Hipotesis Tindakan
G. Hipotesis Tindakan
Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas VII D SMPN 2 Pandak Bantul
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas VII D SMP N 2 Pandak Bantul merupakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Active Research).
Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan yang nyata didalam kelas Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan yang nyata didalam kelas
didalam kelas. 44
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan psikologis, yaitu mengkaji masalah dengan mempelajari jiwa seseorang melalui gejala
perilaku yang diamati. 45 Maksudnya, dalam proses penulisan skripsi
terutama dalam menganalisis data, penulis banyak mempergunakan teori- teori psikologi dalam operasional untuk melihat bagaimana praktek pengajaran, baik dari aspek guru, siswa maupun situasi dan kondisi ketika pembelajaran berlangsung. Adapun teori psikologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini adalah psikologi belajar.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber untuk memperoleh informasi dan keterangan dari penelitian yang diinginkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Islam, siswa kelas VII D SMP N 2 Pandak Bantul, kepala sekolah, dan waka kurikulum.
44 Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Widya Karya, 2009), hal. 10. 45 Abiddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada. 1999), hal. 50.
4. Desain (model penelitian)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan
oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. 46 Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas. 47
Penelitian tindakan kelas memberikan formulasi baru dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat yang dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan pembelajaran mencakup: inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum dan tingkat regional atau
nasional, peningkatan profesionalisme pembelajaran. 48
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Tahap- tahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian yang bersifat spiral itu dengan jelas digambarkan oleh
Hopkins sebagai berikut 49 :
46 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007)
hal. 3
47 Ibid, hal. 58
48
49 Ibid, 107-108.
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu mudah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal.
150.
Gambar I : Daur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Tahap 1: Menyusun rancanagan tindakan (planing). Dalam tahap ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selam tindakan berlangsung.
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (Acting). Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancanagan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Tahap 3: Pengamatan (Observing). Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Kepada guru pelaksana yang bersetatus sebagai pengamat agar melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
Tahap 4: Refleksi (Reflecting). Tahap ini, merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembaki yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang baru selesai dilaksanakan dalam satu siklus, guru pelaksana bersama peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua , siklus ketiga dan seterusnya hingga guru puas dengan hasil sikus yang dilaksanakan.
5. Instrumen Penelitian
a. Kehadiran Peneliti Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan sekaligus pengumpul data.
b. Lembar Observasi Lembar observasi ini berisi catatan yang berisi mengambarkan bagaimana aktivitas belajar- mengajar di kelas berlangsung.
c. Dokumentasi Dokumentasi berisi data-data terkait siswa, seperti nilai dan juga foto untuk mengambarkan secara visual kondisi pembelajaran berlangsung
d. Angket Penulis menggunakan angket untuk mengukur perubahan minat belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan Quantum Teaching. Adapun perinciannya adalah meliputi empat aspek sebagai berikut:
Tabel 1 :
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Minat Belajar
No Aspek
No.Item
1 Adanya Perhatian dan antusiasme siswa 1,2,3,4,5 dalam mengikuti pembelajaran
2 Rasa senang siswa terhadap guru dan materi 6,7,8,9,10
3 Keterlibatan siswa dalam belajar
4 Keterlibatan siswa dalam belajar
e. Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa mengenai minat dan kegiatan mereka selama proses pembelajaran. Selain itu untuk mengetahui gambaran sekolah yang akan diteliti, Peneliti melakukan e. Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa mengenai minat dan kegiatan mereka selama proses pembelajaran. Selain itu untuk mengetahui gambaran sekolah yang akan diteliti, Peneliti melakukan
6. Prosedur (langkah-langkah penelitian)
Adapun prosedurskenario yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. PendahuluanPersiapan
Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sehubungan akan dilaksanakan PTK, peneliti melakukan observasi awal pada tanggal untuk mengetahui permasalahan dikelas terkait dengan pembelajaran PAI. Setelah melihat permasalahan yang ada peneliti menganalisis dan mendiskusikannya dengan guru mata pelajaran terkait dengan pembelajaran PAI dan menentukan pemecahannya dengan menggunakan metode Quantum Teaching
b. Tahap Perencanaan
Peneliti bersama-sama dengan guru PAI merencanakan tindakan. Tindakan ini bersifat kolaboratif, guru bertindak sebagai pelaksana dan peneliti sebagai bertindak sebagai observator. Adapun persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan tindakan siklus I diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Peneliti membuat kesepakatan bersama guru untuk menetapkan materi pokok.
2) Menentukan hari dan tanggal penelitian.
3) Peneliti menentukan skenario pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan.
4) Persiapan sarana dan media yang akan digunakan.
5) Persiapan lembar observasi pembelajaran untuk setiap berlangsungnya pembelajaran.
