EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
BAB V EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL dan konvensional ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa:
1) Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian.
2) Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok pada mata ajar dengan metode PBL, maupun jadwal yang telah ditentukan akademik pada mata ajar dengan metode konvensional.
3) Penilaian keterampilan (skills) dilakukan dengan melakukan observasi dan penilaian selama kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical Examination) atau CEP (Cheklist Evaluation Of life Perfomance). OSCE atau CEP dilakukan setiap akhir blok dengan materi keterampilan yang telah dilatih selama blok tersebut. Dalam OSCE atau CEP mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan yang diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih.
4) Penilaian terhadap proses pembelajaran dengan metode PBL dilakukan oleh
fasilitator/tutor diskusi, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment).
A. Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sistem penilaian berdasarkan acuan UB dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.
Kisaran Nilai
Huruf Mutu
Bobot
Kisaran Index
B. Pembobotan Penilaian
1. Tutorial
No Penilaian
Ujian tulis
2. Proses dan Sikap Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator
3. Skills lab
OSCE / CEP
2. Skripsi / Karya Tulis Akhir
2. Ujian Terbuka
C. Tahap Evaluasi
Evalusi keberhasilan studi mahasiswa PS Pendidikan Bidan Jurusan Keperawatan dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dalam angka. Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian blok pada mata ajar dengan metode PBL, ujian tengah semester dan ujian akhir semester pada mata ajar dengan metode konvensional, ujian perbaikan nilai dan semester pendek. Hasil evaluasi sebagai berikut:
1. Akhir tahun pertama : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
2. Akhir tahun kedua
: lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
3. Akhir tahun ketiga
: lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
4. Syarat lulus Sarjana Kebidanan (SKeb.):
4.1 Lulus semua mata ajar setara dengan 144 sks
4.2 Lulus skripsi (karya tulis ilmiah)
4.3 Lulus TOEFL minimal 450
4.4 Memperoleh minimal 10 SKK (Sistem Kredit Kegiatan)
4.5 Tidak memiliki nilai D (minimal C) dengan IPK ≥ 2,50
D. Evaluasi Program Profesi
(ditetapkan kemudian)
E. Predikat Kelulusan
1. Predikat Kelulusan Program Sarjana FKUB terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan adalah:
IPK
Predikat Kelulusan
Sangat Memuaskan
Memuaskan
2. Predikat kelulusan Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan:
2.1 Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik dan atau Tahap Profesi.
2.2 Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti di bawah ini:
TAHAP AKADEMIK
Uraian TAHAP PROFESI
S1 Reguler
Alih Program
Masa Studi
n + 0,25 = 2Th IPK
≤ n + 1 = 5Th
n + 0,25 = 2Th
3,51 – 4.00 Nilai Minimal
≥B Keterangan: n = Lama Studi dalam Tahun
≥B
≥B
2.3 Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi
3. Evaluasi Hasil Belajar merupakan Assessment Process yang dilakukan berurutan:
3.1 Pengukuran (Scoring)
3.2 Penilaian (Grading)
3.3 Pengambilan Keputusan
F. Metoda Assessment Hasil Belajar
Assessment Hasil Belajar terdiri atas:
1. Assessment Matakuliah Kompetensi;
2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu;
3. Assessment Keterampilan dan Metodologi;
4. Assessment Pengembangan Cara Belajar melalui Problem Based Learning; dan
5. Kombinasi diantaranya antara lain dengan OSCE (Objective Structured Clinical
Examination).
1. Assessment Matakuliah Kompetensi (MKK)
1.1 Assessment MKK dilakukan melalui: Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul 1 (UTS), Ujian Perbaikan Modul 2 (UAS), dan Semester Pendek.
1.2 Pada akhir setiap Modul dilakukan Ujian Modul. Hasil Ujian dinyatakan kedalam skor dengan rentang 0 – 100 tanpa perlu dikonversikan kedalam Nilai.
1.3 Hasil Ujian Modul harus segera diumumkan kepada mahasiswa selambat‐ lambatnya sebelum setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) untuk dapat
dijadikan pertimbangan bagi mahasiswa untuk memperbaiki/tidak memperbaiki hasilnya.
1.4 Pada setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) dilakukan Ujian Perbaikan Modul I.
1.5 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 1. Bagi yang tidak memperbaiki, otomatis skor ujian modul adalah Skor Modul dalam Blok.
1.6 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Ujian Modul dan Skor Ujian Perbaikan Modul 1 dan ditetapkan sebagai Skor Modul dalam Blok.
1.7 Pada Ujian Akhir Semester dilakukan ujian Perbaikan Modul 2.
1.8 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 2. Bagi yang tidak memperbaiki, otomatis Skor Modul dalam Blok adalah Skor Modul dalam Semester.
1.9 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Modul dalam Blok dan Skor Ujian Perbaikan Modul 2 dan ditetapkan sebagai Skor Akhir Ujian Modul dalam semester.
