PELANggArAN DAN PENErAPAN sANksi
D. PELANggArAN DAN PENErAPAN sANksi
Undang-undang dibuat untuk mencapai tujuan; de- mikian juga pengaturan-pengaturan tertentu dalam un- dang-undang dibuat dengan tujuan tertentu pula. Tujuan pokok pengaturan keuangan partai politik di dalam UU No. 22008 dan UU No. 22011 adalah untuk menjaga keman- dirian partai politik agar tetap berorientasi dan berjuang untuk kepentingan rakyat. Kedua undang-undang itu beru- saha mencegah agar partai politik tidak dikendalikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki uang.
Oleh karena itu undang-undang itu membatasi besar an sumbangan dari pihak tertentu dan melarang menerima sumbangan dari pihak tertentu pula. Selain itu, agar peng- elolaan keuangan partai politik bisa dikontrol publik, maka partai politik diwajibakan membuat laporan keuangan se- cara periodik, diaudit akuntan publik dan BPK (untuk peng- gunaan dana subsidi negara). Namun ketentuan-keten- tuan tersebut tidak akan ada artinya apabila tidak disertai
22008 dan UU No. 22011 mengandung banyak masalah.
Pertama, sebagaimana tampak pada Tabel 4.3 ba nyak in- strumen atau komponen keuangan partai politik yang mes- tinya diatur, tetapi tidak diatur, seperti perjalanan dinas, konsolidasi organisasi dan unjuk publik. Beberapa instru- men hanya disebut, seperti laporan realisasi anggara, laporan neraca dan laporan kas, tetapi tidak diikuti pengaturannya. Sementara komponen lain, seperti iuran anggota dan penda- patan sumbangan perseorangan anggota, diatur tetapi penga- turannya sangat terbatas. Banyak hal disebut dalam undang- undang, pengaturannya diserahkan kepada ADART, namun kenyataannya ADART tidak mengaturnya juga (lihat Tabel 4.1).
Kedua, beberapa instrumen atau komponen yang sudah diatur, tetapi tidak disertai ketentuan sanksi yang jelas bagi pelanggarnya, seperti kewajiban untuk membuat laporan keuangan tahunan, yang terdiri dari laporan realisasi ang- garan, laporan neraca dan laporan kas. Demikian juga, ke- wajiban untuk membuka laporan itu kepada publik, tidak disertai sanksi kepada partai politik jika tidak melakukan- nya.
Tabel 4.3 Pengaturan InstrumenKomponen Keuangan Partai Politik dalam UU No. 22008 dan UU No. 22011 70
Disebut, tidak diatur,
Tidak ada Partai tidak menggalang
tidak dibatasi
dana iuran anggota
ANOMALI KEUANGAN PARTAI POLITIK PengaTuran dan PraKTeK
Sumbangan Perseorangan Disebut, tidak diatur,
Tidak ada Partai mengandalkan kader
Anggota
tidak dibatasi
di legislatif dan eksekutif serta anggota bermodal
Sumbangan Perseorangan Disebut, diatur, dibatasi
Sanksi
Sumbangan tidak dila-
Bukan Anggota
pidana
porkan
Sumbangan Badan Usaha Disebut, diatur, dibatasi
Sanksi
Sumbangan tidak dila-
pidana
porkan
Subsidi Negara
Disebut, diatur, dibatasi
Sanksi ad- Dilaporkan secara periodik ministrasi
Belanja:
Operasional Sekretariat
Disebut, diatur terbatas
Tidak ada Sulit membuat laporan
Perjalanan Dinas
Tidak disebut
Tidak ada Sulit membuat laporan
Konsolidasi Organisasi
Tidak disebut
Tidak ada Sulit membuat laporan
Pendidikan Politik
Disebut, diatur terbatas
Tidak ada Sulit membuat laporan
Unjuk Publik
Tidak disebut
Tidak ada Sulit membuat laporan
Laporan Keuangan:
Rekening
