Sumbangan Sektoral PDRB Per Kapita

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 132 Dengan demikian inflasi yang tinggi akan melemahkan kinerja industri manufaktur dan UMKM di Kabupaten Murung Raya, karena biaya bahan baku dan upah tenaga kerja di wilayah ini menjadi lebih mahal. Pengaruh inflasi yang terasa paling parah di Kabupaten Murung Raya yaitu bagi masyarakat di pedalaman. Oleh karena itu program yang perlu dipertajam dalam RKPD Murung Raya tahun 2017adalah program pengembangan dan peningkatan insfrastruktur jalan darat ke wilayah pedesaan untuk mengurangi kesenjangan antar daerah dan desa.

3.1.1.3. Sumbangan Sektoral

1 Sumbangan Sektor Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan Sektor ini mencakup sub sektor tanaman bahan makanan tabama, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan andil cukup besar dalam perekonomian Murung Raya. Sebelum tahun 2008, sektor pertanian merupakan leading sektor dalam perekonomian Murung Raya. Namun semenjak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 posisi leading sektor digeser oleh sektor pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2008 kontribusi sektor pertanian sebesar 30,83 persen terhadap total perekonomian Murung Raya. Kontribusi tersebut terus menurun dari tahun ke tahun sampai dengan tahun 2014. Tahun 2010 kontribusi sektor pertanian tinggal 14,1 persen, tahun 2011 kembali turun menjadi 12,88 persen. Pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan kontribusi 12,39 persen dan pada tahun 2013 tinggal 12,12 persen saja. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 133 Kontribusi dominan dalam sektor ini disumbang oleh sub sektor tanaman perkebunan, meskipun nilainya juga terus menurun dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2014 kontribusi sub sektor tanaman perkebunan terhadap PDRB Murung Raya sebesar 12,28 persen yang mengalami perbaikan kembali diposisi terendah ditahun 2012 dan tahun 2013. Komoditi yang termasuk di dalam sektor ini antara lain karet, kelapa, kopi, tebu dan lain sebagainya. Dari komoditi-komoditi tersebut produksi karet memberikan andil terbesar di sub sektor tanaman perkebunan, sehingga bila terjadi perubahan volume produksi atau harga akan sangat berpengaruh terhadap sub sektor ini. Sub sektor ini juga merupakan andalan sumber mata pencaharian bagi sebagian besar masyarakat Murung Raya. Total produksi karet Murung Raya sepanjang tahun 2014 menurut data dari instansi terkait mencapai 31.656,53 ton. Jumlah tersebut yang digarap sebanyak 12.746 keluarga petani karet yang tersebar di seluruh wilayah Murung Raya dan hampir 50 persen rumah tangga yang berada di Murung Raya. Pada tahun tersebut mengalami penurunan sekitar 5 persen dibanding tahun 2013 yang mencapai produksi 33.467,02 ton. Produktifitas karet Murung Raya bernilai sekitar 6 kwintal perhektarnya, namun nilainya cenderung terus menurun dari tahun ke tahun. Di urutan kedua, sub sektor kehutanan memberi kontribusi sebesar 3,31 persen terhadap PDRB Murung Raya 2014. Dalam kurun waktu 2010 sampai dengan 2014 kontribusi sub sektor ini terus mengalami penurunan, diduga akibat semakin ketatnya pemberian sanksi atas illegal logging. Termasuk di dalam sub sektor ini adalah kayu gelondongan, arang, damar, rotan dan hasil ikutan lainnya. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 134 Selain dua sub sektor di atas, komponen lain dari sektor ini adalah sub sektor perikanan yang pada tahun 2014 memberikan andil sebesar 1,22 persen, sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 1,04 persen serta subsektor peternakan dan hasil-hasilnya sebesar 0,69 persen terhadap perekonomian total Murung Raya. Untuk lebih jelasnya distribusi persentase sektor pertanian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.6. Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun2010-2014Persen Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 PERTANIAN, KEHUTANAN dan PERIKANAN 14,19 12,88 12,39 12,12 12,28 Pertanian, Perternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 9,25 8,46 8,07 7,82 7,76 1 Tanaman Pangan 1,21 1,09 1,07 1,08 1,04 2 Tanaman Hortikultural 0,65 0,61 0,64 0,64 0,66 3 Perkebunan Tahunan 6,24 5,71 5,31 5,04 5 4 Peternakan 0,77 0,69 0,7 0,71 0,69 5 Jasa Pertanian dan Perburuan 0,38 0,37 0,36 0,35 0,37 6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3,78 3,34 3,16 3,13 3,31 7 Perikanan 1,16 1,07 1,15 1,16 1,22 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Keterangan : } Angka Sementara Angka Sangat Sangat Sementara Dirasa perlu adanya kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian, seperti halnya tanaman bahan makanan, karena selama ini hasil tanaman bahan makanan yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Murung Raya sebagian Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 135 besar berasal dari luar daerah Murung Raya, hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan ketergantungan terhadap daerah lain, akibatnya jika stok tidak stabil, masyarakat akan menjadi korban peningkatan harga yang dengan kata lain dapat menurunkan daya beli masyarakat. 