IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat
Pada tanggal 28 Juli 2003, Kabupaten Pakpak Bharat resmi dimekarkan dari Kabupaten Dairi sesuai dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2003 tentang
pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Pakpak Bharat. Secara geografis, kabupaten pakpak Bharat terletak
diantara koordinat 90
o
.00’- 98 31’ BT dan 2
15” – 3 32’00” LU. Luas wilayah
kabupaten Pakpak Bharat keseluruhannya 121.830 Ha.Batas-batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Dairi
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
Sebelah Selatan :berbatasan dengan Aceh Singkil dan Kabupaten
Humbang Hasundutan Sebelah Barat
: berbatasan dengan Aceh singkil.
Tabel1. Luas wilayah administrasi kabupaten Pakpak Bharat
No Kecamatan Luas
wilayah km
2
Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
Salak STTU Julu
PGGS Pagindar
Kerajaan Tinada
Siempat Rube STTU jehe
245.57
53,02 66,64
75,45 147,61
74,03 82,36
473,62 20,8
4,3 5,4
6,1 12,1
6,1 6,5
38,8
Jumlah 1.218,30
100,00 Sumber:Buku Statistik Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
4.2 Topografi dan Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
Pada umumnya, kabupaten Pakpak Bharat berada pada ketinggian rata – rata antara 700 sd 1.500 mdpl. Topografinya terdiri dari datar, kemiringan lereng
datar 0 – 5 berkisar 6.349 Ha, berombak 8 – 15 berkisar 3.348 Ha, bergelombang 15 – 25 berkisar 21.619 Ha, curam samapai terjal 25 – 40
berkisar 6.397 Ha dan terjal 40 berkisar 84.070 Ha.
4.2.1Geologi dan Jenis Tanah
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah dataran tinggi dan dataran rendah memiliki bermacam – macam jenis tanah.Jenis tanah yang ada umumnya
merupakan tanah podsolik merah kuning, lipasit yang merupaka hasil letusan gunung toba, redima carbon, palaegon, gabrodiabase, sepentijin, dan jenis tanah
cupa.Jenis tanah ini sesuai untuk pemberdayaan tanaman palawija, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
4.2.2Keadaan iklim
Keadaan iklim kabupaten Pakpak Bharat yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan, berbukit-bukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi
sehingga terjadi iklim tropis dengan udara sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan dimana suhu udara berkisar antara 18 – 28
C.Perbedaan antara suhu siang dan malam hari sangat menyolok sehingga kelembapan sangat tinggi.
Di kabupaten Pakpak Bharat terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Januari, April, September,
Universitas Sumatera Utara
Oktober dan Desember.Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Februari, Maret, Mei dan November. Jumlah hari hujan sepanjang tahun berkisar 166 hari
hujan dengan curah hujan sebesar 3737,2 mm atau rata – rata sekitar 26,69 mm tiap bulan.
4.2.3Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan yang terdapat di kabupaten pakpak Bharat umunya didominasi oleh hutan Negara dengan luas sekitar 91,417 Ha. Sedangkan penggunaan atas
lahan budidaya, bangunan maupun untuk penggunaan lainnya masing – masing diuraikan yaitu:
Persawahan seluas 1.602 Ha
Baungunan dan pekarangan seluas 1.093,4 ha
Tegalan atau kebun seluas 2.946,5 Ha
Semak belukar seluas 1.590 Ha
Hutan Negara 91.417 Ha.
