KR = perubahan nilai variabel setiap tahunkenaikan rata-rata.
1.7 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis Deret Berkala, dan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Studi kepustakaan
Merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh ilmu ataupun rumus-rumus yang dapat digunakan untuk mencari model Analisis
Deret Berkala dari data yang telah diperoleh serta dapat membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Provinsi Sumatera Utara. Data
sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dari buku referensi Badan Pusat Statistik yang dijadikan sebagai data pendukung tugas akhir. Data
yang dikumpulkan tersebut diaturdisusun dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang diperlukan, dengan tujuan
mendapatkan gambaran jelas tentang data tersebut. 3.
Pengolahan Data Peramalan jumlah angkatan kerja dilakukan dengan pengolahan data
menggunakan metode deret berkala berdasarkan tahun 2014-2017.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Angkatan Kerja
Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negaramasyarakat dapat dijabarkan jika diketahui mengenai komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan
kerjanya, komposisi jenis pekerjaan dan fakta –fakta lain mengenai angkatan kerja.
Misalnya: apakah para penduduk muda
young population
berusia terlalu muda untuk memasuki angkatan kerja, hingga belum bisa mendapatkan pendidikan yang
relatif cukup tinggi. Kemudian berapa banyak penduduk tua
old population
dipaksa untuk tetap tinggal dalam angkatan kerja setelah usia pensiun. Tenaga kerja
man power
adalah penduduk dalam usia kerja. Dalam literatur biasanya adalah seluruh penduduk berusia 15
–64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai di Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas hasil
sensus penduduk 1971 dan 1980. Jadi, tenaga kerja
man power
adalah seluruh penduduk dalam usia kerja berusia 15 tahun atau lebih yang potensial dapat
memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas lihat hasil Sensus Penduduk
1971, 1980 dan1990. Namun sejak penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.
Angkatan kerja
labour force
secara demografi angkatan kerja bergantung dari tingkat partisipasi angkatan kerja, yaitu berapa persen dari tenaga kerja yang
menjadi angkatan kerja. Jadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yang
memproduksi barang dan jasa. Kelompok angkatan kerja terdiri dari dua golongan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Angkatan Kerja yang Bekerja
a. Kelompok yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan
suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit dua hari.
b. Kelompok yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak
melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi termasuk pekerja tetap, petani-petani dan orang-orang yang bekerja dalam
keahlian.
2. Angkatan Kerja yang Mencari Pekerjaan
a. Kelompok yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha
mencarimendapatkan pekerjaan. b.
Kelompok yang bekerja pada saat pencacahan sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan.
c. Kelompok yang dibebastugaskan dana sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan. Bukan angkatan kerja
not in the labour force
adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka bagian dari
tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat, atau tidak berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Kelompok bukan
angkatan kerja terdiri dari yaitu: 1.
Sekolah bagi kelompok orang yang kegiatannya hanya bersekolah. 2.
Mengurus rumah tangga adalah untuk yang kegiatannya hanya mengurus rumah tangga mendapat upah.
3. Penerimaan pendapatan adalah untuk yang tidak melakukan suatu kegiatan
tetapi memperoleh penghasilan, misalnya pensiun, bunga simpanan, hasil persewaan dan sebagainya.
4. Lainnya adalah yang hidupnya tergantung pada orang lain karena usia
lanjut, lumpuh, dungu, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Jenis Pekerjaan
Urutan jenis pekerjaan diurutkan pada tingkat produktifitas kerja, mulai dari yang paling produktif sampai dengan yang tidak produktif. Selain itu, jenis pekerjaan
seringkali dihubungkan dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan jumlah jam kerja untuk mengetahui dimana ada setengah pengangguran dan tempat tinggal
maupun mobilitas pekerjaan dengan menghubungkan jenis pekerjaan pada tahun- tahun sebelumnya. Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang atau
pernah dilakukan oleh orang-orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jenis pekerjaan ini dibagikan dalam delapan golongan yaitu:
1. Tenaga profesional, teknisi dan tenaga lain.
2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan.
3. Tenaga administrasi, tenaga tata usaha dan tenaga yang berhubungan
dengan itu. 4.
Tenaga penjualan. 5.
Tenaga usaha. 6.
Tenaga usaha pertanian. 7.
Tenaga produksi dan sejenisnya, dan operator alat-alat pengangkutan.
