Atap Kaca 1. Atap Kaca Transparan

Pandangan depan pandangan samping Pandangan belakang Gambar 3.3 Bak Penampung Air Wadah 3.3.3. Atap Kaca 3.3.3.1. Atap Kaca Transparan Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa sudut kemiringan yang dibentuk oleh atap kaca adalah sebesar 35 dan karena luas penampang dasar A b sudah diketahui yaitu 1 m 2 , maka direncanakan ukuran kaca penutupnya sebagai berikut : Gambar 3.4 Besar sudut yang dibentuk Universitas Sumatera Utara Lebar penampang dasar adalah 100 cm maka dengan rumus segitiga istimewa Salah satu sudutnya memebentuk sudut 90 , maka lebar kaca penutup adalah : Gambar 3.5 Dimensi wadah distilasi P alas = 100 cm sudut yang dibentuk kaca penutup adalah 35 h bak = 100 cm h air = 30 cm h  = h bak – h air =100 – 30 = 70cm Jadi panjang kaca adalah : P 2 kaca = atas P h 2 2   P 2 kaca = 70 2 + 100 2 P kaca = 14900 P kaca = 122 cm 2 P kaca = 1,22 m 2 Sedangkan lebar kaca penutup adalah panjang wadah ditambah 2 cm pada tiap sisinya, sehingga lebar kaca penutup adalah : L kaca = 100 cm + 2 x 2 cm = 104cm = 1,4 m Universitas Sumatera Utara Tebal kaca t kaca diambil 5 mm = 0,005 m, hal ini karena kaca penutup cukup luas sehingga rentan terhadap lengkungan dan juga agar kaca penutup kuat ketika ditopang oleh wadah distilasi, yaitu ditopang sepanjang 2 cm pada sisin kanan-kirinya. Dengan pertimbanagan pengadaan bahan dipasaran dan juga dari segi biaya, maka dipilih jenis kaca Window Glass yang memiliki sifat dan spesfikasi sebagai berikut :  Panjang : 1,22 m  Lebar : 1,4 m  Tebal : 0,005 m  Pembiasan Transmitansi : 0,85  Penyerapan Absorbtansi : 0,06  Pemantulan Reflektansi : 0,09 Gambar 3.6 Window Glass Maka dapat dihitung radiasi surya yang diserap, dibias, dipantulkan: 1. Radiasi surya yang diserap q serap kaca q serap kaca = Absorbtansi x G T = 0,06 x 4475,36Wm 2 = 268,52 Wm 2 Universitas Sumatera Utara 2. Radiasi surya yang dibiaskan q bias kaca q bias kaca = Transmitansi x G T q bk = 0,85 x 4475,36 Wm 2 q bk = 3804,05 Wm 2 3. Radiasi surya yang dipantulkan q pantul kaca q pantul kaca = reflektansi x G T q p = 0,09 x 4475,36 Wm 2 q p = 402,78 Wm 2 Dari data diatas dapat diketahui kalor radiasi dan effisiensi kaca  q rad = G R – q pantul - q serap q rad = 4500 Wm 2 – 402,78 Wm 2 – 268,52 Wm 2 q rad = 3828,7 Wm 2 Maka effisiensi kaca : 100 x G q R rad kaca   100 4500 7 , 3828 2 2 x m W m W kaca   08 , 85  kaca 

3.3.4. Pipa – Pipa