57
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak lXIV
anak pernah ditemukan dalam keadaan hipoglikemia non-ketosis setelah mengalami demam ringan atau setelah dipuasakan dan dehidrasi.
•	 Hereditary  fructose  intolerance,  muncul  hanya  setelah  bayi  atau  anak diberikan  minumanmakanan  yang  mengandung  fruktosa  danatau
sukrosa. Gejalanya berupa hipoglikemia berulang dan muntah. Umumnya muncul pada usia penyapihan.
•	 Arginosuccinate  synthetase  deficiency  citrullinemia  type  1ornithine transcarbamylase deficiency, umumnya gejalanya berupa hiperamonemia,
perubahan status mental, dan kejang, tanpa gangguan fungsi sintesis hati.
Anak besar dan remaja
Penyakit  Wilson  merupakan  penyakit  metabolik  yang  paling  sering  pada anak setelah usia 5 tahun. Anak dengan gagal hati akut ditambah dengan
hiperbilirubinemia yang hebat, anemia hemolitik dengan uji Coomb negatif, seruloplasmin  serum  rendah,  dan  alkali  fosfatase  serum  yang  normal  atau
sedikit  rendah  perlu  dipikirkan  mengalami  penyakit  Wilson.  Pada  dewasa, kombinasi fosfatase alkali IUbilirubin total mgdl kurang dari 4 dan AST
ALT  lebih  dari  2,2  memberikan  petunjuk  akurat  untuk  diagnosis  penyakit Wilson,
12
tetapi  pada  anak  penemuan  ini  masih  perlu  dikonfirmasi.  Bila gagal  ditata  laksana  dengan  baik,  penyakit  Wilson  menyebabkan  penyakit
hati kronik. D-penisilamin atau triene dapat digunakan untuk terapi, tetapi bila pasien datang dengan presentasi gagal hati akut, umumnya diperlukan
transplantasi hati.
Penyakit  mitokondria  defek  oksidasi  asam  lemak  terkadang  muncul sebagai penyebab gagal hati akut pada anak besar dan remaja.
4. Toksin atau obat
Parasetamol atau asetaminofen
Parasetamol  sering  digunakan  untuk  mengatasi  demam  atau  nyeri. Asetaminofen aman dan dapat ditoleransi dengan baik jika instruksi mengenai
dosis diikuti secara ketat. Asetaminofen mempunyai indeks terapi yang sempit, dan pada individu atau skenario klinis tertentu pemberian kronik asetaminofen
dalam dosis terapi dapat menyebabkan efek hepatotoksik yang berat.
13
Biasanya ada  2  skenario  klinis  yang  berhubungan  dengan  hepatotoksisitas  karena
asetaminofen: 1.  Pemberian asetaminofen dosis besar 100 mgkg sekali saja
2.  Penggunaan  kronik  dengan  dosis  tinggi  yang  tidak  semestinya  90
mgkghari; misalnya 15 mgkg diberikan tiap 4 jam yang digunakan selama  lebih  dari  1  hari.  Faktor  risiko  untuk  terjadi  hepatotoksisitas
58
Gagal Hati Akut pada Anak dan Tata Laksana Awal
berat termasuk penggunaan bersama dengan obat lain yang mengganggu metabolisme hati, keterlambatan perawatan medis, usia muda, dan puasa
yang lama.
Toksin atau obat selain asetaminofen
Obat lain dan toksin selain asetaminofen dapat menyebabkan gagal hati akut, tetapi terjadi kurang dari 3 dari kasus gagal hati akut, kebanyakan terjadi
pada anak berusia di atas 10 tahun.
6
Obat-obat yang dapat menyebabkan gagal hati akut adalah sebagai berikut:
6
•	 Antimikroba:	 amoksisilin-asam	 klavulanat,	 kotrimoksasol,	 INH, ketokonazol, makrolid: eritromisin, klaritromisin, azitromisin, rifampisin,
nitrofurantoin •	 Antikonvulsan:	fenitoin,	asam	valproat,	karbamazepin,	felbamat
•	 Imunomodulatorantiinflamasi:	 metotreksat,	 azatioprine,	 NSAID, asetaminofen
•	 Biologis:	infliximab,	basiliximab.
5. Vaskulariskemia
Hati  sangat  resisten  terhadap  hipoksia,  pada  anak  yang  hampir  tenggelam sangat jarang terjadi gagal hati. Perfusi hati yang abnormal kadang-kadang
menyebabkan  gagal  hati  akut.  Gagal  jantung  kongestif  karena  penyakit jantung  kongenital,  akut  miokarditis,  dan  sindrom  Budd-Chiari  terkadang
dapat menyebabkan gagal hati akut.
14
Operasi jantung untuk koreksi penyakit jantung kongenital jarang menyebabkan gagal hati akut.
15
6. Tak dapat ditentukan indeterminate