Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

xvi

D. Keaslian Penulisan

Ide dan usaha penulisan skripsi ini adalah berasal dari penulis sendiri. Sepanjang pengamatan penulis, tidak ditemukan tulisan lain, baik skripsi maupun karangan ilmiah lain yang memiliki kesamaan materi dengan skripsi ini. Baik judul yang sama , isi, tata redaksi, format penulisan atau dengan kata lain “Tulisan yang persis sama dengan tulisan” meskipun beberapa karangan ilmiah membahas masalah tindak pidana pelanggaran hak cipta, akan tetapi terdapat perbedaan yang jelas dengan skripsi ini. Dimana dalam proses pembuatan skripsi ini penulis memulainya dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penggandaan lagu dan musik kedalam format MP3 Motion Picture Experts layer III kemudian penulis merangkainya sendiri, menjadi suatu karya tulis ilmiah yang disebut dengan skripsi. Oleh karena itu penulis dapat menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli penulis.

E. Tinjauan Kepustakaan

Menurut Undang-undang No. 19 Tahun 2002 pasal 1 angka 1 bahwa Hak Cipta sebagai hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. 1. Pengertian Hak Cipta Hak yang berkaitan dengan hak cipta adalah terjemahan dari “Neighbouring rights”. Neighbouring rights berbeda dengan hak cipta, kalau Universitas Sumatera Utara xvii dilihat dari subjek yang mendapat perlindungan. Maksud dan tujuan perlindungannya adalah sama, oleh karena itu diatur didalam Undang-undang Hak Cipta. Terdapat 3 macam “Neighbouring rights” ini meliputi : a. Hak Pelaku pertunjukkan terhadap penampilannya Pelaku adalah aktor, penyanyi, pemusik, penari, atau mereka yang menampilakan, memperagakan, mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan, mendeklamasikan, atau memainkan suatu karya musik, film, tari sastra, karya seni lainya. Hal ini diatur dalam Pasal 1 angka 8 Undang-undang No. 12 Tahun 1997 Junto J.o Pasal 1 angka 10 Undang-undang No. 19 Tahun 2002 b. Hak Prosedur rekaman terhadap rekaman yang dihasilkannya Prosedur rekaman suara adalah orang atau badan yang pertama kali merekam atau memiliki prakarsa untuk membiayai kegiatan perekam suara untuk bunyi, baik dari suatu pertunjukkan maupun suara atau bunyi lainnya. Hal ini diatur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-undang No. 12 Tahun 1997 Junto J.o Pasal 1 angka 11 Undang-undang No. 19 Tahun 2002. c. Hak Organisasi penyiaran terhadap program radio dan televisi Lembaga penyiaran adalah organisasi penyelenggaraan sistem, baik lembaga penyiaran pemerintah maupun swasta yang berbentuk badan hukum yang melakukan penyiaran atas suatu karya siaran dengan menggunakan dengan atau tanpa kabel, atau melalui sistem elektromagnetik lainnya. Hal ini diatur dalam Pasal 1 angka 10 Undang-undang No. 12 Tahun 1997 Junto J.o Pasal 1 angka 12 Universitas Sumatera Utara xviii Undang –undang No. 19 Tahun 2002. Pelaku memiliki hak khusus untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, dan menyiarkan rekaman suara dan atau gambar dari pertunjukannya.Hal ini diatur dalam Pasal 43c ayat 1 Undang-undang No. 12 Tahun 1997 Junto J.o Pasal 49 ayat 1 Undang-undang No. 19 Tahun 2002.Prosedur rekaman suara memiliki hak khusus untuk member izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, menyiarkan pula karya siarannya melalui transmisi atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik lainnya.Hal ini diatur dalam Pasal 43c ayat 3 Undang- undang No. 12 Tahun 1997 Junto J.o Pasal 49 ayat 3 Undang-undang No. 19 Tahun 2002. Dari ketiga macam hak ini terlihat ada 3 subjek yang menjadi pemegang hak yaitu seniman atau pelaku pertunjukkan, produser rekaman, dan lembaga penyiaran. Mereka ini bukan pencipta yang menghasilkan ciptaan yang dilindungi hak cipta, tetapi pihak yang mengkomunikasikan atau