2 Sumbangan Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor ini mencakup sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi, sub sektor pertambangan non migas dan sub sektor penggalian. Khusus untuk sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi tidak dibahas dalam publikasi ini, karena keberadaannya belum pernah diketahui di Murung Raya. Sektor pertambangan dan penggalian merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB Murung Raya tahun 2014. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya pada tahun 2014 sebesar 53,33 persen. Sub kategori yang memberikan kontribusi paling besar terhadap total PDRB Kabupaten Murung Raya adalah Pertambangan Batubara dan Lignit yaitu sebesar 45,96 persen. Kemudian lapangan usaha dengan kontribusi terbesar berikutnya adalah Sub Kategori Pertambangan Bijih Logam dengan nilai kontribusi sebesar 0,67 persen perannya dalam sektor ini. Tabel 3.7 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Murung Raya, Tahun 2010-2014 Persen SektorSub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 136 Pertambangan dan Penggalian 52,82 55,66 55,93 55,26 53,33 1 Pertambangan, Batubara dan Lignit 44,72 46,7 46,16 46,42 45,96 2 Pertambangan Bijih Logam 7,46 8,37 0,61 0,63 0,67 3 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 0,64 0,58 0,61 0,63 0,67 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Produksi pertambangan emas dan perak Murung Raya 2012 merupakan yang terbesar di Kalimantan Tengah, sedangkan produksi batu baranya berada di urutan kedua. Namun perlu dikaji lebih jauh sumbangan sektor ini terhadap kesejahteraan masyarakat Murung Raya. Apakah hasil produksi dari sektor ini benar-benar dinikmati oleh masyarakat Murung Raya, atau justru seluruh hasilnya dinikmati oleh pihak lain. Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kerusakan lingkungan yang diakibatkan adanya aktifitas pertambangan setara dengan hasil yang diperoleh. Sekiranya sangat perlu diperhatikan juga kelestarian lingkungan bagi daerah yang digunakan untuk aktifitas pertambangan. 3 Sumbangan Sektor Industri Pengolahan Perekonomian Murung Raya tidak dapat dipisahkan dari peranan sektor industri pengolahan, seperti halnya sektor Pertambangan dan penggalian, pada sektor ini hanya mencakup sub sektor industri non migas, karena di Murung Raya tidak terdapat industri migas. Tabel 3.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Industri Pengolahan 2011 – 2014 Persen Kategori Sub Kategori 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 137 IndustriPengolahan 4,10 2,57 4,58 9,99 1. Industri Non Migas 4,10 2,57 4,58 9,99 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Jika dilihat dari Laju pertumbuhannya, bisa dikatakan sektor ini bergairah, karena kontribusinya mengalami pasang surutakan tetapi di tahun 2014 mengalami peningkatan. Tahun 2011 sektor ini memberi kontribusi sebesar 4,10 persen, tahun 2012 menurun menjadi 2,57 persen, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 4,58 persen dan puncak tertinggi mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu sebesar 9,99 Persen. Industri pengolahan yang terdapat di Kabupaten Murung Raya adalah industri kecil menengah dan rumah rumah tangga. Jenis usaha antara lain adalah industri anyaman rotan dan bambu, penggilingan padi, moulding, pengolahan makanan, industri batu bata dan lain-lain. Diperlukan usaha keras untuk terus meningkatkan kontribusi ini, seperti mengasah ketrampilan dan kewirausahaan, menyediakan pinjaman modal dengan bunga lunak, mempermudah mendapatkan bahan baku dan penolong dari dalam atau luar daerah, serta pemasaran produk dan lain sebagainya. Karena pada dasarnya masyarakat enggan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi maupun setengah jadi, dikarenakan tingginya biaya antara yang harus dikeluarkan. 