Upaya-Upaya Mengatasi Konflik Sosial

E. Upaya-Upaya Mengatasi Konflik Sosial

Memang tidak semua konflik selalu berdampak negatif. Konflik sosial akan memberikan dampak positif apabila konflik sosial tersebut bersifat fungsional, artinya konflik itu terjadi karena adanya keinginan sebagian besar masyarakat untuk membenahi tatanan kehidupan yang dipandang telah menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya konflik akan memberikan dampak negatif apabila konflik bersumber dari perbedaan-perbedaan kepentingan dari latar belakang ras, suku, maupun agama yang bertujuan ingin mengalahkan atau menekan kelompok yang lain.

Akibat negatif ini akan menjadi sangat besar apabila konflik berlangsung dalam proses yang panjang karena pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang. Dalam konteks seperti ini konflik sosial sebaiknya dihindari sedini mungkin. Untuk menyelesaikan suatu konflik dalam skala besar kita dapat melakukan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut.

1. Gencatan Senjata

Genjatan senjata dilakukan apabila konflik terjadi dalam skala besar yang melibatkan banyak orang serta menggunakan senjata. Pada dasarnya yang dimaksud dengan gencatan senjata adalah upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya untuk merawat yang luka-luka, mengubur yang meninggal, perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan sebagainya.

2. Mediation (Mediasi)

Untuk menciptakan suasana adil dalam menyelesaikan konflik diperlukan pihak penengah yang bersifat netral yang disebut mediator. Pada dasarnya yang dimaksud dengan mediasi adalah upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak

30 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 30 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

3. Reconciliation (Rekonsiliasi)

Rekonsiliasi adalah usaha-usaha untuk menemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih guna mendapatkan suatu persetujuan bersama. Rekonsiliasi sifatnya lebih lunak dibandingkan dengan coersion dan membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang bersengketa untuk mengadakan asimilasi. Contoh, penyelesaian tentang masalah penentuan UMR, kesejahteraan buruh dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perserikatan buruh dengan pihak perusahaan melalui Departeman Tenaga Kerja.

4. Toleransi

Apabila konflik bersifat sederhana dengan inti permasalahan yang bersifat lunak, maka penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara toleransi. Toleransi adalah suatu sikap di mana kedua belah mempertahankan pendiriannya masing- masing, tetapi bersedia menghormati pendirian lain, sehingga tidak perlu menimbulkan permusuhan. Misalnya toleransi antarumat beragama.

5. Stalemate

Stalemate pada dasarnya merupakan proses penyelesaian konflik yang paling efektif dan murah, karena terjadinya secara alamiah tanpa ada pihak yang menghendaki. Stalemate adalah suatu keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh, perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (Rusia) pada masa lalu.

6. Coersion

Coersion adalah salah satu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan. Coersion terjadi apabila salah satu pihak berada dalam keadaan yang sangat lemah, sementara di pihak lain sangat kuat. Contoh, penggusuran permukiman kumuh (slum) yang ada di bantaran sungai oleh pemerintah yang dilakukan polisi pamong praja.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

7. Compromise (Kompromi)

Kompromi merupakan salah satu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak Gambar 2.5 aksi demo yg damai

dijaga aparat

yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penye- lesaian terhadap pertentangan yang ada. Contoh, kesepakatan antara peserta demonstran dengan polisi sebagai petu- gas keamanan untuk saling menjaga

Sumber: Gatra, April 2006

ketertiban dan kedisiplinan.

Gambar 2.5 Bentuk kompromi yang terjadi antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian dalam unjuk rasa yang damai.

8. Arbitration (Arbitrasi)

Arbitrasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan orang ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulang-ulang di dalam masyarakat. Arbritasi sifatnya spontan dan jika pihak ketiga tidak dipilih maka ditunjuk oleh pemerintah, yaitu pengadilan. Contoh, penyelesaian masalah perselisihan antarwarga masyarakat oleh ketua rukun tangga atau rukun warga, jika tidak dapat terselesaikan dilaporkan kepada lembaga pengendali (kepolisian atau pengadilan).

9. Adjudication (Adjudikasi)

Proses yang paling akhir apabila konflik terlalu sulit untuk diselesaikan

Gambar 2.5 proses peradilan melalui cara-cara damai maka salah satu langkah akhir dalam penyelesaian konflik adalah Adjudikasi. Adjudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan tetapi prosesnya diperlukan pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan pada tingkat nasional maupun

Sumber: Tempo, 4 September 2006

tingkat internasional. Contoh sengketa Gambar 2.6 Proses peradilan sebagai jalan terakhir dalam menyelesaikan konflik. tanah warisan yang tidak dapat di selesaikan secara kekeluargaan kemudian diputuskan melalui pengadilan.

Sosio Tanggap Fenomena Amatilah di lingkungan tempat tinggal Anda, konflik sosial apa yang

pernah terjadi? Bagaimana cara menanggulanginya?

Tulislah hasil pengamatan Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

32 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Refleksi Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda

diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:

1. Pengertian konflik sosial.

2. Penyebab terjadinya sosial.

3. Upaya-upaya mengatasi konflik sosial.

4. Perbedaan antara konflik dan kekerasan. Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan

langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman

1. Setiap masyarakat mempunyai peluang terhadap terjadinya konflik

sosial mengingat kebutuhan manusia cenderung tak terbatas.