2.1.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil maka dapat di katakan
bahwa penduduk usia kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus rumah tangga dan lainnya. Dengan demikian angka TPAK di pengaruhi oleh faktor sosial
ekonomi maupun faktor demografis. Beberapa faktor demografis yang dianggap penting pengaruhnya terhadap TPAK adalah jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan dan status perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
Masalah yang lebih sering dihadapi adalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah sebagai berikut:
1. Setengah menganggur adalah jika seseorang bekerja tidak tetap
part time
di luar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.
2. Pengangguran tidak kentara di dalam angkatan kerja dikategorikan dalam
kegiatan bekerja, tetapi sebenarnya disebut pengangguran jika dilihat dari segi produktifitasnya.
3. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi akibat
pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai
penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.
2.1.3 Status Kedudukan dalam Pekerjaan dari Angakatan Kerja
Klasifikasi status pekerjaan tahun 1971 tidak mengalami perubahan hingga tahun 2000 dan tampaknya untuk periode seterusnya dibandingkan dengan klasifikasi
lapangan usaha maupun jenis pekerjaan yang selalu mengalami penyesuaian. Dengan demikian analisis
perubahan atau status pekerjaan maupun
pertumbuhannya mudah dilakukan. Statuskedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja dibagi empat golongan yaitu:
1. Pengusaha tanpa buruh adalah pengusaha yang melakukan kegiatan
usahapekerjaan atas risikotanggungan sendiri tidak memakai buruh yang dibayar atau hanya anggota rumah tangga dengan membayar upah.
2. Pengusaha pakai buruh adalah seseorang yang dalam usahanya dibantu
oleh salah satu atau beberapa buruh yang dibayar.
Universitas Sumatera Utara
3. Buruhpekerja adalah pekerja yang bekerja dengan menerima upah atau
gaji baik berupa uang maupun barang.Pekerja keluarga adalah anggota rumah tangga yang membantu usaha yang dilakukan oleh salah seorang
anggota rumah tangga tanpa mendapat upahgaji.
2.1.4 Lapangan Pekerjaan
Menurut Chris Manning 1983 analisis data mengenai kegiatan ekonomi penduduk umumnya menitikberatkan pada alokasi angkatan kerja yang bekerja
menurut sektor, trend perpindahan dan penyebab perpindahan tersebut serta implikasinya. Lapangan pekerjaanusaha adalah kegiatan dari usahaperusahaan
instansi dimana
seseorang bekerja
atau pernah
bekerja. Lapangan
pekerjaanusaha ini dibagi dalam sepuluh golongan yaitu: 1.
Pertanian, perburuan, kehutanan, dan perikanan.
2.
Pertambangan dan penggalian.
3.
Industri pengolahan.
4.
Listrik, gas dan air.
5.
Bangunan.
6.
Perdagangan, rumah makan dan hotel.
7.
Angkutan, penyimpanan, dan komunikasi.
8.
Keuangan, asuransi dan perdagangan tak bergerak.
9.
Jasa–jasa kemasyarakatan, sosial dan pribadi.
10.
Kegiatan yang tidakbelum jelas.
2.2 Pengertian Analisis Deret Berkala
Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dsb. Serangkaian nilai- nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu. Serangkaian data yang terdiri dari
variabel Yi yang merupakan serangkaian hasil observasi dan fungsi dari variabel
Universitas Sumatera Utara
Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.
2.2.1 Komponen Deret Berkala
Empat Komponen Deret Berkala: 1.
Trend Sekuler, yaitu gerakan yang berjangka panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau
menurun. 2.
Variasi Musim, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih teratur.
3. Variasi Sikli, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak
lebih tidak teratur. 4.
Variasi RandomResidu, yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali.
2.2.2 Pengolahan Data Analisis Deret Berkala
Data kuantitatif deret berkala merupakan bahan analisis trend sekuler, variasi musim seasonal, dan variasi siklikal. Pada hakekatnya, pengolahan dan
penyesuaian data harus dilakukan sebelum data tersebut digunakan untuk tujuan analisis. Berkaitan dengan hal tersebut, pengguna data harus memperhatikan
beberapa permasalahan: 1.
Variasi Penanggalan Pada umumnya, setahun dianggap memiliki 365 hari. Meskipun satu tahun
terdiri dari 12 bulan, setiap bulan dapat memiliki jumlah hari yang berbeda yang bervariasi antara 28 sampai dengan 31 hari. Sebelum data time series
digunakan untuk tujuan analisis, pengguna data wajib mengadakan
penyesuaian terhadap jumlah hari dalam bulan atau jumlah hari kerja
Universitas Sumatera Utara
dalam bulan. Data tentang konsumsi, penjualan, dan sebagainya umumnya disesuaikan atas dasar jumlah hari dalam satu bulan.
Penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan cara membagi angka konsumsi bulanan atau angka penjualan bulanan dengan jumlah hari dalam
satu bulan yang bersangkutan agar diperoleh angka konsumsi atau penjualan per hari. Sebaliknya, jika kita ingin angka-angka konsumsi
bulanan tersebut tidak berubah, maka angka konsumsi harian yang diperoleh harus dikalikan dengan jumlah hari rata-rata perbulan sebanyak
36512 = 30,4167 hari. 2.
Perubahan Harga Dalam banyak kasus, data deret berkala terdiri dari angka-angka nilai
produksi. Jika menggunakan deret berkala untuk menganalisis perubahan fisik yang bebas dari pengaruh fluktuasi harga, data kuantitatif tersebut
harus dideflasikan dengan indeks harga yang sesuai sebelum dapat digunakan untuk tujuan analisis. Deret berkala tentang penjualan,
pendapatan, ongkos bahan mentah dan sebagainya, harus dideflasikan agar fluktuasinya bebas dari perubahan harga-harganya. Proses deflasi penting
sekali mengingat
angka-angka nilai
produksi yang
meningkat kemungkinan disebabkan oleh kenaikan harga, sedangkan jumlah fisiknya
mungkin saja konstan bahkan menurun. 3.
Perubahan Penduduk Ada kalanya, ingin mengetahui fluktuasi produksi per kapita atau
konsumsi per kapita. Dalam hal demikian, angka-angka produksi atau konsumsi harus dibagi dengan jumlah penduduk. Angka per kapita
sedemikian itu sebenarnya telah memasukkan unsur perubahan penduduk
didalamnya. Perhitungan per kapita tersebut penting sekali karena
produksi bisa saja menunjukkan gerakan meningkat, tetapi perkapitanya menurun jika kenaikan jumlah penduduk lebih cepat di banding kenaikan
produksinya. 4.
Perbandingan Data
Universitas Sumatera Utara
Semua data deret berkala yang digunakan sebagai dasar analisis, seharusnya betul-betul sebanding. Jika sumber data berbeda, maka perlu
dilakukan penelitian terhadap perumusan istilah-istilah oleh beberapa sumber yang berbeda. Perumusan yang berbeda tentang suatu istilah yang
sama oleh beberapa sumber, perlu disesuaikan sebelum data tersebut digunakan. Sebagai contoh, terdapat dua sumber yang berbeda dimana
keduanya merumuskan suatu istilah yang sama yaitu produksi “sikat”.
Sumber yang pertama merumuskan istilah sikat sebagai gabungan perusahaan atau industri yang memproduksi sikat gigi, sikat lantai, dan
sebagainya. Sedangkan sumber yang kedua merumuskan istilah sikat sebagai gabungan dari perusahaan atau industri sikat gigi saja.
Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series Y merupakan gabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut: Y = T x C x S x I
Jadi suatu data runtut waktu merupakan hasil kali dari 4 komponen yaitu
“trend T, cyclus C, seasonal S dan irregular I”.
2.2.3 Trend Sekuler
Perkembangan suatu kejadian, gejala atau variabel yang mengikuti “gerakan trend
sekuler” dapat disajikan dalam bentuk: 1.
Persamaan trend, baik persamaan linier maupun persamaan nonlinier. 2.
Gambargrafik yang dikenal dengan gariskurva trend, baik garis lurus maupun lengkung.
2.2.4 Trend Linier
Penentuan persamaan dan garis “trend linier” dapat dilakukan dengan metode-
metode berikut: 1.
Metoda tangan bebas freehand method.
Universitas Sumatera Utara
2. Metoda setengah rata-rata semi average method.
3. Metoda matematis.
4. Metoda kuadrat terkecil least square method.
2.3 Metode Semi Average
Metode trend setengah rata-rata menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bx , semua data historis dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota
masing-masing sama. 1.
Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah genap. 2.
Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah ganjil. Persamaan trend yang diperoleh dengan menggunakan metode ini, selain
dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada
suatu waktu tertentu. Persamaannya adalah sebagai berikut: = +
Keterangan: Y = data berkala time seriestaksiran nilai trend.
= nilai trend pada tahun dasar. b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
X = variabel waktu hari, minggu, bulan atau tahun. = +
Keterangan: Y = data berkala time seriestaksiran nilai trend.
= rata-rata kelompok x. KR = perubahan nilai variabel setiap tahunkenaikan rata -rata.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: KR = perubahan nilai variabel setiap tahun.
1 = rata-rata kelompok pertama. 2 = rata-rata kelompok kedua.
n = periode tahun antara tahun A.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data