Sejarah Singkat Perusahaan PROFIL PERUSAHAAN
Koperasi, Tani, dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara
Indonesia unit III bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan Undang-undang No.14 tahun 1967 tentang Undang-undang
pokok perbankan dan Undang-undang No.13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural dan Ekspor Impor
di pisahkan masing-masing menjadi 2 bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor . Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No.21 tahun 1968,
tugas-tugas pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum yang di tetapkan kembali.
Mengingat Bank Rakyat Indonesia didirikan berdasarkan Undang-undang No.21 tahun 1968, maka berdasarkan Pasal 45 Undang-undang No.14 tahun 1967
tanggal 30 Desember 1967 tentang perbankan jo. Pasal 55 Undang-undang No.7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10 tahun 1998
tentang perrbankan, Bank Rakyat Indonesia dapat menjalankan kegiatan usahanya di bidang perbankan.
Sejak 1 agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.21 tahun 1992, status
Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero dan kepemilikannya 100 ditangan pemerintah.
Perubahan Bank Rakyat Indonesia menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, tersebut dituangkan dalam Akta pendirian No.113 tanggal 31 juli
1992, yang dibuat dihadapan Muhadi Salin, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. C2-6584, HT.01.01TH.92 tanggal 12 Agustus 1992 dan telah di daftarkan dalam buku Register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat di bawah No. 21551992 pada tanggal 15 Agustus 1992, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73, tambahan No. 3A
tanggal 11 September 1992. Anggaran dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, telah mengalami
beberapa kali perubahan, antara lain berdasarkan : 1.
Akta berita acara rapat Bank Rakyat Indonesia No.78 tanggal 19 September 1992, dan akta pembetulan No.6 tanggal 1 Oktober 1992,
keduanya dibuat oleh Muhadi Salim, SH, Notaris di Jakarta antara lain sehubungan dengan perubahan pasal 4, pasal 5, pasal 6, pasal 7, dan pasal
24. Akta ini telah di setujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8227.HT.0104.TH.92 tanggal 3 Oktober
1992 dan telah di daftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 26281992 dan 26291992 pada tanggal 5
Oktober 1992, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, tambahan No. 010A tanggal 20 Oktober 1992.
2. Akta perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero
Tbk No. 7 tanggal 4 September 1998, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 1, pasal 2, pasal 3,
dan pasal 4 sampai dengan pasal 33, Akta tersebut telah disetujui olah Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-
24930.HT.01.04.TH.98 tanggal 13 November 1998.
3. Akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank
Rakyat Indonesia Persero Tbk No.25 tanggal 25 Juli 2001, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris Jakarta, sehubungan dengan
penambahan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 3 ayat 2. 4.
Akta pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk No. 26 tanggal 25Juli 2001,
dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penambahan pasal mengenai Dewan Pengawas Syariah pada pasal
18, menambah ayat 5, 6, dan pasal 7 pasal 26. 5.
Akta perubahan Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk No. 7 tanggal 3 Oktober 2003, dibuat dihadapan Imas Fatimah, GH, Notaris di
Jakarta, yang memuat perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk ternasuk perubahan status Bank menjadi
perusahaan terbuka dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. PT. BRI Persero yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pada
pelayanan masyarakat kecil yang sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara
lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan
pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.4447 buah, yang berdiri dari 1 Kntor Pusat BRI, 12 Kantor
InspeksiSPI, 170 Kantor Cabang Dalam Negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu,
1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.Point, 3.931 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.