Dari data di atas, hanya 25 lahan di kabupaten Pakpak Bharat yang dapat diproduktifkan.Besarnya luasan kawasan hutan di kabupaten pakpak Bharat lebih
kurang 75 dari luas wilayah kabupaten menyebabkan program ekstensifikasi lahan pertanian menjadi agak sulit dilakukan, sehingga satu – satunya program
pengembangan produksi adalah dengan penerapan teknologi. Namun demikian, masih memungkinkan dilakukan permohonan alih fungsi hutan, sedapat mungkin
akan dikelola secara baik dan benar melalui aturan yang berlaku 91.417Ha hutan negara terutama untuk hasil hutan non kayu.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Kependudukan
Jumlah penduduk kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010 adalah 40.505 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,36 per tahun. Tingkat kepadatan
penduduk rata – rata adalah 34 jiwa per km
2
.kepadatan penduduk yang tertinggi terdapat di kecamatan Tinada, 74 jiwa per km
2
, sedangakan kepadatan penduduk terendah terdapat di kecamatan Pagindar berkisar 16 jiwa per km
2
. Tabel 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2006 - 2010 Kecamatan Jumlah
Penduduk
2006 2007 2008 2009 2010 Salak
STTU Jehe Pagindar
STTU Julu PGGS
Kerajaan Tinada
Siempat Rube 5,554
8,120 1,098
3,059 3,076
8,491 5,143
3,745 5,635
8,219 1,137
3,097 3,116
8,537 5,189
3,796 6,017
8,671 1,222
3,291 3,324
9,014 5,496
4,027 7,009
9,596 1,325
3,542 3,798
8,739 4,559
4,246 7,216
9,365 1,211
3,376 3,740
8,115 3,639
3,843 Pakpak Bharat
38,286 38,726
41,062 42,814
40,505
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010
Bersasarkan table di atas dapat dilihat bahwa paling banyak penduduknya di tahun 2010 adalah kecamatan STTU Jehe sebesar 9.365 jiwa dan kecamatan paling
sedikit penduduknya di tahun 2010 adalah kecamatan Pagindar yaiutu sebesar 1.211 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010
Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan
L + P Sex Ratio
0 – 4 5 – 9
10 – 14 15 – 19
20 – 24
25 – 29 30 – 34
35 – 39 40 – 44
45 – 49 50 – 54
55 – 59 60 – 64
65 – 69 70 – 74
75+ 2,842
2,853 2,608
2,027 1,547
1,694 1,500
1,300 1,078
842 636
521 379
299 163
179 2,700
2,710 2,474
1,891 1,360
1,631 1,406
1,221 1,076
883 742
594 455
372 250
272 5,542
5,563 5,082
3,918 2,907
3,325 2,906
2,521 2,154
1,725 1,378
1,115
834 671
413
451 105.26
105.28 105.42
107.19 113.75
103.86 106.69
106.47 100.19
95.36 85.71
87.71 83.30
80.38 65.20
65.81 Jumlah 20,468 20,037 40,505 102.15
Sumber: BPS kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010
Tabel 4.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
Kecamatan Laki – laki
Perempuan L + P
Sex Ratio Salak
STTU Jehe Pagindar
STTU Julu PGGS
Kerajaan Tinada
Siempat Rube 3,571
4,685 665
1,728 1,898
4,093 1,868
1,966 3,640
4,652 545
1,653 1,844
4,022 1,771
1,880 7,211
9,337 1,210
3,381 3,742
8,115 3,639
3,846 98
101 122
105 103
102 105
105
Pakpak Bharat 20,474
20,007 40,481
102
Sumber: BPS kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
4.3 Karakteristik sampel Penelitian
Untuk mengetahui karakteristik sampel kabupaten Pakpak Bharat akan dijelaskan seabagai berikut.
4.3.1 Umur
Umur merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kemampuan dalam melaksanakan kegiatan. Semakin tua umur sampel, maka kemampuan kerja
semakin menurun yang pada gilirannya akan mempengaruhi produktifitas kerja. Hal ini karena pekerjaan banyak yang mengandalkan fisik.Keadaan umur sampel
dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 5.Umur sampel berdasarkan tahun 2010.
No Kelompok Umur Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
1 2
3 25 – 35
36 – 45 46 – 55
10 10
5 40
40 20
Jumlah 25 100
Sumber: diolah dari lampiran 2
Berdasakan table 5 dapat dilihat persentase terbesar di daerah penelitian berada
pada kisaran umur 25 – 35 tahun dan 36 – 45 tahun masing – masing 10 orang dengan persentasi masing – masing 40 serta persentase terkecil berada pada
kisaran umur 46 – 55 tahun dengan persentase 25. Artinya sampel di daerah penelitian berada pada usia yang produktif yang masih berpotensi untuk lebih
mengoptimalkan kinerja.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu factor penting dalam melakukan tugas dan pekerjaan sehari – hari.Karakteristik sampel dari segi pendidikan dapat dilihat
pada table di bawah ini.