4 Sumbangan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor ini merupakan sektor yang menunjang seluruh kegiatan ekonomi, dan sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas proses produksi sektoral maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat. Produksi listrik sebagian besar Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 138 dihasilkan oleh Perusahaan Listrik Negara PLN dan sebagiannya lagi oleh listrik Non PLN. Untuk air bersih diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM , sedangkan produksi gas dihasilkan oleh Perusahaan Gas Negara PGN, namun di Murung Raya sampai dengan saat ini belum terdapat Perusahaan Gas Negara. Peran sektor listrik, gas dan air bersih terhadap pembentukan PDRB Murung Raya pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 merupakan yang paling kecil diantara delapan sektor lainnya. Ditambah lagi, peran sektor ini pada tahun 2013 tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,01 persen. Tabel 3.9 Distribusi Persentase PDRB Sektor Listrik dan Gas Kabupaten Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 Persen Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Pengadaan Listrik, Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 1. Ketenagalistrikan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 2.Pengadaan Gas dan produksi Es 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan salah satu sarana penting dalam menunjang berbagai kegiatan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan bahkan pendidikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik, aktivitas masyarakat di malam hari akan lebih beragam. Mereka dapat mengakses televisi untuk kebutuhan informasi dan hiburan, para pelajar dapat belajar dengan penerangan yang memadai, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 139 dan juga tidak menutup kemungkinan adanya kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan di malam hari. Data yang dihimpun dari instansi terkait, dari total 125 desakelurahan yang ada di Murung Raya, sampai dengan tahun 2014 baru sebanyak 90 desakelurahan yang sudah teraliri listrik, baik dari PLN maupun non PLN. Sisanya sebanyak 35 desa belum teraliri listrik. 5 Sumbangan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Selain pada kategori pengadaan listrik dan gas, sektor pengadaan air juga sektor vital yang menunjang aktivitas ekonomi serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pengadaan air bersih dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM di Kabupaten Murung Raya.Dalam kategori ini, mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan, pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dan lain-lain. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Nilai PDRB nominal kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulangselama 2010-2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun dalam nilai kontribusi setiap tahunnya terhadap perekonomian yang hanya sekitar 0,04 persen setiap tahunnya. Laju pertumbuhan ekonomi pada kategori ini mengalami perlambatan yang sangat signifikan pada tahun 2014 jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Walaupun kategori ini tidak memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya, namun Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 140 sektor ini merupakan sektor yang penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Jika ketersediaan air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, maka aktivitas ekonomi masyarakat tidak dapat berjalan sebagai mana mestinya, secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi jalannya perekonomian di Kabupaten Murung Raya. 6 Sumbangan Sektor BangunanKonstruksi Output sektor bangunan, merupakan output yang paling mudah untuk diamati perkembangannya. Dari tahun ke tahun, output sektor ini terlihat nyata perkembangannya, baik yang dihasilkan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Mulai dari jalan raya, jembatan, gedung-gedung kantor, hotel, pertokoan, perumahan, fasilitas umum dan lain lain. Selama periode 2010 hingga 2014, nilai kontribusi yang diberikan ternyata tidak terlalu banyak mengalami perubahan, nilai kontribusi yang diberikan pada perekonomian Kabupaten Murung Raya berkisar antara 5 persen hingga 7 persen. 7 Sumbangan Sektor Perdagangan Besar dan Ecer, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Dalam lima tahun terakhir, yaitu tahun 2010 hingga tahun 2014 sumbangan yang diberikan oleh Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terhadap perekonomian Kabupaten |Murung Raya tidak mengalami banyak perubahan yakni berkisar antara 5 persen hingga 6 persen.Dari nilai tersebut, dalam rentang periode yang sama sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding sub kategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya.Pada tahun 2014 kontribusi kategori Perdagangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 141 Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya menduduki urutankeempat