TRANSPORTASI LAUT A. Transportasi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 262 Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2007 adalah tercapainya jumlah lintasan penyeberangan yang beroperasi sebanyak 5 lintasan. C. ARAH KEBIJAKAN 1. Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana serta pengelolaan angkutan ASDP; 2. Meningkatkan kelancaran dan kapasitas pelayanan di lintas yang telah jenuh dan memperbaiki tatanan pelayanan angkutan antarmoda dan kesinambungan transportasi darat yang terputus di dalam pulau sungai dan danau dan antar pulau dengan pelayanan point to point. Arah pengembangan jaringan pelayanan ASDP diarahkan untuk pencapaian arah pengembangan jaringan Sistrareg jangka panjang adalah Jawa dan Madura diarahkan untuk mendukung pariwisata dan angkutan lokal pada lintas penyeberangan antarprovinsi antar pulau. 3. Mendorong peran serta pemda dan swasta dalam penyelenggaraan ASDP; mendorong penyelesaian revisi UU Nomor 21 tahun 1992 tentang Pelayaran serta peraturan pelaksanaannya.

4.4.7.2.5. TRANSPORTASI LAUT A.

KONDISI UMUM Transportasi laut mempunyai peranan sangat penting pada perekonomian Jawa Timur. Untuk meningkatkan peran dan pangsa pasar pelayaran, baik pada angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor diperlukan dukungan pemerintah dan dunia perbankan bagi peremajaan kapal-kapal niaga nasional Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 263 yang sebagian besar sudah tua dan kurang efisien untuk dioperasikan. B. SASARAN TAHUN 2007 Sasaran umum pembangunan transportasi laut adalah: 1 Meningkatnya pangsa pasar armada pelayaran nasional baik untuk angkutan laut dalam negeri maupun ekspor-impor; 2 Meningkatnya kinerja dan efisiensi pelabuhan; 3 Terlengkapinya prasarana SBNP sarana bantu navigasi pelayaran dan fasilitas pemeliharaannya; dan 4 meningkatnya keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal nasional maupun kapal- kapal asing terutama pada alur pelayaran; 5 Terselesaikannya uji materiil PP Nomor 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan dan revisi UU No 21 tahun 1992 tentang Pelayaran khususnya yang berkaitan dengan keharusan bekerjasama dengan BUMN apabila pihak swasta ingin berinvestasi pada prasarana pelabuhan harus diselesaikan guna menarik pihak swasta berinvestasi pada prasarana pelabuhan. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2007 adalah tercapainya jumlah bongkar muat barang sebanyak 76 juta ton. C. ARAH KEBIJAKAN 1 Meningkatkan peran armada pelayaran nasional baik untuk angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor. 2 Mengurangi bahkan menghapuskan pungutan-pungutan tidak resmi di pelabuhan sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak jauh berbeda dengan biaya yang secara riil dikeluarkan oleh pengguna jasa kepelabuhanan, melalui peningkatan koordinasi bagi semua instansi yang terkait dalam proses bongkar muat barang. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 264 3 Memenuhi standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO International Maritime Organization maupun IALA guna meningkatkan keselamatan pelayaran baik selama pelayaran maupun pada saat berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan di wilayah Indonesia, ermasuk didalamnya pelaksanaan ISPS Code. 4 Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di subsektor transportasi laut guna menciptakan kondisi yang mampu menarik minat swasta dalam pembangunan prasarana transportasi laut. 5 Menyerahkan secara bertahap aset pelabuhan lokal dan regional yang dikelola Unit Pelaksana TeknisSatuan Kerja kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota. 6 Mendukung pelaksanaan arah pengembangan Sistranas, Sistrareg dan Tatanan Kepelabuhanan Nasional. 7 Melanjutkan pelayanan angkutan laut perintis.

4.4.7.2.6. TRANSPORTASI UDARA A.