Tabel 6. Tingkat pendidikan sampel
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1 2
3 4
SD SLTP
SMA Sarjana
- -
15 10
- -
60 40
Jumlah 25 100
Sumber: diolah dari lampiran 2
Dari table 6, sampel paling banyak memiliki tingkat pendidikan adalah SMA yaitu sebanyak 15 orang dengan persentasi 60 dan sisanya memiliki tingkat
pendidikan sarjana yaitu sebanyak 10 dengan persentase 40.
4.3.3 Jumlah tanggungan keluarga
Jumlah tanggungan sampel akan diterangkan pada table berikut.
Tabel 7.Jumlah tanggungan keluarga sampel dapat dilihat pada table berikut.
No Kelompok Jumlah Tanggungan
Jiwa Jumlah Jiwa
Persentase 1
2 3
0 – 2 3 – 4
5 9
13 3
36 52
12
Jumlah 25 100
Sumber: diolah dari lampiran 2
Universitas Sumatera Utara
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Pelaksanaan Penyuluhan Untuk MenjawabIdentifika si Masalah 1
Gambaran umum pelaksanaan penyuluhan di kabupaten Pakpak Bharat dalam hal ini melalui pelayanan Balai Penyuluhan PertanianBPP di masing – masing
kecamatan dijabarkandari berbagai aspek diuraikan sebagai berikut.
5.1.1 Sumber Daya Manusia SDM Penyuluh Pertanian
Penyuluh Pertanian Lapangan PPL mempunyai peran yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan penyuluhan.Semakin mampu Penyuluh Pertanian
Lapangan PPL untuk mengatasi masalah usaha tani masyarakat, maka semakin tingkat kepercayaan masyarakat juga akan semakin tinggi. Sampai pada hari ini,
masyarakat Pakpak Bharat masih sangat percaya kepada Balai Penyuluhan PertanianBPP melalui Penyuluh Pertanian Lapangan PPL melihat pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian yang sudah didapat Balai Penyuluhan Pertanian BPP . Dari semua tenaga penyuluh
lapangan, 41 orang berpendidikan sarjana, selebihnya berpendidikan menengah atas. Penyuluh yang masih honorer berjumlah 30 orang dan selebihnya berstatus
pegawai negeri sipil PNS .
5.1.2 Kualitas Pelayanan kepada petani
Kualiatas pelayanan maksudnya adalah usaha yang dilakukan oleh petugas penyuluhan untuk menyelesaikan masalah-masalah usaha tani masyarakat, baik
melalui sarana, prasarana maupun dengan usaha lainnya yang bertujuan untuk kebaikan para petani.Kegiatan penyuluhan didukung oleh sarana dan prasarana
yang disediakan oleh pemerintah diantaranya yaitu, jalan aspal ke setiap
Universitas Sumatera Utara
kecamatan sudah bagus, kantor Balai Penyuluhan Pertanian BPP di setiap kecamatan beserta perlengkapan kantor, kendaraan roda dua berjumlah 66 unit
diberikan kepada tenaga penyuluh lapangan, aula pertemuan Balai Penyuluhan Pertanian BPP kecamatan di kecamatan Salak, posko penyuluhan sebanyak 52
unit, bangunan pengolahan pupuk cair di kecamatan Salak dan STTU Jehe yang bisa digunakan bersama.
