xli
BAB II. TINDAK PIDANA HAK CIPTA ATAS PRAKTIK PEMBAJAKAN LAGU
DAN MUSIK DENGAN FORMAT MP3 MOTION PICTURE EXPERTS
LAYER III
A. Pemahaman mengenai MP3 Motion Picture Experts layer III
Salah satu dampak yang sangat signifikan dari perkembangan tekhnologi komputer adalah semakin banyaknya alat atau objek yang semula bersifat analog
berubah menjadi besifat digital. Diantara berbagai fenomena yang terjadi, salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah fenomena musik digital dengan
format Motion Picture Experts Group MPEG. MPEG-1 Layer IIIatau MPEG Audio Layer III yang lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu bentuk format
file kompresi. Format ini menggunakan hitungan-hitungan algoritma yang berfungsi memadatkan file musik untuk mengurangi ukuran secara signifikan,
tetapi tetap dapat mempertahankan kualitas yang dihasilkan. Pemahaman terhadap MP3 terlebih dahulu dimulai dari pemahaman
mengenai form atau bentuk dan substance atau isi dari MP3. Dilihat dari bentuknya, MP3 adalah sebuah software atau perangkat lunak. MP3 dapat
dikategorikan secara bentuk sebagai software karena memiliki karakteristik sebuah software, yaitu dibangun berdasarkan algoritma tertentu, menggunakan
suatu bahasa program MP3 pertama kali ditulis menggunakan bahasa C, dan
Universitas Sumatera Utara
xlii
telah melalui proses coding dan decoding sehingga dapat dikenali oleh suatu operation system.
24
Dengan pemahaman MP3 sebagai software, Thomson Consumer Electronics sebagai pemegang lisensi dari MPEG Layer 1, 2, dan 3, mematenkan
software MP3 di negara yang mengakui adanya “software patent” seperti United Stated of America dan Jepang.
25
Dengan dipatenkanya MP3, tidak banyak pengembang software yang mau mengembangkan software berbasis MP3, sehingga lahir beberapa software
alternatif seperti Ogg, dan WMA. Dengan demikian, MP3 secara form menjadi
illegal di negara-negara yang mengakui paten terhadap software, hingga
berakhirnya waktu paten pada 2010 dan paten menjadi public domain. Sesungguhnya MP3 dikatakan sebagai sebuah
software karena MP3 menjalankan suatu fungsi komputasi tertentu, yaitu melakukan konversi dan kompresi data audio dengan encoding MP3 hingga dapat
didengarkan menggunakan MP3 player seperti WinAmp untuk platform windows da XMMS untuk platform nix.
26
Dilain sisi, apabila memahami MP3 dari sudut pandang substansinya maka pemahaman ini beranjak dari konten atau isi dari MP3 itu sendiri. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, konten atau isi dari MP3 adalah data audio yang
24
Wikipedia Online Encyclopedia, “Overview MP3”, http:www.wikipedia.orgwikimp3
25
Ibid.
26
Beberapa vendor seperti iTuns http:www.ituns.com, menggunakan format audio tersendiri yaitu M4P dengan tujuan untuk melindungi konten audio yang didownload tersebut, sehingga
audio tersebut hanya bisa diputar menggunakan software yang telah disediakan oleh iTuns. Selain itu iTuns juga menyertakan software disetiap musik yang didownload yang menyebabkan musik
tersebut hanya bisa di “copy” ke lima mesin yang telah di “authorized” oleh iTuns.
Universitas Sumatera Utara
xliii
umumnya merupakan musik atau lagu. Dengan pemikiran ini, maka secara substantif MP3 adalah sebuah karya cipta yang merupakan bagian dari Hak Cipta.
Pemahaman terhadap bentuk dan isi MP3 amat penting untuk menentukan aspek legalitas dari MP3 tersebut, sehingga dapat diketahui kapan suatu MP3
merupakan data legal dan kapan suatu MP3 dikatakan sebagai data illegal.Format MP3 Motion Picture Experts layer III mulai masa kepopulerannya dan dicari-
cari pengguna internet sejak sepasang mahasiswa bernama Justin Frankel dan Dmitry Bolydrev menawarkan melalui internet secara Cuma-Cuma sebuah
aplikasi program komputer yang diberi nama Winamp.