6) Menyusun pedoman wawancara dan angket siswa untuk mengetahui minat belajar siswa
7) Persiapan soal tes yang akan diberikan pada awal penelitian dan setiap siklus.
c. PelaksanaanTindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan isi dari rancangan yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya dan dikonsultasikan dengan guru PAI. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus.
d. Pengamatan Pengumpulan Data I
Dalam hal ini pengamatan dilakuakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru PAI. Kegiaatan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan.
e. Analisis Data I
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung, berupa lembar Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung, berupa lembar
f. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan. Hasil dari analisis data I, kemudian di diskusikan bersama untuk mengetahui hambatan maupun kendala selama melaksanakan proses pembelajaran. Setelah itu barulah peneliti, guru dan satu peneliti lainnya merumuskan perencanaan untuk siklus berikutnya. Pada siklus kedua, kegiatan pembelajaran mengikuti tahapan-tahapan kegiatan sebelumnya. Dalam hal ini, rencana tindakan siklus kedua disusun berdasrkan hasil refleksi pada siklus pertama.
7. Uji Keabsahan Data
Agar data dalam penelitian dapat dikatakan valid, maka perlu adanya uji keabsahan data, adapun uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data.
Ada empat macam triangulasi, menurut Dezin (1978), yakni sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode,
penyidik, dan teori. 50 Penelitian ini menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber
50 Lexy. J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998), hlm. 178.
dilakukan dengan cara mengecek data dengan langkah dibandingkan dengan sumber data, yakni lisan (informan) dan perbuatan (peristiwa). Triangulasi metode, dilakukan dengan langkah pengecekan data berdasarkan metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu metode observasi, metode wawancara, metode angket, dan metode dokumentasi.
8. Teknik Pengumpulan dan Analisis data
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal- hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistematis fenomena yang diteliti. Menurut Sudjono, observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencataatn secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan. 51 Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
51 Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), hal. 76.
dari perbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 52
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 53
Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan minat siswa serta penggunaan metode Quantum Teaching dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk melakukan observasi ini, terlebih peneliti dahulu menyiapkan lembar observasi (angket). Observasi minat belajar siswa terdiri dari 6 aspek, yaitu: kesiapan mengikuti pelajaran, kesiapan dengan materi yang dipelajari, perhatian dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap penjelasan guru tentang tugas yang diberikan, bertanya kepada guru jika ada hal yang belum jelas, menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, (Bandung:
Alfabeta,2007), hal. 145.
53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, hal. 229 53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, hal. 229
Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. 54
c. Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. 55
Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data dari responden tentang hal-hal yang
diperlukan. 56 Pertanyaan dan jawaban sudah disediakan untuk dipilih yang dirasa paling sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan, dan
keyakinan responden. 57 Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup dimana pertanyaan dan jawaban sudah disediakan dan tidak
ada jawaban tambahan yang bertujuan untuk memperoleh data minat belajar PAI siswa kelas VII D SMP N 2 Pandak Bantul.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
54 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 85.
56 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …., hal. 142.
57 Muh. Nazir, Metode Penelitian, …...hal 215.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal 107.
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 58 Metode ini penulis gunakan untuk menyempurnakan data-data yang telah
diperoleh sebelumnya melalui metode observasi, wawancara dan angket.
Analisis data adalah langkah untuk memberikan interpretasi dan arti data yang telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada didalam penelitian.
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Data kualitatif yang peneliti gunakan adalah wawancara langsung dengan responden. Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teknik analisis data kualitatif dari Miles Huberman yang meliputi empat langkah yaitu:
a. Pengumpulan data Proses ini dilakukan sejak peneliti memulai penelitian. Data yang diperoleh masih dalam bentuk kasar sehingga masih diperlukan pemilihan data.
b. Reduksi data Adalah proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan dengan kata lain, peneliti memilah-milah hal-hal pokok atau data yang sesuai dengan fokus penelitian.
58 Ibid, hal. 231 58 Ibid, hal. 231
d. Pengambilan kesimpulan Data yang diperoleh, kemudian diambil kesimpulan apakah tujuan dari penelitian sudah tercapai atau belum, jika belum dilakukan tindakan selanjutnya, jika sudah tercapai, maka penelitian dihentikan.
Selain menggunakan analisis kualitatif disini peneliti juga menggunakan statistik sederhana, statistik sederhana digunakan untuk data angket. Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa. Setelah angket diisi kemudian hasil angket dikelompokkan menurut kriteria yang ada dan hasil masing-masing jawaban ditabulasikan kedalam tabel, yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.Untuk data berbentuk angka tersebut setelah diolah dan disajikan dalam bentuk prosentase kemudian diberikan tafsiran sebagai berikut:
a. 80-100 = Kategori Baik
b. 40-79 = Kategori Cukup Baik
c. 59 0-39 = Kategori Kurang
59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian …, hal. 224.
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji ‘t’ untuk sampel besar yang saling berhubungan.
1 + SE 2 − () 2 . r 12 ( )( 1 SE M
1 − 2 =
1 − M
t o =
1 + SE 2 − () 2 . r 12 ( )( 1 SE M 2 )
9. Indikator Keberhasilan
Berikut adalah komponen yang dijadikan indikator keberhasilan tercapainya peningkatan minat belajar yang ditunjukkan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam hal:
a. Adanya Perhatian dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
b. Rasa senang siswa terhadap guru dan materi
c. Keterlibatan siswa dalam belajar
d. Keterlibatan siswa dalam belajar
60 Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan….,hal. 326.