dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh terhadap Kinerja Bank Umum yang diproksikan dengan Return on Asset ROA yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.6.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return on Asset
Capital Adequacy Ratio CAR juga biasa disebut sebagai rasio kecukupan modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko
kerugian yang timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai seluruh benda tetap dan invetaris bank. Seluruh bank yang ada di
Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal sebesar 8 dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Semakin Capital Adequacy Ratio CAR
maka keuntungan bank juga semakin besar. Dengan kata lain, semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh bank Kuncoro dan
Suhardjono, 2002: 564. Menurut Dendawijaya 2003: 121 menyatakan bahwa “Capital Adequacy
Ratio CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain untuk dibiayai dari dana modal bank sendiri, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar, seperti dana masyarakat, pinjaman utang
dan lain-lain”. Dengan demikian, CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
sejauh mana penurunan asset bank yang masih dapat ditutup oleh equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi bank.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Werdaningtyas 2002 dan Yuliani 2007 menunjukkan hasil bahwa Capital Adequacy Ratio CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset ROA. Dengan demikian CAR diprediksi berpengaruh positif terhadap ROA.
2.6.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratioterhadap Return on Asset
Secara konsep teori, Loan to Deposit RatioLDR berpengaruh terhadap Return on Asset ROA, apabila LDR semakin besar maka ROA juga semakin
besar. Namun LDR bergantung pada manajemen bank dan besarnya LDR bank tidak sama. Oleh karena itu, hubungan LDR dengan ROA bersifat bebas dan tidak
autokorelasi. Semakin besar LDR semakin besar potensi mencapai ROA, sejauh NPLNon Performing Loan bisa ditekan. LDR menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya Dendawijaya, 2003: 118. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahardian 2008
yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset ROA. Dengan demikian LDR diprediksi berpengaruh positif
terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Pengaruh Non Performing Loanterhadap Return on Asset Non Performing LoanNPL menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dan tidak termasuk kredit
kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet.
Semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Maka dalam hal ini
semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah profitabilitas suatu bank. Penelitian yang dilakukan oleh Mawardi 2005 menunjukkan pengaruh
negatif Non Performing LoanNPL terhadap perubahan laba, sebab semakin tinggi Non Performing LoanNPL maka semakin besar risiko yang disalurkan
bank, sehinggalaba yang diproksikan yang diproksikan dengan Return on Asset ROA menurun.
2.6.4 Pengaruh Debt to Equity Ratioterhadap Return on Asset Debt to Equity RatioDER merupakan posisi hutang suatu badan usaha
yang dapat menunjukkan jumlah uang orang lain yang digunakan dalam upaya memperoleh laba. Rasio ini merupakan rasio antara ekuitas dan hutang, dimana
hutang di sini mencakup kewajiban jangka panjang, jangka pendek, dan kewajiban lancar Walsh, 2003: 120.
Jika biaya yang timbul karena pinjaman costof debt lebih rendah dari biaya modal cost of equity maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau
hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba, demikian juga sebaliknya. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini dikarenakan tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi sehingga pengaruh antara DER terhadap ROA adalah negatif.
Penelitian yang dilakukan oleh Bardosa dan Louri 2003 menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap ROA. Dengan demikian, DER
berpengaruh negatif terhadap ROA.
2.6.5 Pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasionalterhadap Return on Asset