1.10 Seluruh Skor Modul dalam Semester dikonversikan kedalam Nilai.
1.11 Konversi Nilai mengikuti Pedoman Akademik Universitas Brawijaya yang berlaku.
1.12 Sebagai kesimpulan, perhatikan algoritma Pengukuran dan Penilaian Berikut:
Tidak Memperbaiki Æ Konversi
Skor UM
Skor Blok
Tidak Memperbaiki Æ Konversi
UPM I (UTS 1/2)
Memperbaiki/ Diambil terbaik
Nilai Akhir Memperbaiki/Diambil terbaik
Skor Smt
UPM II (UAS)
Ujian Modul
Konversi
2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI)
2.1 Ujian MKDI diintegrasikan kedalam Ujian MKK
2.2 Soal‐soal MKDI dalam Ujian MKK pada dasarnya selain menjadi bagian Soal MKK tetap merupakan Soal MKDI yang hasil ujiannya dikembalikan kepada MKDI terkait dan dilakukan skoring tersendiri oleh laboratorium terkait.
2.3 Ujian MKDI terdiri dari:
a. Ujian MKDI yang ditarik kembali dari Ujian MKK
b. Ujian Praktikum/format ujian lain jika ada
2.4 Hasil Akhir Ujian MKDI adalah Hasil Ujian a & b yang ditetapkan berdasarkan rumus dan pembobotan masing‐masing laboratorium pengampu MKDI.
2.5 Hasil Akhir setiap Ujian MKDI akan direkapitulasi pada akhir setiap semester.
2.6 Jika diperlukan perbaikan Nilai MKDI, Laboratorium dapat melakukannya secara internal dengan sepengetahuan Jurusan/PS.
2.7 Nilai Akhir MKDI pada akhir pendidikan direkapitulasi dari Nilai‐Nilai Semester MKDI untuk menjadi Lampiran Transkrip Akademik Lulusan.
3. Assessment Keterampilan Klinis dan Metodologi
3.1 Keterampilan Klinis dan Metodologi pada dasarnya adalah pembelajaran Keterampilan (Skill) baik Keterampilan Intelektual, Keterampilan Teknis, Keterampilan Prosedural, maupun Keterampilan Berperilaku dalam melaksanakan profesi baik sebagai ilmuwan maupun sebagai profesional yang menjadi Profil Lulusan dan Kompetensi Hasil Pendidikan Bidan FKUB.
3.2 Pada setiap akhir setiap pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi diadakan ujian Keterampilan baik dengan Ujian Tulis maupun Ujian Keterampilan melalui Observasi.
3.3 Mengingat Keterampilan hanya mengenal istilah terampil dan tidak terampil maka setiap segmen ujian Keterampilan diberikan Tanda Puas atau Tidak Puas.
3.4 Perbaikan bagi mahasiswa yang memperoleh tanda Tidak Puas harus dilakukan sampai Tanda Puas diperoleh.
3.5 Pada akhir Pendidikan Bidan diberikan Sertifikat Kompetensi untuk menyatakan seluruh pembelajaran Keterampilan Klinis telah diselesaikan dengan memuaskan.
4. Assessment dalam Problem Based Learning (PBL)
4.1 PBL yang dilaksanakan pada semester I, II, dan III dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar tentang cara belajar yang sistematik dan oleh karena itu tidak diberikan atau digabungkan dengan Nilai Sumatif mahasiswa pesertanya.
4.2 PBL yang digunakan pada semester selanjutnya terintegrasi dalam Pembelajaran Modul dalam Blok. Mengingat PBL merupakan salah satu dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan, maka Assessment PBL hanya dapat digabungkan dalam Nilai Sumatif Ujian MKK secara khusus bagi Modul yang berbasis PBL (menggunakan skenario).
4.3 Dalam Konteks itu digunakan Langkah‐langkah Belajar sesuai dengan The 7 Jumps (Schmidt,Henk ; Maastricht Universiteit).
4.4 Assessment PBL dilakukan dengan Assessment proses belajar menggunakan Lembar Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.
4.5 Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul adalah Assessment pengukuran sumatifnya sekaligus.
5. Uji Kompetensi
5.1 Uji Kompetensi untuk menguji komponen‐komponen Kompetensi dapat dilakukan melalui Ujian terintegrasi Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif melalui Uji Kompetensi Tertulis maupun Ujian dengan format OSCE (Objective Structured Clinical Examination).
5.2 Objective Structured Clinical Examinations (OSCE) merupakan salah satu bentuk proses penilaian keterampilan klinik yang dilakukan dalam Skill Lab. Proses penilaian ini meliputi: History Taking, Pemeriksaan Fisis, Prosedur Klinis dan Komunikasi.
G. Evaluasi Hasil Belajar
1. Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.
2. Evaluasi terdiri dari Evaluasi Proses (formatif) dan Evaluasi Output (sumatif).
3. Evaluasi Proses dilakukan dengan: Obervasi melalui Diskusi Kelompok, Observasi dalam Kelas Pengembangan Keterampilan, dan Portofolio.
4. Evaluasi Proses dalam Diskusi Kelompok dibuat melalui Lembar Observasi dengan parameter‐parameter yang eksplisit. Pada dasarnya Ujian Modul sudah merupakan Ujian atas kemampuan mahasiswa dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran modul termasuk diskusi kelompok. Oleh karena itu Nilai Diskusi tidak mutlak diukur tersendiri. Apabila ingin digabungkan dengan Nilai Ujian Modul memerlukan Pembobotan (weighting) sedemikian rupa tidak merugikan mahasiswa.
5. Evaluasi Proses dalam Pembelajaran Keterampilan, tidak terkait dengan hasil Ujian Modul karena berakhir pada pemberian Sertifikat Kompetensi.
6. Evaluasi Output:
6.1 Dilaksanakan dengan menggunakan Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul baik melalui UTS, UAS, maupun Semester Pendek, Ujian MKDI untuk memperoleh transkrip akademik, ataupun Ujian Khusus yang diadakan karena suatu hal yang khusus yang diatur dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan.
6.2 Seseorang dinyatakan lulus program studi pendidikan bidan apabila telah dinyatakan menguasai Kompetensi Lulusan sesuai tujuh area Kompetensi dan komponen‐komponennya sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Ikatan Bidan Indonesia tentang Standar Kompetensi Bidan.
6.3 Kompetensi yang dimaksud dalam butir (b) diatas pada dasarnya diperoleh dari serangkaian pembelajaran Mata Kuliah Kompetesi (MKK) yang merupakan integrasi dari beberapa Mata Kuliah Displin Ilmu (MKDI) yang relevan dan Pengembangan Keterampilan dan Metodologi pada semester yang relevan dengan PSPB FKUB.
6.4 Seorang dinyatakan telah menguasai Kompetensi yang dimaksud dalam butir (1) diatas, yakni apabila:
a. Nilai D dan D + seluruh hasil ujian MKK, tidak melebihi 10 % dari beban kredit total, dinyatakan dalam Transkrip Kompetensi;
b. Dinyatakan lulus MKDI oleh Laboratorium terkait, dinyatakan dalam Transkip Akademik; dan
c. Memiliki seluruh sertifikat kompetensi Keterampilan Klinik dan Metodologi (KKM)
6.5 Ujian Kompetensi:
a. Terdiri dari rangkaian Ujian Matakuliah Kompetensi (MKK) yang diadakan pada setiap semester dalam 7 semester pendidikan bidan.
b. Matakuliah Kompetensi (MKK) adalah Matakuliah terintergasi antara beberapa Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) terkait dalam pembentukan suatu kompetensi/subkompetensi yang dibelajarkan pada setiap semester.
c. Matakuliah Kompetensi diujikan melalui berbagai Metoda Assessment (Lihat.V.F.Metoda Assessment Hasil Belajar).
d. Nilai Ujian Kompetensi Bidan merupakan akumulasi Nilai Lulus Ujian MKK dari setiap semester.
e. Selain Ujian Perbaikan Modul pada UTS maupun UAS, Mahasiswa masih dapat memperbaiki nilai akhir ujian MKK‐nya melalui Semester Pendek pada akhir setiap tahun akademik (Lihat.VI.1.Semester Pendek).
f. Apabila Nilai terbaik diantara Nilai Ujian MKK dan Nilai Ujian Semester Pendek belum memenuhi Nilai Ambang Batas Kelulusan sesuai Pedoman Akademik UB, mahasiswa bersangkutan dapat mengikuti Ujian Khusus yang diadakan Jurusan pada akhir Program Pendidikan Bidan sebelum memasuki tahap pendidikan profesi.
6.6 Ujian Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI):
a. Ujian MKDI adalah Ujian MK yang tidak dilakukan tersendiri melainkan merupakan bagian Ujian MKK.
b. MKDI adalah MK dari kelompok MK sebagaimana ditetapkan Ikatan Bidan Indonesia (Lihat.II.2.4.Isi Kurikulum) yang pembelajarannya dilaksanakan terintegrasi dengan MKDI lainnya dalam kelompok MKK tertentu.
c. Pada setiap Ujian MKK, Skor Ujian MKDI ditentukan tersendiri tetapi tidak perlu
dikonversikan kedalam Nilai (Grade) karena baru merupakan skor sementara.
d. Apabila skor ujian MKDI dalam sebuah UTS MKK belum mencapai ambang batas lulus MKDI terkait, mahasiswa dapat memperbaikinya pada UAS terkait untuk MKDI yang belum lulus tersebut.
e. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat memperbaikinya pada ujian MKK pada semester pendek untuk MKDI yang belum lulus tersebut.
f. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat memperbaikinya pada Ujian Khusus yang diselenggarakan masing‐masing laboratorium, pada akhir program tahap pendidikan bidan.
g. Skor Akhir MKDI adalah rata‐rata skor MKDI yang diperoleh sepanjang tahap pendidikan sarjana bidan.
6.7 Penghitungan Hasil Ujian (Skor Akhir), Pembobotan, dan Konversi kedalam Nilai (Grade) dilakukan mengacu pada ketentuan dalam Pedoman Akademik UB.