mendistribusikan suatu ciptaan tertentu sehingga dapat dinikmati atau digunakan oleh para pengguna users hak cipta. Kedudukan mereka adalah sebagai perantara yang dengan kemampuan profesionalnya memberikan perantaraan itu, mereka telah memberikan konstribusi tertentu yang bernilai, sehingga layak mendapatkan perlindungan hukum sebagaiman pencipta sendiri. Karya intelektualita mereka berupa penampilan dari para artis, aktor, dan musisi yang dapat diwujudkan dalam materi tertentu yang dapat disimpan dan digunakan berulang-ulang. Demikian juga melalui perekaman Universitas Sumatera Utara xix dan penyiaran radio dan televisi, suatu ciptaan yang dihasilkan pencipta dapat diproduksi dan disimpan dalam berbagai cara dan bentuk sebagai hasil kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mereka yang terlibat dalam proses pembuatannya yang perlu mendapatkan perlindungan hukum, untuk mencegah terjadinya perbanyakan tanpa izin. Selain itu hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta juga dikenal maksudnya dengan penggunaan hasil ciptaan oleh pihak lain, yang harus dilakukan dengan persetujuan pemilik hak cipta, diantara hak-hak tersebut adalah: 1. Hak untuk membawa salinan atau membuat reproduksi hasil karya 2. Untuk mendistribusikan hasil karya hak untuk menyewa salinan hasil karya 3. Hak untuk membuat rekaman suara atau gambar 4. Hak untuk mempertunjukkan kepada publik 5. Hak untuk menerjemahkan hasil karya 6. Hak untuk menyadur 7. Hak untuk membuat copy kedalam karya audio visual Hak Cipta diberikan kepada pencipta suatu karya, meskipun dalam hal tertentu hak cipta dapat diberikan kepada pihak pemberi karya yang timbul segera setelah hasil karya tersebut dibuat, demikian pula perlindungan terhadap hak cipta dimulai setelah hak cipta itu didapat. 3 3 Eddy Damlan, Hukum hak cipta menuntut beberapa konvensi internasional, Undang-undang Hak Cipta 1997 dan perlindungannya terhadap buku serta perjanjian penerbitannya. Bandung:alumni, 1999, hal 62 Universitas Sumatera Utara xx a. Hak eksklusif 2. Klasifikasi Hak Cipta Secara umum hak cipta dapat diklasifikasikan berbeda yaitu : Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta adalah hak untuk : - Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan tersebut termasuk pada umumnya salinan elektronik - Mengimpor dan mengekspor ciptaan - Menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan mengadaptasi ciptaan - Menampilkan atau memamerkan ciptaan didepan umum - Menjual atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak lain Yang dimaksud dengan “Hak eksklusif” dalam hal ini adalah bahwa hanya pemegang hak ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut tanpa persetujuan pemegang hak cipta. Konsep tersebut yang berlaku di Indonesia. Di Indonesia, hak eksklusif pemegang hak cipta termasuk “Kegiatan menerjemahkan, megadaptasi, mengaransemenkan, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik, dan mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apapun”. Selain itu dalam hukum yang berlaku di Indonesia diatur pula “Hak terkait”, yang berkaitan dengan hak cipta dan juga merupakan hak eksklusif, yang dimiliki oleh pelaku karya seni yaitu pemusik, aktor, penari, dan sebagainya, produser rekaman suara dan lembaga penyiaran untuk mengatur pemanfaatan hasil dokumentasi kegiatan Universitas Sumatera Utara xxi seni yang dilakukan, direkam atau disiarkan oleh mereka masing-masing Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Pasal 1 butir 9-12 dan bab VIII. Sebagai contoh seorang penyanyi berhak melarang pihak lain memperbanyak rekaman suara nyanyiannya. Hak-hak eksklusif yang tercakup dalam hak cipta tersebut dapat dialihkan, misalnya dengan pewarisan atau perjanjian tertulis Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Pasal 3 dan 4. Pemilik