5.1.3 Kesejahteraan Petani
Penyuluhan di kabupaten Pakpak Bharat membawa perubahan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya cara
berusaha tani masyarakat. Pelayanan yang ada di masing-masing kecamatan melalui Balai Penyuluhan Pertanian BPPmembuat bantuan modal dari
pemerintah sering didapat masyarakat untuk lebih meningkatkan pendapat melalui usaha tani yang lebih maju. Sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara, produkstifitas padi sawah yang juga merupakan ikon bidang tanaman dan hortikultura kabupaten Pakpak Bharat, produktifitas tahun 2009
sebesar 6.451 ton. Pada tahun 2010 sebesar 11.229 ton. Pada tahun 2011 sebesar,11.952 ton.Dari data tersebut dapat dilihat setiap tahun produktifitas padi
di kabupaten Pakpak Bhart mengalami peningkatan yang pada akhirnya juga meningkatkan pendapatan petani Pakpak Bharat.
5.2 Tugas dan Fungsi BPP kabupaten Pakpak BharatUntuk
MenjawabIdentifikasi Masalah 2
Sesuai dengan undang – undang No. 16 Tahun 2006 pasal 15 ayat 1, setiap Balai Penyuluhan Pertanian BPP di kabupaten Pakpak Bharat mempunya
tugassebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Menyusun programa penyuluhan pada tingkat kecamatan sejalan dengan
programa penyuluhan kabupaten kota, Programa penyuluhan maksudnya adalah garis-garis besar kegiatan
penyuluhan yang akan disusun menjadi program penyuluhan.
Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian BPP harus
berlandaskan programa penyuluhan yang disusun oleh Balai Penyuluhan Pertanian BPP yang harus sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten
Pakpak Bharat.
Menyediakan dan menyebarkan informasi dan teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar.
Permasalahan dalam setiap usaha tani masyarakat akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan cara berusaha tani. Balai Penyuluhan Pertanian
BPP harus mampu sebagai fasilitator untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat. Padi sawah sebagai komoditi utama pertanian kabupaten Pakpak
Bharat membutuhkan manajemen yang harus terus berkembang sesuai dengan perkembangan cara budidayanya, mulai dari persiapan dan budidaya,
panen dan penanganan sesudah panen sehingga akan terwujudnya modifikasi, adopsi dan inovasi teknologi tepat guna baik penemuan masyarakat lokal
maupun produk industri.
Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha.
Meningkatnya sumber daya manusia SDM aparatur dan pelaku agribisnis dilakukan dengan melalui pendidikan formal dan pelatihan formalinformal.
Universitas Sumatera Utara
Kerjasama dengan lembaga-lembaga ataupun perguruan tinggi dijalian menyangkut penelitian dan pendidikan dengan kampus atau universitas dan
lembaga-lembaga penelitian, keuangan dengan perbankan, pengolahan dan pemasaran dengan lembaga pemasaran atau perusahaan makanan, serta
informasi agribisnis dengan media massa. Tujuannya adalah agar semakin meningkatkan pertanian kabupaten Pakpak Bharat sebagai daerah pengasil
padi sawah di jajaran kabupatenkota di Sumatera Utara..
Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pegawai negeri sipil PNS , penyuluh swadaya, penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara
berkelanjutan. Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dilakukan melalui program
magang, studi banding, pelatihan, seminar, maupun disekolahkan dengan anggaran dari pemerintah daerah maupun program dari pemerintah pusat.
Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan
model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Tabel8. Realisasi tugas Balai Penyuluhan Pertanian BPP di kabupaten Pakpak Bharat.
No. Tugas Realisasi
1 2
3 4
5
6 Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan
Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan Menyediakan dan menyebarkan informasi dan teknologi, sarana
produksi, pembiayaan, dan pasar Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku
utama dan pelaku usaha Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh
swadaya, penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan
Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha
Terlaksana Terlaksana
Terlaksana Terlaksana
Terlaksana
Kurang terlaksana karena masih ada tenaga penyuluh yang masih harus
ditingkatkan kapasitas pengetahuannya.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi pokok BPP adalah diuraikan sebagai berikut.
Pengenalan kebutuhan petani. Sangat tanggap dan peka dalam mengakomodir aspirasi dan mengenali
kebutuhan petani.Sesuainya aspek responsivitas diindikasikan dengan kemampuan para penyuluh dalam mengidentifikasi aspirasi kebutuhan petani
dan penyusunan rencana kerja yang mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan petani.