27
MP3 Motion Picture Experts layer III ini sebenarnya hanya merupakan salah satu dari sekian banyak tekhnologi pengkodean audio digital. Disamping
Aplikasi ini merupakan sebuah sarana untuk membuka atau memainkan file yang berjenis MP3 Motion
Picture Experts layer III. Program komputer tersebut menjadi sangat populer di seluruh dunia, yang kemudian mendorong pesatnya pengkonversian konten-
konten audio kedalam format MP3 Motion Picture Experts layer III. Umumnya konten yang dikonversi kedalam format MP3 Motion Picture Experts layer III
adalah musik dan lagu. Ditunjang oleh berbagai kelebihan internet, dimulailah suatu era pertukaran konten digital berjenis MP3 Motion Picture Experts layer
III dalam jumlah dan intensitas yang sangat besar.
27
Rizki Harit Maulana, “Karl Heinz Brandeburg Sosok di Balik Kesuksesan MP3,” Suplemen Pikiran Rakyat Khusus Iptek edisi kamis, 10 November 2005 diakses 3 Juli 2006
Universitas Sumatera Utara
xliv
format MP3Motion Picture Experts layer III, dikenal juga format-format musik digital lainnya yang beredar dimasyarakat antara lainnya :
28
1. Windows Media Audio WMA
Salah satu yang menyebabkan format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio WMA, disukai para vendor musik online adalah
dukungannya terhadap Digital Rights Management DRM. DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh
studio musik saat ini. Kelebihan WMA tidak hanya itu saja. Kualitas musik yang ditawarkan format WMA lebih baik daripada MP3. Tes yang
dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini juga kualitasnya lebih baik daripada AAC. Format ini cukup populer. Peranti lunak dan
peranti keras terbaru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan belum seluas MP3, kendati hal ini bisa berubah dalam waktu-waktu
mendatang. 2.
Waveform Audio WAV
WAV atau sering disebut juga WAVEform audio merupakan standar suara de-facto di Windows. Hasil ripping dari CD pada awalnya direkam dalam
format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati. File dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan
karenanya berukuran besar.
28
http:en.wikipedia.orgwikiWMA,WAV,MIDI,AAC,VORBIS,ADPCM,ASF,VQF
Universitas Sumatera Utara
xlv
3. Music Instrument Interface MIDI MIDI sudah ada sejak tahun 1980 an tapi banyak orang masih belum
mengerti apa itu MIDI. MP3 lebih banyak mendapatkan perhatian belakangan ini. MIDI singkatan dari Musical Instrument Digital Interface
yaitu sebuah interface yang menghubungkan sistem komputer dengan keyboard instrumen musik. Untuk membentuk sistem Musik MIDI
diperlukan sebuah keyboard instrumen musik yang mempunyai penghubung MIDI sebuah CPU komputer sebuah monitor dan sebuah
printer sebagai tambahan . Dengan susunan lengkap seperti ini maka musisi sewaktu-waktu dapat merekam dan main ulang rekaman musiknya .
Semua data lagu disimpan dalam format digital seperti ke media disket atau hard disk komputer. Format audio satu ini lebih cocok untuk suara
yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu
akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan akhir-akhir ini sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
3. Advanced Audio Coding AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group MPEG, sejak
standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple
pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini
Universitas Sumatera Utara
xlvi
cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
4. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan
pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp
dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras
terhadap format ini masih jarang. 5.
Adaptive Differential Fulse Code Modulation ADPCM
juga dikenal sebagai Linear PCM adalah standar untuk format CD Audio. Karena sifatnya yang tidak terkompresi, maka format PCM ini mempunyai
ukuran file yang cukup besar bila dibandingkan dengan format MP3 6.
Advanced Streaming Format ASF
ASF adalah sebuah metode untuk mengalirkan streaming data multimedia audio, video, atau gambar yang didukung oleh Windows
Media Player. Sebuah stream ASF dapat menggabungkan antara beberapa jenis data, mulai dari audio, video, gambar, URL, dan skrip. Dengan
Universitas Sumatera Utara
xlvii
menggunakan Windows Media Encoder, sebuah server dapat membuat stream ASF yang mengandung audio serta video. Dengan utilitas yang
sama pula, pengguna dapat membuat stream ASF yang terlebih dahulu disimpan di dalam media penyimpanan lokal, sebelum akhirnya dialirkan
melalui jaringan. Layanan yang dapat mendukung pengaliran stream ASF berupa Microsoft NetShow Server dan Microsoft Windows Media
Services. Dua layanan tersebut dapat melakukan transmisi secara unicast one-to-one maupun multicast one-to-many.