hak cipta dapat pula mengijinkan pihak lain melakukan hak eksklusif tersebut dengan lisensi, dengan persyaratan tertentu Undang-undang No. 19 Tahun 2002 bab V b. Hak Ekonomi Hak ekonomi adalah hak yang berkaitan dengan pemanfaatan secara komersial suatu ciptaan dan behubungan dengan perlindungan kebutuhan ekonomi pencipta misalnya hak untuk mendapatkan pembayaran royalti atas penggunaan pengumuman dan perbanyakan karya cipta yang dilindungi. Suatu ciptaan merupakan hasil karya intelektual yang diperoleh melalui pengorbanan waktu, tenaga, dan dana. Dilihat dari aspek ekonomi pengorbanan tersebut merupakan suatu investasi yang perlu dikelola secara komersial untuk mendapatkan pengembalian modal dan memperoleh keuntungan. Semakin bermutu suatu ciptaan semakin tinggi pula potensi nilai komersialnya. 4 4 Sanusi Bintang, Hukum hak cipta Bandung;Citra Aditya Bakti, 1998 hal 4-5 Universitas Sumatera Utara xxii Hak ekonomi ini menurut komandan verkade terdiri dari komponen sebagai berikut : 5 a. Hak reproduksi menerbitkan atau memperbanyak b. Hak eksekusi memainkan atau mempertunjukkan c. Hak adaptasi memindahkan atau mengalihkan d. Hak interprestasi menerjemahkan atau mengalihbahasakan Djumhana mengklasifikasikan hak ekonomi itu lebih terinci lagi meliputi dibawah ini: a. Hak reproduksi atau penggandaan reproduction right yaitu hak untuk menggandakan ciptaan b. Hak adaptasi adaption right hak untuk menggandakan adaptasi terhadap hak cipta yang sudah ada, misalnya penerjemahan dari satu bahasa kebahasa lain, isi novel diubah menjadi skenario film. c. Hak distribusi distribution right yaitu hak untuk menyebarkan kepada masyarakat setiap hasil ciptaan dalam bentuk penjualan atau penyewaan. d. Hak pertunjukkan public performance right yaitu hak untuk mengungkapkan karya seni dalam bentuk pertunjukkan atau penampilan oleh pemilik, dramawan, seniman, peragawati. e. Hak penyiaran broadcasting right yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan melalui transmisi dan transmisi ulang. f. Hak program kabel Cable casting right yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan melalui kabel misalnya siaran televisi pelanggan yang bersifat komersial. Hak ini hampir sama dengan hak penyiaran, tetapi tidak melalui transmisi melainkan kabel g. Droit de suitc yaitu hak tambahan pencipta yang bersifat kebendaan h. Hak pinjaman masyarakat public lending right yaitu hak pencipta atas pembayaran ciptaan yang tersimpan di perpustakaan umum yang dipinjam oleh masyarakat. 6 5 ibid hal 4 Universitas Sumatera Utara xxiii Penggunaan hak ekonomi seperti diatas semakin luas dengan diperkenalkannya hak sewa rental right dan hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta. Menyangkut karya cipta musik dan lagu, terdapat dua macam hak ekonomi yaitu hak mekanis mechanical right yang berhubungan dengan produksi ulang lagu atau musik dalam bentuk kaset, compact disc, laser disc, video compact disc, dan lain-lain; dan hak mengumumkan performing right yang berkaitan dengan memperdengarkan sebuah musik atau lagu misalnya menyanyikan, memutar kaset atau compact disc player ditempat umum untuk kepentingan komersial. 7 Hak moral itu diberikan semata-mata untuk menjaga nama baik atau reputasi pencipta sebagai wujud dan pengakuan terhadap hasil karya intelektualitas seseorang. c. Hak Moral Hak moral ini merupakan manisfestasi dari adanya pengakuan manusia terhadap hasil karya orang lain yang sifatnya non ekonomi. Hak moral berkaitan dengan perlindungan kepentingan nama baik dari pencipta. 