Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
152
sektor-sektor tradisional. Pengembangan investasi pada sektor-sektor
tradisional diperlukan
dalam rangka
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
B. PDRB Perkapita Kabupaten Murung Raya 2010 – 2014
Berdasarkan ADHK 2010
Pada tahun 2010Pendapatan Regional Perkapita di Kabupaten Murung Raya yaitu sebesar Rp. 34.890.527,57.
Selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi sebesar Rp. 36.469.728,63 kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi
sebesar Rp. 37.930.152,69. Pada tahun 2013 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 39.370.106,41 dan ditahun 2014 terus
meningkat menjadi Rp 40.716.428,63. Program
peningkatan pertumbuhan
pendapatan perkapita yang perlu dipertajam dalam RKPD Murung Raya
tahun 2017 terutama pada aspek pemerataan pendapatan, yaitu melalui penajaman program peningkatan keterampilan,
program peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan program alih teknologi pada sektor-sektor ekonomi rakyat
sektor tradisional.
C. Infrastruktur
Pada tahun 2013 panjang jalan darat dengan kondisi baik di Kabupaten Murung Raya yaitu sebesar 141,71 Km dan
pada tahun 2014 data panjang jalan menurut ruas masih belum
Update. Selama periode tahun 2013-2014 total prediksi panjang jalan darat juga mengalami peningkatan. Sementara
itu sampai dengan kondisi tahun 2013 panjang jalan kabupaten yang kondisinya baik cenderung meningkat seiring
dengan program perbaikan dan peningkatan jalan pada setiap
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
153
tahunnya, peningkatan tersebut juga diikuti total panjang jalan kabupaten sehingga mencerminkan penambahan ruas
jalan baru terus berjalan. Hal ini perlu terus ditingkatkan untuk menunjang perekonomian masyarakat yang nantinya
akan meratakan taraf perekonomian masyarakat Murung Raya.
Utamanya daerah pedalaman perlu adanya gebrakan atau program percepatan peningkatan infrastruktur yang
utamanya jalan darat sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam hal pemasaran produk usahanya maupun
dalam proses mendatangkan sarana produksi lainnya.
Tabel 3.15. Panjang Jalan Kabupaten Berdasarkan Kondisi Tahun 2013
– 2014 dalam Km NO
Kondisi Jalan Panjang Km
2013 2014
1 2
3 4
1 Baik
141,71 -
2 Sedang
56,34 -
3 Rusak Ringan
347,74 -
4 Rusak Berat
298,83 -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
Masalah pembangunan
infrastruktur jalan
di Kabupaten Murung Raya yaitu masih banyak dijumpai panjang
jalan dalam kondisi buruk belum tuntas. Secara umum masalah pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten
Murung Raya tahun 2010 – 2014 dapat dikatakan belum dapat
memenuhi secara tepat akan kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan bagi masyarakat. Kriteria ketepatan ini
mencakup waktu, kualitas, kuantitas dan lokasi. Sasaran pembangunan daerah bidang infrastruktur
dalam RKPD tahun 2017 ini yaitu pemenuhan secara tepat akan kebutuhan sarana dan prasarana umum bagi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
154
masyarakat. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, maka program pengembangan dan peningkatan insfrastruktur masih
perlu di pertajam, dengan sasaran prioritas : 1 meningkatnya kualitas jalan dan jembatan pada ruas jalan
antar kota kabupaten dan kecamatan, 2 meningkatnya kuantitas panjang dan lebar jalan dan jembatan pada ruas
jalan dan jembatan antar kecamatan dengan perdesaan.
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017
Di sini akan dilakukan identifikasi tantangan dan prospek perekonomian Kabupaten Murung Raya, khususnya pada tahun
rencana 2016 dan 1 satu tahun setelah tahun rencana 2017, antara lain dengan terlebih dahulu mengadakan analisis atas
kondisi internal kekuatan dan kelemahan dan juga kondisi eksternal peluang dan ancaman terhadap pencapaian tujuan-
tujuan pembangunan daerah. Hasil
analisis ini
digunakan sebagai pertimbangan dalam memperkirakan proyeksi keuangan
daerah serta perkiraan kerangka pendanaan untuk tahun mendatang 2017.
3.1.2.1. Tantangan
Pembangunan ekonomi Murung Raya tahun 2017masihakan menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari faktor
lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang terjadi sebagai berikut :
1 Tantangan meningkatkan stabilitas ekonomi makro.
Tantangan ini sangat tergantung dari pemulihan gejolak ekonomi di negara-negara Eropa. Dampak penurunan ekspor
akibat naiknya
pengangguran di
Eropa juga
pasti