7. Vector Quantization Format VQF
adalah relatif format data audio baru yang diperkenalkan oleh Nippon Telegraph dan Telephone Corporation NTT dan didistribusikan oleh
Yamaha di bawah nama SoundVQ. Format ini menggunakan kompresi data audio khusus algoritma yang menjamin kualitas output yang baik.
Efisien pemutaran juga mungkin. Dengan bantuan TwinVQ codec audio, Anda dapat kode data audio bitrates ultra rendah sekitar 8 kbit s.
Format ini dikembangkan untuk pemain lebih kuat daripada MP3, dan proses kompresi memerlukan lebih banyak kekuatan.
Namun saat ini tampaknya yang paling populer adalah format MP3 Motion Picture Experts Group-1 layer III. MP3 Motion Picture Experts layer
III merupakan format kompresi audio yang memiliki sifat “menghilangkan”. Maksudnya,pada saat pengkompresian suatu konten audio kedalam format MP3
Motion Picture Experts layer III, aspek-aspek yang tidak signifikan pada
Universitas Sumatera Utara
xlviii
pendengaran manusia dari sebuah konten dihilangkan dengan tujuan untuk mengurangi ukuran dari sebuah file.
MP3 Motion Picture Experts layer III merupakan ketiga pengkompresian data
29
khususnya musik digital yang menggunakan algoritma-algoritma tertentu.
30
Sebagian besar konten MP3 Motion Picture Experts layer III adalah sebuah musik atau lagu. Lagu tersebut biasanya berasal dari Compact Disc CD
yang orisinil, kemudian setelah melalui proses grabbing, lagu tersebut di kompresi menggunakan encoding software MP3 Motion Picture Experts layer
III sehingga menjadi data MP3 Motion Picture Experts layer III yang biasanya Pengaruh adanya MP3 Motion Picture Experts layer III tidak dapat
dipungkiri lagi. MP3 Motion Picture Experts layer III secara revolusioner mengubah kebiasaan kita dalam memperoleh dan mendengarkan musik.
Bagaimana tidak, saat ini kita tidak perlu lagi bersusah payah untuk pergi ketoko kaset untuk membeli kaset atau Compact Disc CD yang kita sukai. Akan tetapi,
sebagai gantinya kita cukup menghidupkan komputer dan mendowload lagu-lagu yang kita inginkan dari internet. Dengan cara itu keinginan untuk mendengarkan
musik terpenuhi.
29
Corey Rayburn After Nepster Virginia Journal of Law Technology,2001. Menurutnya generasi pertama adlah file dengan format wav. File ini terlalu besar untuk ditransmisikan melalui
internet, bahkan untuk disimpan didalam hardsisk, umumnya mono dan kualitas rendah. Generasi kedua adalah hasil pengembangan Sun Microsystems dan dikenal dengan format au. Format ini
terdapat peningkatan kualitas suaranya dan mampu mengkompresi suara dengan perbandingan 2.1. Pada waktu yang bersamaan muncul juga format MIDI akan tetapi format ini hanya terbatas untuk
merekam alat-alat instrument. Kemudian baru format MP3 Motion Picture Experts Group-1 layer III
muncul dengan kompresi yang fenomenal 12.1 dari suara asal.
30
Impact of MP3 Motion Picture Experts Group-1 layer III
on the Music Industry, Analysis and Recommendations 10 Juni 2006
Universitas Sumatera Utara
xlix
berekstensi data MP3 Motion Picture Experts layer III.
31
Data tersebut dapat didistribusikan melalui surat elektronik e-mail melalui proses upload
Rata-rata sebuah Compact Disc CD memuat sebelas hingga dua belas lagu dengan total 650MB
Megabyte. Setelah melalui proses konversi menjadi MP3 Motion Picture Experts layer III, besar data masing-masing berkisar lima hingga enam
megabyte. Setelah mencapai besaran yang terkompresi, data-data tersebut dapat didistribusikan melalui internet.