8 6 abdulkadir Muhammad, kajian hukum ekonomi intelektual Bandung; Citra aditya bakti,2001 hal 20-21 Seorang pelukis, misalnya yang melukiskan suatu objek tertentu , belum tentu maksudnya untuk diperjualbelikan atau mendapat keuntungan ekonomi bagi dirinya, tetapi mugkin untuk penyaluran minat, bakat dan kemampuan dibidang seni atau untuk penyampaian isi hati atau pendapat. Kepada pelukis yang bersangkutan hukum memberikan perlindungan hak cipta, 7 Sanusi Bintang, Op cit hal 98 8 Ibid hal 6 Universitas Sumatera Utara xxiv antara lain mengakui hak moralnya lazimnya penghargaan moral diberikan masyarakat kepada seseorang karena orang tersebut telah menghasilkan suatu ciptaan atau karya tertentu yang bermanfaat bagi masyarakat. Penghargaan moral ini tidak dapat dinilai dengan uang, tetapi berwujud pemberian kekuasaan atau wewenang tertentu kepadanya untuk melakukan sesuatu apabila ada orang yang melanggarnya. 9 Hak moral diatur dalam undang-undang hak cipta dan Konvensi Berne. Dalam Pasal 24 Undang-undang hak cipta ditentukan bahwa : 10 1. Pencipta atau ahli warisnya berhak untuk menuntut kepada pemegang hak cipta supaya nama pencipta tetap dicantumkan dalam ciptaannya a. Tidak diperbolehkan mengadakan perubahan suatu ciptaan kecuali dengan persetujuan pencipta atau ahli warisnya b. Dalam hal pencipta telah menyerahkan hak ciptanya kepada orang lain, selama penciptanya masih hidup diperlukan persetujuannya untuk mengadakan perubahan termasuk dan apabila pencipta telah meninggal dunia izin dari ahli warisnya 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, berlaku juga terhadap perubahan judul dan anak judul ciptaan, pencantuman dan perubahan nama atau nama samaran pencipta. 3. Pencipta tetap berlaku mengadakan perubahan pada ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat. Didalam Konvensi Berne ditentukan bahwa setiap negara peserta wajib memberikan pencipta : 1. Hak untuk menuntuk kepemilikan 2. Hak untuk melawan segala bentuk pemutarbalikkan, atau perubahan lainnya atau tindakan penghinaan dalam hubungannya dengan ciptaan yang dapat merugikan nama baik atau reputasi pencipta. 11 9 Ibid hal 8 10 Pasal 24 Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Universitas Sumatera Utara xxv 3. Pengertian Tindak Pidana Hak Cipta Tingginya nilai ekonomi yang dimiliki sebuah karya cipta musik atau lagu, terutama sekali musik dan lagu-lagu yang ternyata sangat disenangi dan digemari oleh masyarakat sehingga sangat laku dipasaran, menimbulkan keinginan bagi orang-orang tertentu untuk dapat ikut mengeksploitasi musik atau lagu tersebut dan digandakan dengan menggunakan format MP3Motion Picture Experts layer III. Hal ini dapat menimbulkan keuntungan bagi karya cipta musik atau lagu tersebut. Namun pada kenyataannya hal tersebut sering kali diwujudkan dengan cara-cara yang melanggar hukum atau dengan cara illegal. Untuk mengerti lebih jauh lagi mengenai tindak pidana hak cipta atas praktik pembajakan lagu dan musik dengan format MP3 Motion Picture Experts layer III, maka akan membahas terlebih dahulu tentang pengertian tindak pidana itu. Ada beberapa pendapat sarjana yang mengemukakan arti dari tindak pidana tersebut itu : Menurut Wirjiono Projodikora tindak pidana yaitu “suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan pidana”. Pengertian tindak pidana 12 Menurut Moeljadno tindak pidana adalah “perbuatan yang diancam dengan pidana, barang siapa melanggar larangan tersebut”. 13 1. Perbuatan Tindak pidana ini memiliki unsur-unsur yaitu : 11 Sanusi Bintang, Opcit hal 7 12 Sudarto, Hukum pidana I, Semarang: Yayasan Sudarto, 1990 hal 4 13 S.R. Sianturi asas-asas hukum pidana di Indonesia dan penerapannya, Jakarta, 1982, hal 20 Universitas Sumatera Utara xxvi 2. Yang memenuhi rumusan dalam undang-undang 3. Bersifat melawan hukum Menurut Stanley Rubenstein, sekitar tahun 1740 tercatat pertama kali orang yang menggunakan istilah “copyright”. Di Inggris pemakaian istilah hak cipta copyright pertama kali berkembang untuk menggambarkan konsep guna melindungi penerbit dari