Pola Pengaturan Honorarium Pengacara Sesuai Dengan Norma Yang Berlaku

yang mungkin ditanggung oleh klien. Klien dapat menuntut pengacaranya apabila dikemudian hari pengacara tersebut tidak melaksanakan atau lalai dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana ditentukan dalam kontrak sehingga akhirnya mengakibatkan kerugian bagi klien. Begitu juga sebaliknya Pasal 1365 dan 1366 KUHPer.

B. Pola Pengaturan Honorarium Pengacara Sesuai Dengan Norma Yang Berlaku

Tidak ada ketentuan mengenai pengaturan honortarif jasa hukum oleh advokat. Namun pada umumnya, penentuan jasa hukum biasanya didasarkan pada beberapa variabel seperti tingkat kerumitan perkara, penggunaan waktu dalam menangani perkara, serta nilai perkara itu sendiri. Tidak ada komponen yang pasti ataupun persentase penghitungan biaya. Pada prinsipnya mengenai biaya penanganan suatu perkara merupakan kesepakatan antara advokat dengan klien. Terkait dengan komponen honorarium advokat, Ari Yusuf membagi fee advokat ke dalam tiga klasifikasi yaitu; 1. Lawyer fee, yang umumnya dibayar di muka sebagai biaya profesional sebagai advokat. 2. Operational fee, yang dikeluarkan klien selama penanganan perkara oleh advokat, dan 3. Success fee, prosentasenya ditentukan berdasarkan perjanjian antara advokat dengan klien. Success fee dikeluarkan klien saat perkaranya menang, tapi jika Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kalah, advokat tidak mendapat success fee. 42 42 Hukum Online.Com, Jangka Waktu Pembayaran Honorarium Advokat, Melalui http:www.hukumonline.comklinikdetaillt50138ef770580jangka-waktu-pembayaran- honorarium-advokat, Diakses tanggal 7 Juni 2014. Sumber lain menjelaskan ada 4 empat metode pembayaran dalam memanfaatkan jasa Pengacara, antara lain: 1. Pembayaran Perjam Hourly Rate, cara pembayaran ini biasanya dilakukan oleh Pengacara untuk jasa dalam lingkup bisnis kecil. Penting diketahui bahwa setiap aktifitas seorang Pengacara dalam mewakili kepentingan klien termasuk dalam jasa Telepon untuk konsultasi, dan hal-hal lain seperti surat menyurat untuk kepentingan legal advise, mempersiapkan dan menyusun suatu rancangan kontrak juga termasuk dalam perhitungan jam jasa yang harus dibayarkan. Jika metode ini yang digunakan, maka saat kita mengadakan pembicaraan dengan calon Pengacara yang kita pilih tanyakan juga waktu minimum pemakaian jasa. Kebanyakan Pengacara menggunakan waktu minimum untuk pemakaian jasanya adalah 15 lima belas menit. Dalam suatu contoh, apabila seorang klien menelpon selama tujuh menit maka akan dibebankan biaya atas pemakaian jasa 15 lima belas menit. 2. Pembayaran Ditetapkan Fixed Rate, Pengacara yang akan menangani suatu tugas atau proyek biasanya menentukan sistem pembayaran tetap fixed rate. Namun sistem ini tidak dipakai pelayanan jasa dalam lingkup litigasi sengketa yang penyelesaiannya melalui proses di pengadilan. Sistem ini biasanya diterapkan pada pemanfaatan jasa oleh bisnis skala kecil. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Pembayaran Berdasarkan Porsi Contingent Fees Pada sistem ini Pengacara menerima bagian dari hasil yang diperoleh dari klien yang dimenangkan dalam suatu sengketa hukum Apakah Pengacara disini hanya akan menerima bagian Fee jika ia berhasil memenangkan perkara tersebut. atau jika tidak, maka dia hanya akan menerima penggantian untuk biaya-biaya operasional yang telah dikeluarkannya. Pembayaran berdasarkan porsi seperti ini tidak dilakukan dalam masalah-masalah bisnis rutin. Sistem seperti ini umumnya dipergunakan dalam hal Pengacara bekerja dan mewakili klien untuk kasus sengketa melalui proses pengadilan, mediasi atau arbitrase seperti dalam suatu peristiwa dimana terjadinya tuntutan gugatan atas kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak lain yang klien alami. 4. Pembayaran Berkala Retainer. Jika seorang Pengacara menggunakan system pembayaran berkala, maka Masyarakat sebagai klien membayar secara bulanan atau bisa juga dirancang untuk pembayaran secara tahunan. Sebelumnya berbagai jasa Pengacara yang akan diterima klien harus telah didefinisikan dirinci untuk disepakati bersama. Sebenarnya Sistem ini akan sangat menguntungkan jika klien tahu bahwa klien ini akan sering membutuhkan Pengacara dalam suatu periode tertentu. 43 Honorarium merupakan hak dari advokat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Besaran honorarium, termasuk cara pembayaran dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara advokat dengan klien. Jumlah honorarium yang telah disepakati harus 43 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dibayar oleh klien tanpa digantungkan dengan menang atau tidaknya kasus, kecuali untuk komponen success fee. Mengenai berapa lama jangka waktu pembayaran honorarium advokat, menurut advokat Rahmat S.S. Soemadipradja biasanya untuk menagih klien advokat mengirimkan surat tagihan yang biasanya disebut dengan invoice. Advokat juga akan menerbitkan faktur pajak PPN bagi si klien. Idealnya pembayaran dari klien diterima tidak lebih dari 60 hari sejak invoice dikirimkan. Namun, dalam praktik lebih umum pembayaran diterima kurang dari 90 hari sejak invoice dikirimkan. 44 Jadi, sebagaimana ditegaskan dalam artikel Adakah Daluarsa Pembayaran Fee Advokat, jika advokat telah memenuhi prestasinya sebagaimana telah diatur Hak dari advokat untuk menagih piutang klien memiliki daluarsa sebagaimana diatur dalam Pasal 1967 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi: “Semua tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat perorangan, hapus karena lewat waktu dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun, sedangkan orang yang menunjuk adanya lewat waktu itu, tidak usah menunjukkan suatu alas hak, dan terhadapnya tak dapat diajukan suatu tangkisan yang didasarkan pada itikad buruk.” Daluarsa penagihan piutang seseorang menjadi hapus setelah 30 tahun. Akan tetapi, hampir tidak mungkin rasanya advokat tidak menagih honorarium yang menjadi haknya hingga melebihi 30 tahun. 44 Ibid. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dalam kontrak penggunaan jasa advokat, namun kemudian klien tidak mau memenuhi kewajibannya untuk membayar honorarium advokat, hal ini dapat menjadi dasar bagi advokat untuk menggugat atas dasar wanprestasi Pasal 1243 KUHPerdata tanpa melihat berapa lama telah lewat waktu sejak pekerjaan tersebut dilakukan. Jadi, honorarium merupakan hak dari advokat dan dapat disepakati dengan klien berapa besarannya. Jumlah honorarium yang telah disepakati harus dibayar oleh klien tanpa digantungkan dengan menang atau tidaknya kasus, kecuali untuk komponen success fee.

C. Akibat Hukum wanprestasi Klien Dalam Membayar HonorTarif Pengacara