32
keserver tertentu kemudian di download, atau dapat juga melalui pertukaran data orang perorang yang biasa disebut dengan peer to peer
networking.
33
Sebelum format MP3 Motion Picture Experts layer III dipublikasikan, para pengguna komputer pribadi yang pada umumnya menggunakan sistem
operasi window, sudah terbiasa mendengarkan musik dikomputernya dengan format wap. File dengan format tersebut umumnya memiliki ukuran besar. Hal itu
dikarenakan file tersebut tidak dikompresi atau dipadatkan. Sebagai gambaran,
31
Eric Berger, “The Legel Problems of MP3”, Temple Environmental Law and Technology Journal Fall,2004;2
32
Download dalam hal ini berarti transmisi sebuah file dari suatu computer kepada lainnya dalam sebuah jaringan computer internet. Dari sudut pengguna users internet, download berarti
meminta dari komputer lain sebuah file serta menerima dan menyimpannya dalam komputer pengguna. Sementara uploading kebalikan dari download. Dalam konteks jaringan internet meng-
uploading berarti mengirim sebuah file komputer kepada komputer lainnya yang telah diset untuk menerimanya. Perkembangan internasional cenderung memasukkan downloading sebagai salah
satu bentuk baru dari reproduksi yang tunduk kepada aturan-aturan umum mengenai reproduksi yang telah diatur oleh hak cipta. WIPO dalam hal ini Uneso Committee of Govermental Experetrs
menggariskan bahwa reproduksi melalui downloading dan CD Compact Disc termasuk hak khusus penciptanya, yang tidak dimiliki orang lain kecuali dengan izin pemegang haknya.
33
Lori A. More, “The Future of Music In a Digital Age: The Ongoing Conflict Between Copyright Law and Peer to Peer Technology”, Campbell Law Review Spring,2006:195
Universitas Sumatera Utara
l
sebuah file audio berdurasi tiga menit dengan kualitas Compact Disc CD pada file wap ukurannya sebesar 32 megabyte MB. Dengan ukuran tersebut,
pengguna akan sulit untuk memindahkan atau menyimpannya. Sedangkan dengan format MP3 Motion Picture Experts layer III, konten dari ukuran yang asli atau
3 megabyte saja. MP3 Motion Picture Experts layer III decoderslah yang sangat berjasa dalam mengkompresi ukuran file tersebut. Caranya ialah dengan
menyaring dan menghilangkan informasi audio yang tidak diperlukan, yaitu informasi audio yang tidak masuk dalam cakupan pendengaran manusia.Tekhnik
ini dinamakan lossy compression.
34
Dengan pengurangan ukuran yang signifikan, kualitas suara yang dihasilkan tetap dapat dipertahankan.Selain itu ukurannya yang kecil
menyebabkan dapat disebarkan melalui internet dalam waktu yang lebih cepat jika dibandingkan dengan menyebarkan konten dengan format lain.
35
34
Pengertian dari Lossy Compression sebagaimana dikutip dari
Tidak hanya itu, tekhnologi digital mempermudah duplikasi materi yang dapat dikemas dalam
bentuk digital adalah produk musik, film video, karya tulis buku, dan perangkat lunak software. Tekhnologi digital dapat digunakan untuk
menggandakan atau membuat salinan dari materi tersebut dengan kualitas yang sama dengan aslinya tanpa merusak atau mengurangi sumber aslinya. Selanjutnya
para pengguna MP3 Motion Picture Experts layer III dapat menikmati konten
www.everything.com adalah :
A class of compression techniques that does not preserve the original information exactly. Lossy compression techbiques includes : Scallar Quantization, Vector Quantization, DiscreteCosine
Transforms, Including The JPEG and MPEG standards, Other perceptual encodings, such as MP3
35
Howard Siegel, Digital Distribution of Music: How Current Trends Affect Industry, Multimedia Strategist, Oct 1998. Menurutnya “The Current.mp3 file format is four to five times more efficient
than the former.wap files.”
Universitas Sumatera Utara
li
yang ada dengan bermacam-macam cara. Mereka dapat mendengarkan dengan menggunakan portable MP3 Motion Picture Experts layer III player
36
Bahkan beberapa kelompok musik dari yang sudah terkenal maupun baru, saling mencoba peruntungan dengan memasarkan lagu mereka secara online
dalam bentuk musik digital. Namun disisi lain, sebagian pelaku usaha dibidang bisnis musik justru menyambutnya dengan sikap cemas.
