Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
121
3.1.1. Kondisi Ekonomi Kabupaten Murung Raya Tahun 2016 dan
Perkiraan Tahun 2017 3.1.1.1.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB
PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu. Dengan kata lain
PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah pada waktu tertentu.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi di
suatu wilayah pada suatu periode tertentu. Secara makro, gambaran kondisi ekonomi Kabupaten
Murung Raya dapat diketahui melalui gambaran struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan sumbernya, dan gambaran PDRB
perkapita.
A. Struktur Ekonomi
Perekonomian Murung Raya secara umum didominasi oleh sektor primer, yaitu sektor pertanian serta sektor
pertambangan dan penggalian. Tahun 2007 sektor pertanian lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertambangan dan
penggalian. Sektor pertambangan dan penggalian mulai menggeser posisi pertama pada tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014. Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Murung
Raya sampai dengan tahun 2014 terus mengalami penurunan. Larangan pembakaran lahan diduga sebagai faktor dominan
penyebab penurunan ini, karena masyarakat Murung Raya terbiasa melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan
pertanian baru. Salah satu subsektor yang cukup dominan di sektor pertanian adalah perkebunan dengan karet sebagai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
122
komoditas utamanya. Produksi subsektor perkebunan terus mengalami penurunan di tahun 2014, namun penurunan
tersebut mengalami pengaruh yang sangat besar secara bersamaan di sektor pertambangan juga mengalami penurunan
dari tahun 2012 mencapai 55,93 persen dan tahun 2013 naik mencapai 56,26 persen sampai dengan tahun 2014 yang
kembali menurun mencapai 53,33 persen.
Tabel 3.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha, 2010-2014 Persen.
NO Kategori Sub Kategori
2010 2011
2012 2013
2014 1
2 3
4 5
6
1 Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan 14,19
12,88 12,39
12,12 12,28
2 Pertambangan dan
Penggalian 52,82
55,66 55,93
56,26 53,33
3 Industri Pengolahan
3,08 2,83
2,75 2,8
3,19 4
Listrik dan Gas 0,01
0,01 0,01
0,01 0,02
5 Air, Pengelolaan Sampah
dan Daur ulang 0,04
0,04 0,04
0,04 0,04
6 BangunanKonstruksi
6,26 5,77
5,79 6,38
7 7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 5,17
5,22 5,21
5,03 5,28
8 Transportasi dan
Pergudangan 4,04
3,67 3,41
3,16 3,14
9 Penyedian Akomodasi dan
Makan Minum 0,58
0,57 0,6
0,62 0,65
10 Informasi dan Komunikasi
0,89 0,88
0,98 1,11
1,17 11
Jasa Keuangan dan Asuransi
0,65 0,6
0,66 0,78
0,77 12
Real Estate 1,37
1,34 1,31
1,36 1,43
13 Jasa Perusahaan
0,01 0,01
0,01 0,01
0,01 14
Administrasi Pemerintahan,Pertahanan
dan Jaminan Sosial 3,21
3,12 3,26
3,43 3,62
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
123
15 Jasa Pendidikan
4,24 4,12
4,26 4,28
4,28 16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,8 1,72
1,76 1,86
1,98 17
Jasa lainnya 1,65
1,56 1,62
1,74 1,81
Total 100
100 100
100 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya.
Pada tahun 2014 PDRB Murung Raya didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian. Dihitung atas dasar
harga tahun berlaku, peran sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Murung Raya tahun 2014 adalah
sebesar 53,33 persen. Selama lima tahun terakhir sektor pertambangan dan
penggalian telah menggeser sektor pertanian sebagai leading sektor bagi PDRB Murung Raya. Sayangnya sektor ini sebagian
besar modalnya adalah milik asing, sehingga kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Murung Raya secara
langsung kurang dirasakan. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian dalam lima tahun
terakhir semakin menurun. Sektor yang terdiri dari pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan ini dari tahun ke tahun secara rata-rata semakin turun.
Sektor pertanian terdiri dari subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan, peternakan
dan kehutanan. Dari kelima subsektor tersebut, pertanian memberi kontribusi yang beranjak stabil dalam peran sektor
pertanian. Produksi karet Murung Raya menurut data dari instansi terkait penurunan dari tahun ke tahun. Namun jika
dibandingkan dengan produksi sektor pertambangan dan penggalian peningkatannya juga tidak meningkat secara
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017
124
signifikan, sehingga ditahun 2014 kembali mengalami penurunan.
Sub sektor kehutanan merupakan motor kedua di sektor pertanian, namun akibat kebijakan pelarangan illegal logging,
kontribusi subsektor ini terus menurun dari tahun ke tahun. Disusul di urutan berikutnya, sektor perdagangan, hotel
dan restoran
yang tidak
mau ketinggalan
dalam meningkatkanperekonomian
Murung Raya.
Kontribusinya sempat mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 5,03,
namun kembali meningkat pada tahun 2014 yaitu sebesar 5,28 dengan sub sektor perdagangan. Sektor ini mempunyai peran
penting dalam perekonomian Murung Raya, mengingat kurangnya produktivitas sektor-sektor sekunder. Dengan
demikian kebutuhan masyarakat akan output sektor sekunder dapat dipenuhi melalui sektor perdagangan.
Di urutan berikutnya, sektor jasa memberikan peran yang cukup besar terhadap perekonomian Murung Raya
dengan sub sektor jasa Pendidikan umum sebagai kontributor terbesarnya.
Keempat sektor tersebut di atas kontribusi dominan dalam sektor ini disumbang tanaman perkebunan, meskipun
juga nilainya juga terus menurun dalam kurun waktu tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada tahun 2014 kontribusi sub
sektor tanaman perkebunan terhadap PDRB Kabupaten Murung Raya sebesar 5,00 persen.
B. Pertumbuhan Ekonomi