setelah sektor konstruksi. Adapun kontribusi kategori ini terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya adalah 5,28 persen, sedangkan menurut kategorinya sebesar 5,20 persen disumbang oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan sisanya sebesar 0,08 persen disumbang oleh Sub Kotegori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya. Secara lengkap kontribusi sektor Perdagangan, Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.10 Distribusi Persentase PDRB Sektor Perdagangan, Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda MotorKabupaten Murung Raya Atas Dasar HargaBerlaku Tahun 2010-2014 Persen Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Perdagangan, Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,17 5,22 5,21 5,03 5,28 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 2 Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor 5,09 5,14 5,14 4,95 5,20 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya 8 Sumbangan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Transportasi dan Pergudangan memiliki peranan sebagai pendorong aktivitas setiap sektor ekonomi. Dalam era globalisasi peranan sektor ini sangat vital dan menjadi indikator Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 142 kemajuan suatu daerah.Transportasi memiliki peran sebagai jasa pelayanan bagi mobilitas perekonomian. Terdapat empat dari enam sub kategori Transportasi dan Pergudangan yang ada di Kabupaten Murung Raya yakni Sub Kategori Angkutan Darat, Sub Ketegori Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, Sub Kategori Angkutan Udara, serta Sub Kategori Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Secara lengkap kontribusi sektor pengangkutan dan pergudangandisajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.11 Distribusi Persentase PDRB Transportasi dan Pergudangan Kabupaten Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 Persen Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Transportasi dan Pergudangan 4,04 3,67 3,41 3,16 3,14 1 Angkutan Darat 1,22 1,13 1,13 1,21 1,29 2 Angkutan Sungai, Danau Penyeberangan 2,61 2,34 2,06 1,74 1,63 3 Angkutan Udara 0,03 0,04 0,05 0,05 0,04 4 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan 0,18 0,17 0,17 0,17 0,18 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Dalam kurun waktu 2010 hingga 2014 kontribusi sektor transportasi dan pergudangansemakin menurun. Pada tahun 2010 kontribusinya masih mencapai 4,04 persen dan semakin menurun hingga pada tahun 2014 kontribusinya tinggal 3,14 persen. Penurunan ini diduga lebih dikarenakan adanya peningkatan dari sektor lain yang lebih signifikan dibandingkan dengan peningkatan nilai tambah sektor transportasi dan pergudangan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 143 Kontribusi sektor transportasi dan pergudangan masih didominasi oleh sub sektor angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Dua sub sektor yang menarik untuk diamati dalam sektor ini adalah sub sektor angkutan darat jalan raya dan sub sektor angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Meski kontribusi sub sektor angkutan sungai, danau dan penyeberangan lebih unggul dibandingkan dengan sub sektor angkutan darat jalan raya, namun besaran kontribusinya dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Sebaliknya Jembatan Merdeka Murung Raya yang diresmikan pertengahan tahun 2008 mampu sedikit mendongkrak kontribusi angkutan darat jalan raya, namun sepertinya masyarakat masih enggan meninggalkan angkutan sungai yang selama ini biasa mereka gunakan. Selain itu, akses dari ibu kota kabupaten ke kecamatan, desakelurahan di seluruh Murung Raya belum semuanya dapat dijangkau melalui moda transportasi darat. Mengingat sebagian besar desakelurahan yang ada di pelosok-pelosok berada di daerah aliran sungai, serta belum ada jalur transportasi darat yang dibuka, sehingga beberapa wilayah memang tidak ada pilihan lain selain melalui transportasi sungai. Penurunan kontribusi angkutan jalan raya juga ditunjang oleh peningkatan di sub sektor angkutan udara. Waktu tempuh Murung Raya – Palangka Raya melalui jalur darat selama 12 jam dapat disingkat menjadi kurang dari satu jam. Pada tahun 2012 jumlah penumpang pesawat yang berangkat adalah sebanyak 8.983 orang, sedangkan penumpang datang sebanyak 8.822, dengan frekuensi penerbangan tiga kali pulang pergi dalam satu minggu. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 144 Dengan semakin baiknya infrastruktur jalan raya yang menghubungkan Murung Raya dan Barito Utara, mobilisasi masyarakat berkendaraan motor roda dua juga semakin meningkat. Pada tahun 2012 tercatat ada 8.418 sepeda motor di Murung Raya.Alternatif ini juga secara tidak langsung mengurangi kontribusi sektor transportasi dan pergudangan di Murung Raya. 9 Sumbangan Sektor Akomodasi dan Makan Minum Kontribusi yang diberikan oleh Lapangan usaha Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya dari tahun 2010 hingga 2014 relatif sangat kecil yakni kurang dari satu persen dari setiap tahunnya. Dari nilai kontribusi tersebut, hampir tiga seperempatnya disumbang oleh subkategori Penyedia Makan Minum setiap tahunnya, sedangkan sisa disumbang oleh subkategori Penyedia Akomodasi. Walaupun demikian, nilainya terus meningkat sedikit demi sedikit dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya penyedia makanan dan minuman serta menggunakan fasilitas hotel dan penginapan oleh masyarakat. Tabel 3.12 Distribusi Persentase PDRB Kategori Penyedia Akomodasi dan Makan Minum Kabupaten Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 Persen Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 0,58 0,57 0,60 0,62 0,65 1 Penyediaan Akomodasi 0,16 0,16 0,16 0.15 0,17 2 Penyediaan Makan Minum 0,41 0,42 0,44 0,47 0,49 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 145 Pada tahun 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Murung Raya sebesar 0,65 persen, dari nilai tersebut sebesar 0,49 persennya merupakan kontribusi dari subkategori Penyediaan Makan Minum dan sebesar 0,17 persen disumbangkan oleh sub kategori Penyediaan Akomodasi. 10 Sumbangan Sektor Informasi Dan Komunikasi Dalam era globalisasi peranan kategori Informasi dan Komunikasi sangat vital serta menjadi indikator kemajuan suatu daerah, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Murung Rayaselama tahun2010-2014 hanya memberikan kontribusi yang relatif kecil yakni kurang dari dua persen. Bila dilihat dari perkembangan kontribusi di subkategori ini dari tahun 2010 hingga 2014 mengalami peningkatan yang kurang signifikan di tahun 2010 sebesar 0,89 persen ditahun 2011 sebesar 0,88 persen selanjutnya ditahun 2012 sebesar 0,98 persen jika dilihat perkembangan ini sangat tidak bepengaruh di dalam perkembangan perekonomian Kabupaten Murung Raya yang kembali meningkat sedikit ditahun 2013 sebesar1,11 persen dan pada tahun 2014 juga mengalami pergeseran sebesar1,17persen. Jika dilihat dari peran penting Informasi dan Komunikasi subkategori ini harus lebih ditingkatkan karena suatu daerah akan dapat menikmati pengetahuan informasi dan komunikasi baik dari dalam ataupun luar daerah untuk menghindari atau menanggulangi Gaptek pada masyarakat. Karena sistem teknologi semakin lama lebih canggih untuk masa globalisasi ini. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 146 11 Sumbangan Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi Sektor ini disebut sebagai sektor finansial, karena secara umum kegiatan utamanya berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan yang berupa penarikan dana dari masyarakat maupun pengalirannya penyalurannya kembali. Selama periode 2010 hingga 2014, lapangan usaha pada kategori Jasa Keuangan dan Asuransi memberikan kontribusi yang relatif sangat kecil terhadap total PDRB Kabupaten Murung Raya. Dalam rentang waktu tersebut, kontribusi yang diberikan oleh sektor kategori Jasa Keuangan dan Asuransi dibawah satu persen. Dari nilai tersebut kegiatan ekonomi pada Sub Kategori Jasa perantara keuangan menjadi penyumbang mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi ini. Jika dilihat sisi kontribusinya terhadap perekonomian total sub kategori yang paling dominan adalah jasa perantara keuangan. Pada tahun 2014 kontribusinya sebesar 0,50 persen, jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya cenderung mengalami peningkatan. Kontribusi terbesar kedua dalam sektor finansial ini adalah sub kategori asuransi dan dana pensiun. Pada tahun 2014 kontribusinya mencapai 0,26 persen. Secara lengkap kontribusi sektor Jasa Keuangan, dan Asuransi disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.13 Distribusi Persentase PDRB Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi Murung Raya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 Persen Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 147 Kategori Sub Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,65 0,60 0,66 0,78 0,77 1. Jasa Perantara Keuangan 0,38 0,35 0,41 0,52 0,50 2. Asuransi dan Dana Pensiun 0,26 0,24 0,25 0,25 0,26 3. Jasa Keuangan Lainnya 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 4. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber : Badan Statistik kabupaten Murung Raya Jika dilihat dari sisi kontribusinya terhadap perekonomian total, sektor jasa keuangan dan asuransi pada kurun waktu 2010 sampai dengan 2014 cenderung stabil. Pada tahun 2010 kontribusi sektor ini sebesar 0,65 persen dan sempat mengalami penurunan menjadi 0,60 persen pada tahun 2011, 0,66 persen pada tahun 2012, hingga tahun2013 kontribusinya meningkat kembali sebesar 0,78 persen. Meski kembali ke posisi sedikit menurun tahun 2014 sebesar 0,77 persen yang hanya terjadi penurunan pada posisi 0,01 persen dari tahun 2013. 11 Sumbangan Sektor Real Estate Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Murung Raya ADHK 2010 kategori real estate mengalami perlambatan pada tahun 2014 yaitu sebesar 4,91 persen dibanding pada tahun 2011 sebesar 8,78 persen, namun tetap menunjukan pertumbuhan yang positif dengan nilai diatas 3 persen. Jika dilihat dari kontribusi yang diberikan oleh kategori Real Estate terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya selama lima tahun terakhir, ternyata tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan nilai kontribusi kurang dari dua persen. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 148 12 Sumbangan Sektor Jasa Perusahaan Nilai kontribusi yang diberikan oleh kategori jasa perusahaan relatif sangat kecil yaitu kurang dari setengah persen setiap tahunnya.Hal ini menunjukkan bahwa peran kategori jasa perusahaan relatif sangat kecil dibanding peran kategori-kategori lainnya pada perekonomian Kabupaten Murung Raya. Laju pertumbuhan kategori jasa perusahaan terus mengalami perlambatan dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Pada tahun 2011 nilai laju pertumbuhan mencapai 5,02 persen kemudian mengalami perlambatan hingga menjadi 0,56 persen pada tahun 2014. Diperkirakan perusahaan-perusahaan yang berada didalam wilayah Kabupaten Murung Raya mulai mengurangi aktivitas kegiatan mereka, dikarenakan kondisi pasar global yang cenderung tidak stabil khususnya dibidang pertambangan. Sehingga mereka me-non aktifkan perusahaan untuk sementara. 13 Sumbangan Sektor Pemerintahan Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintah termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun 2010 – 2014 peranan kategori ini relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan dengan nilai kontribusi secara berturut-turut sebesar 3,21 persen; 3,12 persen; 3,26 persen; 3,43 persen dan 3,62 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif dan cenderung mengalami percepatan yakni dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 149 sebesar 6,26 persen pada tahun 2011 menjadi 7,83 persen pada tahun 2014. 14 Sumbangan Sektor Jasa Pendidikan Selama periode 2010 hingga 2014, kontribusi Kategori Jasa Pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan nilai kontribusi sekitar empat persen. Pada tahun 2014 kontribusi ini menyumbang sebesar 4,28 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Murung Raya, sedikit mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2010 yang mencapai 4,24 persen. Laju pertumbuhan jasa pendidikan di Kabupaten Murung Raya terus mengalami perlambatan dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Nilai laju pertumbuhan ekonomi kategori ini mencapai 6,53 persen pada tahun 2011, kemudian terus mengalami perlambatan hingga mencapai 2,24 persen pada tahun 2014. 15 Sumbangan Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Kategori ini mencangkup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2014, kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya sebesar 1,98 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 9,44 persen. Selama tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, secara berturut-turut nilai kontribusinya adalah 1,80 persen; 1,72 persen; 1,76 persen; 1,86 persen; 1,98 persen. Dalam rentang waktu tersebut, nilai laju pertumbuhan kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial selalu diatas lima persen. Secara berturut-turut nilai laju pertumbuhan kategori ini mulai tahun 2011 hingga 2014 adalah 8,75 persen; 7,98 persen; 8,96 persen; dan 9,44 persen. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2017 150 16 Sumbangan Sektor Jasa Lainnya Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya relatif kecil kurang dari dua persen. Nilai kontribusi kategori Jasa Lainnya secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah 1,65 persen; 1,56 persen; 1,62 persen; 1,74 persen dan 1,81 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selama 2011 sampai dengan 2014 selalu positif dan berfluktuatif dengan nilai secara berturut-turut yakni 5,56 persen; 6,41 persen; 6,15 persen dan 6,62 persen.

3.1.1.4. Indikator Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi