Laboratorium Pungsi lumbal Terapi bedah
26
Status Epileptikus Konvulsivus pada Anak
Obat-obatan
Beberapa macam obat yang sering digunakan dalam mengatasi status konvulsivus dapat dilihat pada Tabel 3.
SE refrakter
SE refrakter terjadi bila kejang terus berlangsung walaupun telah diberikan pengobatan yang adekwat. Pada keadaan ini, jalan napas dipertahankan
lancar, ventilasi terkontrol dengan intubasi, sirkulasi terpasang, dan pasien dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Umumnya kejang masih berlangsung
dalam 30 – 60 menit pengobatan. Obat yang sering digunakan adalah profopol dan pentobarbital.
1-3,8
Propofol diberikan 3–5 mgkg secara bolus perlahan dilanjutkan dengan
pemberian per drip dengan pompa infus 1 – 15 mgkgjam. Cairan obat dibuat dengan memasukkan propofol 200 mg dalam 20 ml larutan. Larutan ini
mengandung propofol untuk setiap 1 mL =1 0 mg, Obat diberikan secara infus dengan kecepatan 1 mL per jam.
Bila kejang masih berlangsung dapat diberikan pentobarbital 2–10 mgkg secara bolus sampai 20 mgkg dan
dilanjutkan dengan pemberian per drip 0.5–5 mgkgjam.
,2,8,9
Adapun algoritma tata laksana penghentian kejang sesuai di atas dapat terlihat pada skema tata laksana penghentian kejang Lampiran 1 dan 2.
10,11
Tata laksana selanjutnya setelah kejang teratasi adalah menilai skala koma Glasgow, Doll’s eye movement, pola napas, dan reaksi pupil. Hasil kumpulan
pemeriksaan ini akan menentukan tingkat gangguan penurunan kesadaran apakah di tingkat korteks serebri, midbrain, atau batang otak. Keadaan ini
sangat menentukan prognosis pasien. Edema otak dapat ditata laksana dengan pemberian manitol karena edema yang ada adalah edema sitotoksik.
Pemeriksaan penunjang
Untuk mentukan faktor penyebab dan komplikasi kejang pada anak, diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang yaitu: laboratorium, pungsi
lumbal, elektroensefalografi, dan neuroradiologi. Pemilihan jenis pemeriksaan penunjang ini ditentukan sesuai dengan kebutuhan.