2.1.1 Jenis Pekerjaan
Urutan jenis pekerjaan diurutkan pada tingkat produktifitas kerja, mulai dari yang paling produktif sampai dengan yang tidak produktif. Selain itu, jenis pekerjaan
seringkali dihubungkan dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan jumlah jam kerja untuk mengetahui dimana ada setengah pengangguran dan tempat tinggal
maupun mobilitas pekerjaan dengan menghubungkan jenis pekerjaan pada tahun- tahun sebelumnya. Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang atau
pernah dilakukan oleh orang-orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jenis pekerjaan ini dibagikan dalam delapan golongan yaitu:
1. Tenaga profesional, teknisi dan tenaga lain.
2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan.
3. Tenaga administrasi, tenaga tata usaha dan tenaga yang berhubungan
dengan itu. 4.
Tenaga penjualan. 5.
Tenaga usaha. 6.
Tenaga usaha pertanian. 7.
Tenaga produksi dan sejenisnya, dan operator alat-alat pengangkutan.
2.1.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil maka dapat di katakan
bahwa penduduk usia kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus rumah tangga dan lainnya. Dengan demikian angka TPAK di pengaruhi oleh faktor sosial
ekonomi maupun faktor demografis. Beberapa faktor demografis yang dianggap penting pengaruhnya terhadap TPAK adalah jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan dan status perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
Masalah yang lebih sering dihadapi adalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah sebagai berikut:
1. Setengah menganggur adalah jika seseorang bekerja tidak tetap
part time
di luar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.
2. Pengangguran tidak kentara di dalam angkatan kerja dikategorikan dalam
kegiatan bekerja, tetapi sebenarnya disebut pengangguran jika dilihat dari segi produktifitasnya.
3. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi akibat
pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai
penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.
2.1.3 Status Kedudukan dalam Pekerjaan dari Angakatan Kerja