Disebut, diatur
Sanksi ad- Sanksi ditolak badan hukum ministrasi berarti partai tidak tidak
ada
Daftar Penyumbang
Disebut, diatur
Sanksi ad- Sanksi ditegur pemerintah ministrasi tidak memberi efek jera
Laporan Realisasi Ang-
Disebut, tidak diatur
Tidak ada Tidak membuat laporan
garan Laporan Neraca
Disebut, tidak diatur
Tidak ada Tidak membuat laporan
Laporan Kas
Disebut, tidak diatur
Tidak ada Tidak membuat laporan
Lembaga Pengawas
Tidak disebut
Tidak membuat laporan
Akses Publik
Disebut, tidak diatur
Tidak ada Laporan tidak bisa diakses
Ketiga, sebagaimana tampak pada Tabel 4.4, UU No. 22008 dan UU No. 22011 memang memberi sanksi ad- ministratif kepada partai politik dan sanksi pidana bagi siapa saja yang melanggar ketentuan larangan partai poli- tik. Namun jika diperhatikan, sanksi administratif terhadap partai politik yang melanggar ketentuan laporan penggunaan dana subsidi negara dan larangan menggunakan fraksi di MPRDPRDPRD sebagai sumber pendanaan partai politik, sangat ringan. Demikian juga dengan sanksi pidana yang ha- Ketiga, sebagaimana tampak pada Tabel 4.4, UU No. 22008 dan UU No. 22011 memang memberi sanksi ad- ministratif kepada partai politik dan sanksi pidana bagi siapa saja yang melanggar ketentuan larangan partai poli- tik. Namun jika diperhatikan, sanksi administratif terhadap partai politik yang melanggar ketentuan laporan penggunaan dana subsidi negara dan larangan menggunakan fraksi di MPRDPRDPRD sebagai sumber pendanaan partai politik, sangat ringan. Demikian juga dengan sanksi pidana yang ha-
Tabel 4.4 Larangan dan Sanksi Terkait Keuangan Partai Politik 71
KETENTUAN
SANKSI
Partai politik wajib menyampaikan laporan
Sanksi administratif subsidi tidak disalurkan
penggunaan dana subsidi negara.1
sampai laporan diterima.2
Partai politik dilarang memberimenerima
Pengurus partai bersangkutan dipidana penjara
sumbangan pihak asing.3
2 tahun dan denda 2 kali lipat.4
Partai politik dilarang menerima sumbangan
Pengurus partai bersangkutan dipidana penjara
tanpa mencantumkan identitas jelas.5
1 tahun dan denda 2 kali lipat.6
Partai politik dilarang menerima sumbangan
Pengurus partai bersangkutan dipidana penjara
dari perseoranganbadan usaha melebih
1 tahun dan denda 2 kali lipat.8
batas.7 Partai politik dilarang meminta atau mene-
Pengurus partai bersangkutan dipidana penjara
erima dana dari BUMN, BUMD dan badan
1 tahun dan denda 2 kali lipat.10
usaha milik desa.9 Partai politik dilarang menggunakan fraksi di
Sanksi administratif oleh badan kehormatan
MPRDPRDPRD sebagai sumber pendana-
yang bertugas.12
an.11
Dengan memperhatikan banyaknya instrumenkompo- nen keuangan partai politik yang tidak diatur dalam undang- undang atau jikapun diatur tetapi rumusannya tidak jelas, serta dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ti- dak diikuti dengan sanksi atau jikapun sanksi diberikan te- tapi hukumannya sangat ringan, bagaimana efektivitas UU No. 22008 dan UU No. 22011 dalam menjaga kemandi- rian partai politik dari para pemilik uang, baik yang menjadi anggota partai politik maupun bukan anggota partai politik? Mengenai hal ini akan dibahas pada bab berikutnya.
ANOMALI KEUANGAN PARTAI POLITIK PengaTuran dan PraKTeK
BAB V