Kemampuanpenentuan prioritas pelayanan.
Beragamnya kebutuhan petani menuntut penyuluh harus jeli dan peka terhadapkebutuhan yang memang merupakan prioritasuntuk
dipenuhi.Pemprioritasan kebutuhan dilakukan dengan menyusun berdasarkan kemampuan untuk mengatasi permasalahan dan pemilahan terhadap
kebutuhan yang memerlukan upaya tidak lanjut dan koordinasi dengan dinasinstansi terkait.
Pengembangan program-program penyuluhan yang sesuai kebutuhan dan
aspirasi petani. Kemampuan para penyuluh dalam mengidentifikasi aspirasi kebutuhan petani
dan penyusunan rencana kerja yang mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan petani
Kesesuaian kegiatan dengan misi dan tujuan penyuluhan pertanian.
Upaya untuk mendukung semua program kegiatan penyuluhan diperlukan adanya peran aktif masyarakat dan peran pemerintah kabupaten Pakpak
Bharat untuk dapat merumuskan kebijakan yang tepat yang sesuai dengan visi misi kabupaten terutama yang berkaitan dengan alih teknologi yang saat ini
Universitas Sumatera Utara
semakin canggih dan pembinaan yang berkelanjutan sesuai tujuan penyuluhan pertanian agar petani menjadi sejahtera.
Sesuai antara prioritas pelayanan danpemecahan masalah dengan
kebutuhanmasyarakat petani. Pada pelaksanaan kegiatannya, kinerja Balai Penyuluhan Pertanian tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi atau konsep – konsep teoritis, tetapi juga memberikan peluang dan kesempatan sertabimbingan kepada petani
untuk mencoba informasi dan teknologi yang berkembang sehingga mereka memperoleh pengalaman kegiatan secara nyata belajar sambil bekerja yang
sangat bermanfaat bagi petani.
Kesesuaian tugas dan fungsi dengan peraturan yang ada. Penyuluh harus dapat menyusun rencana kerja yang tepat yang dapat
mewakili kepentingan pentani dan yangtidak mengabaikan program pemerintah.Perlu rencana kerja penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian
BPP yang dapat mencerminkan dan menjawab permasalahan yang ada ditingkat petani dan disesuaikan dengan program pemerintah dengan tidak
mengabaikan pula rencana kerja yang sesuai dengan potensi sumberdaya daerah binaannya.
Kinerja pelayanan dan informasi.
Kualitas pelayanan penyuluhan kepada petani harus diutamakan.Pelaksanaan latihan dan kunjunganharus optimal seperti materi dan metode yang
digunakan berada pada kategori tepat dan layanan yang cukup. Keadaan ini harus dipertahankan agar respon masyarakat terhadap kegiatan dan programa
penyuluhan di Balai Penyuluhan Pertanian BPP dapat terlaksana dengan
Universitas Sumatera Utara
baik karena pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan bagi petani dan akan menumbuhkan sikap yang positif terhadap segala kegiatan
penyuluhan.
Kecepatan dalam pemberian pelayanan kepada petani. Salah satu cara untuk mengantisipasi munculnya kondisi ketidaktuntasan
layanan penyuluhan dapat dilakukan denga optimalisasi kinerja BPP melalui perbaikan atau peningkatan kualitas layanan.
Ketepatan materi dan teknik pelayanan informasi dan penyuluhan pertanian.
Peningkatan aspek indikator kualitas layanan ini didasari oleh penyuluh sebagai abdimasyarakat yang membantu petani dan keluarganya serta
lingkungannya untuk lebih sejahtera, memberikan kemudahan dan menjadi jembatan penghubung antara lembaga pemerintah dengan petani agar
instansilembaga terkait dapat memberikan bantuan, bimbingan, maupun pinjaman bagi keberhasilan petani dan usahataninya.
5.3 Kinerja BPP Kabupaten Pakpak BharatUntuk MenjawabIdentifikasi