Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 266
4.4.7.3. Energi Dan Ketenagalistrikan
4.4.7.3.1. ENERGI A.
KONDISI UMUM
Jawa Timur mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang cukup besar. Pemakaian gas alam sampai saat ini umumnya di dominasi
oleh industri - industri besar, dan pendistribusiannya sementara ini masih terbatas hingga daerah Probolinggo. Sumber gas alam untuk
memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur diambil dari daerah Pagerungan, TerangSirasun, Muriah, Wunut Sidoarjo dan S. Saubi.
Potensi Energi Panas Bumi di Jawa Timur berdasarkan data Direktorat Jenderal Inventarisasi Sumber Daya Mineral tahun 2004
sebesar 1.144 Mwe, tersebar di beberapa Kabupaten seperti Pacitan, Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Malang, Sumenep,
Probolinggo, Banyuwangi, dll. Energi Terbarukan Renewable adalah energi yang dapat terus
menerus dipakai dengan jumlah yang dapat diperbarui sehingga tidak pernah habis. Energi terbarukan yang dapat digunakan
sebagai energi input pembangkit listrik ada 7 yaitu air, angin, biomassa, biogas, panas bumi, matahari dan gelombang laut.
Energi terbarukan di Jawa Timur juga potensial sebagai sumber energi pembangkit listrik antara lain energi mikrohidro, gelombang
dan surya.
B. SASARAN TAHUN 2007
Sasaran pembangunan prasarana energi terbarukan sampai dengan tahun 2007 adalah pemanfaatan sumber energi terbarukan dari 6
menjadi sekitar sebesar 8. Kenaikan 2 dari kondisi saat ini.
C. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan yang akan ditempuh dalam pembangunan energi diarahkan dalam rangka
pemerataan dan pemenuhan distribusi energi yang tepat dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 267
efisien khususnya pada bagian hilir, serta pengembangan dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.
4.4.7.3.2. KETENAGALISTRIKAN. A.
KONDISI UMUM
Kebutuhan tenaga listrik daerah Jawa Timur dilayani dari energy transfer dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali JAMALI, dan
PLTD yang dimiliki oleh PLN Distribusi Jawa Timur dengan kapasitas terpasang total 5.740 kW, yang digunakan pada isolated area
tersebar pulau-pulau: Giligenting, Kangean, Mandangin, Sapeken, Sapudi, Talango, Perikanan, Tambak. Kapasitas ini masih lebih
rendah bila dibandingkan dengan potensi kebutuhan listrik yang ada. Desa berlistrik sampai dengan tahun 2005 berjumlah 8.344 desa
dari jumlah total desa sebanyak 8.443 desa. Berarti sudah 98,83 desa di Jawa Timur yang terjangkau pasokan listrik, namun tingkat
elektrifikasi atau rumah yang sudah terjangkau pasokan listrik baru sekitar 63.
Di wilayah Jawa Timur, walaupun sampai saat ini potensi Pembangkit Skala Kecil PSK Tersebar masih kecil perlu
dipertimbangkan keberadaan dan pertumbuhannya dalam tahun- tahun mendatang. Selain itu, melihat kondisi geografisnya, PSK
Tersebar tersebut dapat digunakan sebagai substitusi program listrik perdesaan.
B. SASARAN TAHUN 2007
Sasaran pembangunan ketenagalistrikan sampai tahun 2007 adalah pemenuhan ketenagalistrikan desa dari jumlah desa berlistrik
sebanyak 8.344 desa atau 98,83 menjadi sekitar 8.354 desa atau 0,12, naik sekitar 10 desa berlistrik.
C. ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan pembangunan
ketenagalistrikan diarahkan
pada pemenuhan kebutuhan tenaga listrik terutama daerah terpencil dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 268
kepulauan melalui pengembangan infrastruktur jaringan dan penyediaan pembangkit listrik dari energi alternatif.
3.4.7.4. Perumahan Dan Permukiman A.