tindakan penggandaan buku oleh pihak lain yang tidak mempunyai hak untuk menerbitkannya. Perlindungan buku tidak diberikan kepada pencipta auther, melainkan diberikan kepada pihak penerbit. Perlindungan tersebut dimaksudkan untuk memberikan jaminan atau investasi penerbit dalam membiayai cetakan suatu karya. Hal ini sesuai dengan landasan penekanan sistem hak cipta dalam “common law system” yang mengacu pada segi ekonomi. Pengertian Hak cipta Pengertian hak cipta asal mulanya menggambarkan hal untuk menggandakan atau memperbanyak suatu karya cipta. Istilah copyright hak cipta tidak jelas siapa yang memakainya. Tidak ada satupun perundang-undangan yang secara jelas menggunakannya pertama kali. 14 “Hak cipta adalah hak milik yang melekat pada karya-karya cipta dibidang kesusasteraan, seni, dan ilmu pengetahuan seperti karya tulis, karya musik, lukisan, patung, karya arsitektur, film, dan lain-lain. Pada hakikatnya, hak cipta Menurut David Bainbridge : 14 Muhammad Djumhana dan Djuboedillah, Hak Milik Intelektual sejarah, teori, dan praktiknya di Indonesia Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003 hal 47-48 Universitas Sumatera Utara xxvii adalah hak yang dimiliki pencipta untuk mengeksploitasi dengan berbagai cara karya cipta yang dihasilkannya. 15 Tindak pidana hak cipta yaitu suatu kegiatan perbuatan, kebanyakan, penyiaran, pengedaran tanpa izin dari pencipta maupun penerima hak dari penjualan barang hasil pelanggaran hak cipta. Pengertian tindak pidana hak cipta 16 1. Pembajakan karya rekaman musik atau lagu Didalam masyarakat perwujudan dan pelanggaran terhadap hak-hak pencipta akan timbul dalam berbagai bentuk, sebagaimana dapat dijabarkan berikut ini : Pembajakan atas rekaman musik atau lagu merupakan perbuatan kejahatan yang timbul seiring dengan adanya industri musik baik nasional maupun internasional. Dalam industri musik di Indonesia pembajakan yang terjadi tidak hanya atas karya rekaman musik dalam negri tetapi juga meliputi karya rekaman asing. Sehubungan dengan karya rekaman yang beredar di masyarakat, tidak hanya karya rekaman produksi nasional tetapi beredar pula karya rekaman asing. Ada tiga macam bentuk pembajakan atas karya rekaman suara yang dikenal dalam 15 Beinbridge, david, 1999, Intellectual Property, Forth Edition , Financial; Times, Pitmen publishing, England. 16 Leden Marpaung, Tindak pidana terhadap hak atas kekayaan intelektual, Jakarta; Sinar Gafika, 1995, hal 65 Universitas Sumatera Utara xxviii industry musik internasional yaitu ; Counterfeit, piracy,boat ledging 17 a. Counterfeit ,berikut ini akan diuraikan masing-masing bentuk pembajakan tersebut : Adalah bentuk pembajakan dengan melakukan penggadaan ulang suatu album karya rekaman, dalam bentuk sama sekali mirip dengan aslinya baik dalam kemasan album, ilustri cover maupun susunan lagunya. Kualitas dari album bajakan ini tentu saja tidak terjamin. Counterfeit lebih dikenal sebagai album rekaman aspal asli atau palsu. b. Piracy Adalah bentuk pembajakan karya rekaman yang dilakukan dengan menggunakan berbagai lagu dari yang sedang populer, dikenal dengan istilah “seleksi” atau ketikan. Bentuk pembajakan ini paling ditakuti dalam industri musik karena dapat mematikan kesempatan penjualan dari beberapa album rekaman secara bersamaan. c. Boat ledging Adalah bentuk pembajakan yang dilakukan dengan cara merekam langsung suatu pertunjukkan musik dari seorang penyanyi. Dan album rekaman ini digandakan lalu dijual sebagai album khusus dari penyanyi tersebut. 17 Runtung, Diktat Kuliah HAKI-I hak Cipta, Paten, Merek Fakultas Hukum USU, 2003 hal 28 Universitas Sumatera Utara xxix 2. Peniruan karya cipta musik Perbuatan ini dikaitkan sebagai pelanggaran hak cipta apabila karya cipta yang diciptakan oleh seorang pencipta mempunyai kemiripan yang hampir seratus persen sama dengan hasil karya musik atau lagu pencipta lainnya, baik notasi, melodi dasar, irama, atau warna musiknya. 