Tata sudah mendaftar. Frasa nominal pada tuturan tersebut berkedudukan sebagai predikat.

(3) Kita kesempatan terakhir kejar cumlaude semester ini. Tuturan berikut mengandung PF. Tuturan (3) berlangsung di kampus di depan kantor PBSI antara mahasiswa yang sedang membicarakan tentang kelulusan. PF yang terkandung pada tuturan tersebut dapat diketahui dapat dari frasa nominal yang mengikuti yang digunakan sebagai penanda munculnya PF. Pada tuturan (3), frasa nominal penanda PF adalah kesempatan terakhir . Berhubungan dengan konteks, ketika konteks tidak diungkapkan, kita secara langsung dapat memunculkan suatu anggapan bahwa adanya kebenaran tentang “kita” yang berprofesi sebagai mahasiswa. Berdasarkan penanda munculnya PF, frasa kesempatan terakhir memberikan asumsi bahwa “kita” merupakan mahasiswa semester 8 yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Anggapan tentang cumlaude itu juga didukung oleh pengetahuan awal bahwa di Prodi PBSI untuk cumlaude minimal dua kali online Mata Kuliah Skripsi. MK Skripsi (3) Kita kesempatan terakhir kejar cumlaude semester ini. Tuturan berikut mengandung PF. Tuturan (3) berlangsung di kampus di depan kantor PBSI antara mahasiswa yang sedang membicarakan tentang kelulusan. PF yang terkandung pada tuturan tersebut dapat diketahui dapat dari frasa nominal yang mengikuti yang digunakan sebagai penanda munculnya PF. Pada tuturan (3), frasa nominal penanda PF adalah kesempatan terakhir . Berhubungan dengan konteks, ketika konteks tidak diungkapkan, kita secara langsung dapat memunculkan suatu anggapan bahwa adanya kebenaran tentang “kita” yang berprofesi sebagai mahasiswa. Berdasarkan penanda munculnya PF, frasa kesempatan terakhir memberikan asumsi bahwa “kita” merupakan mahasiswa semester 8 yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Anggapan tentang cumlaude itu juga didukung oleh pengetahuan awal bahwa di Prodi PBSI untuk cumlaude minimal dua kali online Mata Kuliah Skripsi. MK Skripsi

(4) SMP kami voli juara ketiga se-Aceh setelah Aceh Besar. Berdasarkan penanda munculnya PF, tuturan (4) dikategorikan sebagai tuturan yang mengandung PF karena terdapat frasa nominal sebagai penanda PF. Tuturan tersebut merupakan PF yang mempunyai konteks sama seperti tuturan sebelumnya, yaitu di depan kantor Prodi PBSI. Penutur dalam tuturan ini sedang membicarakan tentang lomba voli yang diikuti oleh sekolah tempat si penutur sedang melaksanakan PPL. PF dalam tuturan ini muncul dengan ditandai oleh frasa nominal juara ketiga yang berfungsi sebagai predikat dan konjungsi setelah yang merupakan konjungsi penanda kalimat majemuk bertingkat yang berfungsi sebagai keterangan. Sehubungan dengan penanda hadirnya PF, frasa nominal memiliki asumsi yang mengandung kebenaran bahwa adanya dilakukan pertandingan voli se-Aceh dan ada tiga peringkat. Kebenaran PF juga ditandai dengan konjungsi waktu setelah . Selengkapnya mengenai konjungsi akan dijelaskan pada subbagian konjungsi.

(5) Konsultasi terhambat sejak PPL. Ini pun belum penelitian lagi . Tuturan (5) merupakan PF. Tuturan (5) mempunyai latar konteks dan penutur yang sama seperti tuturan sebelumnya, yaitu di depan Kantor Prodi PBSI dan sedang membicarakan tentang proses penulisan skripsi yang terhambat karena penutur sedang melaksanakan PPL. PF yang terkandung pada tuturan (5) (5) Konsultasi terhambat sejak PPL. Ini pun belum penelitian lagi . Tuturan (5) merupakan PF. Tuturan (5) mempunyai latar konteks dan penutur yang sama seperti tuturan sebelumnya, yaitu di depan Kantor Prodi PBSI dan sedang membicarakan tentang proses penulisan skripsi yang terhambat karena penutur sedang melaksanakan PPL. PF yang terkandung pada tuturan (5)

e. Presuposisi Faktif dengan Penanda Frasa Adverbial

(1) a. PA: Beli capcin itu yok?

b. PB: Nggak mau ah! Aku nunggu capcin lain aja.

Frasa nggak mau pada tuturan (1) menandakan bahwa tuturan tersebut mengandung PF. Percakapan itu berlangsung di parkiran FKIP Unsyiah. Topik yang dibicarakan pada saat itu mengenai pembelian minuman cappucino cincau. Penanda munculnya presuposisi pada tuturan (1) ialah frasa nggak mau yang berkategori sebagai frasa adverbial. Frasa adverbial tersebut memberikan asumsi bahwa kebenarannya adalah adanya ajakan dari si petutur sebelumnya yang hanya memberi opsi pada si penutur untuk menjawab iya atau tidak. Berdasarkan lanjutan kalimat atau tuturannya, dapat diprediksikan bahwa pertanyaannya adalah “Yok beli capcin itu.” Namun, karena alasan tertentu si penutur menolak dan lebih memilih menunggu penjual capcin yang lain datang.

f. Presuposisi Faktif dengan Penanda Frasa Numeral (1) Ini aku tes TOEFL kedua kali .

Penanda yang mengindikasikan tuturan (1) mengandung PF adalah ditandai dengan adanya frasa kedua kali Tuturan (1) juga berlangsung di depan kantor Prodi PBSI dengan topik pembahasan seputar tes TOEFL. Frasa kedua kali memberikan anggapan bahwa kenyataannya si penutur sudah mengikuti tes

TOEFL untuk kedua kalinya. Frasa kedua kali yang berkategori numeral ini menyatakan intensitas jumlah.

Berdasarkan tuturan yang telah dianalisis sebanyak 30 data, dapat disimpulkan bahwa presuposisi faktif terdapat pada tuturan yang berupa pernyataan. Informasi yang mengandung praanggapan tidak hanya terletak setelah penanda presuposisi, melainkan juga dapat terletak sebelum penanda itu. Penanda munculnya PF dapat berupa kata dan frasa. Jika penanda munculnya PF berupa kata, kata tersebut dapat berbentuk verba, nomina, adverbia, adjektifa, dan konjungsi. Kendatipun, jika penanda munculnya PF berupa frasa, frasa tersebut umumnya berbentuk frasa verbal, frasa nominal, frasa adjektival, dan frasa adverbial. Umumnya, penanda PF berkedudukan sebagai predikat. Hanya ada beberapa yang berfungsi sebagai subjek. Setelah dianalisis, terdapat beberapa penanda munculnya PF yang berupa kata dan frasa sebagai berikut.

Tabel 4.1 Penanda Presuposisi Faktif (PF) No.

Wujud PF

Verba

Adjektiva

F. Verbal

F. Nominal

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Kesesuaian konsep islam dalam praktik kerjasama bagi hasil petani desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur

0 86 111

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84