2. Pada dasarnya konflik sosial merupakan bentuk interaksi antara dua

pihak atau lebih dalam masyarakat yang ditandai dengan sikap saling membenci, saling memusuhi, dan saling menyerang.

3. Struktur masyarakat yang homogen mempunyai peluang konflik lebih

kecil karena memiliki sistem tata nilai yang hampir sama.

4. Struktur masyarakat yang heterogen memiliki peluang yang lebih besar

terhadap terjadinya konflik sosial lebih banyak.

5. Secara rinci konflik sosial dalam masyarakat dapat terjadi karena

perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, perbedaan ideologi, perbedaan ras, perbedaan pola pikir, dan latar belakang pendidikan serta adanya perubahan sosial yang relatif cepat.

6. Penyelesaian konflik dilakukan melalui kompromi, toleransi, rekonsiliasi,

arbitrasi, mediasi, stalemate, dan adjudikasi.

7. Konflik pada umumnya menimbulkan dampak yang bersifat negatif

seperti munculnya kekacauan sistem dalam masyarakat, kerusakan harta benda dan fasilitas umum, terganggunya komunikasi hingga korban luka-luka dan korban jiwa.

8. Konflik sosial juga dapat memberikan pengaruh yang positif dalam

bentuk munculnya kesetiaan ingroup dan lahirnya tatanan kehidupan yang baru yang lebih baik dari tatanan kehidupan yang lama.

9. Macam-macam konflik antara lain konflik terbuka dan tertutup, konflik

vertikal dan horizontal, konflik ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya, serta konflik yang bersifat individual maupun konflik yang bersifat kolektif.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!

1. Cara dan upaya untuk mencegah konflik agar tidak berkembang tanpa arah disebut ….

a. rekonsiliasi

d. mekanisme katup pengaman

b. normalisasi

e. akomodasi

c. mekanisme katup penutup

2. Orang yang terlibat dalam benturan-benturan yang saling menjatuhkan disebut ….

a. konflik

d. kawan

b. persaingan

e. saingan

c. lawan

3. Konflik antarsuku bangsa, misalnya apartheid di Afrika merupakan bentuk konflik ….

a. pribadi

d. sosial

b. kelas

e. status sosial

c. politik

4. Terjadinya kerja sama dalam interaksi sosial dipengaruhi oleh faktor- faktor ….

a. adanya persamaan tujuan

b. kesamaan kemampuan individu-individu

c. adanya kesamaan pandangan dan cita-cita

d. adanya kesamaan budaya

e. semuanya benar

5. Pertentangan partai-partai dalam pemilu sebagai akibat dari ….

a. kesenjangan intelektual pendukung partai

b. perbedaan perorangan dari wakil kontestan pemilu

c. kesenjangan sosial partai satu dengan partai lain

d. ambisi untuk berkuasa

e. perbedaan pendirian dan perbedaan kepentingan

6. Pertentangan dapat berakibat positif bila ….

a. memacu semangat untuk berprestasi

b. menyebabkan satu pihak menjadi semakin giat berusaha

c. menyadari kekalahan dan menggunakan sebagai cambuk untuk memperbaiki diri

d. tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial

e. dibuat untuk melahirkan kebenaran

34 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

7. Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik, ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1. bentrokan antarkepentingan-kepentingan

2. adanya perubahan sosial

3. adanya perbedaan pendirian

4. tumbuhnya solidaritas ingroup

5. hancurnya manusia dan harta Pertanyaan di atas yang benar adalah ....

8. Dalam masyarakat terdapat berbagai cara dan upaya menghindari, mengurangi, serta mencegah konflik, atau yang disebut dengan mekanisme katup pengaman, salah satu contohnya adalah ….

a. memusyawarahkan persoalan yang dihadapi untuk mencari kesepakatan

b. menyeimbangkan antara pihak-pihak yang bertikai

c. menentukan pihak-pihak yang bertikai antara yang benar dan yang salah

d. menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman antaranggota

e. menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan yang terjadi konflik

9. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara meredakan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya keputusan yang mengikat disebut ….

a. konsiliasi

d. mediasi

b. kompromi

e. stalemate

c. adjudikasi

10. Contoh konflik antarkelas sosial adalah ….

a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia

b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat

c. pertentangan antara Amerika dengan Irak

d. pertentangan antara buruh pabrik dengan pengusaha

e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan kaitan antara konflik sosial dengan struktur sosial!

2. Jelaskan hakikat terjadinya konflik sosial!

3. Sebutkan hal-hal esensial yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik sosial!

Konflik Sosial dalam Masyarakat

4. Jelaskan perbedaan antara konflik vertikal dan konflik horizontal?

5. Jelaskan bagaimana cara-cara menyelesaikan suatu konflik sosial?

6. Jelaskan kaitan antara perbedaan tata nilai dengan konflik sosial!

7. Konflik sosial dapat mendatangkan kerugian dan keuntungan. Berikan contoh masing-masing 2!

8. Berikan 2 contoh konflik vertikal dan konflik horizontal!

9. Apakah yang dimaksud dengan adjudikasi?

10. Berikan contoh konflik yang bersifat vertikal dan horizontal!

36 Sosiologi SMA/MA Kelas XI