, atau dapat mendengarkan secara langsung dari hard disk mereka, dapat pula
dikirimkan melalui email kepada pengemar-pengemar mereka atau di upload di internet agar semua orang dapat menikmatinya.
37
Bahkan dalam beberapa waktu lalu, MP3 Motion Picture Experts layer III seperti hilang dalam daftar
pencarian situs pencari. Salah satu sebabnya adalah tuntutan dari Recording Industry Association of America RIAA
38
36
Ragam jenis Portable MP3 player yang beredar dipasaran : misalkan: Apple Ipod, Creative Zen Touch 20GB, Sony D-NE511, Sony D-CJ01, Sony D-NE518CK, Phillips EXP 401, Sony D-
CJ501S, Dioneer DCP400 WMA, Phillips EXP 210, Sony D-NE711, Dioneer DCP100 WMA, Waitec Funky, Sony S2D-CS901, Phillips EXP 431, Waitec Jammin, Dioneer DCP200 WMA,
Aiwa XP-ZP77, dan masih banyak lagi jenis lainnya.
37
Siddiq Bello, MP3 is 1 in Net Searches, 14 MP3 Impact April 18,1999. Menurut catatan sebuah situs pencari Searchterms.com MP3 akhirnya mengalahkan kategori “sex” dimana
kategori sex menjadi urutan kedua dalam beberapa bulan dan menjadi kata kunci pencarian yang tertinggi di internet. See id; Lihat Juga Christopher Jhones Jennifer Sullivan, More Popular
Than Sex, Wired News diakses 10 Juni 2006.
38
Kasus Recording Industry. Ass’n of America v. Diamond Multimedia Sys., Inc., 29 F. Supp.2d 624, 625 C.D.Cal. 1998. RIAA adalah asosiasi dalam perdagangan musik yang mewakili klurang
lebih 90 persen dari seluruh pencipta, perusahaan rekaman, dan distributor musik yang legal di Amerika Serikat. RIAA juga memberikan jasanya sebagai kepanjangan tangan dari industri
perekaman musik yang saat ini dikuasai oleh lima perusahaan besar yaitu BMG Entertainment, Warner Music Group, Universal Music Group, EMI Recorded Music, and Sony Music,. Lihat juga
Heather D. rafter et.al.
terhadap tiga perusahaan yang produk dan jasanya terkait dengan MP3 Motion Picture Experts layer III dengan
tuduhan bertanggungjawab terhadap pelanggaran hak cipta yang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
lii
oleh para konsumennya. Recording Industry Association of America RIAA sendiri mendalilkan bahwa banyak perusahaan rekaman yang kehilangan
keuntungan ratusan juta dolar Amerika akibat pembajakan yang difasilitasi oleh MP3 Motion Picture Experts layer III. Salah satu perusahaan tersebut adalah
Napster. Cara pendistirbusian file MP3 Motion Picture Experts layer III yang dilakukan Napster berbeda dengan perusahaan lainnya. Disamping dia
menyimpan dikomputer utama server, lagu-lagu lainnya tersimpan dikomputer milik penggunanya yang di sharing secara online. Inilah yang dikenal dengan
konsep peer to peer sharing P2P. Dimana pada saat kita ingin mendownload lagu dengan menggunakan Napster, kita mendownload lagu tersebut bukan dari
harddisk nya Napster, melainkan langsung dari harddisk komputer seseorang yang menyimpan konten yang kita inginkan. Orang itu bisa saja tetangga kita atau
seseorang yang jauh dibelahan dunia lain.
MP3 adalah singkatan dari MPEG-1 Layer III atau MPEG Audio Layer III. MP3 Motion Picture Experts Group-1 layer III merupakan sistem
pengkompresian digital yang menggunakan algoritma khusus. Perkembangan tekhnologi MP3 Motion Picture Experts layer III
39
39
Tekhnologi itu sendiri berawal pada 1970 dimana Prof.Diet Seitzer tertantang untuk memecahkan permasalahan dalam memempatkan atau mengkompresi musik diatas jaringan
telepon. Kemudian untuk memecahkan permasalahan tersebut beliau membentuk suatu kelompok yang terdiri dari teknisi dan ilmuwan yang tertarik menakluakan riset persendian audio. Dan tahun
1979 untuk pertama kali tim berhasil mengembangkan pengola isyarat digital yang mampu mengkompresi file audio. Prof. Seitzer, dibantu oleh mahasiswanya Kartheinz Bradenburg, terus
mengembangkan beberapa algoritma-algoritma penyandian.
