Tipe-Tipe Kelompok Sosial

3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial

Di dalam masyarakat terdapat tipe-tipe kelompok sosial, antara lain kelompok sosial yang didasarkan atas ikatan darah dan keturunan, ikatan kepentingan, ikatan persamaan wilayah, serta ikatan kesamaan struktur religi.

a. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Teritorial (Community) Individu-individu dalam masyarakat selalu melakukan jalinan-jalinan kerja

sama dengan orang lain dalam bentuk jalinan yang tetap maupun jalinan yang tidak tetap. Jalinan yang tetap terjadi karena wilayah yang saling berdekatan, sehingga terikat oleh kesamaan wilayah. Pada dasarnya kesatuan teritorial adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan wilayah tempat tinggal. Contoh, sebagaimana kita alami bahwa kita terikat dengan tetangga dan terikat dengan warga kampung pada kelurahan yang sama. Inilah kesatuan sosial yang terikat oleh adanya persamaan lokalitas atau teritorial yang sama yang disebut kesatuan genealogis.

Dalam skala besar kesatuan genealogis ini dapat berbentuk masyarakat dalam provinsi yang sama, negara yang sama, bahkan regional dan benua yang sama. Melalui lokalitas teritorial yang sama inilah terdorong tingkatan kerja sama di berbagai segi kehidupan, baik dalam bidang ideologi, politik, sosial ekonomi, budaya, dan hankam.

Aktualisasi kesatuan teritorial ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Negara Republik Indonesia yang terdiri atas masyarakat provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatra Utara, sampai Papua, kesemuanya memiliki sub-sub wilayah dalam bentuk wilayah kabupaten dan kota yang di dalamnya terdiri atas sub-subwilayah dalam bentuk kecamatan, kelurahan hingga RT dan RW. Baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar kesatuan masyarakat ini dinamakan kesatuan teritorial.

b. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Genealogis Secara fundamental kesatuan genealogis merupakan kesatuan murni yang

terdorong oleh persamaan darah dan keturunan. Sejak awal manusia hidup mengelompok dengan orang-orang yang sedarah dan keturunan dalam bentuk keluarga dan kerabat. Pada dasarnya kesatuan genealogis adalah kelompok- kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan. Pada kelompok sosial ini diawali dari terbentuknya keluarga batih yang kemudian berkembang menjadi keluarga besar dengan beberapa pasangan suami istri dan kemudian berkembang menjadi kerabat. Kerabat adalah himpunan orang- orang yang masih memiliki hubungan darah relatif dekat dan kuat yang berasal dari perkembangan keluarga dan keluarga luas (extended family). Melalui proses yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok suku bangsa dalam kuantitas yang kecil, menengah, hingga kelompok suku bangsa yang besar.

Masyarakat Multikultural

Aktualisasi keberadaan kesatuan genealogis ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Pada masyarakat suku Batak kita mengenal beberapa subsuku yaitu Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Samosir, dan lain-lain. Dari sub-sub tersebut terdapat banyak marga seperti marga Manurung, Simanungkalit, Tobing, dan lain-lain yang merupakan subetnis gabungan dari beberapa extended family. Apabila diteliti lebih lanjut maka tiap-tiap extended family ini terdiri atas keluarga-keluarga yang tersebar di kawasan Sumatra Utara bahkan di kawasan seluruh Indonesia. Kelompok sosial yang seperti inilah yang dinamakan kesatuan genealogis.

c. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Religius Kesatuan religius biasanya memiliki ikatan yang sangat kuat, karena

sentimen di antara mereka terbentuk oleh kesamaan ide dan kepercayaan yang melekat dalam kehidupannya. Pada dasarnya kesatuan religius adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu.

Kesatuan-kesatuan religius ini tidak terikat pada persamaan darah, persamaan wilayah, ataupun persamaan kepentingan, melainkan mereka terikat sebagai satu keluarga besar yang memiliki kepercayaan yang sama. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan kerja sama yang erat antara anggota yang satu dan anggota yang lain yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua, bahkan seluruh penjuru dunia.

Aktualisasi kesatuan religius ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Di seluruh dunia ada banyak agama dan kepercayaan, misalnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khong Huchu, beberapa agama, dan kepercayaan lainnya. Kelompok-kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan agama tersebut terstruktur secara hierarki dalam kehidupan keagamaan melalui kegiatan-kegiatan spiritual sesuai dengan syariat agamanya masing-masing. Dalam perkem- bangannya kesamaan agama dan kepercayaan ini berimbas pada munculnya berbagai macam kerja sama baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya, sampai terbentuknya kelompok-kelompok negara yang mempunyai struktur ideologi yang sama.

d. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Kepentingan (Asosiasi) Dalam kehidupan modern manusia berusaha untuk memenuhi kebutuh-

annya dengan memadukan kepentingan hidupnya dengan orang-orang yang seprofesi sehingga terbentuklah ikatan asosiasi. Asosiasi atau kesatuan kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan.

Perwujudan konkret dalam kehidupan masyarakat asosiasi ini bisa dalam bentuk ikatan olahraga, kelompok-kelompok kesenian kelompok-kelompok dagang, dan lain sebagainya. Aktualisasi dari keberadaan asosiasi dalam masyarakat yang ada di sekitar kita antara lain perseroan terbatas (PT) yang di dalamnya terdapat struktur orang-orang yang tergabung dalam PT tersebut untuk menjalin kerja sama struktural dalam mewujudkan tujuan bersama.

82 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 82 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

tidak lagi berorientasi pada persamaan darah dan keturunan, persamaan agama, melainkan dibentuk atas dasar orientasi campuran yaitu agama dan kepercayaan, wilayah, dan kepentingan atau percampuran dari unsur-unsur yang lain. Kecenderungannya selalu berorientasi pada kesatuan campuran yang menitik- beratkan orientasi pada persamaan kepentingan. Misal, terbentuknya koperasi, yayasan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan lain-lain.

Sosio Kecakapan Sosial

1. Buatlah kelompok diskusi yang terdiri 4-5 orang!

2. Diskusikan tentang tipe-tipe kelompok sosial yang ada di sekitar Anda!

3. Tulislah hasil diskusi tersebut pada selembar kertas dan serahkan

hasilnya kepada guru untuk dinilai!