Cakupan Materi dalam Penyusunan RDTR Kota

143 dengan bangunan lainnya, serta keterkaitannya dengan utilitas bangunan dan utilitas kotakawasan saluran drainase, sanitasi dll Sesuai dengan tingkatan kedalaman perencanaan tata ruang tersebut, maka produk perencanaan tata ruang kawasan perkotaan meliputi: a. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ; b. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan PerkotaanRencana Tata Ruang Wilayah; c. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ; d. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ; 2. Proses Penyusunan Konsep Pembangunan Wilayah Perumusan konsep diawali dengan identifikasi potensi dan masalah pembangunan di daerah ini. Identifikasi potensi dan permasalahan pemanfaatan ruang tidak hanya mencakup perhatian pada masa saat ini. Namun juga potensi dan masalah yang akan mengemuka pada masa depan. Identifikasi dari potensi dan masalah tersebut membutuhkan terjalinnya komunikasi antara perencana dengan masyarakat yang akan terpengaruh oleh rencana. Langkah berikutnya adalah perumusan tujuan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan. Untuk satu daerah tertentu, tujuan dan sasaran perencanaan tata ruang harus mencerminkan visi dari masyarakat setempat. Selanjutnya, dilakukan perumusan strategi dan kebijakan tata ruang kecamatan. Rumusan konsep yang dilengkapi peta-peta dengan tingkat ketelitian minimal 1:250.000. Adapun muatan rencana Kota, yaitu : 1. Arahan struktur dan pola pemanfaatan ruang 2. Arahan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya ; 3. Arahan pengelolaan dan pengembangan kawasan permukiman, perniagaan, jasa dan kawasan lainnya ; 4. Arahan pengembangan Sistem prasarana wilayah yang meliputi prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan pengelolaan lingkungan ; 5. Arahan pengembangan kawasan yang diprioritaskan ; 6. Arahan kebijakan tata guna lahan, tata guna air, tata guna udara, dan tata guna sumber daya alam lainnya. Kelembagaan dalam proses penyusunan tersusun dibawah ini: a. Lembaga Formal Pemerintahan: unit yang diberikan tanggung jawab utama atas penataan ruang di daerah pada umumnya adalah lembaga yang ditunjuk oleh Walikota uktuk tingkat kota didampingi Camat, Bappeda, Dinas PU, atau Dinas Tata Ruang. b. Lembaga Formal Pemerintahan: unit yang diberikan tanggung jawab utama atas penataan ruang di daerah pada umumnya adalah lembaga yang ditunjuk oleh Walikota uktuk tingkat kota didampingi Camat, Bappeda, Dinas PU, atau Dinas Tata Ruang. Adapun tahapan untuk persiapan penyusunan Konsep Kota itu sendiri, yaitu : 1. Menyusun kerangka acuan kerja atau Terms of Reference TOR termasuk di dalamnya agenda pelaksanaan dan tenaga ahli yang diperlukan ; 2. Membentuk tim pelaksana yang terdiri dari tim pengarah, tim teknis, dan tim supervisi ; 3. Menyiapkan kelengkapan administrasi ; 4. Menyiapkan pengadaan jasa konsultansi; 5. Menyusun program kerja dan tim ahli apabila akan dilakukan secara swakelola; 6. Persiapan teknis, antara lain meliputi perumusan substansi secara garis besar, penyiapan checklist data dan kuesioner, penyiapan metode pendekatan dan peralatan yang diperlukan ; 7. Perkiraan biaya penyusunan RUDTR Kota.

3. Cakupan Materi dalam Penyusunan RDTR Kota

Berdasarkan Permendagri No.2 Tahun 1987 tentang muatanmateri penyusunan RDTR dapat dijelaskan dalam uraian dibawah ini, yaitu : a. Kebijaksanaan pengembangan penduduk distribusi dan kepadatan b. Rencana pemanfaatan ruang peruntukan dan besaran ruang 144 c. Rencana struktur tingkat pelayanan tata jenjang antara fungsi-fungsi pelayanan lingkungan d. Rencana sistem jaringan jalan lokasi dan besaran fungsi arteri sekunder, kolektor sekunder dan lokal sekunder, jalan KA, alur pelayaran e. Rencana sistem jaringan utilitas lokasi dan besaranjaringan sekunder dan tersier untuk sistem jaringan air bersih, telepon, listrik, air limbah, gas f. Rencana intensitas bangunan lingkungan perbandingan keseluruhan luas lahan yang tertutup pada tiap blok peruntukan g. Rencana ketinggian bangunan ketinggian maksimum dan minimum untuk tiap blok peruntukan h. Rencana GSB atau garis pengawasan jalan. i. Rencana indikasi unit pelayanan perbelanjaan, kesehatan, pendidikan rekreasi, OR pada tiap blok peruntukan j. Rencana tahapan pembangunan k. Pengelolaan penanganan lingkungan perbaikan, pembaruan, pemugaran, peremajaan perlindungan lingkungan, manajemen lahan, pengoperasian aparat pelaksana dan pengendali pada tingkat kecamatan Konsep akhir rencana tata ruang dipresentasikan oleh tim penyusun di hadapan DPRD Kota serta unsur Muspika setempat untuk dapat dibahas sebagai acuan rancangan perda, yang kemudian disempurnakan dan ditetapkan sebagai suatu perda melalui sidang paripurna DPRD daerah masing-masing. Dalam jenjang perencanaan, RDTR kabupatenkota tidak hanya berbeda dalam hal tingkat ketelitian skala peta dan jangka waktu perencanaanya namun juga dalam hal substansi yang terkandung di dalamnya. Apabila RDTR kota adalah berupa rencana dan indikasi program pembangunan internal kabupatenkota, maka RDTR kabupatenkota pada jenjang di atasnya merupakan arahan kebijaksanaan yang terutama mengakomodasikan hubungan dan keterkaitan antar kawasankabupatenkota di wilayah Kota itu sendiri.

4. Indikasi Program