MP3 Motion Picture Experts layer III yang merupakan sub dari standar industry MPEG
Universitas Sumatera Utara
liii
Motion Picture Experts Group-1 yang dikembangkan oleh Industry Standards Organization ISO.
MP3 Motion Picture Experts layer III pada tahun 1992 secara resmi menjadi standar sebagai bagian dari MPEG-1 Motion Picture Experts Group-1.
Fraunhofer Gesselschaft FhG, sebuah perusahaan jerman adalah sebuah perusahaan jerman yang terlibat dalam pengembangan MP3 Motion Picture
Experts layer III dan sekaligus pemegang hak paten dari tekhnologi tersebut. MPEG-1 Motion Picture Experts Group-1 adalah sebuah video kompresi
dengan bandwith rendah, tipe ini digunakan pada internet. Sedangakan MPEG-2 Motion Picture Experts Group-2 yang merupakan kompresi audio dan video
dengan bandwith tinggi. MPEG-2 Motion Picture Experts Group-2 dijadikan standar dalam penggunaan tekhnologi DVD. MP3 Motion Picture Experts layer
III adalah pengembangan dari tekhnologi sebelumnya sehingga dengan ukuran yang lebih kecil dapat menghasilkan kualitas Compact Disc CD.
Pada bulan Januari 1988, MPEG Motion Picture Experts Group pertama kali diperkenalkan dengan nama Moving Picture Experts Group, ini bukan sebuah
organisasi tersendiri, akan tetapi merupakan sebuah sub komite dari International Standards OrganizationInternational Electrotechnical Commision ISOIEC.
Pada tahun 1989, Fraunhofer memperoleh paten atas MP3 Motion Picture Experts layer III di Jerman. Pada tahun 1992, algoritma yang dikembangkan
Fraunhofer di integrasikan pada MPEG-1 Motion Picture Experts Group-1 yang spesifikasinya dipublikasikan pada tahun 1993. Pada tahun 1995, MPEG-2
Motion Picture Experts Group-2 dan spesifikasinya dipublikasikan, dan pada
Universitas Sumatera Utara
liv
tanggal 26 Januari 1995, Fraunhofer mendaftarkan paten tekhnologi MP3 Motion Picture Experts layer III di Negara Amerika Serikat dan dikabulkan pada 26
November 1996. Pada bulan September 1998, Fraunhofer menghubungi pengembang software independen dari MP3 Motion Picture Experts layer III
encoder ripeer dan decoder player yang menggunakan dasar ISO sebagai source code. Fraunhofer memberitahukan bahwa ia memiliki hak paten atas
algoritma yang mereka gunakan dan kepada para pengembang software yang tertarik mengembangkan software mereka diharuskan untuk mengirimkan
pengajuan lisensi kepada Fraunhofer.
40
Sudah bukan rahasia umum di sejumlah perguruan tinggi maupun perkantoran ataupun universitas terkemuka yang memiliki jaringan komputer
cukup maju, fiber optic misalnya serta terhubung ke internet, para mahasiswanya banyak mendownload lagu-lagu MP3 Motion Picture Experts layer III yang
tidak jelas status hukumnya. Toh kalau ada yang ingin membuat koleksi pribadi, mahasiswa atau pekerja kantoran dengan mudah dapat membakar lagu-lagu ini
kedalam CD Compact Disc, tentunya menggunakan CD Writer yang harganya relatif terjangkau saat ini. Apalagi saat ini banyak program Encoder MP3 Motion
Picture Experts layer III yang dapat dengan mudah di download melalui internet, misalnya saja Xing MP3 Motion Picture Experts layer III Encoder ataupun
Catwalk MP3 Motion Picture Experts layer III Encoder. Bahkan dengan
B. Jenis tindak pidana hak cipta atas praktik pembajakn lagu dan musik dengan format MP3