3. Pengumuman suatu karya cipta secara tidak sah Pengumuman suatu karya cipta secara tidak sah terjadi apabila pengguna lagu dalam melakukan kegiatan usahanya yang menggunakan karya cipta lagu untuk tujuan komersial dilakukan tanpa adanya izin dari pencipta atau pemegang hak cipta dan pengguna dapat bebas dari kewajiban membayar royalti. Tindak Pidana atas praktik pembajakan karya musik atau lagu dalam bentuk format MP3 Motion Picture Experts layer III adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk mengkompresi file-file musik sehingga didapatkan file musik digital yang mirip kualitas musik asli dengan ukuran file yang kecil tanpa izin dari pencipta maupun penerima hal dari penjualan barang hasil dari pelanggaran hak cipta. Beberapa bentuk pelanggaran hak cipta musik atau lagu dalam praktik pembajakan lagu dan musik dengan format MP3 Motion Picture Experts layer III termasuk pelanggaran undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi dapat mempermudah atas suatu karya dalam melaksanakan reproduksi hasil karya musik. Karya musik yang dipasarkan oleh suatu perusahaan rekaman merupakan proses yang resmi yang Universitas Sumatera Utara xxx dilindungi undang-undang. Kejahatan yang dihadapi di masyarakat adalah dari berbagai macam hasil karya musik tersebut dapat diperbanyak dengan mudah dan mendapatkan suatu hasil karya musik sehingga dengan biaya murah dapat memperoleh suatu karya musik yang disukainya, dengan modal suatu server atau sebuah komputer dapat memperbanyak suatu ciptaan musik tanpa harus membayar izin kepada yang punya hak. Dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai suatu penadah hasil dari suatu kejahatan yang berusaha mendapatkan keuntungan yang bersifat komersial dapat dihukum penjara selama-lamanya empat tahun. Menurut L.J Taylor, yang dilindungi hak cipta adalah ekspresinya dari sebuah ide, jadi bukan melindungi idenya itu sendiri. 4. Ciptaan yang dilindungi undang-undang hak cipta 18 18 L.J. Taylor, Copyright for Librarians, Cetakan Pertama, East Sussex : Tamarisk Books Hstings, 1980 Konsep dasar hukum hak cipta seperti itu dianut didalam peraturan perundang-undangan hak cipta di Indonesia sebagaimana dapat kita simak dalam penjelasan pasal 12 ayat 3 undang- undang hak cipta No. 19 Tahun 2002.Dengan demikian, yang dilindungi adalah sudah dalam bentuk nyata sebagai sebuah ciptaan bukan masih merupakan gagasan. Bentuk nyata ciptaan tersebut bisa terwujud khas dalam bidang kesusasteraan, seni maupun ilmu pengetahuan. Konvensi Internasional hak cipta 1952 Universal Copyright Convention UCC, pada pasal 1, menentukan yang dilindunginya yaitu bidang kesusasteraan, ilmu pengetahuan Scientific, dan Universitas Sumatera Utara xxxi pekerjaan seni artistic work termasuk karya tulis, musik, drama, sinematographi, lukisan, pahatan, dan patung. Hukum Indonesia secara jelas mengatur ciptaan yang dilindungi, yang selengkapnya diatur dalam Pasal 12 Undang-undang Hak Cipta No.19 tahun 2002, yaitu : 19 a. Buku, program komputer, pamflet, susunan perwajahan lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya. b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lainnya yang sejenis dengan itu c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi,Pewayangan, dan pantonim. f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar,seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan. g. Arsitektur h. Peta i. Seni batik j. Fotografi k. Sinematografi,dan l. Terjemahan, tafsir, bunga rampai dan karya lainnya dari hasil pengalihwujud. Dalam Undang-undang Hak Cipta juga disertakan pengertian dan penjelasan dari berbagai jenis ciptaan yang telah disebutkan di