Metode Smoothing yang Digunakan

3. Smoothing Eksponensial Tripel a. Metode Kuadrat Satu Parameter dari Brown Digyunaka untuk pola data kuadratif, kubik, atau orde yang lebih tinggi. b. Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter. 4. Smoothing Eksponensial menurut Klasifikasi pegels

2.6 Metode Smoothing yang Digunakan

Peramalan dengan menggunakan metode eksponensial smoothing atau disebut juga metode eksponensial smoothing linier. Teknik ini digunakan untuk data runtun waktu yang memiliki komponen trend yang linier. Pada teknik ini, jika parameter α tidak mendekati nol, pengaruh proses awalnya secara cepat menjadi kurang berarti bagitu berlalu. Jika parameternya mendekati nol, proses awalnya dapat berperan penting untuk beberapa periode Spyros Makridakis, Metode smoothing metode pemulusan merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata - rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data histories digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus- menerus dengan menggunkan data terbaru. Kelemahan dari metode ini adalah kurang fleksibel karena konstanta penghalusan terbaik untuk trendnya mungkin sama. Salain itu, dalam metode ini tidak diperhitungkan komponen musim. Rumus- rumus yang digunakan yaitu: 1. Menentukan Smoothing Pertama S t ′ . � � ′ = α� � + 1- α � �−� ′ 2.5 S t ′ : Smoothing pertama pada periode t Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara X t : Nilai rill periode t S t −1 ′ : Smoothing pertama periode t-1 2. Menentukan Smoothing kedua S t ′′ � � ′′ = α� � ′ + 1- α � �−� ′′ 2.6 S t −1 ′′ : Smoothing kedua periode t-1 3. Menentukan Besaran Konstanta a t � � = 2 � � ′ - � � ′′ 2.7 4. Menentukan Besaran Slope b t � � = � �−� � � ′ - � � ′′ 2.8 5. Menentukan Besarnya Forecast F 1+m � �+� = � � + � � m 2.9 m : Jumlah periode didepan yang diramalkan Dengan mengunakan rumusan- rumusan diatas penulis melakukan peramalan tingkat kebutuhan besar dan produksi beras 2016. Penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat produksi beras dan kebutuhan besar dari setiap tahunnya tidak begitu konstan naik turun. Sehingga permalan produksi beras dan kebutuhan beras dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan memuluskan ramalan dari tahun ke tahun Indriyo Gitosudarno M.Com. 2001. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Perhitungan Jumlah Penduduk

Sebelum meramalkan tingkat kebutuhan beras dan tingkat produksi beras, maka penulis melakukan perhitungan jumlah penduduk di Kota Tanjungbalai terlebih dahulu. Karena jumlah penduduk sangat memperngaruhi terhadap tingkat kebutuhan beras di Kota Tanjungbalai. Ada dua yang dipaparkan penulis dalam tugas akhir ini adalah dari Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara. Data jumlah penduduk tersebut sebagai berikut: Table 3.1 Tabel Jumlah Penduduk di Kota Tanjungbalai Pada Tahun 2009 – 2014 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Tahun Penduduk Jiwa 2009 166.789 2010 167.500 2011 154.445 2012 157.175 2013 158.599 2014 165.118 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara