2.4.1 Intensitas Radiasi Surya Pada Bidang Permukaan
Bumi berevolusi pada sumbunya selama 365 hari, bumi juga berrotasi pada sumbunya selama satu hari. Selama berevolusi dan berrotasi pada sumbunya
bumi mengalami kemiringan terhadap sumbu vertikalnya sebesar 23,5
O
.
Gambar 2.8 Deklinasi matahari, posisi pada musim panas
Pada gambar diatas gambar 2.8 dapat dinyatakan di dalam suatu hubungan persamaan sebagai berikut :
cos .
cos .
cos sin
cos
……… 2.9
sumber “Tekhnologi Rekayasa Surya”, Diterjemahkan oleh prof. Wiranto Arismunandar
Dimana :
: Sudut sinar datang terhadap garis normal permukaan
: Sudut deklinasi : Garis lintang dari posisi alat
: Kemiringan sudut permukaan dan alat : Sudut waktu
Universitas Sumatera Utara
Besarnya sudut yang dialami bumi terhadap sumbu vertikalnya di sebut deklinasi. Dan deklinasi inilah yang mempengaruhi terjadinya distribusi sinar
matahari dan energi panas surya pada bidang permukaan bumi. Bila hasil perkalian intensitas surya yang diterima bumi dengan cosinus
sudut sinar datang, maka besarnya laju energi yang diterima oleh suatu permukaan di bumi dengan luasan persegi dapat ditulis dengan persamaan.
cos .
T
G A
q
……………………………………… 2.10
sumber “Tekhnologi Rekayasa Surya”, Diterjemahkan oleh prof. Wiranto Arismunandar
Dimana : q
: Laju energi, W A
: Satuan luas pada bidang, m
2
G
T
: Intensitas radiasi surya yang diterima oleh permukaan bumi, Wm
2
: Sudut sinar datang
2.4.2 Data Radiasi Matahari di Wilayah Indonesia
Bedasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari beberapa lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Untuk Kawasan Barat Indonesia KBI sekitar 4,5 kWhm
2
hari dengan variasi bulanan sekitar 10 .
Untuk Kawasan Timur Indonesia KTI sekitar 5,1 kWhm
2
hari dengan variasi bulanan 9 .
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, kecepatan angin rata-rata di Indonesia sekitar
4,8kWhm
2
hari dengan variasi bulanan 9 . Catatan :
Pada tengah hari yang cerah radiasi sinar matahari di bumi mampu mencapai nilai 1000 Wm
2
= 1 kWm
2
= 100mWcm
2
.
Tabel 2.2 Radiasi Penyinaran Matahari di Indonesia Pebruari 2008 WILAYAH
POTENSI RADIASI VARIASI
BULANAN
Kawasan Barat Indonesia KBI
Per hari 4,5 kWhm
2
10 Kawasan Timur
Indonesia KTI Per hari 5,1 kWhm
2
9 Rata-Rata Wilayah
Indonesia 4,5 – 4,8 kWhm
2
hari 9,5
sumber “htp;theindonesiannoor.comindex2.html”.
Kemudian diadakan suatu pendekatan Intensitas radiasi surya GT yang diterima oleh permukaan atmosfir bumi sesuai tanggal dan bulan sebagai waktu
pelaksanaan, sehingga pada akhirnya radiasi surya yang tiba pada permukaan bumi akan berkurang. Intensitas surya yang diterima oleh permukaan atmosfir
bumi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : G
T
= G
R
25
. 365
360 cos
033 .
1 xn
……………………. 2.11
sumber “Tekhnologi Rekayasa Surya”. Diterjemahkan oleh prof. Wiranto Arismunandar
Universitas Sumatera Utara
Dimana : G
T
: Intensitas radiasi surya yang diterima oleh permukaan bumi. G
R
: Konstanta surya 4500 Wm
2
. sumber tabel 2.2 n
: Jumlah hari, dihitung mulai 1 januari
Maka untuk untuk menghitung radiasi matahari yang diserap,dibiaskan,dipantulkan oleh suatu permukaan kaca dengan persamaan 2.12
sebagai berikut :
q
serap kaca
= Absorbtansi x G
T
……. 2.12.a q
bias kaca
= Transmitansi x G
T
……. 2.12.b q
pantul kaca
=
Reflektansi x G
T
……. 2.12.c
sumber :htpgoogle.com;energi matahari;kolektor plat datar
2.5 Dasar-Dasar Perpindahan Kalor