Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.
5. Tingkat Bahaya Erosi TBE
Tingkat bahaya erosi TBE ditentukan dengan membandingkan erosi aktual A dengan erosi yang dapat ditoleransikan T di daerah itu dengan rumus:
TBE = AT .......................................................................................... 9 Kriteria tingkat bahaya erosi menurut Hammer 1981 disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Kriteria tingkat bahaya erosi Nilai
KriteriaRating TBE 1.0
1.10 – 4.02 4.01 – 10.0
10.01 Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi Sumber : Hammer 1981
Parameter Penelitian
Untuk penghitungan erosi menggunakan persamaan USLE, parameter yang akan diamati diantaranya :
1. Jenis tanah
2. Kedalaman efektif tanah
3. Permeabilitas tanah
4. Kadar C-organik tanah
5. Tekstur tanah
6. Struktur tanah
7. Kemiringan lereng
8. Curah hujan tahunan, bulanan dan harian
Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.
Pengukuran erosi secara langsung menggunakan metode petak kecil dilakukan pada tipejenis penggunaan lahan budidaya tanaman hortikultura
dengan satu unit alat pengukuran petak kecil. Parameter yang akan diamati dalam pengukuran erosi menggunakan metode petak kecil ini antara lain:
1. Jumlah curah hujan per kejadian hujan
2. Volume air larian pada drum kolektor
3. Berat sedimentasi tanah di dalam drum kolektor
Prosedur penelitian
Adapun prosedur penelitian adalah : 1.
Ditentukan laju erosi yang dapat ditoleransikan T . 2.
Dihitung erosi dengan menggunakan metode petak kecil. a.
Ditentukan lokasi penempatan alat petak kecil. b.
Diukur curah hujan per kejadian hujan. c.
Dilakukan pengukuran setiap setelah kejadian hujan. d.
Pengukuran air limpasan dan sedimen -
Diaduk seluruh air limpasan dan sedimen yang tertampung dalam drum penampung.
- Dihitung volume air limpasan dan sedimen yang telah diaduk rata.
- Diambil sampel larutan air limpasan dan sedimen yang diaduk
e. Pengukuran besar tanah yang tererosi
- Disaring sampel larutan air limpasan dan sedimen yang diaduk
- Ditimbang sedimen yang tersaring setelah diovenkan.
Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.
3. Dihitung erosi menggunakan prediksi metode USLE.
a. Ditentukan titik pengambilan sampel tanah, diambil sampel tanah.
b. Dihitung laju permeabilitas tanah.
c. Dianalisis sifat fisika tanah tekstur, struktur.
d. Dianalisis kandungan C-Organik tanah
e. Dihitung besar erosi dan tingkat bahaya erosi.
4. Ditentukan tingkat bahaya erosi TBE.
41
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Sub DAS Lau Biang Bagian Hulu DAS Wampu
Kawasan Sub DAS Lau Biang merupakan kawasan hulu DAS Wampu yang terletak pada posisi 02
54,24’-03 14,78’ Lintang Utara dan
98 38,49’- 98
16,17’ Bujur Timur dengan luas 95.552,095 Ha. Sub DAS Lau Biang terletak di 19 kecamatan yang terdiri dari Kabupaten Simalungun
2 kecamatan, Kabupaten Karo 16 kecamatan, serta Kabupaten Langkat 1 kecamatan. Berbatasan dengan Kabupaten Langkat Kecamatan Salapian dan
Sei Bingei dan Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Kutalimbaru dan Sibolangit di sebelah utara, Kabupaten Deli Serdang Kecamatan STM Hulu dan Gunung
Meriah di sebelah timur, Daerah Tangkapan Air DTA Danau Toba di sebelah selatan dan Kabupaten Karo Kecamatan Merek, Munthe, Tiga Binanga dan Kuta
Buluh di sebelah barat. Sub DAS Lau Biang termasuk daerah yang topografinya digolongkan
dalam kondisi agak curam hingga curam. Hal ini sebenarnya tidak memungkinkan untuk diolah menjadi lahan pertanian tanpa menerapkan pola konservasi tanah P
khususnya untuk budidaya tanaman hortikultura yang pada umumnya pada lahan yang landai dengan kemiringan yang tidak curam. Luas pertanian lahan kering
pada Sub DAS Lau Biang seluas 80169,822 Ha sekitar 85,06 dari luas total Sub DAS Lau Biang, dengan mayoritas tanaman budidaya jeruk dimana kondisi lahan
dan iklim di daerah Sub DAS Lau Biang sesuai dengan pertumbuhan tanaman budidaya jeruk.
Cory Meiliany Br. Surbakti : Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE Pada Penggunaan Lahan Hortikultura Di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Das Wampu, 2010.
Pengukuran Erosi Tanah di Lahan Tanaman Hortikultura Jeruk di Sub DAS Lau Biang
1. Erosi Ditoleransikan T pada Lahan Tanaman Hortikultura Jeruk