Arahan dan Rencana Pengelolaan Arahan dan Rencana Pengelolahan Kawasan Fungsional Pedesaan, Arahan Pengolahan Kawasan Pedesaan, Arahan Pengembangan Kawasan Arahan pengembangan Sistem Pusat Permukiman Perdesaan dan

150 pembiayaan lainya. Data yang di butuhkan: Besaran PAD; APBD Kabupaten; Besaran DAK; Besaran investasi swasta dan masyarakat; Besaran bantuan dan pinjaman luar negeri; Besaran sumber pembiayan lainya. 10. Analisis Kelembagaan Dilakukan untuk memahami kapasitas pemerintah kabupaten dalam menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan, organisasi non pemerintah dan perguruan tinggi. Data yang dibutuhkan adalah: Struktur organisasi; Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia; Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kerja; Produk-produk peraturan; Bentuk- bentuk keterlibatan organisasi non pemerintah dan perguruan tinggi.

11. Substansi Rencana a.

Arahan untuk ProvinsiRencana untuk KabupatenKota Struktur dan Pola Pengembangan KawasanWilayah Baik arahan maupun rencana struktur pemanfaatan ruang menggambarkan susunan unsur-unsur pembentukan rona lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang di gambarakan secara hirarkis dan hubungan satu negara dengan yang lainya membentuk sruktur ruang kabupaten. Isi rencana struktur pemanfaatan ruang diantaranya meliputi hirarki pusat pelayaan wilayah seperti sistem pusat-pusat perkotaan dan pedesaan, pusat-pusat permukiman perkotaan PKN, PKW, dan PKL dan pedesaan, hirarki sarana dan prasarana, sistem jaringan transportasi seperti sistem jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal dan kelas terminal. Arahan dan rencana pola pemanfaatan ruang menggambarkan letak, ukuran, fungsi dari kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan delineasi kawasan lindung.

b. Arahan dan Rencana Pengelolaan

Kawasan Lindung dan Budidaya Rencana pengelolahan kawasan lindung dan budidaya adalah bentuk-bentuk upaya pengolahan untuk mewujudkan rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang. Arahan pengelolahan kawasan lindung dan budidaya mencakup strategi dan ketentuan pengembangan kawasan budidaya yang telah didelineasikan. Pengelolahan kawasan lindung bertujuan untuk mencegah kerusakan fungsi lingkungan. Sedangkan pengelolahan kawasan budidaya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang, menjaga kelestarian lingkungan serta menghindari konflik pemanfaatan ruang.

c. Arahan dan Rencana Pengelolahan Kawasan Fungsional Pedesaan,

Perkotaan, dan Daerah Tertentu Rencana pengelolahan kawasan dirumuskan untuk mencapai keserasian hubungan fungsional antara kawasan- kawasan tersebut.

d. Arahan Pengolahan Kawasan Pedesaan,

perkotaan, dan tertentu mencakup strategi yang di tempuh untuk lebih meningkatkan hubunganketerkaitan fungsi antar kawasan serta keterkaitanya dengan sistem jaringan prasarana transportasi dan sistem prasarana lainya. Dalam hal ini perlu ditentukan bagaimana kota dikembangkan agar dapat memicu pertumbuhan dan pemeratan, bagaimana desa dikembangkan sesuai dengan strategi pengembangan kawasan produksi, serta bagaimana kawasan tertentu dikembangkan sesuai dengan strategi pengembangan sector produksi.

e. Arahan Pengembangan Kawasan

Permukiman, Kehutanan, Pertanian, Pertambangan, Perindustrian, Pariwisata dan Kawasan lainnya Hanya untuk RDTR Provinsi Arahan ini menjabarkan strategi pengembangan kawasan pemukiman, kehutanan, pertanian, pertambangan, perindustrian, parawisata dan kawasan lainya dengan prinsip optimasi dalam upaya meningkatkan kemampuan produksi.

f. Arahan pengembangan Sistem Pusat Permukiman Perdesaan dan

Perkotaan Arahan ini mencakup penentuan pusat-pusat permikiman perdesaan, permukiman perkotaan dan keterkaitan di 151 antara pusat-pusat permukiman perdesaan dan perkotaan, serta kebijakan pengembangannya dengan melihat struktur kota-kota di wilayah Provinsi. g. Arahan Pengembangan dan Rencana Sistem Prasarana Wilayah Rencana Sistem Prasarana Transportasi Rencana sistem prasarana transportasi dirumuskan dalam rangka pengembangan sistem prasarana transportasi untuk meningkatkan pelayanan jaringan transportasi wilayah.

h. Arahan Pengembangan Sistem