TRANSPORTASI UDARA A. Transportasi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 264 3 Memenuhi standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO International Maritime Organization maupun IALA guna meningkatkan keselamatan pelayaran baik selama pelayaran maupun pada saat berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan di wilayah Indonesia, ermasuk didalamnya pelaksanaan ISPS Code. 4 Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di subsektor transportasi laut guna menciptakan kondisi yang mampu menarik minat swasta dalam pembangunan prasarana transportasi laut. 5 Menyerahkan secara bertahap aset pelabuhan lokal dan regional yang dikelola Unit Pelaksana TeknisSatuan Kerja kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota. 6 Mendukung pelaksanaan arah pengembangan Sistranas, Sistrareg dan Tatanan Kepelabuhanan Nasional. 7 Melanjutkan pelayanan angkutan laut perintis.

4.4.7.2.6. TRANSPORTASI UDARA A.

KONDISI UMUM Transportasi udara yang memiliki keunggulan kecepatan dari moda transportasi yang lain dapat menjadi sarana transportasi bagi wisatawan, pengusaha, dan masyarakat. Transportasi udara di Jawa Timur perlu dikelola sesuai standar keselamatan penerbangan internasional, dan interkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Oleh karena itu untuk menarik wisatawan mancanegara, selain promosi tempat daerah tujuan wisata dan jaminan keamanan di daerah tersebut, diperlukan adanya jaminan keselamatan penerbangan di wilayah udara Indonesia. Jaminan itu dapat diwujudkan, baik oleh lembaga pemerintah pemegang otoritas pengelola transportasi udara maupun operator bandara dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 265 perusahaan penerbangan, dengan memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional yang telah ditetapkan oleh ICAO International Civil Aviation Organization. B. SASARAN TAHUN 2007 Sasaran umum pembangunan transportasi udara adalah terjaminnya keselamatan, kelancaran dan kesinambungan pelayanan transportasi udara baik untuk angkutan penerbangan domestik dan internasional, maupun perintis. Di samping itu sasaran yang tak kalah pentingnya adalah terciptanya persaingan usaha di dunia industri penerbangan yang wajar sehingga tidak ada pelaku bisnis di bidang angkutan udara yang memiliki monopoli. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2007 adalah meningkatnya jumlah penumpang penerbangan sipil menjadi 9 juta orang per tahun dan tercapainya jumlah lapangan terbang sebanyak 2 lokasi bandara. C. ARAH KEBIJAKAN 1 Memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization. 2 Menciptakan persaingan usaha pada industri penerbangan nasional yang lebih transparan dan akuntabel. 3 Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan serta kelembagaan di transportasi udara. 4 Mendukung pelaksanaan arah pengembangan SISTRANAS dan TATA KEBANDARUDARAAN NASIONAL. 5 Melanjutkan pelayanan angkutan udara perintis. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007 BAB IV - 266

4.4.7.3. Energi Dan Ketenagalistrikan