atas, di antaranya sebagai berikut : 19 Ibid,Pasal 12 Universitas Sumatera Utara xxxii a. Susunan perwajahan karya tulis atau typhographical arrangement yaitu aspek seni atau estetika pada susunan dan bentuk penulisan karya tulis. Hal ini antara lain mencakup format, hiasan, warna dan susunan atau tata letak huruf yang secara keseluruhan menampilkan wujud yang khas. b. Ciptaan lain yang sejenis, yaitu ciptaan-ciptaan yang belum disebutkan, tetapi dapt disamakan dengan ciptaan seperti ceramah,kuliah dan pidato. c. Alat peraga adalah ciptaan yang berbenuk dua ataupun tiga dimensi yang berkaitan dengan geografi, topografi, arsitektur,biologi,atau ilmu pengetahuan lain. d. Lagu atau musik diartikan sebagai karya yang bersifat utuh, sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi; syair atau lirik, dan aransemennya, termasuk notasi. e. Gambar, antara lain meliputi: motif,diagram, sketsa, logo, dan bentuk huruf indah, dimana gambar tersebut dibuat bukan untuk tujuan desain industri. Kolase diartikan sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan misalnya dari kain,kertas dan kayu yang ditempelkan pada permukaan gambar. f. Arsitektur, antara lain meliputi: seni gambar bangunan dan seni gambar miniatur, dan seni gambar market bangunan. Universitas Sumatera Utara xxxiii g. Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam danatau buatan manusia yang berada diats ataupun dibawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. h. Batik yang dibuat secara konvensional dilindungi dalam undang-undang ini sebagai bentuk ciptaan tersendiri.Karya-karya tersebut memperoleh perlindungan karena mempunyai nilai seni, baik pada ciptaan motif,gambar, maupun komposisi warnanya. Pengertian seni batik juga diterapkan pada karya tradisional lainnya yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang terdapat diberbagai daerah, seperti seni songket,ikat, dan lain-lain yang dewasa ini terus dikembangkan. i. Karya sinematografi yaitu ciptaan yang merupakan media komunikasi masa gambar bergerak moving images antara lain film dokumenter, film iklan, reportase atau film cerita yang dibuat dengan skenario, dan film kartun.Karya ini dibuat dalam pita seluloid, pita video, piringan video, cakram optik danatau media lain yang memungkinkan untuk dipertunjukkan di bioskop, dilayar lebar, ditayangkan televisi, atau media lainnya. j. Bunga rampai, meliputi ciptaan dalam bentuk buku yang berisi kumpulan berbagai karya tulis pilihan, himpunan lagu-lagu pilihan yang direkam dalam satu kaset, cakram optik, atau media lainnya,serta komposisi dari berbagai karya tari pilihan. k. Database, diartikan sebagai kompilasi data dalam bentuk apapun yang dapat dibaca oleh mesin komputer atau dalam bentuk lain, dimana karena Universitas Sumatera Utara xxxiv alasan pemilihan atau pengaturan atas isi data itu merupakan kreasi intelektual. Perlindungan terhadap database diberikan dengan tidak mengurangi hak pencipta lain yang ciptaannya dimasukkan dalam database tersebut. l. Pengalihwujudan adalah perubahan bentuk, misalnya dari bentuk patung menjadi lukisan, cerita roman menjadi drama, atau film dan lain-lain. Apabila kita melihat lebih seksama jenis-jenis ciptaan diatas, maka nampak bahwa ciptaan yang dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta terbagi dalam dua jenis yaitu ciptaan yang bersifat asli orisinal yang diatur dalam pasal 29 ayat 1 dan ciptaan bersifat derivatif hasil dari perkembangan tekhnologi yang diatur dalam pasal 30 ayat 1 Undang-undang Hak Cipta. Penggelompokkan ini berkaitan erat dengan jangka waktu perlindungan yang diberikan, misalnya pada karya cipta orisinal yang terdiri atas : 20 a. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya b. Drama atau drama musikal, tari dan koreografi c. Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, seni patung d. Seni batik e. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks f. Arsitektur g. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya h. Alat peraga i. Peta, dan j. Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai 20 Ibid, Pasal 29 ayat 1 Universitas Sumatera Utara xxxv Jangka waktu perlindungan hukum yang diberikan terhadap karya-karya tersebut adalah selama hidup pencipta dan akan terus berlangsung untuk jangka waktu 50 lima puluh tahun setekah penciptanya meninggal dunia. sedangkan ciptaan yang bersifat turunan atau derivatif adalah seperti yang dimuat dalam Pasal 30 ayat 1 Undang-undang Hak Cipta, yaitu : 21 a. Program Komputer b. Sinematografi c. Fotografi d. Database, dan e. Karya hasil pengalihwujudan Perlindungan hukum yang diberikan adalah selama 50 lima puluh tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan. Di Jerman, Amerika serikat, dan Inggris dalam undang-undangnya ditentukan secara jelas bidang karya cipta yang dilindunginya. Sedangkan di Italia hal tersebut tidak ditentukan secara jelas. 22 a. Kelompok yang disebut sebagai work yang meliputi kesusasteraan original literary work, drama original dramatic work , dan music original musical work, pekerjaan artistik original artistic work Di Inggris bidang yang dilindungi, menurut undang-undang hak cipta 1988, dibedakan kedalam 2 dua golongan, yaitu : 21 Ibid, Pasal 30 ayat 1 22 W.R Cornish, Intellectual Property, Cetakan kedua, London:Sweet Maxwel, 1989:57 Universitas Sumatera Utara xxxvi b. Kelompok yang disebut sebagai subjek matter, yaitu tipografi, rekaman suara, film, penyiaran, serta program kabel cable program. Perbedaan ini didasarkan atas syarat orisinalitas sebuah ciptaan. Ciptaan yang dikelompokkan sebagai “work” harus memenuhi syarat orisinalitas, sedangkan dalam kelompok kedua tidak disyaratkan memenuhi orisinalitas. Perbedaan ini didasarkan atas syarat orisinalitas sebuah ciptaan. Ciptaan yang dikelompokkan “Work” harus memenuhi syarat orisinalitas sedangkan kelompok kedua tidak disyaratkan memenuhi orisinalitas. Secara garis besarnya bidang yang dilindungi hak cipta dapat digolonggkan menjadi 3 tiga, yaitu : a. Meliputi pekerjaan yang ditentukan dalam Konvensi Berne, yaitu bidang kesusasteraan, literary, pekerjaan artistik artistic work, termasuk pula drama, musik dan drama musikal . b. Kategori yang muncul belakangan karena perkembangan tekhnologi yaitu seperti sinematografi, fotografi, rekaman suara, penyiaran broadcasting baik radio maupu n televisi. c. Kelompok yang berhubungan dengan komputer yaitu mengenai program komputer. Di Prancis program komputer ini mulain dilindungi pada tahun 1985, di Inggris diatur didalam Copyright Amandement Computert Software Copyright Act 1980, dan Di Indonesia diatur didalam undang- undang hak cipta tahun 1987. Universitas Sumatera Utara xxxvii Hampir semua hasil karya yang merupakan ciptaan yang dilindungi undang-undang maka sekilas tampak bahwa seluruhnya dilindungi, tetapi sebenarnya ada bidang karya yang tidak termasuk bidang yang dilindungi hak cipta, yaitu diantaranya : 23 a. Judul, baik judul buku, film, majalah, lukisan, Koran, lagu, atau yang sejenisnya. b. Ide dan informasi tidak merupakan bagian yang dilindungi hak cipta karena keduanya belum berwujud dalam bentuk materi c. Sinopsis, ringkasan tidak merupakan ciptaan yang dilindungi hak cipta dan hal tersebut tidak merupakan pelanggaran atas ciptaan asli. d. Plot alur isi cerita sebab plot disamakan dengan ide e. Slogan iklan karena disamakan dengan judul f. Nama samaran fictitious name, hanya nama samaran ini bila ada yang menggunakannya secara tidak sah dapat dilakukan gugatan dibawah aksi passing off g. Karakter peran, seperti Mickey Mouse, atau James Bond

F. Metodologi Penelitian